Gangguan Disosiatif, Simtom Somatis dan Gangguan Terkait, serta Faktor Psikologis yang Memengruhi Kesehatan Tubuh
menjelaskan mengenai abnormalitas psikologis. dimana disini ada mengenai gangguan kepribadian ganda, gangguan fisik yang diakibatkan karena faktor psikis, faktor psikis yang mempengaruhi tubuh, dan macam-macam penyakit fisik dikarenakan psikis
menjelaskan mengenai abnormalitas psikologis. dimana disini ada mengenai gangguan kepribadian ganda, gangguan fisik yang diakibatkan karena faktor psikis, faktor psikis yang mempengaruhi tubuh, dan macam-macam penyakit fisik dikarenakan psikis
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Usia rata-rata munculnya kecemasan sosial adalah sekitar 15 tahun (Grant et
al., 2006c). Sekitar 80% penderita mengembangkan gangguan kecemasan sosial
pada usia 20 tahun (Stein & Stein, 2008). Kecemasan sosial memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan riwayat sifat pemalu saat masa kanak-kanak (Cox, MacPheron,
& Enns, 2004). Rasa malu dapat mewakili diatesis atau predisposisi yang membuat
seseorang lebih rentan untuk mengembangkan kecemasan sosial ketika
menghadapi pengalaman yang membuat stres, seperti peristiwa sosial yang
traumatis (misalnya, dipermalukan di depan orang lain).
3) Agorafobia
Kata agorafobia berasal dari bahasa Yunani yang berarti “takut akan pasar”,
yang menunjukkan ketakuan berada di area terbuka dan sibuk. Orang dengan
agorafobia mungkin akan takut bebelanja di toko yang penuh sesak; berjalan
melewati jalanan yang ramai; menyeberangi jembatan; bepergian dengan bus,
kereta, atau mobil; makan di restoran; berada di bioskop; atau bahkan
meninggalkan rumah. Mereka akan mengatur kehidupan mereka agar terhindar dari
paparan situasi yang memicu rasa takut dan pada beberapa kasus, mengurung diri
di rumah selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, bahkan sampai tidak
mampu keluar rumah untuk mengambil surat. Agorafobia berpotensi menjadi fobia
yang paling melumpuhkan.
Orang dengan agorafobia mengembangkan rasa takut akan tempat atau
situasi yang menyulitkan atau membuat mereka merasa malu untuk melarikan diri
saat simtom-simtom kepanikan atau serangan panik terjadi; atau takut akan situasi
di mana tidak terdapat bantuan jika masalah tersebut muncul. Lansia dengan
agorafobia mungkin akan menghindari situasi di mana mereka takut mereka akan
terjatuh dan tidak ada bantuan.
Wanita dan pria memiliki kemungkinan yang sama untuk mengembangkan
agrofobia (APA, 2013). Sering kali agorafobia dimulai pada akhir masa remaja atau
masa dewasa awal. Agorafobia bisa muncul baik disertai maupun tanpa disertai
gangguan panik. Orang dengan agorafobia yang tidak memiliki riwayat gangguan
panik bisa mengalami simtom panik ringan, seperti pusing, yang menghalangi
mereka untuk keluar dari tempat yang mereka rasa aman. Mereka juga cenderung
bergantung pada orang lain.
Perspektif Teoretis
Pendekatan teoretis untuk memahami perkembangan fobia memiliki sejarah
yang panjang dalam psikologi, dimulai dari perspektif psikodinamika.
Perspektif Psikodinamika
Menurut perspektif psikodinamika, kecemasan adalah sebuah tanda bahaya
bahwa impuls mengancam yang bersifat seksual atau agresif (keinginan membunuh
atau bunuh diri) berada dekat dengan kesadaran seseorang. Untuk menghalau