You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
12 Aneka <strong>Bisnis</strong><br />
EDISI <strong>288</strong>/TAHUN 06, 28 NOVEMBER - 4 DESEMBER 2016<br />
Sambut Natal<br />
Santika Persembahkan<br />
“Red Christmast Day Buffet Dinner”<br />
Menyambut perayaan Natal 2016 ini,<br />
Hotel Santika mempersembahkan<br />
menu khusus yang disebut Red<br />
Christmast Day Buffet Dinner” yakni daging ayam<br />
yang diberi bumbu Turmeric bagi pencinta kuliner.<br />
Menu andalan dalam sajian ini adalah ‘Roasted<br />
Chicken with Turmeric and Sausage.’<br />
Chef Ervin Triana, Chef andalan Restoran<br />
Kemangi Hotel Santikan kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> di<br />
Kantornya pekan lalu mengatakan Roasted chicken<br />
ini berbeda dengan roasted chicken pada umumnya.<br />
“Roasted chicken ini saya olah tanpa menggunakan<br />
tulang, dimana kebanyakan roasted chicken<br />
itu dibakar atau dipanggang dengan menggunakan<br />
tulangnya,” jelas Ervin Triana, Chef andalan yang<br />
telah berkarya dalam bidang kuliner selama 20<br />
tahun di Santika Pandegiling.<br />
Menurut chef kelahiran Malang tersebut, proses<br />
membuat hidangan spesial ini ternyata cukup mudah,<br />
Dalam satu ekor ayam utuh tanpa tulang diisi<br />
gilingan daging ayam dengan isian sosis di tengah.<br />
Baluran bumbu khas turmeric campuran rosemary,<br />
bawang Bombay, bawang putih, dan kunir dioles<br />
pada bagian dalam maupun luar kulit ayam, setelah<br />
itu dioven selama setengah jam dengan suhu 400’C.<br />
Dia menjelaskan perpaduan bumbu Eropa dan<br />
tradisional memang menjadi pilihan utama, sehingga<br />
menghasilkan taste fusion yang khas untuk<br />
dinikmati di momen natal yang penuh kebersamaan<br />
dan suka cita.<br />
Dia menjelaskan untuk bumbu Eropanya digunakan<br />
rosemary, dan untuk bumbu tradisionalnya<br />
memakai kunir yang menjadikan ikonnya turmeric<br />
dengan penambahan bawang putih. Jadi rasanya<br />
cenderung gurih dan aroma rempah-rempah.<br />
“Awalnya, saya melihat ayam kodok yang identik<br />
dengan menu tradisional. Tetapi karena saya<br />
ingin menyajikan di event Chrismast ini, jadi saya<br />
olah dengan kombinasi menu Eropa,” tambah Chef<br />
yang mengaku gemar mengkombinasi menu Eropa<br />
dan tradisional ini.<br />
Dia menguaraikan Roasted Chicken with Turmaric<br />
and Sausage yang sudah matang disajikan<br />
dengan saos tomat dan sambal,<br />
serta campuran garnice sayuran<br />
segar, seperti brokoli, bunga kol,<br />
dan kentang.<br />
Sebagai pendamping makan<br />
ayam turmaric, Ice Tea Longan<br />
yang segar serta aneka dessert<br />
seperti pudding dan kue dengan<br />
tema Natal bisa menjadi kombinasi<br />
yang pas.<br />
Lebih jauh dia menambahkan<br />
untuk menu baru pihaknya<br />
selalu ada tiap bulannya , sedangkan<br />
untuk Perayaan Natal kali<br />
ini, dia menggunakan Roasted<br />
Chicken.<br />
“Ini sebenarnya menu barat<br />
kita yang diolah dengan turmeric<br />
atau kunyit, juga ada sosisnya.<br />
Jadi kita selalu menyajikan menu<br />
khas yang unik bagi para pecinta<br />
kuliner di <strong>Surabaya</strong> khususnya<br />
para tamu Hotel Santika,” ujar<br />
Ika Fitri Tunjungsari, Sales &<br />
Media Communication Hotel<br />
Santika Pandegiling. (lely)<br />
Jalan Menur Pumpungan 30 <strong>Surabaya</strong> - 60118 / Email: stiesia@sby.dnet.net.id - Kontak Kami : (031) 594-7505, 594-7840 / Fax : (031) 593-2218<br />
Emerging Markets sebagai Pendorong Ekonomi Kreatif<br />
Menuju Ekonomi Berkelanjutan<br />
Perkembangan Lingkungan Ekonomi<br />
di Indonesia<br />
Economic Development adalah proses<br />
peningkatan real per capita suatu pendapatan<br />
didasarkan pada proses yang semakin<br />
berkembangan, perubahan sosial-budaya<br />
transformasi struktural dan pertumbuhan<br />
populasi yang semakin menurun serat perubahan<br />
sistem institusional (Lincolin, 2014).<br />
Tujuan dengan adanya kemajuan dalam bidang<br />
ekonomi adalah meningkatkan ketersediaan<br />
dan memperluas fungsi distribusi<br />
ketahanan suatu barang seperti; makanan,<br />
kesehatan dan proteksi. Untuk meningkatkan<br />
taraf hidup seperti; penghasilan yang meningkat,<br />
pendidikan yang lebih baik dengan ditunjang<br />
ketersediaan lapangan kerja.<br />
Struktural suatu transformasi yang<br />
mengindikasikan perubahan yang lebih baik<br />
sudah menunjukkan adanya economic development,<br />
seperti; proses akumulasi,proses alokasi,<br />
proses distribusi dan proses demografi<br />
(Lincolin,2014). Dengan adanya pemenuhan<br />
terhadap struktural tranformasi inilah, respon<br />
suatu Negara terhadap perekonomiannya<br />
adalah beraneka ragam. Salah satunya<br />
Indonesia yang akan melakukan penerapan<br />
ekonomi kreatif demi menunjang hidup perekonomiannya<br />
agar tetap sustain dan mampu<br />
memelihara kesejahteraan masyarakat.<br />
Emerging Markets Sebagai Faktor<br />
Pendorong Peluang <strong>Bisnis</strong> di Indonesia<br />
Permasalahan sosial demografi adalah<br />
mengenai “new middle class”. Yang tergolong<br />
ke dalam new middle class adalah<br />
sekumpulan orang yang berada pada posisi<br />
di antara golongan atas dan golongan bawah.<br />
Orang-orang new middle class adalah mereka<br />
yang mengukir ruang budaya baru secara<br />
eksplisit antara orang-orang yang berada di<br />
atas dan di bawah mereka.<br />
Melalui gaya hidup dan pola konsumsi,<br />
orang-orang memanifestasikan perbedaan<br />
Oleh :<br />
Rika Rahayu, S.M., M.B.A<br />
Dosen Tetap Sekolah Tinggi<br />
Ilmu Ekonomi Indonesia<br />
STIESIA <strong>Surabaya</strong><br />
rika13.rahayu@gmail.com<br />
kelas sosial secara nyata (Ansori, 2009). New<br />
middle class dapat menjadi indikator untuk<br />
perkembangan ekonomi dengan menitikberatkan<br />
pada seberapa besar golongan new<br />
middle class akan terbentuk dan seberapa<br />
cepat pertumbuhannya (Susilastuti, 2014).<br />
Pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari sebelumnya<br />
dan inflasi meningkat tajam akibat<br />
beberapa event study yang terjadi di Indonesia<br />
baik dibidang ekonomi, sosial, politik dan budaya.<br />
Selain itu dikarenakan harga komoditas<br />
dipasar internasional jatuh dan para investor<br />
asing mengurangi aset-aset dari Negara pasar<br />
berkembang (emerging market), termasuk Indonesia.<br />
Kredibilitas emerging market suatu<br />
Negara bisa dilihat dari faktor education pada<br />
suatu Negara, yang menggambarkan bahwa<br />
Indonesia mulai mengalami kenaikan dalam<br />
faktor pendidikan. Pada tahun 2013 masyarakat<br />
mulai peduli akan pentingnya pendidikan,<br />
terbukti bahwa lulusan untuk jenjang universitas<br />
semakin tinggi dan masyarakat dengan<br />
pendidikan sekolah dasar semakin menurun<br />
(by Labor Force by Level of Education). Sehingga<br />
banyak masyarakat Indonesia mengalami<br />
kemajuan dengan menjadi konsumen<br />
yang cerdas. Hal ini yang mendorong new<br />
middle class di Indonesia semakin tinggi,<br />
karena taraf pendidikan di Indonesia juga<br />
menjadi faktor pendukung.<br />
Pada table diatas menggambarkan bahwa<br />
new middle class pada tahun 2030 akan meningkat<br />
hampir 50% lebih, sehingga mampu<br />
meningkatkan domestic consumer di Indonesia<br />
dan menjadi pendorong bagi suatu<br />
Negara dalam peningkatan GDP Per capita<br />
dan mampu menjadi emerging market yang<br />
berkualitas serta mampu meningkatkan<br />
ekspor di Indonesia.<br />
Sebagai Negara yang kaya akan kekayaan<br />
alam, Indonesia mampu mengembangkan<br />
peluang bisnisnya. Apalagi dalam hal<br />
sektor industri agriculture dan manufactur<br />
masih sangat mendominasi sebagai faktor<br />
pendorong angka ekonomi di Indonesia.<br />
Kopi misalnya, perkebunan kopi di Indonesia<br />
khususnya di Pulau Sumatra masih sangat<br />
berpotensi dan tetap memiliki kualitas tak<br />
jauh dengan kopi-kopi impor. Baik komoditi<br />
yang dimaksud adalah masih berupa biji kopi<br />
maupun kopi kemasan, sehingga bagi industri<br />
kopi di Indonesia memiliki pengaruh faktor<br />
internasl sebagai berikut:<br />
Strength<br />
1. Memiliki lahan perkebunan di<br />
masing-masing perusahaan<br />
2. Kualitas setiap tanaman biji kopi<br />
tetap terjaga di setiap region<br />
3. Beraneka ragam cita rasa yang<br />
mampu disajikan melalui<br />
komoditi ini<br />
weakness<br />
1. Kurangnya buruh tani, karena<br />
tingkat pendidikan masyarakat<br />
yang enggan menjadi petani<br />
2. Pada musim tertentu produksi<br />
kopi menurun akibat hama<br />
tanaman.<br />
Strategi Penerapan Ekonomi Kreatif<br />
Menuju Ekonomi Berkelanjutan<br />
Setelah menganalisis peluang dan ancaman<br />
yang terjadi pada industri perkebunan<br />
kopi dan mengaruhnya terhadap kemajuan<br />
dibidang perekonomian nantinya, strategi<br />
selanjutnya adalah penerapan ekonomi kreatif<br />
disertakan dengan berbagai faktor yang<br />
ada. Dengan adanya konsep ekonomi kreatif<br />
inilah, berbagai macam kontribusi dalam<br />
suatu Negara akan terpenuhi. Baik dibidang<br />
ekonomi, sosial dan budaya.<br />
A.946