12.07.2015 Views

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

124 LATIFAH ET AL. Jur. Ilm. Kel. & Kons.sama. Ada orang yang melakukannya dalamwaktu singkat tetapi ada yang melakukannyasetelah waktu bertahun-tahun. Harga LPGyang masih kurang terjangkau oleh masyarakatmiskin serta sosialisasi program yangbelum maksimal diduga sebagai faktor yangcukup mempengaruhi persepsi <strong>dan</strong> penerimaanibu rumah tangga terhadap keberadaanLPG.Berdasarkan analisis multiatributFishbein, minyak tanah <strong>dan</strong> LPG memilikikelebihan. Pada atribut harga pembelian isiulang yang terjangkau, secara umum iburumah tangga lebih menyukai hargapembelian isi ulang LPG meskipun hargakeduanya termasuk kategori mahal bagi iburumah tangga. Hal ini dirasakan belumsesuai dengan teori Van den Ban (1996)yang menyatakan bahwa produk baru harusmemiliki keuntungan relatif yang tinggi bagipengguna. Selain itu, ibu rumah tangga lebihmerasakan bahwa LPG mudah diperoleh,sementara minyak tanah sangat sulit untukditemukan di sejumlah warung <strong>dan</strong> tokoterdekat.Berdasarkan atribut kepraktisan,kebersihan peralatan masak, kecepatanwaktu memasak, kemudahan menggunakan,keramahan terhadap lingkungan, <strong>dan</strong>kemudahan pemeliharaan, LPG lebih disukaidibandingkan dengan minyak tanah.Semakin mudah teknologi baru dipraktekkan,maka semakin cepat pula proses adopsiinovasi yang dilakukan. Oleh karena itu, agarproses adopsi dapat berjalan dengan cepat,maka penyajian inovasi harus lebihsedehana (Soekartawi 1988). Dengandemikian, kompleksitas suatu inovasimempunyai pengaruh yang besar terhadappercepatan adopsi inovasi. Maka dari itu,perlu dilakukan peragaan <strong>dan</strong> pelatihansecara partisipatif.Namun, di sisi lain, harga pembelianperalatan minyak tanah lebih disukaidibandingkan dengan LPG. Bentuk kemasanLPG lebih disukai dibandingkan denganminyak tanah, namun untuk bentuk produk,minyak tanah (cair) lebih disukai dibandingkandengan bentuk kemasan LPG (tabung)<strong>dan</strong> bentuk LPG (gas) yang diperkirakanlebih berat <strong>dan</strong> tidak terlihat.Dari aspek kenyamanan <strong>dan</strong> keamanan,minyak tanah ternyata lebih disukaidibandingkan dengan LPG. Selain itu,minyak tanah dianggap memiliki kegunaanyang lebih banyak dibandingkan denganLPG karena minyak tanah dapat digunakanuntuk keperluan selain memasak, yakniuntuk lampu tempel, membakar sampah, <strong>dan</strong>sebagai obat. Sesuai dengan teori adopsiyang menyatakan bahwa suatu produk baruharus sesuai dengan nilai-nilai, pengalaman<strong>dan</strong> kebutuhan masyarakat sasaran makakebiasaan masyarakat untuk menggunakanLPG sebagai bahan bakar masih cukup sulituntuk dilakukan karena mereka sudahterbiasa menggunakan minyak tanah.Peralatan yang digunakan ketika menggunakanminyak tanah dirasakan lebihmudah dibandingkan dengan LPG karenaibu rumah tangga dapat membetulkan sendirikompor minyak tanah jika terjadi kerusakanataupun kebocoran. Sementara LPG lebihrumit untuk diperbaiki karena masyarakatmasih belum dapat memperbaiki sendiriperalatan <strong>dan</strong> per<strong>lengkap</strong>an pada LPG jikaterjadi kerusakan sehingga menurut teoriadopsi inovasi LPG masih belum memenuhikriteria sebagai produk baru yang dapatditerima oleh masyarakat sasaran. Hal iniberkaitan dengan pelayanan pasca penjualandari LPG yang dirasakan masih kurangkeberadaannya. Keberadaan pelayananpascajual diperlukan untuk membantumasyarakat yang mengalami kesulitan dalammemperbaiki kerusakan atau kebocoranpada LPG.Strategi Koping <strong>Keluarga</strong>Variabel strategi koping dalampenelitian ini dikhususkan bagi ibu rumahtangga yang saat ini menggunakan LPGsehingga pada pembahasan selanjutnya,hanya ibu rumah tangga pengguna LPGyang dianalisis. Lazarus (1991) dalamGoldsmith (1996) mendefinisikan kopingsebagai suatu hal yang merujuk padaadaptasi individu terhadap kondisi yangrelatif sulit <strong>dan</strong> tidak menyenangkan.Strategi koping dapat diartikan sebagaiupaya atau cara yang dilakukan individu ataurumah tangga dalam menghadapi <strong>dan</strong>mengatasi situasi atau keadaan yang tidakmenguntungkan. Suatu kondisi dimanakeluarga miskin menghadapi permasalahanpada LPG <strong>dan</strong> ketidakmampuan membeli isiulang LPG dapat menjadi suatu stressorsehingga menuntut keluarga untuk melakukanberbagai perilaku <strong>dan</strong> tindakan untukmengatasi permasalahan tersebut. Padapenelitian ini, ibu rumah tangga dapatmelakukan lebih dari satu perilaku atau tindakandalam mengatasi berbagai permasalahanpada LPG.Strategi Koping terhadapPermasalahan Pemakaian LPG. Hasil

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!