12.07.2015 Views

PENGARUH PEMBERIAN KONSORSIUM MIKROBA DALAM ...

PENGARUH PEMBERIAN KONSORSIUM MIKROBA DALAM ...

PENGARUH PEMBERIAN KONSORSIUM MIKROBA DALAM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pseudomonas fluorescens dan Bacillus megaterium mampu melarutkanfosfat. Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan satu-satunya kelompok bakteriyang dapat melarutkan P yang terjerap permukaan oksida-oksida besi danalumunium sebagai senyawa Fe-P dan Al-P. Bakteri tersebut berperan juga dalamtransfer energi, penyusunan protein, koenzim, asam nukleat dan senyawa-senyawametabolik lainnya yang dapat menambah aktivitas penyerapan P pada tumbuhanyang kekurangan P. Efektivitas BPF dalam proses mineralisasi senyawa P organikmelalui aktivitas enzimatis yang melibatkan enzim fosfatase, fitase, dan nukleaseakan menghasilkan P terlarut yang tersedia bagi tanaman (Widawati dan Suliasih,2006). Pseudomonas fluorescens dan Bacillus megaterium memiliki kemampuanyang besar dalam melarutkan fosfat tak larut menjadi bentuk larut dalam tanah(Isgitani dkk., 2005). P organik dihidrolisis oleh mikroba secara enzimatikmenggunakan enzim fosfatase atau hidrolase menjadi bentuk P anorganik.Sebagai hasil sekunder dari aktivitasnya, mikroba tersebut merubah P organikmenjadi bentuk P anorganik karena adanya pelepasan asam organik yangmendorong pelepasan P anorganik yang terjerap. Asam organik seperti asamsitrat, asam malat, dan asam asetat dapat merupakan anion pesaing yang akanmenutup permukaan mineral alofan dan oksida hidrat Al dan Fe sehinggamendesak ion fosfat dari komplek jerapan dan membentuk komplek Fe dan Alorganik. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses mineralisasi P di dalam tanahadalah temperatur, kelembaban, aerasi, pH tanah dan bahan organik (Handayantodan Hairiah, 2009).Cellulomonas cellulans dan Saccharomyces cerevisiae memegang peranpenting karena mengurai bahan organik yang telah mati menjadi unsur-unsur yangdikembalikan ke dalam tanah (N, P, K, Mg, dll.) dan atmosfer (CH 4 atau CO 2 )sehingga dapat digunakan lagi oleh tanaman. Mikroba ini tidak dapat langsungmemetabolisme partikel bahan organik tidak larut. Mikroba ini memproduksi duasistem enzim ekstraseluler yaitu, sistem hidrolitik yang menghasilkan selulase danhidrolase berfungsi untuk degradasi selulosa dan hemiselulosa serta sistemoksidatif yang bersifat ligninolitik dan berfungsi mendepolimerisasi lignin.Mikroba memproduksi enzim ekstraseluler untuk depolimerisasi senyawa

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!