12.07.2015 Views

Editorial dan Daftar Isi - Elsam

Editorial dan Daftar Isi - Elsam

Editorial dan Daftar Isi - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EDITORIALSi<strong>dan</strong>g Pembaca,Jurnal dignitas kembali menyapa Anda, kali ini menyuguhkan temautama seputar ”Hak Asasi Manusia <strong>dan</strong> Fundamentalisme”. Pilihan temaini berdasar atas refleksi sekaligus kegelisahan atas situasi sosial-politikyang berkembangan saat ini. Kami yakin yang mengalami kegalauanterhadap situasi sekarang sangat banyak. Bila diamati, mereka yangmengungkapkan ekspresi secara verbal melalui aksi-aksi protes maupundemonstrasi di jalanan hanya segelintir orang yang sesungguhnya mewakiliperasaan jutaan rakyat lainnya. Mereka bertindak sebagai representasisubstantif dari suara-suara yang tidak didengarkan (voicing of the voiceless).Kegalauan atas nasib perjalanan bangsa ini muncul tatkala kitaterjebak dalam pesona kemajuan demokrasi proseduralisme yang secarasistematis menutupi fakta pilu yang se<strong>dan</strong>g terjadi. Betul bahwasanya kitamemiliki kemajuan sangat pesat dalam pengun<strong>dan</strong>gan aturan yangmelindungi hak asasi manusia. Sejak lebih dari satu dekade silamIndonesia telah meratifikasi konvensi-konvensi hingga dua kovenanutama perlindungan hak asasi manusia yang diakui secara global: KovenanHak Sipil Politik <strong>dan</strong> Kovenan Hak Ekonomi Sosial <strong>dan</strong> Budaya.Pengadopsian (<strong>dan</strong> reservasi di dalamnya) terhadap norma-norma hukuminternasional tersebut sering diga<strong>dan</strong>g-ga<strong>dan</strong>g sebagai capaian palingmutakir dari rezim pemerintahan paska Orde Baru Soeharto.Di satu sisi kita memang patut berbangga. Ada sisi positif dalamhal jaminan legislasi instrumen hak asasi manusia seperti diuraikan di atas,sekaligus sejumlah pembentukan lembaga-lembaga khusus bi<strong>dan</strong>g hakasasi manusia. Namun bagaimana realitas kepolitikan <strong>dan</strong> hak asasimanusia sekarang? Menjawab pertanyaan ini niscaya kita akan dapatikembali wajah bangsa yang bermuka kecut, muram, suram, <strong>dan</strong> seolahkehilangan orientasi.Harapan akan a<strong>dan</strong>ya transitional justice versi korban, dimana ada3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!