12.07.2015 Views

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Berita Kegiatan○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○Relatif rendahnya tingkat keberhasilanhidup di atas, tidak berlaku secara umum,karena cukup banyak mitra LSM dilapangan memperlihatkan tingkatkeberhasilan hidup tanaman yangbahkan mencapai lebih dari 95% (misaldi Desa Lham Ujong, desa Pulot, Kajhudsb). Tingkat keberhasilan paling rendahumumnya diperlihatkan di Aceh Utaradan Aceh Timur, yang diakibatkan olehadanya bencana banjir bandang pada tgl22 Desember 2006 (lihat judul artikel:DAMPAK BANJIR BESAR ACEHTERHADAP KEGIATAN PROYEKGREEN COAST), dimana lebih dari60,000 bibit bakau (usia di atas 5 bulan)yang telah ditanam para mitra LSM(beserta masyarakat binaannya) hanyutterbawa banjir. Namun di lokasi lain(seperti Simeulue dan Aceh Barat)rendahnya keberhasilan hidup tanamandisebabkan karena substrat yang tidaksesuai dan dalam beberapa haldikarenakan komitmen yang kurang kuatdari para pelaku rehabilitasi.Tantangan dan Pembelajaran padaKegiatan Rehabilitasi PesisirKegiatan rehabilitasi tanaman yangdilakukan para mitra kerja di lapanganberlangsung pada berbagai jenisekositem lahan basah, diataranya dilokasi eks-hutan bakau, tambak udang,muara sungai dan Laguna. Hampirsemua lokasi kegiatan penanaman olehproyek GC-1 berlangsung pada ekshutanbakau dan tambak udang,sedangkan untuk laguna hanya dilakukandi lokasi Desa Pulot, dimana pada muarasungai di desa ini, akibat ambelasnyadaratan pantai saat tsunami/gempabumidan tertimbunya muara suangai olehpasir, terbentuk suatu laguna baru. Padakondisi demikian, muara sungai menjaditerpisah dari laut dan membentuk laguna(catatan: kondisi laguna ini sangatdinamis. Pada musim hujan pasir dimuara sungai hanyut terbawa air daridalam laguna menuju laut dan saatmusim kemarau, pasang air laut akanmembawa pasir tersebut kembalimenutupi mulut laguna). Tidak kurangdari 46,000 bibit bakau dan tanamanpantai ditanam di dalam dan sekitarlaguna desa Pulot.Selama menyelenggarakan kegiatanpenanaman bakau maupun tanamanpantai di berbagai lokasi NAD-Nias,terdapat tantangan-tantangan yangdihadapi oleh pihak Proyek GC-1,diantaranya:• Keterampilan yang dimilikibeberapa mitra dalam tehnikpembibitan maupun penanamanbibit bakau/tanaman pantai masihkurang memadai (termasukpemilihan bibit yang kurang tepatuntuk lokasi tanam)• Hama ternak peliharaan (kambingdan sapi) dan hama satwa liar(babi, teritip dsb) yang seringmemakan bibit-bibit muda danbahkan kadang merusak pagarnya• Lokasi penanaman yang kurangtepat (substrat pasir, tergenang airdsb)• Mahalnya biaya membuat pagaruntuk melindungi bibit tanaman darisatwa liar dan ternak• Kurangnya Kordinasi antara paradonor dan pelaku rehabilitasi dilapangan (lokasi yang sudahditanami oleh proyek Green Coast,ditanami lagi oleh pihak lain)• Bibit yang telah ditanam dibongkarpihak lain karena kurang jelasnyabatas-batas lahan milik masyarakatbinaan• Bibit tertimbun endapan pasir yangterbawa saat air pasang. Padasaat air surut (pada siang hari)pasir akan menyerap enersi panasmatahari dan akhirnya membuattanaman kepanasan hingga layudan akhirnya mati.• Dalam satu lokasi kegiatan seringkaliterdiri dari beberapa tipe ekosistempesisir yang berbeda sehinggamemerlukan pendekatan danpenanganan tehnik rehabilitasi yangberbeda pula.• Jenis tanaman yang ditanam paramitra di lapangan pada lokasitertentu kurang bervariasi, akibatnyatimbul kesan bahwa rehabilitasibersifat mono-kultur. Meskipunadapula yang menanam lebih dari20 jenis tanaman pantai dan bakau,seperti dilakukan di pesisir DesaKajhu• Adanya pihak swasta/donor yangmemberikan upah tanam yang tinggidalam mekanisme ‘cash for works’dikahawatirkan akan merusak“modal sosial yang ada dimasyarakat” seperti semangatgotong royong secara suka rela• Kondisi alami yang sulit diantisipasi(arus/gelombang pasang air laut,angin, banjir dsb)Dari semua tantangan di atas, makayang paling sulit diatasi adalahbencana alam banjir, khususnya yangmenimpa kawasan pantai timur acehbaru-baru ini.Seperti diuraikan sebelumnya, bahwakegiatan rehabilitasi tananaman pesisiroleh para mitra Proyek Green CoastPenanaman bakau oleh siswa-siswi Sekolah Dasar (Foto: Iwan T.C.W.)18 • • • <strong>Warta</strong> <strong>Konservasi</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Basah</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!