Bisnis Surabaya edisi 288

More documents

Recommendations

Info

2 Bisnis Utama EDISI 288/TAHUN 06, 28 NOVEMBER - 4 DESEMBER 2016 Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Beras Stabil Menjelang Natal dan Tahun Baru 2017, pedagang beras di kawasan Bendul Merisi sepakat tak menaikkan harga beras. Kesepakatan pedagang tampaknya beralasan. Sebab, masyarakat sebagai konsumen dapat dipastikan akan marah bila pedagang menaikkan harga beras. Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP), Bendul Merisi, Sudarno, mengatakan, beras yang mereka jual adalah beras jenis IR sebagaimana beras paling dominan di Jawa Timur (Jatim). Beras ini sesuai dengan anjuran dan saran pemerintah. “Beras IR ini rasanya enak dan punel, sehingga tak heran kalau banyak warga Surabaya senang membeli beras jenis ini,” kata lelaki asli Karang Anyar, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) ini. Selain beras IR, pedagang juga menjual beras jenis lain. Seperti beras mentik dan sebagainya. Kedua jenis beras ini dikelola lagi menjadi empat jenis dengan kualitas dan harga berbeda. Tercatat ada lima jenis harga beras yang ditawarkan di pasar ini. Yakni, beras seharga Rp 9.000/kg, Rp 10.000/kg, Rp 11.000/kg, Rp 12.000/kg dan Rp 12.500/kg. “Harga beras paling mahal adalah beras mentik. Sedangkan lainnya dibawah Rp 12.000/kg,” ujar Sudarno. Pantauan Bisnis Surabaya di pasar Bendul Merisi, menyebutkan beras tersebut dijual dalam dua bentuk. Yakni, eceran atau curah dan kemasan 5 kg, 10 kg dan 25 kg. Pria yang senang pakai single tanpa hem ini, mengatakan penjual beras di pasar Bendul Merisi ini sebanyak lima pedagang. Terdiri dari Sudarno sendiri yang menempati kios B-3 berukuran 13 meter X 18 meter, Saat Firmansyah kios B-17, Nining kios B-18, Haryanto, kios C-1 dan Mardiyah, kios B-1. Stok 200 ton/hari Total beras yang tersedia setiap hari di pasar ini sekitar 200 ton. Untuk Sudarno sendiri sebanyak 20 ton per hari tetapi terkadang lebih. Dan yang laku terjual sehari sekitar satu hingga dua ton. Beras-beras tersebut dikirim dari Lamongan, Kediri, Situbondo, Surabaya dan daerah lain di Jatim. “Pedagang beras itu kirim beras kesini, kalau kita minta. Kita biasanya minta sesuai dengan kebutuhan masyarakat pembeli dan daya tampung kios. Kita tidak bisa minta banyak-banyak yang melebihi daya tampung kios,” ujar bapak tiga anak itu. Sedangkan pembeli beras, tambah kakek empat cucu tersebut berasal dari warga Surabaya. Jumlahnya berbeda-beda, ada yang beli lima kg, sepuluh kg tetapi ada yang membeli 25 kg. Menjelang Natal dan Tahun Baru, kata dia, biasanya banyak yang beli dan jumlahnya juga relatif cukup banyak. Selain untuk makan, beras itu biasanya digunakan untuk paket sembako dalam bhakti sosial Natal dan Tahun Baru. Sudarno yang alumni SMP Menur Pumpungan itu mengaku dirinya menjual beras di Pasar Bendul Merisi sejak 1966. “Saat itu masih ramai dengan penumpasan terhadap oknum PKI,” ujarnya. Pria yang memperisteri Maimunah ini, hingga sekarang tingkat penghasilan padi atau beras di Jatim relatif stabil. Walau sering mengalami penyusutan yang disebabkan cuaca yang tidak menentu dan mengakibatkan gagal panen dan ketersediaan pupuk bagi para petani sawah yang seringkali terbatas. Menyinggung ketersediaan stok pangan khususnya beras pada perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang, menurut Sudarno, tak perlu kawatir. Karena jumlah beras yang tersedia cukup banyak. “Saya berharap jangan ada oknum yang mau mempermainkan harga beras yang bisa merugikan rakyat. Maklum, beras adalah makanan pokok masyarakat. Jika harganya melonjak tinggi dan persediaannya terbatas, masyarakat pasti marah dan bisa kisruh,” ujarnya mengingatkan. Senada dengan Sudarno, pemilik agen beras UD Wijaya di Jalan Indragiri, Suwandi, menambahkan, kenaikan harga beras di Surabaya jelang Natal dan akhir tahun ini tak terlalu mengkhawatirkan. “Tahun ini tak ada kenaikan. Stok beras pemerintah masih ada sekitar dua juta ton. Saya rasa ini cukup sampai akhir tahun,” ujar Suwandi. Suwandi merinci, hampir semua harga jenis beras cenderung masih stabil. Untuk beras paling bagus jenis Cianjur ‘Pandan’ harganya Rp 10.800/kg dari agen. Sedangkan di pasarannya harganya menjadi Rp 11.500/kg – Rp12.000/kg. Beras raja lele super stabil di angka Rp 10.000/ kg dan beras paling murah IR 64 Rp 7000/kg. Hingga jelang Tahun Baru 2017 tidak ada kenaikan harga di pasaran. Jika pun harga merangkak naik, tidak terlalu signifikan. ”Satu minggu ini Inflasi Berpotensi Naik Tren inflasi/indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur pada akhir tahun atau momen libur Natal dan Tahun Baru diprediksi akan mengalami kenaikan. Namun nilai tukar nelayan menurun sebagai dampak dari cuaca ektrem. Hal ini dapat dilihat dari pantauan Bisnis Surabaya tentang harga ikan di sejumlah pasar tradisional di Surabaya. Sebagai contoh harga ikan bandeng Rp 25.000/kg, ikan Kembung Rp 26.000/kg, ikan Tuna Rp 32.000/kg, ikan Tongkol Rp 25.000/kg, ikan Cakalang Rp 27.000/kg dan ikan teri kering Rp 56.500/kg Index Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur pada Oktober 2016 turun sebesar 0,87 persen dari 114,91 pada September 2016 menjadi 113,90 pada Oktober 2016. Teguh Pramono, Kepala BPS Jatim kepada Bisnis Surabaya pekan lalu, mengatakan angka inflasi dalam tiga bulan terakhir ini sulit diprediksi tetapi bila melihat pola dari tahun ke tahun perilaku inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru atau hari besar lebih tinggi dibandingkan Lebaran. “Pada akhir tahun biasanya inflasi naik lebih tinggi dibandingkan saat momen Ramadan dan Lebaran. Namun apakah November dan Desember tahun ini naik lagi atau tidak sulit diketahui. Tetapi sepanjang tim pengendalian daerah berjalan efektif, kami rasa naiknya tidak akan tinggi,”katanya Perkembangan inflasi Jatim dari 2014-2016 cenderung mampu ditekan hingga turun. Inflasi tertinggi terjadi pada November-Desember 2014 inflasinya mencapai 5 -7,7 persen pada periode yang sama 2015 inflasinya mencapai 2 persen lebih hingga 3,08 persen. Adapun kinerja IHK pada September tahun ini, Jatim mengalami inflasi 0,16 persen sedangkan inflasi year-on-year September 2016 mencapai 2,69 persen, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada periode yang sama tahun lalu yakni 6,70 persen. Dari delapan kota di Jatim, sebanyak tujuh kota mengalami inflasi yakni tertinggi di Jember 0,22 persen, Surabaya (0,18 persen, Malang 0,17 persen, Madiun 0,16 persen, Sumenep 0,04 persen, dan terendah yakni Banyuwangi 0,02 persen. Sementara satu kota mengalami deflasi yakni Kota Probolinggo 0,14 persen. Adapun komoditas yang andil dalam deflasi di Jatim yakni telur ayam ras, daging ayam, wortel, cabai rawit, gula pasir, papaya, beras, tomat sayur, emas perhiasan dan semen. harga beras malah turun Rp 200 per kilogram dari harga normal. Biasanya memang orang di pasar membuat harga seperti itu untuk menarik pembeli. Yang jelas akhir tahun ini ndak naik, kalaupun ada kenaikan cuma sekitar Rp 200 sampai Rp 300/kg,” tandas bapak dua anak tersebut. Menurut pemilik agen beras yang beroperasi sejak 1990-an ini, kestabilan harga beras dipengaruhi oleh musim penghujan datang lebih awal. Selain itu dikarenakan juga tidak adanya import beras. “Tahun ini meskipun harga turun tapi pasaran sepi. Pengaruh ekonomi juga. Mungkin di bulan Desember nanti ada kenaikan dikit, tapi ndak tau nanti,” pungkas Suwandi yang mengaku memasok beras minimal 1-2 juta ton per hari tersebut. (jos/lely) Selain upaya pengendalian inflasi, hal ini juga dilakukan dalam rangka optimalisasi peran perbankan dalam mendorong pertumbuhan sektor riil untuk menopang pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Mengingat sektor pertanian juga mempunyai andil yang besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengharapkan, peran pemerintah kabupaten/kota lebih besar dalam mengelola kesinambungan pasokan komoditas pangan strategis di Jawa Timur. Sehingga dapat mendorong terwujudnya tata niaga pangan yang efisien guna menjaga stabilitas harga baik di level produsen dan konsumen. “Ditengah kondisi perekonomian global yang masih belum kondusif dan rendahnya pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama, serta anggaran pemerintah untuk pembiayaan ekonomi yang saat ini terkendala oleh rendahnya pendapatan, pemerintah daerah akan terus melakukan berbagai inovasi program untuk menopang pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” ujar Soekarwo kepada wartawan di Bank Indonesia, Rabu (16/11). Dari aspek pengendalian harga, sebut Soekarwo, keterlibatan perbankan ini sangat diperlukan guna penguatan BUMD dari aspek infrastruktur dan pembiayaan sebagai lembaga buffer daerah. Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Jatim, M. Ardi Prasetiawan mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim saat ini tengah mempersiapkan 116 pasar tradisional secara online sebagai acuan harga dasar bahan pokok makanan yang selama ini kerap menjadi penyumbang inflasi. “Melalui sistem informasi online itu produsen dan konsumen bisa langsung membaca perkembangan harga yang terjadi pada saat itu melalui layar yang dipasang di setiap pasar,” katanya. Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Benny Siswanto mengatakan, melalui koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong pembangunan daerah dan mengendalikan inflasi yang terus dilakukan, khususnya yang fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi berbagai bahan kebutuhan pokok, serta pengendalian ekspektasi inflasi saat ini. “Kami optimistis sasaran pertumbuhan ekonomi akan tercapai dan inflasi diperkirakan tetap terkendali dan berada di sekitar batas bawah sasaran inflasi 2016, yaitu 4 persen ±1 persen (yoy).” pungkasnya. (ton)
Dodyk Supriyono : EDISI 288/TAHUN 06, 28 NOVEMBER - 4 DESEMBER 2016 Rutin Keliling Melakukan Komunikasi Ekonomi 3 Ada tiga kiat dalam memimpin tim sales. Yakni, tidak neko-neko dan memberikan contoh yang baik kepada anggota tim. Fokus terhadap target serta selalu keliling dengan melakukan komunikasi. Baik kepada anggota tim marketing, dealer maupun pelanggan. Dengan cara itu, diharapkan semua kekuatan dan kelemahan tim dalam mencapai target diketahui. ‘’Dengan selalu keliling, tentunya bila ada kelemahan segera diketahui dan diperbaiki,’’ kata General Manager/GM Sales Operation East Java, Dodyk Supriyono, kepada Bisnis Surabaya, pekan lalu. Putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Bambang Wirasmono dengan Supinah, ini memiliki keyakinan dengan pendekatan ketiga itulah tim yang dipimpinnya akan solid. Sehingga tujuan akhirnya akan tercapainya target yang dibebankan perusahaannya. Menyinggung target, bapak dua putra ini tidak mau menjelaskan secara detail. Hanya saja, lelaki asli Suroboyo ini, mengatakan, ada target tahunan yang dibebankan perusahaan. Dari target itulah, Dodyk yang membawahi 13 orang dengan enam regional sales manager (RSM) yang tersebar di Madura, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Madiun dan Jember dengan tiga agen dealer utama. Menurut dia, keenam RSM dengan tujuh area sales manager (ASM) ini memiliki tugas menjual kartu perdana, vocher langsung ke dealer utama. Masingmasing dealer mendapat kuota, realod/isi ulang sesuai target. Baik target revenue dan top down. Serta target tahunan, kwartal maupun bulanan. Bagaimana memastikan target bisa tercapai? Tentang hal itu, ia yakin, dengan mendistribusikan produk ke pasar melalui distributor dan dealer XL secara merata dan rutin. Dengan cara demikian, target diharapkan dapat tercapai. Dodyk, yang mengawali karir di XL 13 tahun lalu pada jabatan senior enginer menyatakan, ada bulan tertentu target melebehi. Diantaranya, saat lebaran Idul Fitri dan hari raya haji serta natal dan tahun baru. Terutama penjualan prepaid, paket data, mobile broadband internet/modem yang bisa dibawa kemana-mana dsb. Terutama daerah Madura. Ia juga menyanggah soal persepsi pelanggan lama yang menyatakan, jaringan XL masih terbatas. Padahal, saat ini coverega 4G sudah ada di Madura, Sidoarjo, Surabaya, kota Malang, Malang Raya, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Gresik yang cukup luas jaringan 3G untuk akses data. Saat ini, ekseptasi cukup banyak. Bahkan, 1000 BTS lebih yang sudah ditambah 3G dan 1.600 BTS 4G untuk Jatim. Memasuki 2017, tren pelanggan untuk data terus naik. Saat ini data mencapai 40 persen dan voice terus turun hingga mencapai 55-60 persen. (bw) Nama : Dodyk Supriyono Tempat/tagl lahir : Surabaya, 22 September 1968 Istri : Agung Sriwarohmi Anak : - Calvindra Lakmono - Mosis Evan Pekerjaan : - PT Surya Citra Televisi (1991- 1996) - PT XL Axiata (1997-sekarang) - GM Network Operation (2008- 2010) - GM Sales Operation (2010-sekarang) Pendidikan : - Poltek Unbra Malang jurusan Teknik Elektro (1987-1990) - ITS jurusan Teknik Elektro Prodi Telekomunikasi (1993- 1996) - Magister Manajemen UGM bidang studi managemen strategi (2008-2010) Asuransi Sinarmas Magna Link and Simas Prime Link Diluncurkan Bank Sinarmas dan Business Development MSIG Life meluncurkan dua produk asuransi jiwa. Yakni, Sinarmas Magna Link and Simas Prime Link. Penandatanganan naskah kerja sama kedua perusahaan ini dilakukan oleh Halim, Direktur Bank Sinarmas dan Ken Tarada, General Manager of Business Development MSIG Life di Hotel Shangri-La, Surabaya, Senin (21/11). Penandatanganan kerjasama itu disaksikan Untung Kurniawan (Group Head Habilities and Business), Uzan Tedja Mulia, Sales & Distribution East-West Indonesia Group Head), Gideon Lie (Chief Bancassurance Officer), Marini (Kakanwil Jawa Timur), dan Cynthia Tjandrawinata (Bancass Department Head). Ken Tarada, mengatakan produk asuransi jiwa semakin diperlukan sebagai upaya proteksi sekaligus memberi jaminan masa depan yang terencana. Memahami hal tersebut, perusahaan asuransi jiwa terkemuka PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life) bersama PT. Bank Sinarmas Tbk, sebagai bank nasional terpercaya kembali berkolaborasi meluncurkan dua produk baru bancassurance sekaligus. Yaitu, Simas Prime Link dan Simas Magna Link dengan berbagai keunggulan. Kedua perusahaan ini, kata dia. ingin terus berinovasi menghadirkan solusi proteksi nasabah. Kombinasi proteksi meninggal dunia yang optimal dan investasi beragam untuk mempersiapkan hari tua. Ia mengungkapkan, kegembiraannya bisa berkolaborasi dengan Bank Sinarmas. Sinarmas MSIG Life terus berinovasi menghadirkan solusi proteksi nasabah untuk orang-orang terdekat, guna mempersiapkan masa depan yang lebih baik. “Kami sangat bangga dan bersemangat bisa berkolaborasi kembali dengan Bank Sinarmas untuk mempersembahkan Simas Prime Link dan Simas Magna Link. Produk ini dapat menjadi pilihan yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan nasabah,” ujarnya. Tujuannya, untuk melindungi diri dan keluarga, sekaligus memberikan alternatif investasi jangka menengah hingga jangka panjang yang beragam sesuai kebutuhan. Menanggapi kolaborasi tersebut, Direktur Bank Sinarmas, Halim, merasa yakin nasabah Bank Sinarmas akan mendapatkan manfaat proteksi dan nilai investasi yang sangat maksimal. ”Pengalaman Sinarmas MSIG Life yang telah berkiprah selama lebih dari 30 tahun di industri asuransi jiwa Indonesia memantapkan kami bahwa kolaborasi ini menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan para nasabah maupun calon nasabah dalam merencanakan masa depan yang lebih baik.” ujar Halim. Sementara itu, Chief Bancassurance Officer Sinarmas MSIG Life, Gideon, menambahkan keunggulan dua produk baru tersebut adalah menihilkan biaya akuisisi, sebagai asuransi premi tunggal Simas Prime Link. Asuransi ini, memberikan kepraktisan pada nasabah untuk memperoleh proteksi dengan satu kali pembayaran di awal saja, dengan manfaat nilai pertanggungan mulai dari 125 persen bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya jika nasabah meninggal dunia karena kecelakaan. (lely) Siapa yang sangka, Gang Dolly kini bisa berubah menjadi lebih baik? Terutama di area seni. Gang Dolly, yang dulu dicap sebagai tempat ‘negatif’ karena merupakan tempat lokalisasi itu, kini disulap tetap hidup dengan wajah barunya sebagai kampung wisata mural. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap tidak meninggalkan warga Dolly begitu saja setelah ditutupnya lokalisasi yang menjadi nafas utama kehidupan di kampung ini. Gang Dolly mampu bangkit dan berbenah diri dengan menjadikan keterampilan-keterampilan setiap individunya agar lebih berguna. Salah satunya, adalah menjadikan seni sebagai daya tarik agar kampung tersebut tetap bisa dikunjungi dan tidak mati. Kampung wisata mural ini merupakan bagian dari Kampung Wisata Inspirasi Dolly. Pemkot Surabaya membagi beberapa tempat dan disesuaikan dengan aspek yang ditonjolkan. Beberapa tempat tersebut adalah kampung Hijau, Oleh : Bagus Supomo Pangamat Pariwisata dan Perhotelan Jatim Lokalisasi yang Berubah jadi Kampung Seni kampung Seni dan kampung oleholeh. Konsep untuk menghidupkan kembali Dolly ke arah yang lebih baik ini dibantu kelompok yang bernama Gerakan Melukis Harapan. Tak hanya dibidang seni, kelompok ini juga mendampingi warga untuk dibekali pengetahuan lebih tentang kesehatan, lingkungan, ekonomi pun dibidang keagamaan. Kelompok tersebut akan tetap mendampingi warga hingga nanti para warga mampu mandiri untuk menjalankan Kampung Wisata Inspirasi Dolly ini. Bagi para pecinta selfie dan fotografi, kampung ini sangat pas untuk tujuan pencarian spot untuk berfoto. Jika bingung mencari tempat unik untuk mendapatkan foto bagus, kampung inspirasi Dolly bisa masuk dalam list tujuan. Tempat foto unik dengan gambar menakjubkan karya anak negeri dan bisa sekaligus berbelanja hasil kerajinan, berwisata tak perlu hal yang berlebihan bukan?
Page 1: Terbit Setiap Senin, ECERAN Rp 2.50
Page 5 and 6: EDISI 288/TAHUN 06, 28 NOVEMBER - 4

Bisnis Surabaya edisi 288

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?