01.12.2012 Views

4 5 6 - Trubus Online

4 5 6 - Trubus Online

4 5 6 - Trubus Online

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Potensi produksi<br />

biodiesel dalam satuan<br />

kiloliter (kl)/tahun<br />

Potensi produksi<br />

bioetanol dalam satuan<br />

kiloliter (kl)/tahun<br />

Konsumsi bensin pada 2006 dalam<br />

satuan kiloliter (kl)/tahun<br />

Menurut catatan Badan Penelitian dan<br />

Pengembangan Pertanian, setidaknya 19,8-juta<br />

hektar lahan cocok untuk ditanami jarak pagar.<br />

Lahan itu tersebar hampir di seluruh provinsi. Jika<br />

seluruhnya ditanami jarak, minyak nabati yang<br />

dihasilkan mencapai 29,7-miliar liter. Setelah<br />

ditransesterifikasi menghasilkan 23,76-miliar liter<br />

biodiesel. Jumlah itu hampir memenuhi konsumsi<br />

solar nasional yang mencapai 26-miliar liter/<br />

tahun.<br />

Melimpah<br />

Bahan baku bioetanol tak kalah banyaknya di<br />

negeri ini. Sagu salah satu sumber pati tertinggi.<br />

Setiap hektar lahan sagu menghasilkan 25 ton<br />

pati. Jumlah itu jauh lebih tinggi ketimbang kadar<br />

pati beras dan jagung yang masing-masing hanya<br />

6 dan 5,5 ton/ha. Bila diolah menjadi bioetanol<br />

menghasilkan 4.000—5.000 liter/ha/tahun.<br />

Seandainya sejuta hektar saja yang<br />

diolah menjadi bioetanol, dapat<br />

dihasilkan sekitar<br />

4-miliar—5-miliar liter<br />

bietanol/tahun.<br />

Jumlah itu dapat<br />

memenuhi kebutuhan<br />

premium di Papua<br />

yang hanya 100-juta<br />

liter/tahun atau surplus 3,9miliar—4,9-miliar<br />

liter/tahun. Dengan begitu,<br />

Papua justru menjadi pemasok kebutuhan bahan<br />

bakar di daerah lain. Potensi aren sebagai bahan<br />

baku etanol juga tak kalah hebat. Dari sebatang<br />

pohon Arenga pinata diperoleh 15—20 liter nira/<br />

hari. Nira itulah yang nantinya difermentasi menjadi<br />

bioetanol. Jika dalam setahun aren disadap selama<br />

energi<br />

200 hari, total nira yang dihasilkan 3.000—4.000<br />

liter/pohon. Untuk menghasilkan seliter bioetanol<br />

diperlukan 15 liter nira. Jadi, setiap pohon bisa<br />

menghasilkan 200 liter etanol/tahun. Bila seluruh<br />

populasi aren di Minahasa Utara itu diolah menjadi<br />

bioetanol, dapat dihasilkan 400-juta liter/tahun.<br />

Itu baru potensi bioetanol yang dihasilkan<br />

dari tanaman liar di hutan-hutan. Belum lagi bila<br />

lahan kritis yang ada di masing-masing daerah<br />

juga digunakan untuk budidaya tanaman bahan<br />

baku bioetanol. Di Papua saja jumlah lahan kritis<br />

mencapai 2.935.375 ha. Seandainya seluruh<br />

lahan itu ditanami bahan baku bioetanol dengan<br />

produktivitas minimal 4.000 liter/ha/tahun, akan<br />

menghasilkan 11,7-miliar liter bioetanol/tahun.<br />

Jumlah itu dapat memenuhi kebutuhan<br />

premium di Pulau Jawa yang mencapai 12miliar<br />

liter/tahun. Jawa memang paling rakus<br />

mengkonsumsi bensin, yakni mencapai<br />

70% dari total konsumsi<br />

bensin nasional.<br />

Namun, ia paling<br />

kurus potensi<br />

b i o e t a n o l n y a ,<br />

hanya 1,297-miliar<br />

liter/tahun. Bila Papua<br />

memanfaatkan kekayaan<br />

mereka untuk memproduksi<br />

bioetanol, ia akan jadi raja<br />

energi di tanahair. Mereka tak akan lagi<br />

mencicipi bensin dengan harga Rp12.000/liter.<br />

Di Sumatera dan Kalimantan populasi sagu<br />

atau aren memang tak sebanyak di Papua<br />

dan Minahasa Utara. Namun, dikeduanya<br />

membentang lahan yang begitu luas. Beruntung<br />

Indonesia dianugerahi aneka tanaman yang dapat<br />

dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol<br />

Biji Jatropha<br />

curcas, sumber<br />

biodiesel<br />

TRUBUS EDISI KHUSUS HUT KE-63 RI 37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!