Sriwijaya Agustus low

JOURNEY
59
Hanya sekitar 10 menit berjalan kaki
dari campsite hingga pintu jalur, kami
semua sudah berkeringat. Suhu
menacapai 30 0 C dan membuat tidak
nyaman untuk memanjat.
Pemanjatan pun dimulai. Kami
menggunakan jalur Bandung Rock di
Tower 3. Pemanjat pertama sekaligus
leader adalah Putra. Sedangkan yang
bertugas sebagai belayer (orang yang
bertugas menjaga pemanjat jika terjatuh)
adalah Feri. Putra terlihat kesulitan di
10 meter pertama karena hujan kemarin
membuat tebing sangat licin. Berulang
kali Putra tak dapat menggapai celah
tebing, berulang kali juga Feri sebagai
belayer menjaganya agar tak jauh
terpelanting. Sekitar satu jam kemudian,
Putra memanjat hingga titik aman
pertama yaitu Pitch 1 setinggi 180 mdpl.
Pemanjat kedua adalah Firas yang dengan
sangat mudah mencapai pitch 1 tempat
Putra berada. Ketika runner sudah bersih
dari jalur, posisi Putra sebagai belayer juga
telah usai. Bersamaan Putra memanjat,
tim menyerbu pitch 1. Pemanjat
selanjutnya adalah Nugros. Setelah
Nugros, kini saatnya Feri memanjat.
Menggunakan teknik berbeda dengan
Nugros, ia mencapai pitch 1 dengan lebih
cepat. Selanjutnya Riko menyusul yang
lainnya hingga pitch 1. Saya menjadi
pemanjat terakhir.
C
Ketika saya tiba di pitch 1, Putra dan
Firas telah sampai di pitch 2. Nugros
telah setengah jalan menuju pitch 2,
dan Feri sedang menunggu antrian.
Siang ini cuaca cerah dan semua
energi difokuskan kepada pemanjatan.
Matahari pun makin meninggi dengan
suhu udara mencapai 32 o C. Pemanjatan
pun dihentikan untuk makan siang
ketika Nugros sudah mencapai pitch 2.
Sekitar pukul 13.20 WIB pemanjatan
dilanjutkan. Kali ini Firas menjadi
leader dari pitch 2 ke pitch 3 yang
jalurnya makin sulit,
A
B
C
Panorama
landscape
dari atas
tebing parang.
Puncak Tebing
Parang terlihat di
Basecamp Badega.
Bersiap rapeling
di hari pertama
pemanjatan.
didampingi Putra sebagai belayer-nya. Jari-jari
Firas pelan-pelan meraba, mencari celah tebing
untuk dipegang. Kakinya mencari cacat tebing
untuk dipijak. Putra fokus melihat setiap aksi
Firas, ia mengulur, menarik, mengendurkan, dan
menegangkan tali untuk Firas.
Terlihat pemandangan landscape Waduk
Jatiluhur dan Gunung Munara dari pitch 1.
Puluhan barisan tambak menghiasi perairan
waduk. Sayangnya, dari kejauhan tampak iringan
awan abu-abu menuju ke arah kami.
Jika hujan turun, mustahil pemanjatan
diteruskan. Tapi target untuk mencapai pitch 3
tetap harus diupayakan dengan maksimal.
| EDISI 66 | AGUSTUS 2016