Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sandy melihat Jung Tae-Woo agak kaget mendengar per<strong>tan</strong>yaannya, lalu laki-laki<br />
itu tersenyum geli. “Astaga, kukira ada masalah serius apa.”<br />
“Aku hanya penasaran.”<br />
“Karena aku suka nomor sembilan dan karena aku merasa kau cocok dengan angka<br />
sembilan,” jawab Jung Tae-Woo r<strong>in</strong>gan.<br />
“Cocok? Hanya karena itu?”<br />
Jung Tae-Woo meletakkan kedua <strong>tan</strong>gan di bahu Sandy. “Ya,” jawabnya sambil<br />
menatap lurus ke mata Sandy. “Sekarang, ayo pergi, sebelum ket<strong>in</strong>ggalan pesawat.”<br />
“Siapa yang tidak berkemas sejak kemar<strong>in</strong>?” <strong>tan</strong>ya Sandy agak jengkel.<br />
Jung Tae-Woo tertawa dan merangkul bahu Sandy. “Baiklah, aku m<strong>in</strong>ta maaf. Bisa<br />
kita berangkat sekarang?”<br />
“Oke,” sahut Sandy. “Jangan lupa kuncimu. Sudah kaukunci semua jendelanya?<br />
Kompor gas sudah diperiksa?”<br />
“Hei, kau tidak jadi m<strong>in</strong>um-m<strong>in</strong>um dengan kita?” <strong>tan</strong>ya Park Hyun-Shik begitu ia menutup<br />
ponsel.<br />
Tae-Woo tersenyum mem<strong>in</strong>ta maaf. “Maaf, Hyong. La<strong>in</strong> kali aku yang traktir.” Kemudian<br />
ia mem<strong>in</strong>ta sopir mengantarnya ke rumah.<br />
“Begitu kembali dari luar negeri, sudah ada yang menunggu di rumah. Menyenangkan<br />
sekali,” kata Park Hyun-Shik sambil tersenyum.<br />
“Dia mem<strong>in</strong>taku makan di rumah,” kata Tae-Woo.<br />
“Aku heran kenapa kau menyimpan nomor telepon Sandy di nomor sembilan,” kata Park<br />
Hyun-Shik. Ia mendadak <strong>in</strong>gat pernah melihat Tae-Woo menekan nomor sembilan di ponsel<br />
untuk menghubungi Sandy.<br />
“Oh, itu,” kata Tae-Woo sambil tersenyum. “Hyong tahu aku suka bisbol, kan?”<br />
“Aah, sepert<strong>in</strong>ya aku tahu alasannya,” kata Park Hyun Shik sambil mengangguk-angguk<br />
mengerti.<br />
Tae-woo mengabaikan manajernya itu dan tetap melanjutkan, “Dalam bisbol ada sembilan<br />
pema<strong>in</strong>. Kurang satu saja tidak bisa. Sembilan art<strong>in</strong>ya lengkap. Kenapa aku menyimpan nomor<br />
Sandy di nomor sembilan? Itu karena kalau dia ada, aku baru merasa benar, merasa lengkap. Dia<br />
nomor sembilanku.”<br />
“Persis seperti yang kuduga,” kata Park Hyun-Shik puas.<br />
171