13.02.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 299

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

10 Gerbang Jatim<br />

EDISI <strong>299</strong>/TAHUN 06, 13 - 19 FEBRUARI 2017<br />

Lomba Tangkap Ikan di Tulungagung<br />

Dorong Pemuda Cinta Pekerjaan Tani<br />

Barangkali dapat diprosentase,<br />

berapa<br />

jumlah pemuda yang<br />

bercita-cita sebagai petani. Kalau<br />

pun toh ada, jumlahnya pasti relatif<br />

kecil sekali. Sebagian besar,<br />

jika tamat sekolah atau pun lulus<br />

sarjana, para pemuda pasti bercinta-cita<br />

ingin menjadi pegawai kantoran,<br />

dokter, dan lain sebagainya.<br />

Dan itu, logis. Karena sebagian<br />

orang menilai kerja kantoran<br />

itu lebih prestis, bergengsi,<br />

dibanding menjadi petani. Yang<br />

kerja di sawah membawa cangkul.<br />

Untuk merubah image itu,<br />

Gabungan Kelompok Tani<br />

(Gapoktan) Tulungagung, Jawa<br />

Timur, sengaja menggelar lomba<br />

tangkap ikan di areal persawahan.<br />

Tepatnya di Desa Tanggung, Kecamatan<br />

Campur Darat, depan pos<br />

pendakian gunung Budhek.<br />

Yang tertarik dengan lomba<br />

ini, luar biasa banyak. Mulai dari<br />

anak-anak hingga orang dewasa,<br />

tumplek blek menjadi satu di areal<br />

persawahan yang penuh lumpur.<br />

Lomba tangkap ikan ini, tidak<br />

lain adalah untuk menarik minat<br />

pemuda untuk menjadi petani<br />

handal dan profesional. Tidak<br />

konvensional seperti sekarang.<br />

Yang banyak gagal karena kurangya<br />

ilmu pertanian.<br />

Untuk itu, dengan berbekal<br />

ilmu teori yang didapat dari dunia<br />

pendidikan hendaknya bisa dipraktekkan<br />

langsung di lapangan.<br />

“Lulusan sarjana pertanian banyak.<br />

Tapi ilmu itu tidak dipraktekkan.<br />

Mereka lebih tertarik menjadi<br />

pegawai kantoran,” tutur Agus<br />

Utomo, Ketua Panitia penyelenggara<br />

pada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan<br />

lalu.<br />

Dengan lomba tangkap ini,<br />

diharapkan pemuda mengetahui<br />

kondisi langsung pertanian yang<br />

ada di Tulungagung. Selain itu,<br />

pemuda dapat menangkap peluang<br />

terbaik sesuai dengan ilmu yang<br />

didapatkan di dunia pendidikan.<br />

”Saya yakin, ilmu yang didapat<br />

dibangku pendidikan itu,<br />

jika dipraktekkan, hasilnya akan<br />

lebih maksimal,” Papar Agus optimis.<br />

Masih kata Agus, yang menjadi<br />

persoalan itu, bagaimana agar<br />

pemuda tertarik menjadi petani.<br />

Maka dibuat sistim pertanian<br />

yang profesinal. Tidak sekedar<br />

tanam. Tapi menggunakan metode<br />

ilmiah sehingga panen menjadi<br />

melimpah.<br />

Selain itu, sifat minder dan<br />

gengsi harus dibuang jauh-jauh.<br />

Karena pikiran kerdil seperti itu<br />

yang menghambat seseorang untuk<br />

maju.<br />

Sebab, kerja apapun kalau<br />

tidak didasari dengan niat yang<br />

kuat dan setengah-setengah, lebih<br />

dekat gagal daripada keberhasilan.<br />

“Gerakan ke kembali desa itu,<br />

lebih baik. Daripada ke kota kerja<br />

yang tidak jelas. Dan hasil pertanian<br />

juga lumayan besar.,” urai<br />

Agus. (rul)<br />

K3 Indikator Penting<br />

Daya Saing Perusahaan<br />

Petrokimia Gelar Berbagai Lomba Keselamatan<br />

Aspek keselamatan dan kesehatan dalam bekerja mutlak diperlukan.<br />

Perhatian terhadap aspek ini bisa menjadikan ketenangan para pekerja. Dan<br />

pada akhirnya mampu meningkatkan produktifitas perusahaan.<br />

Seiring perkembangan perusahaan, PT Petrokimia Gresik (PG) berkomitmen<br />

untuk semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya aspek Keselamatan<br />

dan Kesehatan Kerja (K3). Dengan menerapkan Sistem Manajemen<br />

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berkelanjutan.<br />

Guna membudayakan K3 di perusahaan, PG beserta anak perusahaan,<br />

kontraktor, dan sub-kontraktor, menggelar lomba K3. Lomba diberi tema<br />

tema “Dengan Budaya K3 Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Menuju Masyarakat<br />

yang Selamat, Sehat, dan Produktif”.<br />

Adapun jenis lomba yang digelar selama bulan Februari ini lumayan<br />

banyak. Seperti lomba PMK (Pemadaman Kebakaran),lomba BA (breathing<br />

apparatus) dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dan lomba<br />

cerdas cermat tentang K3.<br />

Disamping itu juga ada lomba poster K3 & lingkungan, lomba fotografi<br />

K3 dan lomba Pelajar dan Mahasiswa tentang K3.<br />

Direktur Produksi PT PG I Ketut Rusnaya menyatakan penerapan SMK3<br />

menjadi penting mengingat unit produksi PG memiliki kompleksitas yang<br />

cukup tinggi. Produk yang dihasikan pun sangat beragam, mulai dari pupuk,<br />

produk inovasi (hasil riset), bahan kimia, serta jasa.<br />

“Penerapan K3 merupakan salah satu prasyarat dalam hubungan ekonomi<br />

internasional dan perdagangan bebas. Oleh karena itu, K3 menjadi salah<br />

satu indiaktor penting dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan,”<br />

ujar Ketut.<br />

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembukaan Bulan K3 Nasional di<br />

PG juga melibatkan siswa-siswi SDN Petrokimia Gresik. Tak ketinggalan pula<br />

ibu-ibu Persatuan Istri Karyawan Petrokimia Gresik (PIKPG) juga diundang.<br />

Dalam kegiatan ini, selain karayawan PG, siswa-siswi SD dan ibu-ibu PIK-<br />

PG juga melakukan eksebisi atau memamerkan skil dan keterampilan K3,<br />

yaitu memadamkan api.<br />

Oleh karena itu, lanjut Ketut Rusnaya perlombaan K3 yang sedang digelar<br />

saat ini merupakan upaya nyata dalam membudayakan K3 di lingkungan<br />

perusahaan dan sekitarnya.<br />

“Kami berharap aspek K3 tidak sekedar menjadi slogan bagi karyawan,<br />

namun menjadi nilai-nilai penting bagi setiap insan perusahaan. Yaitu baik<br />

di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Bapak asli<br />

dari pulau Dewata ini. (sam)<br />

Meriah, Jelajah Bumi Penataran Bersama Bupati Blitar<br />

Gowes Bareng Nikmati Indahnya Panorama<br />

Peserta lomba tangkap ikan<br />

Bumi perkemahan bendungan<br />

Serut di Kecamatan<br />

Kanigoro, Kabupaten<br />

Blitar, Jawa Timur, terlihat ramai,<br />

Minggu (5/2) pukul 06.00 WIB.<br />

Hampir tidak sedikit pun ruang terlihat<br />

kosong. Semua dipenuhi lautan<br />

biker berkostum kas. Warna warni<br />

dan sedikit mencolok.<br />

Maklum, karena pagi itu digelar<br />

gowes atau ngontel bareng bersama<br />

H. Rijanto, Bupati Blitar. Yang bertajuk<br />

Jelajah Bumi Penataran. Dengan<br />

jarak tempuh 25 km untuk jarak<br />

dekat, dan 30 km untuk jarak jauh.<br />

Suasana yang alami, udara sejuk,<br />

serta panorama alam yang indah,<br />

bumi perkemahan bendungan Serut<br />

menjadi pilihan yang tepat untuk<br />

dijadikan bese camp berkumpulnya<br />

para biker yang handal ini. Jelajah<br />

bumi penataran ini, merupakan kegiatan<br />

rutin bulanan yang sebelumnya<br />

aktif berjalan.<br />

“Kalau dulu namanya Minggu<br />

Pahing, sekarang kita ganti jelajah<br />

bumi Penataran,” terang H. Rijanto<br />

Bupati Blitar memberikan keterangan<br />

pada sejumlah media.<br />

Lebih jauh lagi, orang nomor satu<br />

dijajaran Pemerintahan Kabupaten<br />

(Pemkab) Blitar ini menjelaskan, jelajah<br />

bumi Penataran ini diikuti oleh<br />

ratusan biker dari pemerintahan maupun<br />

masyarakat umum. Dengan rute<br />

yang berbeda setiap kali kegiatan.<br />

Tujuannya adalah, selain mengolahragakan<br />

masyarakat biar sehat,<br />

juga untuk mengenalkan obyek wisata<br />

yang ada di Kabupaten Blitar.<br />

Untuk itu, setiap kali kegiatan<br />

base camp-nya selalu berpindahpindah.<br />

Seperti di Candi Penataran,<br />

Bendungan Serut, Pantai Tambakrejo,<br />

dan lain sebagainya.<br />

Dan untuk itu menarik peserta,<br />

pihak panitia yang dikomandani Dinas<br />

Porbudpar yang dibantu pihak<br />

sponsor menyediakan sarapan nasi<br />

pecel, gratis. Bahkan, tidak hanya itu,<br />

panitia juga menyediakan puluhan<br />

door prise dan hadiah utama berupa<br />

sepeda gunung.<br />

“Ini untuk daya tarik saja. Kalau<br />

pun toh nggak ada, saya yakin peserta<br />

tetap banyak. Karena kami butuh sehat,”<br />

terangnya.<br />

Untuk menghilangkan rasa capek,<br />

para biker tahan segala medan<br />

ini, dihibur dengan artis panggung,<br />

siap goyang. Momen seperti inilah<br />

digunakan para biker joget bareng di<br />

bawah panggung. Tanpa malu-malu,<br />

ratusan peserta bergoyang ria. Dan,<br />

suasanya pun terlihat meriah.<br />

Apalagi saat Bupati blitar H.<br />

Rijanto menyanyikan lagu Blitar<br />

Kawentar, peserta semakin riuh.<br />

Peserta yang tadinya sekedar goyang,<br />

mulai ikut –ikutan nyanyi bersama<br />

mantan kepala Dinas Pendidikan<br />

tersebut. (rul/adv)<br />

A.1005

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!