18.03.2020 Views

Gangguan Disosiatif, Simtom Somatis dan Gangguan Terkait, serta Faktor Psikologis yang Memengruhi Kesehatan Tubuh

menjelaskan mengenai abnormalitas psikologis. dimana disini ada mengenai gangguan kepribadian ganda, gangguan fisik yang diakibatkan karena faktor psikis, faktor psikis yang mempengaruhi tubuh, dan macam-macam penyakit fisik dikarenakan psikis

menjelaskan mengenai abnormalitas psikologis. dimana disini ada mengenai gangguan kepribadian ganda, gangguan fisik yang diakibatkan karena faktor psikis, faktor psikis yang mempengaruhi tubuh, dan macam-macam penyakit fisik dikarenakan psikis

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

• Sensasi merinding atau kebas

• Mual atau distress abdominal

• Perasaan pusing, kepala ringan, akan pingsan, atau tidak seimbang

• Merasa terlepas dari diri sendiri, seolah-olah mengamati diri sendiri dari jauh, atau

merasa lingkungan sekitarnya tidak nyata atau aneh

• Takut hilang kendali atau menjadi gila

• Merasa kedinginan atau kepanasan

1. Gangguan Panik

Gangguan panik (Panic Disorder) ditandai dengan serangan panik berulang dan

datang secara tidak terduga. Serangan panik adalah reaksi kecemasan intens yang

kemunculannya bersamaan dengan simtom fisik, seperti jantung berdegup kencang;

napas cepat, tersengal-sengal, atau sulit bernapas; berkeringat hebat; dan merasa

lemah atau pusing (Tabel 1.1). Terdapat komponen ketubuhan yang lebih kuat pada

serangan panik dibandingkan pada bentuk kecemasan lainnya. Serangan panik disertai

dengan perasaan terror yang luar biasa dan perasaan terancam atau bahaya yang akan

menimpanya, serta desakan untuk melarikan diri dari kondisi tersebut. Simtomsimtom

tersebut biasanya juga disertai dengan pikiran kehilangan kendali, “akan gila”,

atau sekarat.

Saat terjadi serangan panik, seseorang cenderung menyadari perubahan detak

jantungnya dan mungkin berpikir ia mengalami serangan janung, meskipun jantungnya

baik-baik saja. Namun, karena simtom serangan panik dapat terlihat seperti simtom

serangan jantung atau bahkan reaksi alergi yang parah, evaluasi medis yang mendalam

harus dilakukan.

Serangan panik pertama muncul secara spontan atau tanpa diduga, tetapi seiring

waktu, serangan-serangan ini dapat dihubungkan dengan situasi atau isyarat tertentu,

seperti memasuki swalayan yang ramai atau menaiki pesawat atau kereta. Orang

tersebut dapat mnghubungkan situasi ini dengan serangan panik di masa lalu atau

mungkin merasa sulit untuk melarikan diri ketika serangan lain terjadi.

Beberapa orang dengan serangan panik takut untuk pergi keluar sendiri.

Serangan panik yang berulang dapat menjadi sulit ditangani sehingga penderitanya

mencoba bunuh diri. Orang dengan gangguan panik mungkin menghindari aktivitas

yang berkaitan dengan serangan mereka, seperti olahraga atau pergi ke tempat

serangan dapat muncul atau tempat yang mereka takuti dapat memunculkan serangan

panik, atau tempat di mana mereka tidak memiliki dukungan. Akibatnya, gangguan

panik dapat berujung pada agorafobia (agoraphobia)-perasaan takut yang berlebihan

untuk berada di tempat publik, di mana seseorang sulit untuk melarikan diri atau tidak

tesedianya bantuan (Berle et al., 2008).

Agar bisa didiagnosis dengan gangguan panik, seseorang perlu mengalami

serangan panik berulang yang tidak diinginkan dan setidaknya satu serangan harus

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!