12.07.2015 Views

Kejahatan terhadap Kepentingan Umum dan Kejahatan ... - Elsam

Kejahatan terhadap Kepentingan Umum dan Kejahatan ... - Elsam

Kejahatan terhadap Kepentingan Umum dan Kejahatan ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Catatan Seminar :<strong>Kejahatan</strong> <strong>terhadap</strong> <strong>Kepentingan</strong> <strong>Umum</strong> <strong>dan</strong> <strong>Kejahatan</strong> Terhadap MartabatDilihat dari Sudut Pan<strong>dan</strong>g Hak Asasi ManusiaDi sini kita mulai menghadapi bagaimana ketiga hak itu harus berinteraksi. KonstitusiIndonesia sudah jelas menyebut bahwa negara diberikan suatu kewenangan yang besar.Namun dalam menjalankan kewenangan itu, negara harus menghormati tidak bolehmelanggar hak-hak pribadi <strong>dan</strong> hak-hak publik. Jika ada kepentingan publik yang lebihbesar, maka hak pribadi tidak bersifat absolut. Dalam turunannya kita bisa lihat dalam pasal28e ayat (2) yang menjamin kebebasan berkepercayaan, menyatakan pikiran <strong>dan</strong> sesuaidengan kepercayaannya. Bahkan ayat (3)nya lebih jelas lagi, setiap orang berhak ataskebebasan berserikat, berkumpul <strong>dan</strong> mengeluarkan pendapat. Pasal 28f menjaminkebebasan pers dengan menggunakan saluran yang tersedia. Ini merupakan hak asasimanusia untuk menegakkan keadilan. UU Pers dalam konsiderannya menyebutkan bahwadalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa <strong>dan</strong> bernegara yang demokratis, hakmemperoleh informasi merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki.Sekarang kita masuk ke dalam RUU-nya sendiri. Kita dapat melihat kenapa RUU inidiadakan kodifikasi. Penyusunan hukum pi<strong>dan</strong>a dalam bentuk kodifikasi <strong>dan</strong> unifikasidimaksudkan untuk menciptakan keadilan, kebenaran <strong>dan</strong> ketertiban <strong>dan</strong> kepastian hukumdengan memperhatikan kepentingan nasional, masyarakat <strong>dan</strong> individu dalam negaraIndonesia. Kemudian kita bertanya kenapa orang mesti dihukum? Pemi<strong>dan</strong>aan bertujuan :a. mencegah tindak pi<strong>dan</strong>a dengan menegakkan norma hukum;b. memasyarakatkan terpi<strong>dan</strong>a sehingga menjadi orang yang baik <strong>dan</strong> berguna;c. menyelesaikan konflik yang disebabkan oleh tindak pi<strong>dan</strong>a, memulihkankeseimbangan <strong>dan</strong> munculkan rasa damai dalam masyarakat;d. membebaskan rasa bersalah pada para terpi<strong>dan</strong>a.Jadi dapat disimpulkan terutama pada hal kejahatan <strong>terhadap</strong> kehormatan, RUU inimerupakan lonceng kematian bagi penghormatan kita pada hak-hak pribadi, hak publik<strong>dan</strong> bahkan kewibawaan negara itu sendiri. Isi RUU KUHP ini bertentangan diametraldengan UUD’45, prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan pers <strong>dan</strong> perlindungan hak-hakpribadi. Para penyusun RUU KUHP ini telah menempatkan negara sebagai sebuahkekuasaan totaliter. Sehingga segala sesuatu dianggap sebagai simbol yang berkaitandengan kewibawaan negara yang tidak boleh disentuh.Sebagai contoh, soal pasal penghinaan <strong>terhadap</strong> Presiden <strong>dan</strong> Wakil Presiden di Pasal 265berbeda dengan KUHP lama. Denda di situ tidak disebut pasti tapi ada kategorikategorinya.Apa yang dinamakan menghina? Dalam penjelasannya, yang disebutmenghina adalah perbuatan apapun yang mau menyerang nama baik atau martabatPresiden <strong>dan</strong> Wakil Presiden di muka umum. “Apapun” ini sangat berbahaya. Walaupundalam penjelasan disebutkan bahwa menghina adalah menista dengan surat <strong>dan</strong>sebagainya, <strong>dan</strong> walau disebut pada bagian akhir bahwa pasal ini tidak dimaksud untukmeniadakan atau mengurangi kebebasan mengajukan kritik atau pendapat yang berbedadengan yang dianut oleh Presiden <strong>dan</strong> Wakil Presiden. Kalau sudah “apapun” bagaimanakita mau punya ruang lingkup? Bagaimana kita mau berdialog dengan Presiden atau WakilPresiden?Mengenai pencemaran juga demikian, termasuk di bi<strong>dan</strong>g pers, ini jelas bertentangan.Bagaimana pers, yang mempunyai tugas mengoreksi <strong>dan</strong> memberikan kontrol sosial dapatbekerja dengan pasal-pasal seperti ini?Komnas HAM, ELSAM, FH Universitas Udayana 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!