terjadinya deindustrialisasi yang berdampak buruk terhadap daya saing produk <strong>Indonesia</strong>kiranya program P3DN perlu segera diintensifkan.7. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota <strong>Kadin</strong> telah diterbitkan <strong>Kadin</strong> Card yangakan banyak memberikan manfaat untuk menunjang bisnis anggota <strong>Kadin</strong>.B. SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIADr. Susilo Bambang Yudhoyono1. Kepentingan Pemerintah adalah ekonomi berkembang dengan baik dan mendorong duniausaha nasional tumbuh dengan baik, lapangan pekerjaan untuk rakyat akan tercipta.Pengangguran akan berkurang, dengan rakyat kita bisa bekerja, income-nya, penghasilannyabertambah. Jika income-nya bertambah, maka secara bertahap kemiskinan akan berkurang.Dan jika dunia usaha tumbuh dengan baik, maka pajak yang diterima oleh pemerintah makinmeningkat, dan dengan penerimaan negara dari pajak yang diberikan kepada pemerintah,pemerintah bisa membiayai pembangunan lebih baik lagi, lebih banyak lagi: pendidikan,kesehatan, membangun infrastruktur, dan sebagainya.2. Pemerintah memiliki tiga strategi dalam pembangunan ekonomi yaitu pro-poor, pro-jobs,pro-growth, pro-environment. Semua dapat terlaksana jika bisnis berkembang dengan baik,untuk itu, Pemerintah harus pro bisnis sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi.3. Dalam Munas ini di samping menyusun program juga memilih ketua umum yang baru,Presiden berharap berlangsung dengan baik, damai, demokratis, mengarah kepadakepentingan masa depan <strong>Kadin</strong> dan kepentingan dunia usaha serta perekonomian kita.Forum Munas <strong>Kadin</strong> ini juga kesempatan untuk dijadikan satu forum untuk mencari danmendapatkan peluang untuk berusaha yang lebih besar lagi di masa depan, to find and tocreate opportunities.4. <strong>Kadin</strong> telah berjasa dalam mengembangkan usaha dan perekonomian, Presidenmengucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan pada saat krisis ekonomi dan pangantahun 2007-2008, yaitu pertemuan di Yogyakarta guna harga pangan dan energi, serta diJakarta tahun 2008 untuk pembahasan stabilisasi harga pangan. <strong>Kadin</strong> juga ikut menghadiriG20 Summit di akhir 2008 untuk mendampingi dan berkontribusi dalam summit tersebut.5. Banyak masalah kompleks yang dihadapi oleh pemerintah dalam pembangunan ekonomi,baik ekonomi nasional maupun regional. Juga terkait economy policy (aspek sosial, aspekpolitik, aspek hukum, aspek keamanan, dan bahkan kerja sama pada tingkat dunia) yangbenar-benar tepat untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.6. Dunia pasca krisis 2008 mengalami pergeseran dan perubahan. Geopolitik ikut berubah,demikian juga geoekonomi. Tetapi yang jelas, apa yang dilakukan dunia sekarang ini pascakrisis dalam global economic recovery, itu sesungguhnya memberikan peluang baru kepadasemua bangsa di dalam bidang perekonomian dan bidang usaha.7. Ada 2 (dua) hal yang harus kita perhatikan bersama-sama terkait perekonomian global, yaitupertama, semua pemimpin dunia, semua bangsa-bangsa di dunia sepakat, pertumbuhanperekonomian ke depan haruslah tetap kuat, yang dirumuskan dalam bahasa G20 adalahstrong, balanced, and sustainable global economic growth; kedua, pelajaran yang dipetik,realitas baru adalah jika dulu kutub-kutub atau kawasan-kawasan pertumbuhan itu beradaRangkuman Hasil Munas VI <strong>Kadin</strong> 6
pada Amerika Utara dan Eropa Barat, sekarang ternyata banyak pusat-pusat pertumbuhanyang baru, Timur Tengah misalnya, beberapa tempat di Amerika Latin, beberapa tempat diAfrika, beberapa tempat di Eropa Timur, di Asia. Satu hal yang nyata bahwa kawasan Asiadalam krisis kemarin telah menjadi benteng, menjadi penyelamat dan diharapkan ke depanAsia menjadi motor pengerak dan pilar dari perekonomian dunia.8. Kebangkitan Asia, tumbuhnya perekonomian Asia sebagai salah satu motor penggerakperekonomian global berarti terbuka lebih luas lagi trade and invesment di kawasan ini,yaitu: pertanian, industri, dan jasa, pangan dan energi, pariwisata, transportasi, dantelekomunikasi, perbankan, asuransi, jasa permodalan dan jasa keuangan, dan masih banyaklagi sektor-sektor dan cabang-cabang bisnis yang bisa didapatkan dan menciptakanpeluang-peluangnya bagi perekonomian <strong>Indonesia</strong>.9. Bicara pertumbuhan ekonomi Asia juga bicara tentang regional connectivity, konektivitasantara <strong>Indonesia</strong>, sesama negara ASEAN, Jepang, China, Korea, India, dan negara-negara lain.Juga bicara tentang regional logistical chain, sistem logistik kawasan Asia yangmemungkinkan interaksi lebih luas lagi di antara negara-negara di kawasan ini. Berarti bagi<strong>Indonesia</strong> diperlukan pembangunan infrastruktur yang lebih luas, diperlukan pembangunansistem logistik nasional yang lebih efisien dan lebih kompetitif, diperlukan lagi domesticconnectivity sebelum <strong>Indonesia</strong> mengintegrasikan dengan ekonomi-ekonomi yang lain, ataupaling tidak bersama-sama, berbarengan dengan itu semua.10. Pemerintah ingin ada sinergi antara pembangunan sektoral yang dikelola oleh para menteri:pertanian, perindustrian, telekomunikasi, perhubungan, perdagangan, apapun denganpembangunan-pembangunan regional; pembangunan daerah yang dikelola oleh paragubernur dan walikota.11. Paradigma dan kebijakan perekonomian <strong>Indonesia</strong> sekarang ini adalah pertama, paduan dariresource-based dengan knowledge-based economy; dan kedua, berdimensi kewilayahan.12. Pembangunan ekonomi yang berdimensi kewilayahan, dengan aliran anggaran negara kedaerah makin besar dari tahun ke tahun, sesuai dengan kebijakan desentralisasi fiskal.Otonomi daerah sudah diberlakukan. Dengan demikian, tentu harapannya adalah daerahharus lebih kreatif, lebih inovatif, lebih menciptakan iklim investasi yang baik, agar benarbenarupaya untuk meningkatkan pembangunan daerah itu berhasil.13. Kebijakan nasional untuk pembangunan ekonomi daerah, dengan kemitraan antaraPemerintah dan <strong>Kadin</strong>, adalah harus makin dikembangkan infrastruktur di daerah, termasuktransportasi: darat, laut, udara, dan juga energi listrik. Tanpa hal tersebut, sulit daerahdaerahuntuk mengembangkan industri dan juga bidang usahanya. Dengan prakarsa yangdatang dari daerah sendiri yaitu mengembangkan kawasan-kawasan ekonomi baru di daerah.14. Presiden menghimbau jangan melihat potensi bisnis dari APBN (besarnya sekitar Rp 1.100triliun), melainkan bersumber dari GDP dan PDB (karena enam kali lebih besar dari APBNsebesar Rp 6.370 triliun). Maknanya, the size of our GDP itu jika secara cerdas diikuti denganpencarian dan penciptaan opportunity atau peluang usaha, tentu lebih besar lagi.15. Economic connectivity yang menghubungkan semua negara tanpa terkecuali, juga lebih fokusuntuk benar-benar membangun, memantapkan dan memperkokoh domestic connectivity kitasendiri, dalam arti mata rantai suplai dan logistik serta distribusi harus diperkuat, fokus danmemperkokoh ekonomi domestik.16. Ekspor penting, karena penyerapan yang cukup besar dari konsumsi lokal. Kekuatan pasardalam negeri <strong>Indonesia</strong> besar dan harus secara maksimal di konsumsi dan digunakan diRangkuman Hasil Munas VI <strong>Kadin</strong> 7
- Page 2: KATA PENGANTARAsia merupakan kawasa
- Page 8 and 9: Pertama, pelaksanaan pembangunan un
- Page 12 and 13: dalam negeri. Bisnis masih sulit, k
- Page 14 and 15: 10. Pengembangan connectivity. Terd
- Page 16 and 17: • Peningkatkan daya saing guna me
- Page 18 and 19: • Pasal 31A UU No. 7 Tahun 1983 t
- Page 20 and 21: e. Sebagai tindak lanjut gerakan Fe
- Page 22 and 23: terkait dengan implementasi pelaksa
- Page 24 and 25: Dalam kaitan upaya untuk menarik in
- Page 26 and 27: awalnya gerakan yang dilaksanakan d
- Page 28 and 29: pokok, dan bencana alam yang mengak
- Page 30 and 31: IV. HASIL-HASIL MUNAS VI KADINA. KE
- Page 32 and 33: 10. Pengembangan industri pariwisat
- Page 34 and 35: Penguatan sosialisasi pemahaman men
- Page 36 and 37: Aturan mengenai pemindahan galangan
- Page 38 and 39: Program pembangunan perumahan rakya
- Page 40 and 41: (Tambahan)Mengusulkan kepada pemeri
- Page 42 and 43: B. RENCANA KERJA UMUMLandasan renca
- Page 44 and 45: • Program pembinaan dan pengemban
- Page 46 and 47: e. Meningkatkan komunikasi dan kons
- Page 48 and 49: 8. PERINDUSTRIAN, RISET DAN TEKNOLO
- Page 50 and 51: f. Peningkatan jumlah entrepreneur
- Page 52 and 53: • Upaya menaikkan posisi tawar di
- Page 54 and 55: 13.PARIWISATAa. Pemasaran dan Promo
- Page 56 and 57: m. Pencitraan Produk Perkebunan dan
- Page 58 and 59: • Kebijakan terkait dengan pembat
- Page 60 and 61:
. Hubungan antar Bank• Penyelengg
- Page 62 and 63:
i. Mengupayakan adanya Badan Promos
- Page 64 and 65:
• Menghadirkan Ketua Komite Nasio
- Page 66 and 67:
• Mengikuti dan memantau setiap R
- Page 68 and 69:
2. REVITALISASI FUNGSI DAN KELEMBAG
- Page 70 and 71:
2. Segera melakukan Munassus untuk
- Page 72 and 73:
Koordinator Wilayah (Barat, Tengah
- Page 74 and 75:
C. PROGRAM STRATEGIS DAN REKOMENDAS
- Page 76 and 77:
distribusi, bahan bakar dan pada ak
- Page 78 and 79:
4. Sedangkan dalam internal organis
- Page 80 and 81:
e. Alokasi bagi hasil penerimaan pa
- Page 82 and 83:
2. Di dalam rangka meningkatkan per
- Page 84 and 85:
Kelima, adalah kaderisasi yanmg ber
- Page 86 and 87:
saya adalah kalau dunia usaha tumbu
- Page 88 and 89:
Yang kedua, pelajaran yang dipetik,
- Page 90 and 91:
yang baik, ini juga penting bagi pr
- Page 92 and 93:
2. PRESENTASI PEMBIAYAAN EKSPORPROD
- Page 94 and 95:
dalam rangka peningkatan pertumbuha
- Page 96 and 97:
Pasal 8PENUTUP1). Setiap perubahan
- Page 98 and 99:
Dagang dan Industri Indonesia nomor
- Page 100 and 101:
Pasal 7JANGKA WAKTU1) Kesepakatan B