06.02.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 298

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Terinspirasi dari kedua orang<br />

tuanya yang vegetarian<br />

dan tidak boleh mengkonsumsi<br />

keju berbahan dasar susu sapi,<br />

Doni Indra, memanfaatkan kacang kedelai<br />

hitam sebagai bahan dasar membuat<br />

keju lunak.<br />

“Kadar protein kacang kedelai<br />

hitam cukup tinggi, dan harganya cenderung<br />

lebih murah daripada pembuatan<br />

keju dengan menggunakan susu<br />

sapi,” kata mahasiswa asal Pasuruan<br />

tersebut. Keju bisa dikonsumsi untuk<br />

anak-anak yang alergi susu sapi, dengan<br />

rasa gurih mirip susu kedelai.<br />

Sedangkan Andrew Reiner Gozali<br />

membuat keju berbahan dasar kacang<br />

bogor. Kacang yang biasanya direbus<br />

dan digoreng ini, diolah menjadi<br />

keju lunak rendah lemak. Keju lunak<br />

ini bisa tahan hingga 2 minggu penyimpanan.<br />

“Kandungan karbohidrat lebih<br />

tinggi, namun protein lebih rendah,”<br />

papar pria kelahiran <strong>Surabaya</strong> 17 September<br />

1995 tersebut. Berbeda dengan<br />

kedua temannya, Tiara Anindita<br />

Nugroho, mencampurkan santan ke<br />

dalam susu sapi untuk membuat keju<br />

lunak dengan perbandingan 15 persen<br />

: 85 persen. Angka perbandingan ini<br />

merupakan perbandingan yang terbaik,<br />

diperoleh dari beberapa percobaan<br />

yang telah dilakukan.<br />

Pada proses mengkombinasikan<br />

santan kelapa dengan susu sapi dalam<br />

pembuatan keju, diharapkan dapat<br />

menciptakan cita rasa baru yang unik<br />

khas Indonesia. Penggunaan santan<br />

yang tak asing di masyarakat Indonesia<br />

memungkinkan rasa keju ini mudah<br />

diterima masyarakat Indonesia.<br />

EDISI <strong>298</strong>/TAHUN 06, 6 - 12 FEBRUARI 2017<br />

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Keju Berprotein Nabati<br />

Gurih dan lezat. Keju merupakan salah satu hasil olahan<br />

susu sapi. Namun, tiga mahasiswa Fakultas Teknobiologi<br />

Universitas <strong>Surabaya</strong> (Ubaya) jurusan Peminatan<br />

Pangan Fakultas Teknobiologi, Doni Indra, Andrew<br />

Reiner Gozali, dan Tiara Anindita Nugroho, membuat<br />

inovasi keju lunak dari bahan nabati. Seperti kacang<br />

bogor, kacang kedelai hitam dan santan.<br />

“Keju kombinasi ini rasanya lebih<br />

gurih dan teksturnya lebih lembut<br />

karena kadar airnya lebih tinggi,” jelas<br />

Tiara Anindita Nugroho. Proses pembuatan<br />

keju lunak dari kacang kedelai<br />

hitam dan kacang bogor hampir sama.<br />

Pertama-tama kacang direndam kemudian<br />

dikupas.<br />

Setelah itu kacang ditambahkan<br />

air dengan perbandingan 1:2. Berikutnya<br />

kacang diblender dan disaring<br />

yang menghasilkan susu kacang. Susu<br />

kacang kemudian dimasak selama 10<br />

menit dengan suhu 72°C. Kemudian<br />

dicampurkan dengan susu kacang<br />

yang sudah diberi bakteri asam laktat,<br />

Setelah itu didiamkan selama<br />

4 jam. Agar Phnya mencapai 5,4<br />

mendapatkan 2 bagian yaitu endapan<br />

dan air. Selanjutnya ditambahkan enzim<br />

rennet yang berfungsi menggumpalkan<br />

endapan susu kacang menjadi<br />

keju lunak. Kemudian keju disaring<br />

dan ditambahkan garam.<br />

Untuk membuat keju dengan<br />

kombinasi susu sapi dan santan relatif<br />

lebih singkat. Susu dan santan dimasak<br />

pada suhu 65 selama 30 menit.<br />

Kemudian diberi bakteri asam laktat,<br />

setelah itu diinkubasi selama 2 jam<br />

Mahasiswa Ubaya menunjukkan keju berprotein nabati<br />

pada suhu 37’c.<br />

Pembuatan keju ini juga dilakukan<br />

uji mikroba kontaminan untuk<br />

memastikan keju bebas dari bakteri<br />

salmonella dan e.coli sehingga aman<br />

untuk dikonsumsi. “Kami juga<br />

melakukan uji kepada 30 orang untuk<br />

memberikan penilaian meliputi warna,<br />

aroma, tekstur, rasa, dan tingkat kesukaan<br />

pada keju dengan menggunakan<br />

kuisioner,” ungkap Andrew Reiner<br />

Gozali.<br />

“Saya melihat adanya inovasi<br />

pangan yang bagus sekali dari tiga<br />

mahasiswa ini dan juga adanya pemanfaatan<br />

bahan-bahan asli Indonesia<br />

menjadi keju lunak. Saya kira ini akan<br />

dapat dikonsumsi banyak orang karena<br />

memiliki kandungan protein yang<br />

tinggi,” ungkap Tjandra Pantjajani,<br />

selaku dosen pembimbing. (lely)<br />

Sby & Sda<br />

Romantis Dinner<br />

di Angling Dharmo Resto<br />

13<br />

Momen romantis tak terlewatkan. Februari selalu jadi bulan<br />

penuh cinta bagi pasangan, sahabat, atau keluarga. Melihat kesempatan<br />

tersebut, Angling Dharmo Resto yang terletak di Grand Darmo<br />

Hotel <strong>Surabaya</strong> menyajikan tiga set menu spesial khusus bulan<br />

valentine.<br />

Beef Tenderloin Wagyu, Grill Chicken with Barberque Sauce,<br />

Miss Grill Seafood dengan Italian Salad dan Sauce Lemon menjadi<br />

main course<br />

menu ala Itali<br />

andalan Chef<br />

Kinan. Appetizer<br />

mulai dari<br />

Season Salad<br />

atau Tomato and<br />

Cream Soup<br />

dikombinasi<br />

untuk menghasilkan<br />

warna<br />

nge pink khas<br />

valentine. Untuk<br />

dessert, Panacotta<br />

with Strawberry Sauce matching dengan tema ‘True Love Story’<br />

yang diusung resto ini.<br />

“Semua menu dikombinasikan dengan makanan, cita rasa dan<br />

tematik,” kata Executive Chef Angling Dharmo Restaurant, Chef<br />

Kinan. Tekstur daging Wagyu yang empuk, dengan garnish ingredisents<br />

mix vegetable, yaitu sweet corn, grill tomato, grill egg plan,<br />

string bean atau buncis menjadi menu andalan kali ini, dipadukan<br />

dengan lionesse potato.<br />

Rasa Beef Tenderloin Wagyu ini sendiri cenderung manis, gurih,<br />

dan sedikit pedas. Dengan bumbu salt paper dan rempah-rempah<br />

khas Itali.<br />

Proses masak bisa dibilang mudah. Daging di grill dengan<br />

tingkat kematangan tidak seberapa lama untuk menghasilkan tekstur<br />

lembut saat disantap.<br />

“Untuk harga kita sangat murah, terjangkau bagi pasangan yang<br />

ingin merayakan Valentine,”ucapnya.(lely)<br />

Flores Bajawa dan Mount Malabar Hadir di Coffee Toffee<br />

Coffee Toffee Indonesia terus berkomitmen<br />

memajukan dunia kopi Indonesia. Hal tersebut<br />

diwujudkan dengan menghadirkan single origin<br />

Kopi Nusantara terbaru, yaitu Flores Bajawa dan<br />

Mount Malabar.<br />

Jika sebelumnya Coffee Toffee memiliki lima<br />

jenis Kopi Nusantara,<br />

yaitu Java Mocha, Sulawesi<br />

Toraja, Bali Kintamani,<br />

Aceh Gayo dan Sumatera<br />

Linthong, kini menjadi<br />

tujuh dengan dua jenis baru<br />

tersebut di atas.<br />

Kopi arabika Bajawa<br />

atau yang dikenal dengan<br />

label Arabika Flores<br />

Bajawa (AFB) merupakan<br />

sumber pendapatan utama<br />

bagi masyarakat yang mendiami<br />

wilayah dataran tinggi Ngada yang terletak di<br />

Pulau Flores bagian tengah. Pulau Flores menjadi<br />

asal beberapa jenis kopi yang telah mendunia.<br />

Sebagian besar kopi Arabika dari kawasan ini<br />

jika disangrai pada tingkat sedang (medium roasting)<br />

secara umum memiliki komponen-komponen<br />

citarasa utama antara lain bau kopi bubuk kering<br />

(fragrance) dan bau kopi seduhan (aroma) kuat<br />

bernuansa bau bunga (floral), perisa (flavor) enak<br />

dan kuat, kekentalan (body) sedang sampai kental,<br />

keasaman (acidity) sedang, serta kesan rasa manis<br />

(sweetness) kuat.<br />

Sedangkan nama Kopi Malabar sebenarnya<br />

diambil dari daerah asal Kopi ini sendiri. Malabar<br />

terletak di Kecamatan Bandung Selatan, Provinsi<br />

Jawa Barat. Kopi ini<br />

memiliki karakteristik rasa<br />

kekentalan dan keasaman<br />

medium keatas, dengan<br />

rasa dominan coklat,<br />

lengkap dengan sensasi<br />

rasa rempah di akhirnya.<br />

Uniknya, terkadang juga<br />

dirasakan adanya rasa<br />

nangka.<br />

“Kopi ini sudah tersedia<br />

di semua gerai Coffee<br />

Toffee di Indonesia sejak<br />

3 Januari 2017. Penikmat kopi bisa mencoba single<br />

origin baru ini dengan penyajian manual V60 di beberapa<br />

gerai tertentu. Kami berharap, pengetahuan<br />

pelanggan kami tentang kopi Indonesia bisa lebih<br />

kaya, dan semakin bangga dengan kualitas biji kopi<br />

terbaik negeri ini. Yes, I Drink Indonesian Coffee,”<br />

ungkap Mika Affandy, Marketing Communications<br />

Director PT Coffee Toffee Indonesia. (meta)<br />

Fairfield Marriott Ajak Warga<br />

Zumba Party dan No Plastic<br />

Banyak cara peduli lingkungan. Dalam rangka mendekatkan diri dengan<br />

masyarakat <strong>Surabaya</strong>, Hotel Fairfield Marriott <strong>Surabaya</strong> mengajak warga<br />

hidup sehat melalui kegiatan olahraga Zumba yang dilaksanakan beberapa<br />

waktu lalu di Area Car Free Day (CFD), Jalan Raya Darmo <strong>Surabaya</strong>.<br />

Zumba merupakan salah satu jenis olahraga senam yang mencuri perhatian<br />

dan diminati. Selain olahraga Zumba bareng, Fairfield Marriott <strong>Surabaya</strong><br />

Hotel juga mengajak warga <strong>Surabaya</strong> untuk menjaga lingkungan dengan tidak<br />

memakai kantong plastik.<br />

“Karena kegiatan pemakaian kantong plastik sekali pakai lalu buang akan<br />

menambah volume sampah. Berdasarkan kebiasaan tidak ramah lingkungan<br />

tersebut, Fairfield Marriott tim menukar kantong plastik yang dibawa pengunjung<br />

CFD dengan tas yang bisa dipakai berulang kali,” terang Kus Andi,<br />

Marcomm Manager Hotel Fairfield Marriott <strong>Surabaya</strong>.<br />

Tim Biru dari Fairfield Marriott menyebar di area CFD Raya Darmo untuk<br />

menukar dan menyampaikan pesan untuk tidak memakai kantong plastik.<br />

Sementara itu, tenda Fairfield Marriott yang berlokasi di sebelah panggung<br />

senam, juga siap untuk menukar kantong plastik para peserta senam dengan<br />

tas yang sudah disediakan. (lely)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!