19.04.2016 Views

Bertahan dalam Impunitas

Indonesia%20Report%20-%20Bertahan%20dalam%20Impunitas-low

Indonesia%20Report%20-%20Bertahan%20dalam%20Impunitas-low

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sekapur Sirih<br />

Kami mengenal mereka ketika mereka masih muda, dan kini<br />

hampir dua dekade kemudian, kami mengetahui perjuangan<br />

mereka di kala mereka memasuki usia senja, sama seperti<br />

kami yang juga semakin menua dan bijaksana.<br />

Kami juga mengalami sebuah transisi yang lain. Dari sebuah<br />

situasi dimana kami ada di tengah konflik yang diliput oleh<br />

media nasional dan internasional (1999 adalah tahun kunci<br />

bagi kami) menjadi aktivitis yang dikatakan “terjebak”<br />

<strong>dalam</strong> masa lalu. Para korban perempuan nyaris tak terlihat,<br />

dan perjuangan mereka bukan lagi sesuatu yang menarik<br />

perhatian. Pemerintah, kelompok masyarakat sipil, dan<br />

lembaga-lembaga bantuan internasional telah “berpindah<br />

hati”. Namun, kami masih mempunyai hubungan dekat<br />

dengan para korban perempuan ini. Kami menyaksikan<br />

bagaimana beberapa dari mereka tergelincir <strong>dalam</strong> siklus<br />

kemiskinan dan diskriminasi.<br />

Buku ini, dan buku pelengkapnya, “Melepas Belenggu<br />

<strong>Impunitas</strong>: Sebuah Panduan untuk Pemahaman dan Aksi<br />

bagi Perempuan Penyintas”, lahir dari sebuah komitmen<br />

untuk mencari cara baru untuk bekerja dengan para<br />

korban perempuan yang terlupakan ini. Dari persahabatan<br />

kami, kami tahu bahwa mereka memiliki daya juang,<br />

dan terus menemukan cara untuk menghadapi berbagai<br />

tantangan sulit. Sebagian dari mereka bertahan hidup<br />

lebih lama dibanding para pelaku, namun masyarakat telah<br />

meninggalkan mereka. Kami ingin menemukan sebuah cara<br />

untuk menghubungkan titik-titik antara masa lalu mereka dan<br />

masa depan kita bersama. Tak hanya berkutat dengan kisahkisah<br />

pilu di masa lalu, tapi juga untuk mengakui sejarah<br />

mereka dan menemukan energi baru untuk perubahan.<br />

Sejak awal, kami ingin menciptakan sebuah proses yang<br />

partisipatif, yang menghasilkan produk-produk “visual”.<br />

Termasuk sebuah buku yang bisa menjangkau beragam<br />

kelompok pembaca: perempuan tingkat akar rumput,<br />

pengambil kebijakan, akademisi, dan perempuan biasa yang<br />

selama hidupnya belum pernah bersentuhan dengan konflik.<br />

ix

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!