12.07.2015 Views

20150209_MajalahDetik_167

20150209_MajalahDetik_167

20150209_MajalahDetik_167

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNASIONALBORGENMAGAZINEmenurut standar WHO, paling tidak India mestinyapunya stok darah 12 juta unit per tahun.Tapi, pada prakteknya, rata-rata stok darah Indiahanya berkisar 9 juta unit. Celah inilah yangmembuka peluang di pasar gelap. WalaupunMahkamah Agung India sudah melarang donor“profesional” alias berbayar sejak 1996, dibawah tangan, praktek jual-beli darah ini jalanterus.Calo-calo penjual darah ini gampang sekaliditemui di rumah-rumah sakit di India. “Tigaribu rupee per donor.... Aku akan atur semua,”kata Rajesh, seorang calo penjual darah di rumahsakit New Delhi, kepada wartawan BBC,beberapa pekan lalu.Praktek jual-beli darah ini bukan cuma membuatpasien dan keluarganya kesulitan mencaridarah murah, tapi juga membuat bank darahsusah mendapatkan donor sukarela. Sebagianwarga India yang berasal dari kasta tinggi jugatak rela darahnya bercampur dengan wargadari kasta yang lebih rendah.Sejak 1996, pemerintah India menerapkansistem “donor pengganti”. Tujuannya untukmendorong donor sukarela. Setiap pasien yangmembutuhkan darah dari rumah sakit dimintamencari penggantinya dari kerabat atau temantemannya.Tapi sistem ini sulit diterapkan, terutamapada pasien yang membutuhkan donordarah berulang kali.“Tak sedikit pasien yang berasal dari tempatjauh. Mereka pasti kesulitan mencari kerabatMAJALAH DETIK 9 - 15 FEBRUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!