12.07.2015 Views

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

Warta Konservasi Lahan Basah - Wetlands International Indonesia ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berita dari Lapang○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○..... Sambungan dari halaman 26Menanam Pohon, Menuai Damai ...........30 jutaan pohon di seluruh Afrika,sebagai bagian dari kampanyenyauntuk meningkatkan lingkungan hidupserta peningkatan kesadaran mengenaiHAM dan demokratisasi. Kegiatantersebut bukan tanpa resiko, karenawanita yang dinilai sangat konsisten iniberkali-kali dijebloskan ke penjaraselama rejim pemerintah Kenya yangsangat represif saat itu.Kiprah Wangari dalam kampanyepenanaman pohon kembaliditunjukannya pada pertengahanNovember 2006. Bersamaan denganpelaksanaan Pertemuan para Pihak(CoP) 12 Kerangka Kerja PBB untukPerubahan Iklim (UNFCCC) di Nairobi– Kenya, telah diluncurkan suatukegiatan yang bertajuk Plant for thePlanet: Billion Tree Campaign. Kegiatantersebut intinya adalah mengajakseluruh lapisan masyarakat untukmelakukan penanaman pohon di lokasiyang sesuai di seluruh dunia, dankemudian mendaftarkan tanaman yangditanamnya kedalam situs yang telahdisediakan www.unep.org/billiontreecampaign. Si penanamkemudian dianjurkan untuk terusmemelihara tanaman tersebut, utukkemudian akan diberikan sertifikat.Adapun jenis-jenis yang dianjurkanuntuk ditanam adalah tanaman setempatyang cocok dengan lingkungannya,sementara jumlahnya bisa berapa saja,dari mulai hanya satu batang hinggajutaan tanaman.Dalam sambutan pembukaanpeluncuran program tersebut, AchimSteiner (Executive Director UNEP),menekankan bahwa program kampanyetersebut merupakan salah aksi nyata dilapangan untuk menjawab isuperubahan iklim yang terasa semakinnyata, salah satu diantaranya akibatpenggundulan hutan yang semakinmenjadi-jadi. Pernyataan serupa,dengan penekanan pada pentingnyapembangunan berkelanjutan untukkepentingan generasi mendatang, jugadisampaikan oleh Pangeran Albert IIdari Kerajaan Monako, yang dalam halini bertindak sebagai pelindungkegiatan. Dalam sambutannya melaluifasilitas tele-conference, Pangeranyang akrab dengan dunia seni danolahraga ini juga menyampaikan bahwadirinya sangat peduli dengan kegiatanpenghijauan, sehingga telah membentukyayasan khusus yang memberikanbantuan kegiatan penghijauan di dalammaupun luar negeri, termasuk diLibanon dan Cile.Prof. Wangari sendiri, yang saat itumenjadi pusat perhatian, menceritakanbagaimana mengajak masyarakatmenanam pohon memerlukankesabaran, kukuh dan memilikikomitmen tinggi. Masyarakat,menurutnya, kadang-kadang tidak maumenanam pohon karenapertumbuhannya yang lambat dan tidakbisa terlihat segera, tapi merekaseringkali tidak sadar bahwa pohonyang mereka tebang hari inisebenarnya tidak ditanam oleh merekasendiri, tapi oleh orang tua mereka.Dari situ, perlu ditekankan bahwamenanam pohon adalah untukkesejahteraan anak-cucu kita, yangtelah meminjamkan planet bumi untukkita tempati.Bagi kita di <strong>Indonesia</strong>, denganmengesampingkan hasil yang telahdiperolehnya, kampanye seperti inisemestinya bukanlah merupakan halyang baru. Kalau semuanya berjalandengan lancar sesuai dengan tujuan,rasanya tidak berlebihan kalau kitakatakan bahwa satu milyar pohonadalah bukan merupakan hal yang sulitdicapai dengan jumlah biaya yangsudah dikeluarkan selama ini. Mungkinsebagian dari kita masih ingatbagaimana pada tahun 1970, SolihinGP, yang kala itu menjabat sebagaiGubernur Jawa Barat melakukankampanye penanaman pohon yangdikenal dengan sebutan RAKGANTANG(Gerakan Gandrung Tatangkalan –Gerakan Menyukai Pohon). Gerakanyang sangat populer pada saat itubertujuan untuk menghijaukan kembalitanah Parahyangan. Setelah itu,pemerintah meluncurkan InpresReboisasi dan Penghijauan, yangkemudian disusul pula denganpencanangan hari Gerakan TanamSejuta Pohon, dan adapula yangnamanya Gerakan Rehabilitasi <strong>Lahan</strong>Kritis. Yang saat ini sedang digalakanadalah Gerhan. Jadi, dari sisi kegiatankampanye rasanya kita tidak kalah gesit,hanya saja mungkin karena jumlah yangditebang lebih banyak dari yang ditanam,atau mungkin juga karena jumlah yangtumbuh tidak seberapa dibanding denganjumlah yang ditanam, makanya makinbanyak saja bumi <strong>Indonesia</strong> yang makingundul.Menarik untuk disimak bahwa menanampohon konsepsinya adalah tidaksemata-mata terkait dengan ilmupenanaman (silvikultur) dan dimensilingkungan (nature) saja. Menanampohon bisa merambah dimensi yanglebih luas lagi, termasuk diantaranyauntuk mempertahankan matapencaharian penduduk, pemeliharaansumber mata air, penyediaan udarasegar dan bahkan menggalangsolidaritas untuk menciptakanperdamaian lintas negara, sebagaimanayang telah ditunjukan oleh kelompokGreen Belt Movement di Kenya. Jikaditarik jauh kebelakang, pantaslahkiranya jika lebih dari 14 abad yang laluNabi Muhamad SAW sempat mengajakpara Sahabatnya untuk terus melakukanpenanaman pohon, meskipunseandainya tahu bahwa besok akan tibahari kiamat. Dalam kebudayaan Cina,seorang penyair yang hidup 2.500tahun yang lalu dalam puisinya menulis:“Jika anda berpikir satu tahun kedepan,maka sebarkanlah biji. Jika andaberpikir jauh puluhan tahun kedepan,maka tanamlah pohon”. Rasanya paraleluhur kita telah memberikan jawabanuntuk mengatasi proses perubahan iklimyang menghantui kehidupan kita.Sayangnya, lebih banyak orangberpikiran pendek yang menguasaihajat hidup masyarakat <strong>Indonesia</strong>. ••30 • • • <strong>Warta</strong> <strong>Konservasi</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Basah</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!