You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MENGENAL DAN MENEMUKAN HATI BAPA<br />
Allah ciptakan Adam dan Hawa sempurna, segambar dengan Allah yang citraNya<br />
adalah Kasih (Agape) agar manusia bisa punya hubungan kasih dengan Allah<br />
seperti Bapa dan anak. Bapa mau anak-anakNya tinggal dalam kasihNya kekal<br />
selamanya, namun Adam dan Hawa menolaknya. Itulah permulaan dosa manusia<br />
yang merusak hubungan Fathership (Allah) dan Sonship (manusia) yang memisahkan<br />
Adam dan Hawa serta keturunan-keturunannya dari Allah sampai selama-lamanya.<br />
Allah Bapa membenci dosa tapi Ia sangat mengasihi manusia, Dia tahu tidak ada seorang<br />
pun yang bisa selamat sampai kepadaNya dengan melakukan hukum Taurat. Oleh sebab itu<br />
Bapa memberikan AnakNya, Yesus Kristus, menjadi korban penebusan dosa agar semua<br />
manusia yang percaya kepadaNya bisa di selamatkan. Lewat Yesus Kristus, hubungan<br />
Fathership dan Sonship dipulihkan kembali dan oleh Roh Kudus kita bisa memanggil Ya Abba<br />
ya Bapa. Dengan mengenal dan menemukan isi hati Bapa lewat Tuhan Yesus, kita bisa<br />
belajar keteladananNya menjadi anak yang taat, mengasihi dan hormat kepada BapaNya.<br />
Selamat memulai perjalanan menemukan tinggi, dalam dan luas serta lebarnya kasih Bapa.<br />
SENIN, 5 <strong>FEBRUARI</strong> <strong>2018</strong> | KEJADIAN 1: 26-27<br />
1. Allah menciptakan Adam dan Hawa serupa<br />
dan segambar dengan siapa? (ayat 26a, 27 )<br />
2. Kenapa Allah menciptakan Adam dan Hawa serupa dan<br />
segambar dengan citraNya? Apa itu Citra Allah? (ayat 26a, 27)<br />
3. Apa yang Allah rindukan dari penciptaan manusia?<br />
Kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah agar kita bisa membalas kasihNya.<br />
Bapa merindukan sebuah hubungan yang intim dengan kita, bagaikan seorang ayah<br />
dengan anaknya. Hubungan yang tulus, suci ,manis dan alami yang didasari kasih<br />
agape, bukan oleh aturan dan liturgi yang kaku. Allah mau kita mencari dan<br />
merindukan Dia setiap waktu karena kasih, bukan karena kebutuhan. Seperti seorang<br />
anak yang menantikan kedatangan orangtuanya karena rindu berjumpa dengan<br />
pribadi orangtuanya bukan hadiahnya.<br />
SELASA, 6 <strong>FEBRUARI</strong> <strong>2018</strong> | YOHANES 8: 1 - 11<br />
1. Siapakah yang seharusnya terima hukuman,<br />
menurut hukum Musa (Taurat)? (ayat 4 - 5)<br />
2. Apa yang Tuhan Yesus lakukan terhadap perempuan berdosa itu? (ayat 11a )<br />
3. Bagaimana seharusnya cara hidup kita<br />
setelah menerima pengampunan dosa? (ayat 11b)<br />
Salah satu hal penting dalam hidup kita adalah berusaha memahami dan<br />
mengenal kasih Allah secara pribadi. Kita bisa kenal Dia lewat apa yang telah<br />
Dia lakukan dalam hidup kita, yaitu bahwa kita yang berdosa telah menerima<br />
pengampunan dari Dia. Hal yang sama Yesus lakukan kepada perempuan yang<br />
berdosa. Dia menunjukkan isi hati Bapa kepadanya bahwa Bapa mengasihinya,<br />
Dia tidak menghakimi dan menghukum tapi yang Dia kehendaki adalah sebuah<br />
pertobatan yang sungguh-sungguh.<br />
08 RENUNGAN<br />
HARIAN