BB 1

More documents

Recommendations

Info

WAKAF THE POWER OF WAKAF Pahala wakaf terus mengalir walaupun kita telah meninggal dunia dan pahalanya bisa diatasnamakan orang lain. FOTO Layanan kesehatan untuk dhuafa dari optimalisasi dana wakaf produktif di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RST). Wakaf adalah sedekah jariyah, menyedekahkan harta kita untuk kepentingan umat. Harta wakaf tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual, dan tidak boleh diwariskan. Wakaf sejatinya akan meningkatkan sisi ekonomi masyarakat jika bisa dikelola secara produktif. Dasar hukum mengenai wakaf tertuang dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW. Di antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf adalah tentang kisah Umar bin al-Khaththab ketika 12 BANGKIT BERDAYA! EDISI I/TAHUN I/ JAN-MARET 2017 memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan asal tanah dan menyedekahkan hasilnya. Hadis tentang hal ini secara lengkap adalah: “Umar memperoleh tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah saya peroleh yang lebih tinggi nilainya dari padanya. Apa yang Baginda perintahkan kepada saya untuk melakukannya?’ Sabda Rasulullah, ‘Kalau kamu mau, tahan sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya.’ Lalu Umar menyedekahkannya,
WAKAF ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan wariskan. Umar menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk keluarga, untuk memerdekakan budak, untuk orang yang berperang di jalan Allah, orang musafir dan para tamu. Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara yang sesuai oleh pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan kawan tanpa menjadikannya sebagai sumber pendapatan.” Selain hukum Islam yang menjadi pedoman perintah berwakaf, hukum positif di Indonesia juga mengatur tentang wakaf, peraturan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004. SYARAT-SYARAT WAKAF Orang yang berwakaf mestilah memiliki secara penuh harta tersebut, berakal (tidak mabuk, gila, dll), baligh, dan rasyid yakni orang yang mampu bertindak secara hukum. Harta yang diwakafkan tidak sah dipindah kepemilikkannya, kecuali apabila ia memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan yakni, barang yang diwakafkan itu mestilah barang yang berharga, harta yang diwakafkan itu harus diketahui kadarnya, harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif), dan harta itu harus berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan) atau disebut juga dengan istilah (ghaira shai’). Syarat-syarat wakaf yang berkaitan dengan isi ucapan (sighah) perlu ada beberapa syarat: pertama, ucapan itu mestilah mengandungi kata-kata yang menunjukkan kekalnya (ta’bid). Wakaf tidak sah kalau ucapan dengan batas waktu tertentu. Kedua, ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu. Ketiga, ucapan itu bersifat pasti. Keempat, ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. MODEL PENGELOLAAN WAKAF SUKSES DI DUNIA Wakaf jika dikelola secara profesional dan produktif bisa menjadi solusi kesejahteraan ekonomi umat, bahkan bisa membantu keuangan negara untuk kemakmuran umat, seperti pengelolaan wakaf di Arab Saudi. Kementerian Wakaf Arab Saudi mulai menerapkan pengelolaan harta wakaf melalui sistem perusahaan. Hal itu dilakukan karena mereka telah berhasil membuat produk investasi harta wakaf dalam bentuk saham. Demikian juga wakaf di Mesir, Turki, Maroko, Yordan, Kuwait, dan Qatar. Wakaf di sana bukan lagi berupa wakaf konsumtif, tetapi sudah berkembang menjadi wakaf produktif berupa gedunggedung komersial, saham-saham, kebun-kebun dan sebagainya. Di Arab Saudi aset wakaf yang terkenal diantaranya Hotel Utsman bin Affan dengan taraf bintang lima. Sementara di Malaysia, harta wakaf investasi telah dilakukan melalui instrumen sukuk dan pasar modal yang diterbitkan oleh Suruhanjaya Sekuriti sejak Februari 2001. Mereka membentuk Pelan Takaful Wakaf oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhad sejak tahun 2007. RUMAH SAKIT TANPA KASIR Dompet Dhuafa adalah lembagga amil zakat (LAZ) pertama di Indonesia yang berhasil menggerakan publik dalam mewujudkan rumah sakit tanpa kasir bagi kaum dhuafa, sejarah awal gagasan ini muncul bermula dari program kesehatan yang telah dibentuk sebelumnya yaitu LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma), yakni layanan kesehatan berupa pemeriksaan, pengobatan, pendampingan, hingga rawat inap berupa klinik yang berada di Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Pengalaman LKC ini yang menjadi energi para aktivis zakat di Dompet Dhuafa untuk mendirikan rumah sakit berbasis dana zakat, infak, dan sedekah (ZISWAF), tanpa kelas, tanpa kasir, yang diperuntukkan bagi masyarakat dhuafa yang kini telah beroperasi Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu (RST) sejak tahun 2012, beralamat di Jl. Raya Parung Km. 42 Bogor di atas lahan 7.803 m 2 . Keberhasil atas Rumah Sehat Terpadu terus dikembangkan Dompet Dhuafa untuk menghadirkan rumah sakit tanpa kasir bagi masyarakat dhuafa di seluruh Indonesia. Tahun ini, Dompet Dhuafa menargetkan beroperasinya 12 rumah sakit yang berdiri dan beroperasi dengan basis dana ZISWAF, di antaranya di Taktakan, Serang, Banten, yang bersinergi dengan BWI (Badan Wakaf Indonesia). Saat ini kondisi bangunan sudah 70%, artinya masih 30% proses penyelesainya, yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp4 miliar. Dengan kondisi di atas, para donatur masih memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam mewujudkan rumah sakit tanpa kasir bagi kaum dhuafa. ▣ BANGKIT BERDAYA! EDISI I/TAHUN I/ JAN-MARET 2017 13
Page 1 and 2: KISAH KHALIFAH UMAR BIN KHATAB DAN
Page 3 and 4: daftar isi 4 ZAKATNESIA, BERKAH UNT
Page 5 and 6: LAPORAN UTAMA PADI DI SAWAH sudah h
Page 7 and 8: LAPORAN UTAMA madu maupun pertanian
Page 9 and 10: BERANDA INFORMASI DD BANTEN KANTONG
Page 11: KISAH KISAH Aku mengumpulkan batu-b
Page 15 and 16: KONSULTASI Ahli fikih berpendapat,
Page 17 and 18: SINERGI “GEM TERUS BERUPAYA UNTUK
Page 19 and 20: masyarakat tidak perlu khawatir saa
Page 21 and 22: lokal yang ada. Di Kampung Rujakbel
Page 23 and 24: Abdul Hakam, Sîrah `Umar bin `Abdi
Page 25: BERANDA CILEGON pengembangan progra

BB 1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?