You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Jung Tae-Woo sedang berada di kantor Park Hyun-Shik. Ia memegang tabloid yang<br />
memuat foto-fotonya bersama Sandy.<br />
“Hyong ternyata pandai memotret,” kata Tae-Woo sambil tersenyum.<br />
Park Hyun-Shik hanya mengangkat bahu menerima pujian itu. “Menurutku rencana<br />
kita cukup sukses karena sejak pagi kantor kita sudah dibanjiri telepon yang mem<strong>in</strong>ta<br />
kepastian dan wawancara denganmu.”<br />
“Dia sudah melihat <strong>in</strong>i atau belum ya?” <strong>tan</strong>ya Tae-Woo sambil meletakkan tabloid<br />
itu di atas meja.<br />
“Soon-Hee ssi? Seharusnya sudah karena orang-orang juga akan membicarakannya,”<br />
sahut Park Hyun-Shik. Ia meraih tabloid itu dan mengamati foto-foto Tae-Woo<br />
dan Sandy. “Dia melakukannya dengan baik sekali, kan? Gadis yang tenang, mudah<br />
diajak kerja sama. Bagus juga dia bukan salah satu penggemarmu, jadi dia tidak histeris<br />
atau semacamnya.”<br />
Tae-Woo hanya mengangkat bahu.<br />
Park Hyun-Shik berkata pelan seperti merenung. “Ya, gadis yang tenang. Bahkan<br />
mungk<strong>in</strong> terlalu tenang… Tidakkah menurutmu dia terlalu mudah menyetujui<br />
perm<strong>in</strong>taanmu?”<br />
Tae-Woo mengangkat bahu lagi. “Tidak juga,” jawabnya.<br />
“Dia tidak m<strong>in</strong>ta imbalan apa pun?” <strong>tan</strong>ya Park Hyun-Shik lagi.<br />
Tae-Woo meng<strong>in</strong>gat-<strong>in</strong>gat. “Tidak.”<br />
“Aneh,” gumam Park Hyun-Shik. Setelah berkata seperti itu, telepon di meja<br />
kerjanya berder<strong>in</strong>g.<br />
Sementara manajernya menjawab telepon, Jung Tae-Woo menimbang-nimbang<br />
apakah sebaiknya ia menelepon Sandy. Tak berapa lama akhirnya ia mengeluarkan<br />
ponselnya dan menekan angka sembilan.<br />
Sandy dan Young-Mi sedang berjalan di halaman kampus sambil membicarakan Jung<br />
Tae-Woo dan pacar misteriusnya ketika Sandy mendengar namanya dipanggil.<br />
Mereka berdua menoleh ke belakang dan melihat laki-laki t<strong>in</strong>ggi besar sedang<br />
berlari-lari kecil menghampiri mereka.<br />
Young-Mi menyikut lengan Sandy dan berbisik, “Mau apa lagi dia?”<br />
Sandy mengerutkan ken<strong>in</strong>g dan menggeleng <strong>tan</strong>da tidak tahu.<br />
Laki-laki itu berhenti di depan mereka berdua sambil tersenyum lebar. “Halo,<br />
kebetulan sekali bertemu kalian di s<strong>in</strong>i. Mau makan siang? Ayo, kutraktir.”<br />
Young-Mi mer<strong>in</strong>gis. “Kebetulan apanya?”<br />
“Lee Jeong-Su ssi, sedang apa kau di s<strong>in</strong>i?” <strong>tan</strong>ya Sandy.<br />
36