12.07.2015 Views

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berita Kegiatan○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○Tantangan dan Pembelajaran dari segi Kesetaraan Laki-laki dan PerempuanDalam menyelenggarakan kegiatan Proyek GC-1 oleh para mitra di lapangan, issu kesetaran gender tak lepas darikacamata Donor. Issue ini, diantaranya meliputi sampai sejauh mana kesetaraan peran antara wanita dan pria dalammerencanakan, mengambil keputusan dan melaksanakan kegiatan baik yang terkait dalam kegiatan rehabilitasi tanamanmaupun dalam bidang kegiatan berusaha. Untuk memperkuat pemahaman tentang issue kesetaraan gender oleh paramitra Proyek Green Coast, maka oleh WI-IP pada tanggal 22-23 Maret 2007 telah dilakukan suatu pelatihan terkaitdengan issue Gender, yang didalamnya termuat:(1) Kesetaraan Gender. Pada bagian ini pelatihan diberikan oleh Ibu Risma dan Ibu Ismiati dari organisasi Women andChildren Protection WCP Aceh yang diawali dengan mengkaji sampai sejauh mana para mitra GC telah menerapkan(mainstreaming) aspek gender dalam melaksanakan kegiatanya di lapangan.(2) Pengelolaan modal usaha. Dalam topik ini dibahas tentang bagaimana modal usaha dapat bergulir dan terakumulasidalam anggota kelompok penerima dana dari Proyek GC. Materi disampaikan oleh Bapak Aziz dari YayasanPERAMU Bogor(3) Budidaya perikanan campuran/polyculture (rumput laut dan bandeng). Materi training dan kunjungan lapang ketambak polyculture difasilitasi oleh Bapak Sugeng, Kepala Balai Budidaya Air Payau Ujong Batee. Kunjungan lapangjuga dilakukan ke tambak silvofishery mitra Green Coast WIIP di Lam UjungDari hasil pelatihan di atas, khususnya terkait dengan butir 1 di atas (issue gender), ternyata• Tidak terdapat upaya kesengajaan dari para mitra Green Coast untuk melakukan pembedaan manfaat yang bisadiperoleh oleh laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan kegiatanya di lapangan.• Beberapa anggota kelompok perempuan dari Mitra Proyek Green Coast merasa bahwa beban kerja sehari-harimereka justru akan menjadi lebih berat jika harus terlibat langsung dalam berbagai kegiatan lapangan yangsebenarnya lebih tepat dilakukan kaum pria.• Para Mitra Green Coast (terhadap kelompok binaannya) ternyata telah memberi kesempatan yang luas bagiperempuan dalam pengambilan keputusan maupun duduk dalam posisi kunci di kelompoknya. Meski demikian,kondisi sosial budaya yang berlaku menyebabkan perempuan belum terlalu aktif memanfaatkan kesempatan tersebut.Berita Kegiatan○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○Burung-air di Pesisir Nanggroe Aceh DarussalamPasca-tsunamiOleh:Ferry Hasudungan*Dua tahun telah lewat,rehabilitasi dan rekonstruksiwilayah yang dilanda gempadasyat dan gelombang tsunami duatahun silam di sebagian Nanggroe AcehDarussalam (NAD) sudah kembali pulih.Pemukiman dan gedung fasilitas umumbaru telah berdiri diatas puing-puingbangunan lama, meski disana sini masihterdapat kekurangan atau keterbatasan.Ya, tidaklah mudah untuk pulih dankembali seperti sedia kala.Terlepas dari berbagai upayapemulihan tfisik di atas, pembaca sayabawa ke daerah pertambakan diwilayah Tibang (berbatasan denganwilayah Jeulinke), bagian kecil dariwilayah kota Banda Aceh yang luputdari perhatian. Beberapa batangbakau (Rhizophora spp.) nampakmasih tegak diantara sisa-sisa batangpohon sejenis yang sebagian besartumbang atau tercabut hingga akarakarnya.Puluhan ekor burungberwarna putih bersih terlihat tegakdiantara akar-akar bakau yang tersisa.Dimalam hari ranting-ranting dan akarpohon tersebut terlihat seperti dipenuhibuah berwarna putih. Ya pohon-pohonitu menjadi tenggeran, tempat istirahatbagi ribuan burung kuntul. Beberapakali sempat terhitung, di pagi hari(sekitar pukul enam), saat burungburungtersebut terbang ke arahtempat mencari makannya, tidak kurangdari 1980 ekor burung kuntul (yang20 • • • <strong>Warta</strong> <strong>Konservasi</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Basah</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!