Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sandy cepat-cepat menahannya. “Tunggu sebentar, Jung Tae-Woo ssi. Aku...<br />
maksudku, aku tidak masuk ke tempat seperti itu dengan kursi roda. Maksudku—“<br />
Kata-kata Sandy terputus ketika Jung Tae-Woo memegang wajahnya dengan kedua<br />
<strong>tan</strong>gan.<br />
“Tidak apa-apa. Ada aku,” ka<strong>tan</strong>ya sambil tersenyum menenangkan.<br />
Sandy tidak berkata apa-apa lagi. Ia membiarkan dir<strong>in</strong>ya didudukkan di kursi roda<br />
dan didorong masuk ke lobi hotel.<br />
Seorang pegawai hotel sepert<strong>in</strong>ya sudah mengenal Jung Tae-Woo. Ia langsung<br />
tersenyum ramah dan langsung menunjukkan jalan menuju restoran.<br />
Sandy merasa agak aneh ketika masuk ke restoran itu dan tidak melihat seorang<br />
pun di sana. Hanya ada beberapa pelayan yang berdiri di sudut ruangan, menunggu<br />
per<strong>in</strong>tah. Sandy juga memerhatikan ada beberapa pria yang mema<strong>in</strong>kan alat musik di<br />
panggung kecil di tengah restoran.<br />
Pegawai hotel yang mengantar mereka menunjukkan meja yang sudah disiapkan<br />
untuk mereka, di bagian depan, dekat panggung. Sandy juga melihat ada grand piano<br />
hitam serta pemusik yang duduk di sana dan mema<strong>in</strong>kannya.<br />
Ketika Jung Tae-Woo sudah duduk berhadapan dengannya, Sandy membuka<br />
mulut. “Kenapa aku merasa kau sudah mengatur semua <strong>in</strong>i?”<br />
“Mengatur apa?” Jung Tae-Woo balas ber<strong>tan</strong>ya dengan raut wajah <strong>tan</strong>pa dosa.<br />
Sandy tersenyum. “Tidak ada orang di restoran <strong>in</strong>i, kecuali pelayan dan beberapa<br />
pema<strong>in</strong> musik. Jangan-jangan penyebabnya adalah kau.”<br />
Jung Tae-Woo hanya tertawa.<br />
Tak lama kemudian makanan mereka diantarkan. Sepert<strong>in</strong>ya sudah lama sekali<br />
sejak Sandy makan bersama Jung Tae-Woo. Ia sangat menikmat<strong>in</strong>ya. Ia selalu merasa<br />
senang berada di dekat Jung Tae-Woo. Bila ia bersama laki-laki itu, ia merasa lebih<br />
tenang, lebih bahagia.<br />
Saat mereka selesai makan, Sandy baru akan mengatakan sesuatu ketika Jung Tae-<br />
Woo mengangkat <strong>tan</strong>gan untuk menghentikan ucapannya.<br />
“Aku tahu apa yang kau<strong>in</strong>g<strong>in</strong>kan,” kata Jung Tae-Woo yak<strong>in</strong>.<br />
Alis Sandy terangkat.<br />
“Dari tadi kau terus melirik piano di sana itu,” kata Jung Tae-Woo. “Aku sudah<br />
tahu kau akan mem<strong>in</strong>taku berma<strong>in</strong> piano. Benar tidak?”<br />
Sandy kaget dan tertawa. “Bagaimana kau bisa tahu?” <strong>tan</strong>yanya.<br />
“Tentu saja,” sahut Jung Tae-Woo. “Karena aku mengenalmu.”<br />
Sandy memerhatikan Jung Tae-Woo saat ia bangkit dari kursi dan berjalan ke arah<br />
piano. Pria yang tad<strong>in</strong>ya berma<strong>in</strong> piano berdiri dan mempersilakan Jung Tae-Woo<br />
165