17.06.2016 Views

2012_Rubber Handout I-Budidaya & Persiapan Lahan

2012_Rubber Handout I-Budidaya & Persiapan Lahan

2012_Rubber Handout I-Budidaya & Persiapan Lahan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Yayasan Tambuhak Sinta<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet<br />

Tahap I<br />

BUDIDAYA KARET<br />

& PERSIAPAN LAHAN


© <strong>2012</strong><br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I “<strong>Budidaya</strong> Karet & <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong> ”<br />

Palangka Raya, Juni <strong>2012</strong><br />

Yayasan Tambuhak Sinta<br />

Jl. Badak VII No. 02, Bukit Tunggal<br />

Palangka Raya – Kalimantan Tengah 73112<br />

Telp: + 62 (536) 3237184<br />

Fax: + 62 (536) 3229187<br />

Email: tambuhaksinta@gmail.com<br />

Naskah: Saiful<br />

Editor: Dino Mika<br />

Layouts & Ilustrasi: Ferdinandus Eko Budi


Kata Pengantar<br />

Lembar Informasi <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I “<strong>Budidaya</strong> Karet &<br />

persiapan <strong>Lahan</strong>” disusun bagi Kelompok Peminat Program<br />

(KPP) yang tergabung dalam program dukungan teknis Yayasan<br />

Tambuhak Sinta.<br />

Dukungan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas<br />

usaha budidaya karet masyarakat, memperbaiki dan<br />

meningkatkan teknik budidaya karet tradisional ke semi intensif<br />

dengan teknis budidaya berbasis bahan lokal dan alami, mudah<br />

pelaksanaan dan murah biaya.<br />

Melalui pelatihan, praktek dan bahan bacaan ini, Kelompok Peminat<br />

Program (KPP), sedikit demi sedikit diharapkan lebih memahami<br />

pola budidaya karet intensif yang berkaitan dengan budidaya<br />

tanaman karet dan persiapan lahan untuk tanaman karet.<br />

Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca, dan semoga lembar<br />

informasi ini bermanfaat untuk kita semua.<br />

Palangka Raya, Juni <strong>2012</strong><br />

Yayasan Tambuhak Sinta<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

1


Daftar Isi<br />

Kata pengantar<br />

Daftar Isi<br />

1<br />

2<br />

Bab I. <strong>Budidaya</strong> Karet<br />

1. Manfaat Tanaman Karet<br />

2. Syarat Lingkungan<br />

3<br />

3<br />

4<br />

Bab II. <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong><br />

1. <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong> Tanaman Karet<br />

2. Penentuan Jarak Tanam<br />

3. Mengajir<br />

5<br />

5<br />

7<br />

8<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

2


Bab I<br />

BUDIDAYA KARET<br />

1. Manfaat Tanaman Karet<br />

Karet adalah tanaman yang diambil getahnya. Getah karet ini<br />

disebut lateks. Hasil karet biasanya dijadikan bahan baku untuk<br />

produk industri yang sangat penting. Produk yang dibuat dari<br />

lateks sangat beraneka ragam seperti ban mobil, sepatu, bola,<br />

dan bahan bangunan serta peralatan rumah tangga.<br />

Hasil karet ini bukan hanya digunakan di dalam negeri tetapi<br />

juga dijual ke luar negeri atau diekspor. Dengan usaha<br />

penjualan ke luar negeri akan meningkatkan pendapatan bagi<br />

negara. Beruntung Negara Indonesia berada di daerah tropis<br />

sehingga karet dapat tumbuh dengan baik di daerah ini. Karena<br />

potensi karet di Indonesia ini, membuat permintaan karet dari<br />

luar negeri terutama negara-negara eropa dari tahun ke<br />

tahun terus meningkat.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

3


Dengan pertimbangan yang disebutkan di atas, pemerintah<br />

melalui kebijaksaannya ingin meningkatkan produksi pertanian<br />

khususnya karet melalui perluasan areal dan peremajaan<br />

karet tua. Kegiatan ini dilakukan juga di perkebunan rakyat.<br />

Terkhusus untuk perkebunan rakyat saat ini sangat dibutuhkan<br />

teknologi-teknologi baru untuk menunjang perkembangan agar<br />

mencapai keberhasilan yang maksimal. Penyebaran informasi<br />

perlu dilakukan bagi petani tentang budidaya karet yang benar.<br />

Dengan adanya kebijaksanaan meningkatkan produksi melalui<br />

perluasan areal dan peremajaan karet tua ini akan menjadi<br />

sumber pendapatan yang menjanjikan bagi petani karet.<br />

2. Syarat Lingkungan<br />

Tanaman karet adalah tanaman tropis, hidup dan menghasilkan<br />

dengan baik di dataran rendah. Tanaman ini paling baik ditanam<br />

mulai dari pantai sampai pada ketinggian 200 meter dari<br />

permukaan laut. Daerah-daerah yang letaknya lebih tinggi dari<br />

batas tersebut di atas membuat pertumbuhan tanaman akan<br />

lambat begitu pula dengan waktu produksinya. Daerah-daerah<br />

yang letaknya lebih tinggi dari 600 meter dari permukaan laut<br />

sudah tidak baik lagi untuk tanaman karet.<br />

Derajat panas yang baik untuk tanaman karet adalah rata-rata<br />

28 derajat celcius. Tanaman karet memerlukan curah hujan<br />

yang cukup. Curah hujan optimal yang diinginkan adalah antara<br />

2.500 mm - 4.000 mm per tahun. Tanaman karet dapat hidup<br />

dengan baik pada macam-macam jenis tanah seperti tanah<br />

subur, tanah gembur, dan tanah liat.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

4


Bab I I<br />

PERSIAPAN LAHAN<br />

1. <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong> Tanaman Karet<br />

Langkah awal yang harus dilakukan dalam penanaman karet<br />

adalah periapan lahan, baik lahan baru maupun bekas karet<br />

tua. Pohon dan semak-semak yang ada dibersihkan. Lakukan<br />

penebangan dan pembongkaran akar pada pohon-pohon<br />

besar. Sedangkan untuk semak cukup dilakukan pembabatan<br />

kemudian dibakar sampai bersih.<br />

Setelah lahan bersih, langkah berikutnya adalah membentuk<br />

lahan penanaman sehingga sesuai dengan persyaratan<br />

untuk tanaman karet. Pembentukan lahan ini biasanya<br />

dilakukan terhadap lahan yang miring dengan cara pembuatan<br />

teras-teras. Sedangkan lahan yang datar atau lahan yang<br />

kemiringannya kurang dari 20 derajat celcius,tidak perlu<br />

dibuat teras.<br />

Adapun cara pembuatan teras adalah sebagai berikut:<br />

1. Buatlah patok-patok searah garis kontur dengan<br />

menggunakan abney level atau water pass berjarak<br />

minimal 7 meter.<br />

2. Jika jarak antara dua induk teras lebih dari 8 meter,<br />

perlu dibuatkan teras bantu/teras anakan, berjarak<br />

minimal 4 meter dari teras induk.<br />

3. Dalam pembuatan teras, tanah bagian atas harus tetap<br />

berada di atas permukaan teras.<br />

4. Lebar teras bervariasi antara 1,5 meter sampai 2,5 meter.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

5


Gambar 1. Rencana pembuatan teras.<br />

Gambar 2. Penampang pembuatan teras memanjang garis kontur<br />

Pada waktu penanaman tiba, biasanya lahan terbuka tanpa<br />

ada pelindung dari terik sinar matahari, sehingga beberapa<br />

minggu saja akan tumbuh alang-alang. Untuk itu lakukan<br />

pemberantasan dengan cara menyemprotkan herbisida Round<br />

Up dengan dosis sesuai anjuran pada label. Untuk mencegah<br />

tumbuhnya kembali alang-alang dan menghindari rusaknya<br />

tanah oleh erosi maka perlu ditanami tanaman penutup tanah.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

6


Gambar 3. Herbisida Round-up<br />

Tanaman penutup tanah yang biasanya dipakai adalah<br />

sejenis kacang-kacangan, yaitu Colopogonium caeruleum,<br />

Colopogonium muconoides, Centrocema plumier, dan<br />

Pueraria javanica.<br />

Pengerjaan penanamannya dengan cara disebar pada larikan<br />

yang terlebih dahulu diolah tanahnya dengan menggunakan<br />

cangkul, jarak tanam antara larikan adalah 25 cm.<br />

2. Penentuan Jarak Tanam<br />

Jarak tanam untuk lahan datar biasanya berbeda dengan<br />

jarak tanam pada lahan yang miring berteras. Jarak tanam<br />

pada lahan datar adalah 6,6 meter antara barisan dan 3<br />

meter jarak dalam barisan.<br />

Jarak tanam pada lahan yang miring berteras adalah 6-8<br />

meter antara barisan dan 2,5 t 3, 5 meter jarak dalam<br />

barisan. Pada lahan datar arah larikan dibuat Utara - Selatan,<br />

sedangkan pada lahan miring larikan dibuat menurut kontur.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

7


3. Mengajir<br />

Tujuan mengajir adalah menentukan letak tanam sesuai<br />

dengan jarak tanam dan kerapatannya. Adapun cara mengajir<br />

pada lahan miring adalah sebagai berikut:<br />

1. Mula-mula tentukan dengan ajir pokok pada tempat<br />

tertinggi.<br />

2. Tarik dengan tali dari ajir pokok sampai batas terbawah<br />

pada lahan yang kemiringannya merata.<br />

3. Tancapkan ajir pada tengah teras yang dilalui tali tadi<br />

sebagai patokan.<br />

4. Ukur setiap tiga meter mulai dari ajir patokan pada teras<br />

dan tancapkan ajir sebagai tanda jarak tanam.<br />

Gambar 4. Pengarjiran pada lahan miring berteras.<br />

Gambar 5. Pengarjiran pada lahan datar.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

8


Daftar Kata-Kata Sukar<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - <strong>2012</strong><br />

“<strong>Budidaya</strong> Karet & <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong>”<br />

Lateks : getah karet<br />

Tropis : kondisi daerah dengan tingkat curah hujan tinggi<br />

Potensi : kemungkinan-kemungkinan untuk dikembangkan<br />

Kontur : garis bentuk<br />

Alang-alang : tanaman rumput liar pengganggu pertumbuhan<br />

tanaman utama.<br />

Round Up : Herbisida pembasmi gulma atau tanaman<br />

pengganggu.<br />

Ajir : tiang sebagai penanda untuk membantu<br />

menentukan jarak tanam.<br />

Pelatihan <strong>Budidaya</strong> Karet Tahap I - Yayasan Tambuhak Sinta<br />

9


-Materi Pelatihan KPP Karet Tahun <strong>2012</strong>-<br />

Tahap 1<br />

<strong>Budidaya</strong> Karet & <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong><br />

• Manfaat Tanaman Karet<br />

• Syarat Lingkungan<br />

• <strong>Persiapan</strong> <strong>Lahan</strong> Tanaman Karet<br />

• Penentuan Jarak Tanam<br />

• Pengajiran<br />

Tahap 2<br />

Pengolahan Tanah<br />

• <strong>Persiapan</strong> Penanaman<br />

• Pembuatan Lubang Tanam<br />

• Manfaat dan Fungsi Lubang Tanam<br />

Tahap 3<br />

Pembibitan<br />

• Memilih Bibit yang Baik<br />

• Pengadaan Benih<br />

• Membuat Bedengan Perkecambahan<br />

• Menyemai Benih<br />

Tahap 4<br />

Pemeliharaan<br />

• Hama dan Penyakit Karet<br />

• Pemupukan<br />

• Pembersihan Tanaman<br />

Tahap 5<br />

Panen & Okulasi<br />

• Membuat Jendela Okulasi<br />

• Manyanyat Mata Okulasi<br />

• Menempelkan Mata Okulasi<br />

• Kontrol Okulasi<br />

Untuk peningkatan kualitas pelatihan, kami mengharapkan masukan dan saran dari penyuluh,<br />

KKD, dan KPP tentang lembar informasi ini berkaitan dengan isi bacaan, gambar/ilustrasi,<br />

dan lain-lain. Sampaikan pada fasilitator yang ada di desa anda. Kami menanti saran<br />

dan masukan dari anda dengan senang hati demi kebaikan kita bersama.<br />

Semoga Sukses - Yayasan Tambuhak Sinta


Catatan :

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!