12.07.2015 Views

Untitled - Kadin Indonesia

Untitled - Kadin Indonesia

Untitled - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

C. PROGRAM STRATEGIS DAN REKOMENDASI KADINPENDAHULUANPerbaikan kondisi ekonomi global terus berlangsung meskipun dibayangi prospek pemulihanekonomi AS yang lambat. Kondisi ekonomi global yang terus membaik berdampak positif bagiperkembangan perekonomian domestik. Pemulihan ekonomi global yang masih berlangsungmendukung perbaikan kinerja ekspor, terutama ekspor manufaktur. Selain itu, daya belimasyarakat yang relatif stabil akan mendorong tetap kuatnya permintaan domestik. Pertumbuhanekspor dan permintaan domestik yang meningkat direspons positif melalui perbaikan kinerjainvestasi.Kinerja Neraca Pembayaran <strong>Indonesia</strong> (NPI) diperkirakan masih tetap solid. Meningkatnya kegiatanekonomi domestik diperkirakan akan memacu impor meningkat lebih tinggi dan dapatmenyebabkan surplus transaksi berjalan sedikit lebih rendah. Kondisi fundamental perekonomiandomestik yang solid dan pasar keuangan global yang kondusif menopang pergerakan rupiah.Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan optimalisasipembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitassumberdaya ekonomi daerah. Pengelolaan, ketersediaan, dan kebijakan yang tepat, relevan sertakomprehensif amat dibutuhkan dalam kaitannya dengan percepatan proses pembangunanekonomi daerah dan penguatan tatanan ekonomi daerah yang pada gilirannya dapat menjaminkeberlanjutan proses pembangunan ekonomi daerah.PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL1. Pertumbuhan ekonomi <strong>Indonesia</strong> sesungguhnya memiliki trend yang baik, bahkan setelahkrisis ekonomi global Oktober 2008, maka pertumbuhan ekonomi <strong>Indonesia</strong> pada tahun 2009sebesar 4,5% merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi nomor 3 didunia setelah China danIndia. Ini menunjukkan fundamental perekonomian <strong>Indonesia</strong> memiliki daya tahan yang baikterhadap krisis ekonomi global. Namun trend baik ini tidak dapat dipertahankan pada tahun2010. Proyeksi pertumbuhan pada tahun 2010 sebesar 6,0% kalah dengan proyeksipertumbuhan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 6,7%, Singapura 9,0% sertaThailand 7,0% (negara tetangga tersebut pada tahun 2009 pertumbuhannya negatif).2. Pertumbuhan ekonomi di <strong>Indonesia</strong> belum mampu menggerakkan sektor riil sebagai penopangperekonomian di <strong>Indonesia</strong>, atau dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi di <strong>Indonesia</strong> kurangberkualitas, sehingga tidak mampu menciptakan kesempatan kerja secara signifikan.Pertumbuhan ekonomi salah satunya ditopang oleh aliran masuk hot money di bursa saham,yang jika tidak dikelola secara hati-hati, justru akan memperlemah daya tahan perekonomiannasional, jika dana hot money ditarik secara mendadak karena dipandang prospek ekonomi dinegara lain lebih menarik dibandingkan <strong>Indonesia</strong>, fakta ini berlawanan dengan sektor industrisecara rata-rata pertumbuhannya dibawah rata-rata pertumbuhan nasional, dimana tahun2009 pertumbuhan sektor industri hanya 1,5%. Pada bulan Juni 2010, Inflasi di <strong>Indonesia</strong>mencapai angka 0,97% dan menjadi perbincangan yang hangat oleh Pemerintah dan kalanganekonomi karena sumbangan inflasi tertinggi dari Cabai sebesar 0,45%, yang menyebabkanRangkuman Hasil Munas VI <strong>Kadin</strong> 70

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!