12.07.2015 Views

20150209_MajalahDetik_167

20150209_MajalahDetik_167

20150209_MajalahDetik_167

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EKONOMI MOBILTIONGKOKPekerja di pabrikSAIC-GM-Wuling Automobilesedang merakit minibus diLiuzhou, Tiongkok. Merek lokalpaling top di sana ini mulaimasuk Indonesia.QILAI SHEN/GETTY IMAGES700 juta (sekitar Rp 8,4 triliun) untuk membuatpabrik baru seperti disyaratkan dalam programitu. “Rencananya pada Agustus 2017 sudahmulai produksi mobil,” ujar Pelaksana TugasDirektur Jenderal Industri Unggulan BerbasisTeknologi Tinggi, Panggah Susanto.Ini mengejutkan karena selama ini merekmerekTiongkok tidak “bunyi” di pasar Indonesia,tapi Wuling berani mempertaruhkantriliunan rupiah. Merek yang sempat berusahamenerobos pasar Indonesia, yaitu Geely dengansejumlah seri sedan dan Chery denganmobil kecil QQ, tidak bisa banyak berbuat. Takcuma di Indonesia sebenarnya. Di pasar dalamnegeri mereka sendiri, sebenarnya merek lokaljuga kesulitan menembus merek dari Amerika,Eropa, Korea, atau Jepang.Mungkin yang membuat Wuling berani masukpasar Indonesia adalah posisi mereka sangatbagus di dalam negeri mereka. Geely danChery tidak masuk daftar 10 merek terlaris disana, sedangkan Wuling—bersama Changan—berhasil masuk peringkat 10 besar merek palinglaris tahun lalu. Malah, Wuling berada di posisikedua, hanya kalah dari VW.Tak cuma itu, produk MPV mereka, WulingHongguang, yang menjadi mobil terlaris diTiongkok dan ketiga sedunia tahun lalu setelahdiproduksi 750 ribu unit, juga sudah berani diekspor,yakni ke India. Hanya, di India, “mocin”alias mobil dari Cina ini diberi cap “ChevroletEnjoy”. General Motors memberi cap “Chevro-MAJALAH DETIK 9 - 15 FEBRUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!