You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
LAPORAN KHUSUS<br />
bek lawan memegang bola.<br />
Dengan serangkaian metode inilah<br />
yang membuat tim lawan kesulitan<br />
mengembangkan pola permainan<br />
sendiri. Tiki-taka Barca arahan<br />
Guardiola pun sukses menggenggam<br />
tiga gelar Liga Spanyol secara<br />
beruntun (2008-2009, 2009-2010,<br />
dan 2010-2011) dan dua trofi Liga<br />
Champions. Mereka juga mampu<br />
merajai Piala Super Eropa dan Piala<br />
Dunia Antarklub pada 2009 dan<br />
2011.<br />
Sementara Timnas Spanyol —yang<br />
juga menerapkan filosofi<br />
yang sama— berhasil<br />
mengawinkan trofi<br />
bergengsi Piala<br />
Eropa 2008 (di<br />
bawah asuhan<br />
Luis Aragones)<br />
dan Piala Dunia<br />
2010 (Vicente<br />
del Bosque).<br />
INTELEGENSIA DAN STAMINA<br />
Menarik memang jika Timnas<br />
Indonesia menerapkan tiki-taka<br />
yang sudah menjadi darah daging<br />
Milla. Apalagi ia juga punya catatan<br />
gemilang dengan membawa Timnas<br />
Spanyol U-21menjuarai Piala Eropa<br />
2011. Kini, pria 53 tahun itu ditargetkan<br />
mempersembahkan medali<br />
emas SEA Games 2017. Tugas tak<br />
kalah berat juga menanti Milla. Sebab,<br />
ia juga dibebankan untuk membawa<br />
Timnas Indonesia menembus<br />
semifinal Asian Games 2018.<br />
Ekspektasi tinggi<br />
masyarakat pencinta<br />
sepak bola Indonesia<br />
harus tetap menginjak<br />
bumi. Sebab, filosofi<br />
tiki-taka membutuhkan<br />
pemain-pemain yang<br />
memiliki intelegensia tinggi diimbangi<br />
dengan stamina yang tinggi pula. Belum<br />
lagi mempertimbangkan bahwa<br />
ada hal-hal dasar yang harus diperbaiki<br />
Milla sebelum jauh melangkah<br />
soal menerapkan tiki-taka.<br />
Hal ini diakuinya setelah menyaksikan<br />
sejumlah pemain Indonesia lewat<br />
tayangan video<br />
pertandingan.<br />
16 SPORT NEWS FEBRUARI 2017