12.07.2015 Views

Download PDF (4.8 MB) - DhammaCitta

Download PDF (4.8 MB) - DhammaCitta

Download PDF (4.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hal itu sangat menyenangkan, karena kami semua bisa berkumpul bersama,seperti sebuah team yang sedang mengerjakan suatu proyek besar. Bahkan adajuga yang sampai bergadang untuk menata dan mendekorasi ruangan sehingganantinya bisa lebih nyaman untuk digunakan sebagai tempat upacara danpelaksanaan kebaktian.Selama seminggu pelaksanaan Pattidana ini, Vihara Dhammadipa jugamengundang para pembicara, yaitu Bhante dan para pandita untukmenyampaikan ceramah atau Dhammadesana, dengan topik-topik seputar upacaraPattidana. Pada hari pertama acara Pattidana, yang jatuh pada hari Minggu,kebaktian pagi dipimpin oleh Yang Mulia Bhante Dhammavijayo Mahathera.Dhammadesana yang Beliau sampaikan juga sangat menarik dan memberi katakatapenyadaran pada diri tiap insan yang hadir. Lugas dan tegas adalah ciri khasBeliau dalam menyampaikan ceramah Dhamma. Tak jarang kata-kata Beliaumengundang tawa umat karena semua disampaikan dengan gamblang, apaadanya, dan mudah diserap.Pada hari-hari berikutnya, kegiatan Pattidana tetap berlangsung,walaupun umat yang datang tidak seantusias pada hari pertama. Cukup banyakumat yang penasaran dengan ”hasil” dari perbuatan melakukan Pattidana; apakahpersembahan Pattidana yang dilakukan bisa diterima oleh sanak keluarganya yangtelah meninggal; dalam bentuk apakah mereka bisa menerimanya; bagaimana kitamengetahui sanak keluarga kita itu sudah menerima atau belum; dan apakahPattidana bisa bermanfaat jika dilakukan untuk sanak keluarga yang masih hidup.Ternyata….Tidak semua makhluk yang meninggal bisa menerima hasil dariperbuatan Pattidana yang kita lakukan. Hal itu bergantung pada terlahir sebagaimakhluk apakah almarhum keluarga kita. Karena makhluk yang meninggal bisaterlahir di salah satu dari 31 alam kehidupan, berdasarkan hasil karma yangdiperbuatnya. Hanya jika mereka terlahir sebagai makhluk peta Paradattupajivika(hidupnya di alam peta) maka baru bisa menerima jasa kebaikan dari Pattidana.Adapun persembahan jasa yang kita lakukan dalam upacara Pattidana inisebenarnya berupa ”transfer jasa kebaikan” yang berupa kebahagiaan. Mungkinbisa dianalogikan dengan mesin ATM untuk transfer duit. Bedanya dalam transferjasa kebaikan ini, nilai tabungan kebaikan kita bukannya berkurang, melainkanbertambah terus seiring makin banyaknya perbuatan baik yang kita lakukan. Kitatidak bisa mengetahui apakah sanak keluarga yang meninggal itu telah menerimapersembahan jasa kita atau belum, tapi yang lebih penting adalah kitamelakukannya dengan tulus ikhlas, dengan pikiran yang baik, dan terkonsentrasipada mereka; membayangkan wajah mereka dan mengharapkan mereka bisa ikutberbahagia dengan perbuatan baik yang kita lakukan, sehingga perbuatan baikyang dilakukan bisa diterima mereka. Tentunya memang berupa harapan, tapibukan berarti kita melakukan sesuatu yang sia-sia. Karena sesungguhnya tak adaperbuatan baik yang sia-sia. Ia pasti mendatangkan manfaat kebaikan bagi yangmelakukannya. Untuk sanak keluarga yang masih hidup, jasa kebaikan ini juga

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!