Alex Kurniawandy<strong>Pengaruh</strong> <strong>Abu</strong> <strong>Terbang</strong> <strong>terhadap</strong> <strong>Karakteristik</strong> <strong>Mekanik</strong> <strong>Beton</strong><strong>terhadap</strong> karakteristik mekanik beton yang bermutu tinggidengan menggunakan fly ash yang berasal dari PT. RAPP.Tujuan penelitian adalah melakukan kajiandengan variasi komposisi campuran abu terbang <strong>terhadap</strong>karakteristik mekanik beton mutu tinggi dengan parametertinjauan adalah modulus elastis, nilai susut, kuat tekan dankuat tarik belah. Melakukan kajian visualisasi antara betonyang mengandung fly ash dan beton normal denganmenggunakan Scanning Electronic Microscope (SEM).Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikanacuan dalam melaksanakan pembuatan beton mutu tinggidengan menggunakan material lokal yang terdapat dipasaran Pekanbaru dengan menggunakan <strong>Abu</strong> terbangyang berasal dari PT. RAPP.Adapun batasan masalah yang dibatasi pada penelitianini adalah:1. Agregat halus yang digunakan berasal dari DanauBingkuang Kabupaten Kampar Propinsi Riau2. Agregat kasar batu pecah yang digunakan berasal dariMerak yang dipasarkan di Rumbai, Pekanbaru3. Bahan tambah yang digunakan adalah abu terbangyang diperoleh dari PT. RAPP Kerinci, KabupatenPelalawan.4. Semen yang digunakan adalah semen Portland tipe Iyakni semen Padang.2. Bahan dan MetodeBahan yang digunakan adalah agregat halus yangberasal dari Danau Bingkuang Kabupaten Kampar danagregat kasar berasal dari Merak yang dipasarkan diRumbai. Semen yang digunakan adalah semen Portlandtipe I yaitu Semen Padang dan air yang digunakan adalahair setempat. Penelitian dilakukan di LaboratoriumTeknologi Bahan Fakultas Teknik Universitas Riau. Padasemen tidak dilakukan pengujian karena semen yangdigunakan telah memenuhi standar uji sesuai denganstandard ASTM C-150 untuk semen Portland biasa(Ordinary Portland Cement).Peralatan yang digunakan adalah peralatan untuk ujisifat – sifat fisik agregat kasar dan agregat halus sertamesin uji tekan. Cetakan benda uji yang digunakan dalampenelitian ini adalah silinder diameter 15 cm dan tinggi 30cm.Pembuatan benda uji beton pada penelitian inidirencanakan sebanyak 40 benda uji untuk semua jenispengujian. Pembuatan benda uji ini dilaksanakan diLaboratorium Teknologi Bahan Fakultas Teknik UNRI.Selanjutnya banyaknya benda uji dapat dilihat pada tabelberikut. Pada Tabel 1 dibawah ini dapat dilihat rincianjumlah sample yang dibuat, dimana 15 benda uji untuk ujiakuat tekan pada umur 28 hari kemudian 10 benda uji untukdilakukan uji tarik, 10 benda uji untuk uji ModulusElastisitas serta 5 benda uji untuk uji nilai susut.Variasi(%)Tabel 2. Rincian benda ujiJenis Pengujian BahanKuatKuatModulusTarikTekanElastisBelahSusutUmur 28 hariUmur30 hari0 3 2 2 115 3 2 2 120 3 2 2 125 3 2 2 130 3 2 2 1Jumlah 15 10 10 5Total40 Sampel(Sumber: Penelitian)Penelitian ini berbentuk faktorial 4x4 dalam rancanganacak lengkap dengan tiga kali ulangan. Faktor pertamaadalah berbagai varietas kedelai terdiri dari 4 taraf yaitu:varietas Wilis, Orba, Kipas Putih, dan Anjasmoro. Faktorkedua adalah berbagai dosis pupuk NPK Organik terdiridari 4 taraf, yaitu: tanpa pemberian NPK organik, , 0 kg,250 kg, 500 kg, dan 750 kg per ha). Hasil pengamatandianalisis ragam (Uji F) dan uji lanjutan Beda Nyata Jujur(BNJ) pada taraf nyata 5%.3. Hasil dan PembahasanPenelitian ini merupakan uji laboratorium yangdilaksanakan di Laboratorium Teknologi Bahan FakultasTeknik Universitas Riau. Seluruh tahap pekerjaan yangdirencanakan pada penelitian ini telah dilaksanakan sesuaidengan prosedur, dimulai dari tahap persiapan bahan danmaterial, tahap pemeriksaan/pengujian karakteristikmaterial/bahan beton, perhitungan campuran beton,pembuatan benda uji, sampai dengan pengujian sifat-sifatmekanik beton serta analisa <strong>terhadap</strong> Scanning ElectronicMicroscope (SEM) pada campuran beton.Hasil penelitian yang berupa data-data kasar,selanjutnya di analisis untuk mengetahui pengaruh bahantambah dengan menggunakan abu terbang (fly ash) tipe Fyang diperoleh dari PT. RAPP Kerinci, KabupatenPelalawan dan bahan tambah Superplasticizer (Sika NN)<strong>terhadap</strong> sifat-sifat mekanik beton yang bermutu tinggi.3.1. Nilai Slump (Workability)Kemudahan pengerjaan dapat dilihat dari nilai slump,yang identik dengan tingkat keplastisan dari campuranbeton segar. Semakin plastis beton, semakin mudahpengerjaannya.Hasil pengerjaan sampel beton yang dilakukan denganmenggunakan faktor air semen (fas) yang tetap sesuaidengan mix design, diperoleh nilai slump yang beragamdengan interval antara 40-50 mm. Nilai slump yangberagam dari setiap variasi beton disebabkan olehperbedaan kandungan abu terbang. Hasil pengujian nilaislump pada dapat dilihat pada tabel 3 menunjukkan bahwanilai slump menurun seiring bertambahnya persentase abuterbang dalam campuran beton.NoTabel 3. Nilai Slump Pada Tiap VariasiSlump (mm)VariasiUji 1 Uji 2 Rerata1 0% 50 50 50.056
Teknobiologi Vol. II No.1 : 55 – 59ISSN: 2087 - 54282 15% 45 50 47.53 20% 40 50 45.04 25% 40 45 42.55 30% 40 40 40.0(Sumber: Penelitian)3.2. Kuat Tekan <strong>Beton</strong>Pengujian kuat tekan beton dilakukan untukmemperoleh nilai kuat tekan beton dengan adanyaperbedaan variasi penggunaan abu terbang sebagai bahantambah dari berat semen. Pengujian kuat tekan betondilakukan pada benda uji umur 28. Pada tabel 4 dibawahini dapat dilihat hasil pungujian kuat tekan dengan variasikandungan abu terbang yang di gunakan.Tabel 4. Hasil Pengujian Kuat Tekan <strong>Beton</strong>Variasi Fly AshKuat TekanLuas Tampang(mm 2 Rata-Rata)(MPa)0% 17671,45 32.2015% 17671,45 34.8020% 17671,45 41.0325% 17671,45 29.6030% 17671,45 24.50(Sumber: Penelitian)Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa kuat tekanbeton yang tertinggi terdapat pada komposisi campurandengan variasi fly ash 20% yaitu sebesar 41.03 MPa, kuattekan beton menurun pada komposisi campuran fly ashdengan variasi 25% , 30% yaitu sebesar 29.6 MPa dan 24.5MPa. Hasil penelitian ini menunjukakan bahwa kenaikankuat tekan optimal yang didapat adalah pada komposisicampuran dengan variasi fly ash sebesar 20% jikadibandingkan dengan komposisi campuran variasi fly ashlainnya.<strong>Pengaruh</strong> fly ash sebagai bahan tambah pada campuranbeton mengakibatkan terjadinya reaksi pengikatan kapurbebas yang dihasilkan dalam proses hidrasi semen olehsilika yang terkandung dalam fly ash. Selain itu, butiran flyash yang jauh lebih kecil membuat beton lebih padatkarena rongga antara butiran agregat diisi oleh fly ashsehingga dapat memperkecil pori-pori yang ada danmemanfaatkan sifat pozzolan dari fly ash untukmemperbaiki mutu beton. Penggunaan fly ashmemperliahatkan dua pengaruh dalam campuran betonyaitu sebagai agregat halus dan sebagai pozzolan.Pada grafik 1 dibawah ini dapat kita lihat hubungankuat tekan beton dengan peresentase pemakaian fly ash.Dari graik 1 ini dapat dilihat bahwa optimum pemakaianfly ash terjadi pada penggunaan fly ash sebanyak 20%.Kuat tekan beton (MPa)45403530252015105032.2Gambar 1. Hubungan kuat tekan beton dengan persentasepemakaian fly ash <strong>terhadap</strong> berat semen3.3. Modulus Elastisitas <strong>Beton</strong>Nilai modulus elastisitas beton dihitung berdasarkanASTM C 469 menggunakan kurva hubungan teganganregangan.Pada tabel 5 di bawah ini dapat terlihat nilaimodulus elastis yang berbeda-beda menurut variasi daricampuran beton tersebut. Pada penelitian ini nilai kuattekan beton maksimum umur 28 hari terdapat padakomposisi campuran dengan variasi fly ash 20% yaitusebesar 41.31 MPa dengan nilai modulus elastisitasmaksimum yaitu sebesar 4.2747 x 10 4 MPaTabel 5. Hasil Pengujian Modulus Elastisitas(Sumber: Hasil Penelitian)Kuat Tekan Pada Umur 28 Hari34.841.033.4. Susut <strong>Beton</strong>Agregat beton, khususnya agregat kasar menahan susutpasta semen. Pasta semen lebih mempengaruhi susutkering mortar dibandingkan beton. Agregat kasar yangkeras dan kaku lebih sulit menyusut dibandingkan agregatyang lunak. Faktor yang mempengaruhi susut keringadalah jumlah air per satuan volume beton. Susut keringdapat diminimalkan dengan cara mengatur jumlah airsedemikian rupa sehingga kandungannya minimal.Bebagai cara untuk mencapai hal tersebut yakni antaralain: memperbesar kandungan agregat kasar (karena akanmeminimalkan pasta semen), meminimalkan nilai slump,atau menggunakan metode pengecoran yang tidakmembutuhkan banyak air.Gambar 2. dibawah ini menyajikan pengaruhpenggunaan fly ash pada campuran beton <strong>terhadap</strong> nilaisusut kering yang terjadi selama 30 hari. Hasil peneliatianmengindikasikan bahwa beton yang menggunakan fly ashmemiliki nilai susut kering yang lebih besar dibandingkandengan beton normal.29.60 15 20 25 30variasi fly ash (%)24.557