11.07.2015 Views

Download this PDF file - Jurnal Ilmiah Universitas Tadulako

Download this PDF file - Jurnal Ilmiah Universitas Tadulako

Download this PDF file - Jurnal Ilmiah Universitas Tadulako

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ekSIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTROIDENTIFIKASI DIMENSI BARU KRITERIA EVALUASI KOMPOTENSI KONTRAKTORDI KABUPATEN BANGGAI DENGAN METODA ANALISIS FAKTORDonny M. Mangitung *AbstractIdentification evaluation criteria of contractors’ competency in contractor prequalification isnecessary, especially, to improve a contractor selection system. To obtain data related to theevaluation criteria, questionnaire survey was conducted in the Banggai regency, Central Sulawesiand Factor Analysis technique was employed for identifying new dimensions of evaluation criteriafor contractors’ competency. There are five new dimensions of the contractor evaluation criteriabeing found and the highest to the lowest factor loadings are the strength of constructionmethods, technical and financial experience, time and quality performance, geographicalknowledge and cost performance, compliance with non technical regulations respectively.Keywords: contractors’ competency, Factor Analysis, Banggai, contractor prequalificationMethodAbstrakIdentifikasi kriteria kompetensi kontrator dalam sistem prakualifiaksi kontraktor menjadi salah satubagian penting dalam pengembangan dan meningkatkan mutu sistem seleksi kontraktor. Surveikuisioner digunakan untuk mendapatkan data kriteria evaluasi komptensi kontraktor. MetodaAnalisis Faktor digunakan untuk menganalisis data guna menemukan dimensi baru kriteriakompetensi kontraktor. Lima faktor dapat diidentifikasi dari yang tertinggi sampai terendahtingkat pentingnya kriteria kompetensi kontraktor, yaitu kemampuan sistem pelaksanaankonstruksi, pengalaman teknis dan keuangan proyek, kinerja pengendalian waktu dan mutu,kemampuan pengetahuan lokal untuk pengendalian biaya dan kepatuhan regulasi non teknis.Kata kunci: kompetensi kontraktor, Analisis Faktor, Banggai, prakualifikasi kontraktor1. PendahuluanIdentifikasi kriteria evaluasikemampuan kontraktor dalammenjalankan tugas- tugas pekerjaanproyek konstruksi menjadi hal yangpenting dalam merancang sistemevaluasi kompetensi kontraktor baik difase awal (prakualifikasi periodik atausertifikasi kontraktor) sampai fase akhir(pemilihan pemenang kontraktor)dalam siklus hidup pengadaankontraktor (contractor procurement).Dalam penentuan kontraktorsebagai pemenang lelang tidak sajadinilai dari harga penawaran tetapi jugabobot setiap kriteria kompetensikontraktor dapat dijadikan pembandingdiantara kontraktor yang menawarsebagaimana yang dipraktekkandiberbagai negara seperti di AmerikaSerikat dan Inggeris (Mangitung 2005a).Hal ini disebabkan penentuanpemenang berdasarkan hargaterendah menyisakan problem klaimdan perselisihan masalah harga satuansetelah terikat kontrak antara penyediajasa (kontraktor) dan pemakai jasakonstruksi (pemilik proyek, client atauproject owner) (Fong and Choi 2000;Merna and Smith 1990; Wong et al.2000). Kombinasi harga dan bobotkompetensi kontraktor juga diakomadasi di dalam Keppres No. 80Tahun 2003.* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik <strong>Universitas</strong> <strong>Tadulako</strong>, Palu


<strong>Jurnal</strong> SMARTek, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2006: 1 - 9Untuk penelitian yangmenyangkut hal tersebut di atas surveikuisioner dilaksanakan di Banggai yangmelibatkan sebagian besar dari populasipengusaha konstruksi kecil (smallcontractors). Metoda analisis faktordapat digunakan dalammengidentifikasi dimensi baru kriteriaevaluasi kompetensi kontraktor, karenajumlah kasus hasil survei yang didapatmelebihi 100 kasus.Karena masih langkanya artikelhasil penelitian yang terkait dengansistem seleksi kontrator, tulisan ini akanmemberikan sumbangan ke duniaakademik bidang manajemen konstruksidan juga dapat memberi masukanuntuk memperbaiki sistem seleksikontraktor baik untuk tingkat sertifikasi,prakualifikasi maupun pelelangan.2. Tinjauan PustakaKerangka konsep kriteria evaluasikompetensi kontraktor pada intinyadapat terdiri dari 5 (lima) kriteria utamasepanjang kriteria ini tidak menyangkutdengan proyek tertentu (particularproject), tetapi terbatas pada evaluasidata historis kontraktor yang digunakanhanya untuk evaluasi awal seperti padafase prakualifikasi periodik, fase sertifikasiataupun penentuan daftar panjangkontraktor (long list of contractors)dalam suatu instansi atau organisasi,dimana suatu organisasi mempunyailebih dari 1 (satu) proyek.Kriteria utama tersebut terdiri darikemampuan keuangan (financialstrength), pengalaman proyek (pastexperience), kinerja proyek (pastperformance), kemampuan teknis danmanajerial (technical and managerialstrength) dan kepatuhan pada regulasi(compliance with regulations)(Mangitung and Emsley 2002a;Mangitung and Emsley 2002b).Selain dipakai di Indonesia, kelimakriteria evaluasi kompetensi kontraktortersebut di atas juga umum dipakaidalam sistem prekualifikasi di mancanegara termasuk, Amerika Serikat,Australia, Inggeris, Jepang dan Malaysia(Construction Industry Board 1997;Kunishima and Shoji 1996; Mangitungand Emsley 2002b; Ng and Skitmore1999; Queensland Government 1998;Rashid 2002; Russell and Skibniewski 1988;Taha 1994).Tujuan utama pengambilan datakriteria evaluasi kompetensi kontraktordari para pihak yang terlibat dalamsiklus hidup proyek konstruksi(construction project life cycle) adalahuntuk membakukan penggunaankriteria yang tetap dan konsisten agardidapatkan kepastian hukum dalamsistem evaluasi kompetensi kontraktor.Selain itu juga pemakai jasapemborongan (client) akanmendapatkan pemberi jasapemborongan (contractor) yangmampu mengerjakan pekerjaankonstruksi tepat waktu dan biaya sertadapat memenuhi kualitas yangdisyaratkan sesuai dengan kebutuhankarakteristik proyek, termasuk yangsesuai dengan jenis dan rentang nilaiproyek tertentu dengan tingkatkompleksitas dan teknologi tertentu.3. Metodologi3.1 Pengambilan dataSurvei kuisioner terstruktur denganpertanyaan yang diakhiri tertutup (closeend questions) digunakan dalam sistempengambilan data. Sasaran yangdiharapkan sebagai responden, atausample yang dituju adalah kontraktoryang terdaftar dalam anggota Gapensi(Gabungan Pengusaha KonstruksiIndonesia) Kabupaten Banggai.Borang kuisioner terdiri dari duabagian kelompok pertanyaan. Yangpertama berisi 7 (tujuh) pertanyaanyang menyangkut dengan profilresponden dan datanya bercirikankategorikal atau data nominal.Sedangkan bagian kedua, yangmerupakan inti kuisioner yang berisipertanyaan pertanyaan yang diakhiritertutup sehubungan dengan identifikasikriteria untuk evaluasi kompetensikontraktor, terdiri dari 17 (tujuh belas)pertanyaan.Ketujuh belas pertanyaantersebut terdiri dari 2 (dua) pertanyaanmasuk kategori kemampuan keuangan,5 (lima) pertanyaan masuk kategori2


Identifikasi Dimensi Baru Kriteria Evaluasi Kompetensi Kontraktor di Kabupaten Banggaidengan Metoda Analisis Faktor(Donny M. Mangitung)pengalaman kerja, 3 (tiga) pertanyaanmasuk kategori kinerja proyek, 4(empat) pertanyaan masuk kategorikemampuan teknis dan manajerial dansisanya 3 (tiga) pertanyaan masukkategori kepatuhan terhadap regulasi.Karakteristik data pada bagiankedua bercirikan data ordinal ataumenggunakan sistem skala Likert dari 1sampai 6 yang merupakan tingkatterendah sampai tingkat tertinggi suatukriteria evaluasi kompetensi kontraktoryang akan dijawab oleh responden.3.2 Metode AnalisisAkumulasi data yang dijawabsecara lengkap diolah dengan statistikpaket program SPSS, sedangkan missingdata tidak digunakan dalam analisisstatistik baik yang deskriptif maupunyang multivariat.Statistik deskriptif digunakan untukmenjelaskan karateristik reponden,sedangkan statistik multavariat yaituanalisis dengan metoda Analisis Faktor(Factor Analysis) digunakan untukmengolah data inti yang menyangkutidentifikasi dimensi baru kriteria evaluasikompetensi kontraktor. Kelebihan darimetoda ini selain untuk menentukandimensi baru suatu faktor ataukomponen juga dapat dipakai untukmereduksi jumlah variabel independenatau variabel prediktor dalam sistempengembangan modeling regresi baikyang linier maupun non linier (e.g.logistic regression). Selain itu hubungansetiap variabel dapat diolah melebihihubungan dua variat atau dikenaldengan hubungan multivariat, sedanghubungan dua variat terbatas padahubungan dengan metoda korelasikonvensional yang dikenal dengankoefisien Pearson untuk data parametrikatau koefisien rank Spearman Rho untukdata non parametrik (Hair Jr et al. 1998;Mangitung and Emsley 2002c).Perhitungam koefisien CronbachAlpha digunakan untuk menentukantingkat reliabilitas titik data (point data)kriteria evaluasi kompetensi kontraktoryang teknik penggunaan danpemakaiannnya dapat ditemukanpada referensi (Hair Jr et al. 1998;Sekaran 2003).Penjelasan dan pemaparansecara detail metoda statistik multivariatkhususnya Analisis Faktor dapatditemukan tersebar di buku-bukustatistik, jurnal artikel maupun tesistermasuk didalamnya untuk rujukanadalah (Bryman and Cramer 2001; Field2000; Hair Jr et al. 1998; Kaming et al.1997; Kometa et al. 1994; Mangitung2005a; Mangitung and Emsley 2002c;Sharma 1996). Sementara pembahasanlebih detail dan contoh penggunaanAnalisis Faktor dalam Bahasa Indonesiadapat dirujuk pada daftar pustaka(Mangitung 2005b).4. Hasil dan Diskusi4.1 Karakteristik respondenDari 153 responden, sebanyak 153(100%) responden mengisi kuisioner.Selanjutnya 96% responden mengisisebagian besar pertanyaan yangkemudian jawaban responden tersebutdapat diolah dan diinterpretasi lebihlanjut. Jumlah respoden ini sudahmewakili kelompok kontraktor skalakecil, dimana menurut statistik GapensiKabupaten Banggai jumlah kontraktorkategori tersebut berjumlah 262berdasarkan data LembagaPengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)Tahun 2003.Frekuensi tingkat pendidikanresponden didominasi oleh tamatan STM(84%) dan sisanya dari tamatanperguruan tinggi (14%) dan tamatanyang bukan dari pendidikan teknik (2%)sebagaimana yang terlihat pada lihatTabel 1. Namun demikian pada Tabel 2memperlihatkan pengalaman kerjasetahun atau lebih cukup besar yakni62%, dan pengalaman lebih besar dari 3tahun sebesar 34%. Bila data disilangantara kategori pendidikan dankategori pengalaman kerja, 57%responden dengan tingkat pendidikanSTM mempunyai pengalaman samadengan 1 tahun atau lebih.Lebih lanjut, dari survei ini terlihatbahwa persentase responden datangdari pengusaha kecil yang didominasi3


<strong>Jurnal</strong> SMARTek, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2006: 1 - 9oleh pengusaha dengan nilai rata-ratajumlah kontrak lebih dari dua kontrakatau lebih dalam 3 tahun terakhir, yaitusebesar 76%. Ini menunjukkan bahwapaling tidak semua kontraktormendapat porsi pekerjaan konstruksiyang tersedia. (lihat Tabel 3).Tabel 1. Tingkat pendidikan respondenPendidikan Frekuensi PersentaseSTM 128 84%D3-Teknik 9 6%S1-Teknik 13 8%Non Teknik 3 2%Total 153 100%Sumber: Hasil kuisionerTabel 2. Pengalaman kerja respondenPengalaman Frekuensi Persentase 500 Juta 26 31%Total 149 100%Tabel 5. Jenis proyek respondenJenis proyek Frekuensi PersentaseGedung/perumahan73 48%Transportasi 54 35%Bangunankeairan26 17%Total 153 100%Tabel 6. Jenis seleksi kontraktorJenisseleksikontraktorFrekuensi PersentaseTender 107 72%NonTender 41 28%Total 149 100%Selanjutnya, penerapan jenispelelangan didominasi dengan sistempemilihan pemenangan kontraktor viatender terbatas sebesar 72% (lihat Tabel6), serta persentase dana proyek-proyekyang dikerjakan responden utamanyabersumber dari pemerintah, yaitusebesar 74% (lihat Tabel 7). Kontraktoryang tidak mengerjakan proyekpemerintah (26%) didominasi olehpekerjaan proyek gedung/ perumahanyakni sebesar hampir 70% dari total jenispekerjaan gedung/ perumahan. Sisanya(30%) memperlihatkan bahwa kontraktoryang mendapat pekerjaan spesifik atausubkontraktor datang dari kontraktorutama, sekalipun pekerjaan yangdikerjakan oleh kontraktor utama4


Identifikasi Dimensi Baru Kriteria Evaluasi Kompetensi Kontraktor di Kabupaten Banggaidengan Metoda Analisis Faktor(Donny M. Mangitung)kebanyakan datang dari proyekpemerintah, Atau dengan kata lainhubungan antara kontraktor utamadengan subkontraktor dapatdikategorikan hubungan swasta denganswasta.Tabel 7. Sumber proyek respondenSumberFrekuensi PersentaseproyekPemerintah 115 74%Swasta 37 26%Total 152 1004.2 Hasil analisisLangkah langkah untukmendapatkan dimensi baru dari 17(tujuh belas) variabel yang tercantumpada Tabel 8 yang saling berkorelasimultavariat dengan menggunakanmetoda Analisis Faktor adalah sebagaiberikut:• Langkah pertama adalahmenentukan tujuan menggunakanAnalisis Faktor yaitu untukmenentukan dimensi baru dari 17(tujuh belas) variabel kriteriakompetensi kontraktor yang pentingdalam sistem seleksi kontraktor;• Langkah kedua yakni menetapkanrancangan analisis, dimana jumlahkasus yang digunakan untuk analisis(jumlah reponden yang menjawabpertanyaan sehubungan dengankriteria kompetensi kontraktor) lebihdari memadai, yakni sebesar 126kasus (minimum dibutuhkan 50 kasus)dan koefisien reliabiltas CronbachAlpha sebesar 0,81 (minimumdibutuhkan 0,7);• Langkah ketiga yakni menetapkanasumsi analisis, dimana jumlah korelasibivariate sebesar 0,3 atau lebih besarantar variabel didapat sebesar 35%dari total korelasi (136). Selain ituBarlett test of Sphericity (BTS) yangdigunakan untuk menunjukkankorelasi antar variabel jugamenunjukkan signifikansi secarastatistik. Tambahan untuk memeriksakorelasi inter-variabel denganmenggunakan Measure SamplingAdequacy (MSA) menunjukkan level0,754 (middling) atau diatas levelrata-rata.• Langkah keempat yakni derivasifaktor dan penilaian overall fit,dimana penggunaaan Principal AxisFactoring untuk derivasi faktor lebihsesuai. Penggunaan teknik derivasi inidianggap tepat mengingat nilaicommunalities lebih besar 0,60 tidakmendominasi untuk semua variabel(dibawah 50%). Selanjutnya, untukmendapatkan jumlah faktor baruyang signifikan, penentuandidasarkan pada nilai eigen lebihbesar 1. Dari 17 variabel terbentuk 5dimensi faktor baru dengan totalvariance sebesar 44,8%. Inimenunjukkan 5 (lima) faktor tersebutmewakili hampir 45% karakteristik ataukeragaman 17 variabel asal.• Langkah kelima yakni interpretasifaktor baru, dimana penggunaanteknik rotasi varimax lebih sesuaimengingat korelasi faktormenggunakan rotasi obliquemenunjukkan nilai-nilai yang lebihkecil 0,32. Hasil korelasi deanganteknik oblique tersebutmemperlihatkan bahwa hubunganantar faktor lebih independen,sehingga penggunaan rotasi varimaxlebih sesuai. Hasil dari factor loadingsatau korelasi antara dimensi baru(faktor) dengan variabel kriteriakompetensi kontraktor dapat dilihatpada Tabel 8. Berdasarkan nilaikorelasi (factor loadings) yang lebihbesar 0.3, karakteristik faktor dapatdiidentifikasi yang kemudian dapatdibuat nama dari setiap faktor yangteridentifikasi. Nama kelima faktortersebut dapat dilihat pada Tabel 9.Faktor yang paling tinggi tingkatvariance adalah faktor dengan labelkemampuan sistem pelaksanaankonstruksi (26,7%) . Hal ini berartikompetensi kontrator sehubungandengan faktor kemampuan sistempelaksanaan konstruksi dijelaskan palingtinggi dari 17 variabel oleh 6 variabelyaitu variabel dengan kode M2, R1, M1,R2, M4 dam M3 secara berurut darifactor loadings atau tingkat korelasi5


<strong>Jurnal</strong> SMARTek, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2006: 1 - 9paling tinggi (lihat Tabel 8). Bilamengacu pada tingkat signifikansi yangdisarankan oleh (Hair Jr et al. 1998)factor loadings dengan nilai diatas 0.5yang dapat dipakai untuk menjelaskanfaktor ini, yakni asumsi yang dipakaiuntuk jumlah kasus 121. Jadi variabeldengan kode M2, R1, M1 dan R2 yangdianggap signifikan secara statistik.Namun demikan pendapat lain jugamasih manganggap factor loadingsdengan nilai diatas 0.3 masih dapatdipertimbangkan sebagai batasminimum. Faktor ini memperlihatkanbahwa kemampuan manajerial danteknis menjadi faktor yang palingmenentukan dalam pelaksanaan danpenyelesaian pekerjaan proyek.Tabel 8. Factor loadings bedasarkan rotasi varimaxVariabel kompetensi kontraktorKemampuan berhubungan baik dengan subkontraktoratau supplier bahan, peralatan dan/ atau tenaga 0,72manusia (M2)Kepatuhan pada keselamatan dan kesehatan kerja(R10,67Kemampuan tenaga teknis dan managerial yangtersedia (M1)0,57Kepatuhan pada aturan lingkungan hidup (R2) 0,56Peningkatan kompetensi melalui pelatihan/kursussecara regular tenaga teknis dan managerial (M4)0,46Kemampuan dalam penerapan sistem pengendalianproyek, kualiti cek (M3)0,39Jenis pekerjaan proyek yang sudah dikerjakan (E3) 0,72Faktor1 2 3 4 5Jumlah proyek yang sudah dikerjakan (E1) 0,63Kemampuan keuangan berdasarkan neracaperusahaan (F1)0,50Besaran nilai kontrak proyek yang sudah dikerjakan(E2)0,41Lamanya perusahaan kontraktor bekerja di bidangkonstruksi (E4)0,37Kemampuan keuanngan berdasarkan kepercayaanbank/ asuransi (F2)0,35Kontraktor menyelesaikan proyek sesuai dengankualitas yang disyaratkan dalam spesifikasi (tidak ada0,70pekerjaaan perbaikan) (P3)Kontraktor menyelesaikan proyek sesuai waktu yangditetapkan (tidak ada perpanjangan waktu) (P2)0,55Kontraktor menyelesaikan proyek sesuai harga kontrak(tidak ada tambah kurang) (P1)0,62Akses pengetahuan lokal (kontrator lokal) misalnyamaterial, buruh (E5)0,46Kepatuhan pada regulasi lainnya seperti PERDA,korupsi/KKN dll (R3)0,68Variance (%) 23,5 8,6 5,4 4.0 3,2Total variance (%) 44,86


Identifikasi Dimensi Baru Kriteria Evaluasi Kompetensi Kontraktor di Kabupaten Banggaidengan Metoda Analisis Faktor(Donny M. Mangitung)Tabel 9 Pelabelan faktorDimensi baruFaktorKemampuan sistem pelaksanaan konstruksi 1Pengalaman teknis dan keuangan proyek 2Kinerja pengendalian mutu dan waktu 3Kemampuan akses pengetahuan lokal untukpengendalian biaya4Kepatuhan regulasi non teknis 5Faktor kedua adalah indikatorpengalaman teknis dan keuanganproyek yang dijelaskan oleh 8,6%variance. Faktor kedua tersebutbercirikan variabel E3, E1, F1, E2, E4 danF2 secara berturut-turut dari factorloadings yang paling tinggi. Lebih lanjut,variabel E3, E1 dan F1 merupakanvariabel yang paling siginifikan secarastaitistik menjelaskan faktor keduadengan asumsi factor loadings minimum0,5 atau lebih besar (lihat Tabel 8).Pada Tabel 9 memperlihatkanbahwa faktor ketiga adalah indikatorkinerja pengendalian mutu dan waktuyang dijelaskan oleh 5,4% variance.Kedua variabel P3 dan P2 memberikansumbangan sifat-sifat yang paling tinggisecara berturut-turut untuk faktor ketiga.Faktor keempat adalahkemampuan pengetahuan lokal untukpengendalian biaya yang dijelaskanoleh 4% variance. Pengalamankontraktor menyelesaikan proyek sesuaiharga kontrak (P1) dan Aksespengetahuan lokal (E5) adalah duavariabel yang yang paling tinggi secaraberturut-turut menjelaskan ciri faktorkeempat tersebut (Tabel 9).Faktor yang terakhir atau yangkelima adalah kepatuhan regulasi nonteknis yang dijelaskan oleh 3,2%variance. Variabel kepatuhan padaregulasi lainnya seperti PERDA,korupsi/KKN dan lain lain (R3)memberikan kontribusi paling tinggiuntuk faktor ini.Keempat faktor yang disebutkanterakhir di atas merupakan faktor yangdapat memperlihatkan gejala(simptom) suatu perusahaan konstruksiyang tidak sehat dan faktor yangdisebut pertama dapat digunakanuntuk penyelidikan lebih lanjut dimanaletak sumber permasalahan mengapasuatu perusahaan tidak sehat.5. KesimpulanAda lima faktor kompetensikontraktor yang dapat memberikankontribusi sukses tidaknya pelaksanaandan penyelesaian proyek konstruksimenurut persepsi kontraktor skala kecildari kabuipaten Banggai. Lima faktortersebut adalah kemampuan sistempelaksanaan konstruksi, pengalamanteknis dan keuangan proyek, kinerjapengendalian waktu dan mutu,kemampuan pengetahuan lokal untukpengendalian biaya, serta kepatuhanregulasi non teknis.Faktor kemampuan sistempelaksanaan konstruksi mencakupkemampuan kerjasama dengan baikdengan subkontrator, supplier bahandan perlatan, tenaga kerja,kemampuan meyediakan tenaga teknisdan manajerial yang sesuai kebutuhanproyek baik jenis dan ukurannya sertajuga kemampuan kepatuhan terhadapaturan keselamatan kerja dankemampuan kepatuhan terhadapregulasi yang berhubungan denganlingkungan hidup.Faktor pengalaman teknis dankeuangan proyek mencakuppengalaman kontraktor sesuai jenispekerjaan, jumlah pekerjaan yangsudah dikerjakan, indikator kemampuankeuangan yang diperlihatkan padaneraca keuangan dalam rentang waktutertentu.Faktor kinerja pengendalian mutudan waktu mencakup dua variabel7


<strong>Jurnal</strong> SMARTek, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2006: 1 - 9yakni kontraktor menyelesaikan proyeksesuai dengan kualitas yang disyaratkandalam spesifikasi dan kontraktormenyelesaikan proyek sesuai waktuyang ditetapkan (tidak adaperpanjangan waktu).Faktor kemampuan aksespengetahuan lokal untuk pengendalianbiaya mencakup dua variabel yangberkorelasi positif yakni aksespengetahuan lokal yang dapatmemberikan kontribusi pada kinerjabiaya pelaksanaan proyek sehinggasesuai dengan rencana.Faktor kepatuhan regulasi nonteknis mencakup satu variabelkepatuhan terhadap regulasi saja. Halini menunjukkan bahwa kontraktormemperhatikan hal tersebut cukuptinggi secara khusus masalah kepatuhanterhadap regulasi non teknis antara lainadministrasi proyek termasukdidalamnya berhubungan denganpenyelenggaraan kontrak jasa konstruksiyang jauh dari korupsi, kolusi dannepotisme.6. Daftar PustakaBryman, A., and Cramer, D. ,2001,Quantitative data analysis withSPSS Release 10 for Windows,Routledge, Hove, East Sussex, UK.Construction Industry Board, 1997, Codeof practice for selection of maincontractors. Working Group 3,Thomas Telford, London, UK.Field, A. ,2000, Discovering statistics:Using SPSS for Windows, SagePublications, London.Fong, P. S. W., and Choi, S. K. Y. ,2000,."Final contractor selection usinganalytical hierarchy process."Construction Management andEconomics, 18, 547-557.Hair Jr, J. F., Anderson, R. E., Tatham, R.L., and Black, W. C. ,1998.Multivariate data analysis,Prentice Hall, Inc., New Jersey,USA.Kaming, P. F., Olomolaiye, P. O., andHolt, G. D. ,1997, "Factorsinfluencing construction time andcost overruns on high-rise projectsin Indonesia." ConstructionManagement and Economics, 15,83-94.Keppres No. 80. ,2003,. "Pedomanpelaksanaan pengadaanbarang/ jasa pemerintah."Sekretaris Negara RepublikIndonesia, Jakarta.Kometa, S. T., Olomolaiye, P. O., andHarris, F. C. ,1994, "Attributes of UKconstruction clients influencingprojectconsultants'performance." ConstructionManagement and Economics, 12,433-443.Kunishima, M., and Shoji, M. ,1996, Theprinciples of constructionmanagement,SankaidoPublishing Co., Ltd., Tokyo, Japan.Mangitung, D. M. ,2005a, "Modelling theinfluence of periodicprequalification criteria on projectperformance," Unpublished PhDthesis, School of Mechanical,Aerospace and Civil Engineering,The University of Manchester,Manchester, UK.Mangitung, D. M. ,2005b, "Pengenalandan kegunaan Factor Analysis."Majalah <strong>Ilmiah</strong> Academica, 14(Sept. 2005), 10-17.Mangitung, D. M., and Emsley, M. W."The characteristics of periodicand project prequalificationpractices in the UK." The 10thInternational CIB Symposium ofthe W65 Commission onOrganisation and Managementof Construction: ConstructionInnovation and GlobalCompetitiveness, University ofCincinnati, Ohio, USA, 960-972.Mangitung, D. M., and Emsley, M. W."Decision criteria for periodicprequalification in the UKconstructionindustry."Construction Building ResearchConference (COBRA) 2002,School of Property & Construction,8


Identifikasi Dimensi Baru Kriteria Evaluasi Kompetensi Kontraktor di Kabupaten Banggaidengan Metoda Analisis Faktor(Donny M. Mangitung)The Nottingham Trent University,UK, 273-285.Mangitung, D. M., and Emsley, M. W."Factors affecting the weightingof contractor prequalificationdecision criteria: the UKprequalifiers' perception." The 3rdInternational Conference onDecision Making in Urban andCivil Engineering (DMinUCE) 2002,University of London, School ofOriental & African Studies,London.Merna, A., and Smith, N. J. ,1990,. "Bidevaluation for UK public sectorconstructioncontracts."Proceedings of the Institution CivilEngineers Part I, 88, 91-105.Ng, S. T., and Skitmore, R. M. ,1999,"Client and consultantperspectives of prequalificationcriteria." Building andEnvironment, 34(5), 607-621.Queensland Government. (1998).Competing for governmentbuilding work: A contractor guideto prequalification, BuildingDivision, Department of PublicWorks, Brisbane, Australia.Rashid, K. B. A. ,2002, "An assessment onthe systems of registration ofcontracting firms in Malaysia."Journal of ConstructionProcurement, 8(2), 148-159.Russell, J. S., and Skibniewski, M. J. ,1988,"Decision criteria in contractorprequalification." Journal ofManagement in Engineering, 4,148-164.Sekaran, U. ,2003, Research methods forbusiness: A skill building approach,John Wiley & Sons, New York.Sharma, S. ,1996, Applied multivariatetechniques, John Wiley & Sons,Inc., New York, USA.Taha, M. A.-E. ,1994, "Applyingdistributed artificial intelligence tothe prequalification ofconstruction contractors,"Unpublished PhD thesis, Civil &Environmental Engineering,University of Wisconsin-Madison,Madison, USA.Wong, C. H., Holt, G. D., and Cooper, P.A. ,2000, "Lowest price or value?Investigation of UK constructionclients' tender selection process."Construction Management andEconomics, 18, 767-774.9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!