Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 1, Pebruari 2010: 1 - 12• Nilai uji statistik to:Diketahui:b1 = 1,5858 B1= 0 Sbe= 0,141sehingga:to = (1,5858 – 0 )/ 0,141 = 11,243Karena nilai to= 11,243 lebih besar darit0,05; 7= 2,365 maka hipotesa H1 yangditerima yang berarti bahwa terdapathubungan positif antara kadarstyrofoam dengan nilai titik lembekaspal.Dengan demikian penambahankadar styrofoam ke dalam aspal akanmeningkatkan nilai titik lembeknya.Sementara bila dilihat dari nilaiPenetration Index (PI) pada Tabel 3,penambahan kadar styrofoam dari 6,0% -16,0% membuat nilai PI positif yangberarti aspal kurang peka dengantemperatur. Hal ini kemungkinandisebabkan oleh meningkatnya nilai titiklembek yang diikuti oleh penurunan nilaipenetrasinya. Dengan demikianpenambahan styrofoam ke dalam aspalpada kadar 6,0% - 16,0% berpeluangbesar untuk dapat menigkatkan nilaidurabilitas aspal dilihat dari tingkatkepekaannya terhadap perubahantemperatur.4.3 Hasil pengujian Berat Jenis aspal –Kadar styrofoamHasil pemeriksaan Berat Jenisaspal pada berbagai variasi kadarStyrofoam disajikan pada Tabel 4,sementara model hubungan kadarStyrofoam dengan nilai Berat jenis aspaldigambarkan pada Gambar 5.Tabel 4. Nilai Berat Jenis Aspal pada beberapa variasi kadar styrofoamKadarStyrofoam) 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0(%)Berat JenisAspal1,032 1,033 1,031 1,028 1,026 1,025 1,024 1,023 1,0221,0361,034Berat Jenis1,0321,0301,0281,0261,0241,0221,020y = 1,0329e -0,0007xR 2 = 0,99840 2 4 6 8 10 12 14 16Kadar Styrofoam (%)Gambar 5. Grafik hubungan kadar Styrofoam – Nilai Berat Jenis aspal8
Karakteristik Aspal sebagai BahanPengikatyang Ditambahkan Styrofoam(Mashuri)Untuk melihat ada tidaknya pengaruhpenambahan Styrofoam dalam aspalterhadap nilai berat jenisnya makadigunakan pengujian statistik denganmenggunakan uji t- student.Prosedur pengujian uji t-studentpada koefisien regresi adalah sebagaiberikut:• Formulasi hipotesis:b1 = bo (tidak ada pengaruh antaravariasi kadar Styrofoam dengannilai Berat Jenis aspal)b1 < bo (terdapat pengaruh negatifantara variasi kadar styrofoamdengan nilai Berat Jenis aspal)• Penentuan taraf nyata dan nilai t tabelTaraf nyata (α)= 5%= 0,05Nilai t tabel dengan derajatkebebasan (db)= 9 – 2= 7 adalahT0,05 ; 7= -2,365• Kriteria pengujianHo diterima : to ≥ - 2,365H1 diterima: to < -2,365• Nilai uji statistik to:Diketahui:b1 = -0,0007 B1= 0 Se= 0,00006sehingga:to = (-0,0007 – 0 )/ 0,00006 = -10,978Karena to= -10,978 < -2,365 makadapat dikatakan bahwapenambahan kadar Styrofoam dari0,0% - 16,0% mempengaruhi nilai beratjenis aspal, dengan kata lain bahwanilai Berat jenis aspal padapenambahan kadar Styrofoam 0,0% -16,0% cenderung menurun atausemakin kecil .Dari analisa tersebut juga dapatdiketahui bahwa penambahan kadarStyrofoam ke dalam aspal hingga 16,0%masih dalam batas spesifikasi berat jenisyang dipersyaratkan yaitu minimal 1,000.Kemudian dari analisa statitikdapat diketahui bahwa penambahankadar Styrofoam hingga 16,0%cenderung akan meningkatkanpemakaian aspal dalam campuran.4.4 Hasil pengujian Daktilitas aspal –Kadar styrofoamHasil pemeriksaan Daktilitas aspalpada berbagai variasi kadar Styrofoamdisajikan pada Tabel 5, sementara modelhubungan antara kadar Styrofoamdalam aspal dengan nilai daktilitasnyadisajikan pada Gambar 6.Untuk melihat ada tidaknyapengaruh penambahan Styrofoamdalam aspal terhadap nilai daktilitasmaka digunakan pengujian statistikdengan menggunakan uji t- student.Prosedur pengujian uji t-student padakoefisien regresinya adalah sebagaiberikut:• Formulasi hipotesis:b1 = bo (tidak ada hubungan antaravariasi kadar Styrofoam dengannilai daktilitas aspal)b1 < bo (terdapat hubungan negatifantara variasi kadar styrofoamdengan nilai daktilitas aspal)144,95 119,90 103,70 97,50 78,50 57,50 53,50Tabel 5. Nilai Daktilitas Aspal pada beberapa variasi kadar styrofoamKadarStyrofoam) 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0(%)DaktilitasAspal (cm) 154,50 42,00 9