12.07.2015 Views

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Climate Change, Forests and Peatlands in <strong>Indonesia</strong>○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○RESTORASI HIDROLOGI LAHANGAMBUTSebagaimana telah dijelaskan dimuka,pembukaan lahan gambut telahmenimbulkan berbagai pengaruhnegatif terhadap lingkungan. Salahsatu penyebab utamanya adalahkarena seringkali dalam pembukaanlahan gambut tersebut kemudiandisertai dengan pembangunansaluran, dengan tujuan untukmelakukan pengeringan di lokasi yangakan digarap. Selain itu, saluran jugadibangun sebagai sarana irigasi dantransportasi serta dalam banyak kasusdigunakan sebagai sarana untukmengeluarkan kayu tebangan.Pembuatan saluran tersebut padadasarnya akan merugikan karenamerubah sifat alami lahan gambutyang selalu tergenang secarapermanen. Dampak yang sangatnyata adalah mengeringnya lahangambut sehingga menjadi rawankebakaran. Sayangnya, di beberapalokasi yang telah diambil tegakanvegetasinya dan cenderungditinggalkan, sejauh ini belum adaupaya untuk menghentikan keluarnyaair dari lahan gambut, sehinggakerusakan dan kekeringan lebih jauhmenjadi ancaman yang sangat besar.Mempertimbangkan kondisi tersebutdiatas, salah satu inisiatif yangdilakukan oleh program ini adalahmelakukan upaya restorasi ekosistemgambut dengan cara melakukanpenyekatan pada saluran yang tidaklagi digunakan oleh masyarakat.Gagasan dasarnya sebenarnyasangat sederhana, dimana padasaluran yang disekat tersebut air akantertahan dan kemudian meresaphingga meluber ke lahan gambut disampingnya, dan dengan demikianakan menyebabkan lahan gambuttersebut akan kembali basah,sehingga dapat mencegah terjadinyakebakaran lahan dan hutan. Selainitu, diharapkan vegetasi asli gambutyang teradaptasi dengan kondisibasah akan kembali dapat tumbuh dilokasi tersebut.Secara teknis, terdapat berbagaipilihan untuk melakukan penyekatan,baik melalui penerapan teknologimodern yang padat modal maupunteknologi tradisional yang telah dimilikimasyarakat secara turun temurun.Namun program ini memilih untukmelakukannya melalui penggalianinisiatif bersama masyarakat.Meskipun prosesnya memakan waktuyang lebih panjang, tetapi tingkatketerpaduan dan keberlanjutannyadapat dipertahankan jauh lebihpanjang. Melalui pendekatanpartisipatif sebagai landasan utama,program menawarkan gagasan umumberupa penyekatan saluran yangharus diintegrasikan denganpeningkatan ekonomi masyarakat,dengan menggunakan pola dukunganmikro-kredit yang telah dikembangkandi wilayah lain. Dalam skala besar,kegiatan tersebut telah dilaksanakan diareal lahan gambut satu juta hektar,Kalimantan Tengah; sementara dalamskala yang lebih kecil dilaksanakan diareal lahan gambut Sungai Puning,Kalimantan Tengah dan Merang –Kepahyang, Sumatera Selatan. Diareal lahan gambut satu juta hektar,sebanyak 7 buah sekat telahdibangun di Saluran Primer Utamadengan lebar saluran rata-rata sekitar30 meter, lebar ruang sekat 15 meterdan kedalam 10 – 12 meter. Tidakkurang dari 15.000 karung berisitanah liat dibenamkan diantara ruangsekat yang dilapisi geotextile gunamenahan air larian. Sejauh yang kamitahu, inilah satu-satunya sekat didunia yang berukuran besar dandibangun di lahan gambut denganmengandalkan tenaga dan keahlianmasyarakat setempat. Untukmemberikan pengaruh lingkunganyang lebih baik, ribuan pohon lokalditanam di pinggir saluran dan di atasruang sekat, termasuk tanaman air,yang diharapkan dapat menangkappartikel lumpur, sehingga dalamjangka panjang dapat menutupsaluran secara alami. Seluruhpekerjaan fisik maupun penanamantersebut (termasuk penyediaan bibitdan pembangunan rumah bibit)dilaksanakan sepenuhnya olehmasyarakat setempat denganmenggunakan teknologi tradisional.Hasil menyeluruh dan pengaruh darikegiatan penyekatan tersebut secarateoritis belum dapat dilihat dandirasakan sepenuhnya dalam waktu 2– 3 tahun pelaksanaan program ini.Namun demikian, berbagai indikasimenunjukan bahwa dalam jangkapanjang dampak kegiatan ini akanmemberikan hasil yang baik. Analisadengan mengunakan citra satelit danRadar menunjukan adanya tingkatkebasahan lingkungan yang lebihbaik. Secara fisik, lingkungan yanglebih hijau dan semakin berkurangnyainsiden kebakaran di lokasi kegiatanadalah merupakan indikasi yangmenggembirakan. Sementara itu,kegiatan sosial ekonomi masih terusdijalankan dengan penekanan untuk12 • • • <strong>Warta</strong> <strong>Konservasi</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Basah</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!