19.04.2016 Views

Bertahan dalam Impunitas

Indonesia%20Report%20-%20Bertahan%20dalam%20Impunitas-low

Indonesia%20Report%20-%20Bertahan%20dalam%20Impunitas-low

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

BERTAHAN DALAM IMPUNITAS<br />

Kesehatan Rodiah menurun <strong>dalam</strong> lima tahun terakhir. Ia mengeluhkan<br />

badannya yang lemas, sakit kepala dan keringat dingin yang terus<br />

keluar. Kondisi ini membuat dia harus berhenti berjualan nasi kuning,<br />

dan membuat kondisi ekonomi keluarganya kembali memburuk.<br />

Suaminya hanya buruh bangunan serabutan. Namun meski sakit, Rodiah<br />

selalu aktif <strong>dalam</strong> setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini<br />

berlangsung. Jika ia merasa sulit untuk berjalan, ia akan didampingi<br />

suaminya.<br />

Ketika ditanya tentang harapannya untuk masa depan, Rodiah ingin<br />

agar nama baik keluarganya dibersihkan. Selain itu, Rodiah juga ingin<br />

agar pemerintah melaukan peningkatan perekonomian masyarakat di<br />

Pulau Buru dengan menjaga harga kebutuhan pokok dan mendukung<br />

perdagangan beras lokal.<br />

JUARIAH DAN SUBIYANTI:<br />

SEDIH ATAS PENDERITAAN BAPAK<br />

100<br />

Ayah Juariah dan Subiayanti (biasa dipanggil Subi) ditangkap dan<br />

dipenjarakan di Nusakambangan ketika mereka masih kanak-kanak.<br />

Ayah mereka, yang berprofesi sebagai karyawan perkebunan, kemudian<br />

dikirim ke Pulau Buru. Pemenjaraan ayahnya membuat Juariah sangat<br />

kehilangan sosok seorang Bapak, dan membuat mereka bekerja keras<br />

di usia muda. Mereka pun terpaksa keluar dari sekolah untuk membantu<br />

orang tua dan sekaligus menghindari ejekan teman-temannya.<br />

Pada tahun 1974, Juariah, Subi, dan dua adiknya ikut bersama ibunya<br />

menyusul ayah mereka di Pulau Buru. Bagi adik bungsu mereka yang<br />

waktu itu berusia sekitar 9 tahun, ini adalah kali pertama melihat ayah<br />

setelah terpisahkan dari ayahnya sejak bayi. Pertemuan itu sangat<br />

mengharukan. Adik mereka terlihat kaget melihat ayahnya yang terlihat<br />

jauh lebih tua dari umurnya, wajahnya bukan saja penuh dengan guratgurat<br />

kelelahan tetapi juga nampak menderita.<br />

Hidup di pengasingan Pulau Buru adalah hidup <strong>dalam</strong> lingkaran<br />

kekerasan, kerja paksa seperti perbudakan, kurang makan, kurang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!