13.07.2015 Views

Isbandi Sutrisno. FISIP UPN

Isbandi Sutrisno. FISIP UPN

Isbandi Sutrisno. FISIP UPN

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Isbandi</strong> <strong>Sutrisno</strong>wawancara, dokumentasi, dan observasi (Sutopo, 2002).Hasil penelitian dideskripsikan dan dianalisis pada uraiansebagai berikut. Ada kurang lebih 42 stasiun radio yang beroperasi diDaerah Istimewa Yogyakarta, dari pengamatan penulis beberapastasiun radio yang berupaya mengoptimalkan potensinya sertapotensi pengiklan lokal. Salah satunya adalah Radio Konco Tani danRadio Satunama, keduanya berlokasi di Sleman Propinsi DaerahIstimewa Yogyakarta. Dua stasiun radio ini mempunyai karakteristikaudiens atau khalayak sasaran yang hampir sama. Kedua stasiunradio komersial ini memiliki segmen pendengar yang hampir sama,yakni pendengar kelas menengah ke bawah, dan berada di wilayahpedesaan. Radio Konco Tani memiliki slogan “Nguri-uri kabudayanJawi” sementara Radio Satunama menggunakan slogan “Radionewong cilik Jogja”. Kedua radio ini beroperasi di jalur atau frekuensiAM. Jalur yang sudah lama ditinggalkan oleh radio-radio komersiallainnya karena berpindah ke jalur FM (stereo). Menurut Keith(2000), salah satu kelemahan AM di banding FM ada pada kualitassuara yang sampai pada audiens. Hal ini menyebabkan jalur AM tidaklagi menarik bagi pendengar yang mengutamakan kejernihan dankualitas suara, terutama bagi penikmat siaran musik.PembahasanPasca reformasi jumlah radio makin membengkak, salahsatunya sejak ditetapkannya master plan radio (di DIY sebelumnya16 radio, saat ini 42 radio FM). Secara nasional ada sekitar 2.590pemohon baru radio pada 2010 dari sebelumnya hanya 1.116 radioexisting. Pada master plan sebelumnya KM 15/2003 ada 3.927 kanalradio setelah direvisi pada Permen 13/2010 menyediakan 8.210kanal radio). Fakta lain menunjukkan bahwa jumlah pendengar(radio reach / radio listeners) cenderung menurun seiringberkembangnya media lainnya. Sementara itu belanja iklan radio(Radio Advertising Expenditure) prosentasenya makin menurunmeski belanja iklan nasional terus meningkat (sekitar 700 M dari 60T belanja iklan 2010).474 | Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!