VryH0F

sainsyoutubebercita-cita menjadi jago matematika. “Mimpikuadalah menjadi penulis,” kata Maryam. Sejak kecil,dia memang doyan menulis dan membaca. Bukuapa pun dia lahap. Dari cerita anak-anak hingganovel Lust for Life, novel mengenai hidup pelukisVincent van Gogh.Angka tak pernah menarik bagi Maryam kecil.Di sekolah, nilai matematikanya juga tak tergolongbagus. Guru matematikanya pun tak menganggapnyasebagai anak yang punya bakat dalamilmu hitung, membuat Maryam semakin jauhdari matematika. “Aku kehilangan minat padamatematika,” Maryam, kini profesor matematikadi universitas kondang, Universitas Stanford, menuturkanmasa kecilnya.Rumus perhitungan sederhana Gauss-lahyang menyedot minat Maryam pada matematika.Suatu hari, saudara laki-lakinya menunjukkanbagaimana ilmuwan Jerman abad ke-18,Carl Friedrich Gauss, menjumlah seluruh angkadari 1 hingga 100. “Itulah pertama kalinya akumenjumpai solusi yang sangat cantik, walaupunbukan aku yang menemukannya,” kataMaryam. Setelah itu, sejak di bangku sekolahmenengah atas, perhatiannya tak teralihkandari matematika.Dua tahun berturut-turut dia menyabet medaliemas Olimpiade Matematika. Pada 1994, Maryamhanya membuat satu kesalahan. Pada OlimpiadeMatematika setahun kemudian, dia mencatat nilaisempurna. Tanpa satu pun kesalahan. Setelah lulussarjana matematika dari Universitas TeknologiSharif, Teheran, Maryam mendapatkan gelar doktormatematika dari Universitas Harvard, AmerikaSerikat, pada 2004.“Dia punya imajinasi yang berani.... Dia akanmemformulasikan imajinasi apa yang akanMajalah detik 25 - 31 agustus 2014