12.07.2015 Views

20150209_MajalahDetik_167

20150209_MajalahDetik_167

20150209_MajalahDetik_167

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INSPIRING PEOPLEGRANDYOS ZAFNA/DETIKCOMtara musuh si Pitung adalah penjajah Belanda,musuh Bang Idin adalah sampah.Sekitar 25 tahun lalu, hutan Sangga Buanamasih berupa gunung sampah. Selamabertahun-tahun, sampah dari daerah Velbak,Kebayoran, dan sekitarnya selalu dibuang olehpemerintah daerah ke tempat itu. Lama-lamasampah itu semakin menggunung, berbau busuk,dan meluber hingga ke Kali Pesanggrahan.Bang Idin, yang tinggal tak jauh dari gunungsampah itu, kesal bukan main.Sungai adalah dunia Bang Idin kecil dan teman-temannya.Mereka biasa mandi, memancing,dan bermain di sungai. Tetangganya biasamemanfaatkan air sungai untuk mencuci dansebagainya. Gara-gara sampah, hilanglah duniaBang Idin. Air sungai menjadi keruh, berbaubusuk, dan penuh sampah. Tak ada lagi yangmau bermain, apalagi mandi dan mencuci diKali Pesanggrahan.Bersama 17 temannya, dia menghadang danmenghalau pergi barisan truk yang berniat menimbunsampah di Pesanggrahan. Setelah truksampah tak lagi datang, masih ada sisa sampahyang menggunung. Bersama temannya, diamemilah, menyingkirkan sampah, dan menanamilahan itu dengan aneka pohon.Selesai perkara? Sama sekali belum. Setelahmengubah bukit sampah menjadi tempat hijaudan rindang, Bang Idin masih sering melihattumpukan sampah hanyut di Kali Pesanggrahan.Dia penasaran betul, dari mana sumbersampah itu. Selama lima hari, dengan menum-MAJALAH DETIK 9 - 15 FEBRUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!