12.07.2015 Views

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Vol. 3, 2010 PERSEPSI, SIKAP, DAN STRATEGI KOPING KELUARGA MISKIN 123pada masyarakat miskin perkotaan cukupbesar pada laki-laki yang sudah berkeluarga.Secara umum, proporsi ibu yang bekerja(45%) lebih sedikit dibandingkan dengan ibuyang tidak bekerja (55%).Pendapatan. <strong>Keluarga</strong> ibu rumahtangga memiliki rata-rata pendapatan sebesarRp 106.497,00. Pendapatan terkecil <strong>dan</strong>terbesar yakni sebesar Rp 10.000,00 perkapita per bulan <strong>dan</strong> Rp 300.000,00 perkapita per bulan. Hal ini menunjukkan bahwarata-rata pendapatan keluarga per kapita perbulan di kedua wilayah masih berada dibawah garis kemiskinan, yakni batas dimanaseseorang dapat memenuhi kebutuhanmakanan <strong>dan</strong> nonmakanan yaitu sebesarRp 222.123,00 (Dinas Kesehatan 2008).Pengeluaran. Hasil penelitian menunjukkanbahwa keluarga ibu rumah tanggamemiliki rata-rata pengeluaran sebesarRp 205.346,00. Pengeluaran terkecil iburumah tangga ialah sebesar Rp 67.722,00per kapita per bulan <strong>dan</strong> pengeluaran terbesaribu rumah tangga ialah sebesarRp 470.833,00 per kapita per bulan.Berbeda dengan hasil penelitiansebelumnya, berdasarkan data pengeluarankeluarga, mengacu kepada batas kemiskinandi Kota Bogor, ternyata terdapat 60%keluarga ibu rumah tangga yang termasuk kedalam kategori keluarga miskin <strong>dan</strong> 40%lainnya tidak termasuk ke dalam kategorikeluarga miskin.Penggunaan Energi dalam Rumah TanggaSebelum program konversi minyaktanah ke LPG berlangsung, sebanyak 55%keluarga ibu rumah tangga menggunakankayu bakar <strong>dan</strong> 45% lainnya menggunakanminyak tanah sebagai bahan bakar. Setelahprogram konversi minyak tanah ke LPGberlangsung, terdapat sebanyak 81,67%keluarga ibu rumah tangga menggunakanLPG <strong>dan</strong> masih ada 11 keluarga ibu rumahtangga (18,33%) yang tidak menggunakanLPG. <strong>Keluarga</strong> ibu rumah tangga yang tidakmenggunakan LPG, saat ini menggunakankayu bakar (8,3%) <strong>dan</strong> minyak tanah (10%)untuk memasak walaupun sebenarnyaseluruh ibu rumah tangga diberikan bantuankompor gas <strong>dan</strong> LPG gratis.Ada beberapa alasan yang menyebabkankeluarga ibu rumah tangga tidak menggunakanLPG. Sebanyak 54,55% keluargaibu rumah tangga merasa takut sehinggapenggunaan kayu bakar ataupun minyaktanah dianggap lebih aman bagi mereka.Sebagian kecil diantaranya tidak menggunakanLPG karena memang tidak bisamenggunakannya, harga isi ulang LPG yangcukup mahal, <strong>dan</strong> terpaksa menjual tabungLPG untuk membayar hutang keluarga.Berdasarkan hasil penelitian terhadapkeluarga ibu rumah tangga yang beralih dariminyak tanah ke LPG, terjadi penurunanpengeluaran setelah program konversidilaksanakan. Pengeluaran keluarga untukbahan bakar berkurang dari Rp 111.250,00per bulan menjadi Rp 44.850,00 per bulanatau per KK melakukan penghematanRp 66.400,00 per bulan dengan hargaminyak tanah sebelum program konversi.Sementara, setelah program konversi berlangsung,minyak tanah sudah tidak disubsidilagi sehingga harga minyak tanah meningkatmenjadi Rp 8.000,00 per liter.Berbeda dengan keluarga ibu rumahtangga yang beralih dari kayu bakar ke LPG,pengeluaran rata-rata untuk bahan bakarpada ibu rumah tangga mengalami peningkatanyakni dari Rp 10.250,00 per bulanmenjadi Rp 44.700,00 per bulan ataumengalami peningkatan biaya sebesarRp 34.450,00 per bulan. Ini berarti bahwapenghematan pengeluaran keluarga untukbahan bakar setelah program konversiminyak tanah ke LPG berlangsung hanyadapat dilakukan oleh ibu rumah tangga yangsebelumnya menggunakan LPG. Sementarapada keluarga ibu rumah tangga yangsebelumnya menggunakan kayu bakar,pengeluaran keluarga untuk bahan bakarjustru menjadi lebih besar.Persepsi <strong>dan</strong> SikapProporsi terbesar ibu rumah tangga(71,67%) termasuk ke dalam kategoripersepsi yang baik terhadap LPG. Hal inimungkin disebabkan karena LPG memilikikarakteristik produk yang diinginkan olehmasyarakat. Pertama, LPG merupakanbahan yang dibutuhkan oleh masyarakat.Kedua, LPG memiliki beberapa kelebihandibandingkan dengan minyak tanah. Ketiga,kemungkinan tidak ada alternatif bahanbakar lain yang tersedia sehingga masyarakatmenggunakan LPG. Ketiga hal tersebutmencukupi untuk diterimanya suatu inovasiteknologi <strong>dan</strong> ini sesuai dengan teori adopsiinovasi menurut Lionberger (1960).Namun, masih terdapat hampir sepertigaibu rumah tangga (28,33%) yangmemiliki persepsi yang kurang baik terhadapLPG. Seperti yang dikatakan oleh Rogers<strong>dan</strong> Shoemaker (1971) bahwa tidak setiaporang mengadopsi inovasi pada tingkat yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!