16.08.2017 Views

BB 1

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PROFIL<br />

“Karyawan yang punya anak, kita beri<br />

beasiswa untuk anaknya. Karyawan<br />

yang berpotensi, punya keinginan<br />

belajar yang kuat namun memiliki<br />

keterbatasan biaya, kita kuliahkan.<br />

Alhamdulillah, ada beberapa karyawan<br />

yang saat ini tengah kuliah<br />

sembari tetap bantu-bantu di bisnis,”<br />

ceritanya.<br />

Tubagus Latif Haris<br />

TEMUKAN MOTIVASI HIDUP<br />

LEWAT VISI DIRI YANG BAIK<br />

Nama Tb. Latif Haris tidak lagi asing<br />

bagi masyarakat Kota Serang, terutama<br />

bagi pecinta kuliner. Ya, pria<br />

adalah sosok di balik suksesnya<br />

bisnis Kedai Sop Duren Serang.<br />

Sukses yang diraih Latif bukanlah<br />

satu proses yang satu malam jadi.<br />

Sederet cerita panjang ikut mewarnai<br />

perjalanannya dalam merintis<br />

bisnis yang kini telah memekerjakan<br />

67 karyawan itu.<br />

Diceritakan Latif, sebelum nama<br />

Kedai Sop Duren menjadi primadona<br />

kuliner berbahan dasar duren<br />

itu, dirinya bersama sang istri pernah<br />

mengawalinya dari titik nol. “Saya<br />

dan istri pernah berjualan kerajinan<br />

tangan di Alun-alun Serang dan<br />

jualan sop buah dengan modal pinjaman<br />

etalase punya saudara yang<br />

kebetulan waktu itu lagi nganggur,”<br />

kenangnya.<br />

Di awal merintis bisnis kuliner, Latif<br />

dan Katrin, sang istri, membuka kios<br />

minuman aneka jus dan sop buah<br />

Bandung di rumah milik orangtuanya<br />

yang saat ini telah dirombak dan dialihfungsikan<br />

penuh menjadi Kedai<br />

Sop Duren Serang. “Kita memulai<br />

bisnis dengan modal Rp150 ribu dan<br />

dengan omzet setiap harinya Rp15<br />

ribu,” tutur Latief.<br />

Latief berprinsip, baginya, bisnis<br />

bukanlah masalah besar atau kecilnya<br />

keuntungan yang diperoleh.<br />

“Namun lebih dari itu, seberapa besar<br />

manfaat yang bisa diberikan kepada<br />

orang lain di sekitar kita, itu jauh<br />

lebih utama,” ujar pria yang dikenal<br />

murah senyum ini.<br />

Dalam berbisnis, diceritakan Latief,<br />

dirinya selalu menghitung dan menyisihkan<br />

hak-hak orang lain yang<br />

harus ditunaikan dari laba yang ia<br />

peroleh. “Karena dari harta kita ada<br />

hak orang lain yang juga harus kita<br />

keluarkan. Saya dan istri selalu mencatat<br />

dan menghitung, jangan sampai<br />

hak saudara kita yang membutuhkan<br />

(zakat, red) tidak terpenuhi,”<br />

paparnya.<br />

Dalam menyalurkan zakatnya itu,<br />

Latief pernah mengelolanya secara<br />

langsung dalam bentuk pemberian<br />

beasiswa untuk anak-anak para karyawannya<br />

serta lewat kegiatan sosial<br />

lainnya.<br />

Di bidang sosial, Latief menyalurkan<br />

zakatnya lewat santunan untuk<br />

masyarakat dhuafa yang berada di<br />

sekitar tempat tinggal serta tempat<br />

usahanya di Jalan Ciwaru Raya No.<br />

12, Kota Serang, Banten.<br />

Dalam berbisnis, kata Latief, pelakunya<br />

harus mau mengubah mindset<br />

bahwa rezeki itu mengikuti rida Allah.<br />

“Ketika Allah telah rida, apapun<br />

pasti akan diberi. Yang pertama,<br />

kuatkan paradigma itu. Dan yang<br />

kedua, sebagai muslim, kita harus<br />

peka dengan kewajiban,” tututnya<br />

ketika tim DD bertanya tentang<br />

rahasia sukses bisnis Kedai Sop<br />

Duren yang dilakoninya sejak 2008<br />

itu. Kewajiban yang dimaksud Latief<br />

adalah ketentuan zakat yang telah<br />

diatur oleh Sang Pemberi Rezeki,<br />

ketentuan berbagi lewat sedekah dan<br />

infak dengan materi, bahkan berbagi<br />

pengalaman.<br />

Atas kesamaan visinya dalam berbagi<br />

itu, DD Banten dan Kedai Sop Duren<br />

menjalin sinergi lewat beberapa<br />

program, di antaranya program Infak<br />

via Kasir, di mana setiap pengunjung<br />

dapat menunaikan donasinya untuk<br />

disalurkan Dompet Dhuafa melalui<br />

kasir outlet Kedai Sop Duren. Semoga<br />

gandeng tangan ini dapat membawa<br />

kebermanfaatan bagi masyarakat dan<br />

semakin banyak saudara kita yang<br />

terbantu dalam menuju kemandirian.<br />

Semoga. ▣<br />

14 BANGKIT BERDAYA! EDISI I/TAHUN I/ JAN-MARET 2017

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!