<strong>Jurnal</strong> SMARTek, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2006: 1 - 9oleh pengusaha dengan nilai rata-ratajumlah kontrak lebih dari dua kontrakatau lebih dalam 3 tahun terakhir, yaitusebesar 76%. Ini menunjukkan bahwapaling tidak semua kontraktormendapat porsi pekerjaan konstruksiyang tersedia. (lihat Tabel 3).Tabel 1. Tingkat pendidikan respondenPendidikan Frekuensi PersentaseSTM 128 84%D3-Teknik 9 6%S1-Teknik 13 8%Non Teknik 3 2%Total 153 100%Sumber: Hasil kuisionerTabel 2. Pengalaman kerja respondenPengalaman Frekuensi Persentase 500 Juta 26 31%Total 149 100%Tabel 5. Jenis proyek respondenJenis proyek Frekuensi PersentaseGedung/perumahan73 48%Transportasi 54 35%Bangunankeairan26 17%Total 153 100%Tabel 6. Jenis seleksi kontraktorJenisseleksikontraktorFrekuensi PersentaseTender 107 72%NonTender 41 28%Total 149 100%Selanjutnya, penerapan jenispelelangan didominasi dengan sistempemilihan pemenangan kontraktor viatender terbatas sebesar 72% (lihat Tabel6), serta persentase dana proyek-proyekyang dikerjakan responden utamanyabersumber dari pemerintah, yaitusebesar 74% (lihat Tabel 7). Kontraktoryang tidak mengerjakan proyekpemerintah (26%) didominasi olehpekerjaan proyek gedung/ perumahanyakni sebesar hampir 70% dari total jenispekerjaan gedung/ perumahan. Sisanya(30%) memperlihatkan bahwa kontraktoryang mendapat pekerjaan spesifik atausubkontraktor datang dari kontraktorutama, sekalipun pekerjaan yangdikerjakan oleh kontraktor utama4
Identifikasi Dimensi Baru Kriteria Evaluasi Kompetensi Kontraktor di Kabupaten Banggaidengan Metoda Analisis Faktor(Donny M. Mangitung)kebanyakan datang dari proyekpemerintah, Atau dengan kata lainhubungan antara kontraktor utamadengan subkontraktor dapatdikategorikan hubungan swasta denganswasta.Tabel 7. Sumber proyek respondenSumberFrekuensi PersentaseproyekPemerintah 115 74%Swasta 37 26%Total 152 1004.2 Hasil analisisLangkah langkah untukmendapatkan dimensi baru dari 17(tujuh belas) variabel yang tercantumpada Tabel 8 yang saling berkorelasimultavariat dengan menggunakanmetoda Analisis Faktor adalah sebagaiberikut:• Langkah pertama adalahmenentukan tujuan menggunakanAnalisis Faktor yaitu untukmenentukan dimensi baru dari 17(tujuh belas) variabel kriteriakompetensi kontraktor yang pentingdalam sistem seleksi kontraktor;• Langkah kedua yakni menetapkanrancangan analisis, dimana jumlahkasus yang digunakan untuk analisis(jumlah reponden yang menjawabpertanyaan sehubungan dengankriteria kompetensi kontraktor) lebihdari memadai, yakni sebesar 126kasus (minimum dibutuhkan 50 kasus)dan koefisien reliabiltas CronbachAlpha sebesar 0,81 (minimumdibutuhkan 0,7);• Langkah ketiga yakni menetapkanasumsi analisis, dimana jumlah korelasibivariate sebesar 0,3 atau lebih besarantar variabel didapat sebesar 35%dari total korelasi (136). Selain ituBarlett test of Sphericity (BTS) yangdigunakan untuk menunjukkankorelasi antar variabel jugamenunjukkan signifikansi secarastatistik. Tambahan untuk memeriksakorelasi inter-variabel denganmenggunakan Measure SamplingAdequacy (MSA) menunjukkan level0,754 (middling) atau diatas levelrata-rata.• Langkah keempat yakni derivasifaktor dan penilaian overall fit,dimana penggunaaan Principal AxisFactoring untuk derivasi faktor lebihsesuai. Penggunaan teknik derivasi inidianggap tepat mengingat nilaicommunalities lebih besar 0,60 tidakmendominasi untuk semua variabel(dibawah 50%). Selanjutnya, untukmendapatkan jumlah faktor baruyang signifikan, penentuandidasarkan pada nilai eigen lebihbesar 1. Dari 17 variabel terbentuk 5dimensi faktor baru dengan totalvariance sebesar 44,8%. Inimenunjukkan 5 (lima) faktor tersebutmewakili hampir 45% karakteristik ataukeragaman 17 variabel asal.• Langkah kelima yakni interpretasifaktor baru, dimana penggunaanteknik rotasi varimax lebih sesuaimengingat korelasi faktormenggunakan rotasi obliquemenunjukkan nilai-nilai yang lebihkecil 0,32. Hasil korelasi deanganteknik oblique tersebutmemperlihatkan bahwa hubunganantar faktor lebih independen,sehingga penggunaan rotasi varimaxlebih sesuai. Hasil dari factor loadingsatau korelasi antara dimensi baru(faktor) dengan variabel kriteriakompetensi kontraktor dapat dilihatpada Tabel 8. Berdasarkan nilaikorelasi (factor loadings) yang lebihbesar 0.3, karakteristik faktor dapatdiidentifikasi yang kemudian dapatdibuat nama dari setiap faktor yangteridentifikasi. Nama kelima faktortersebut dapat dilihat pada Tabel 9.Faktor yang paling tinggi tingkatvariance adalah faktor dengan labelkemampuan sistem pelaksanaankonstruksi (26,7%) . Hal ini berartikompetensi kontrator sehubungandengan faktor kemampuan sistempelaksanaan konstruksi dijelaskan palingtinggi dari 17 variabel oleh 6 variabelyaitu variabel dengan kode M2, R1, M1,R2, M4 dam M3 secara berurut darifactor loadings atau tingkat korelasi5