21.04.2020 Views

SIKLUS APRIL 2020

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Perspektif | I

Senantiasa Tenang:

Kunci Utama Menghadapi

Badai COVID-19

Awal tahun 2020 masyarakat dikejutkan dengan persoalan di dunia kesehatan yaitu munculnya

virus Covid-19. World Health Organization telah melabeli virus ini sebagai pandemi. Beragam

sikap masyarakat pun muncul dalam menghadapi virus ini

irus Covid-19 telah menjadi topik hangat

dan menyita perhatian publik. Informasi

mengenai virus ini, gejala, bahkan kabar

bohong sekalipun tidak lepas dari berbagai media

yang ada di Indonesia. Sebenarnya di Indonesia

sendiri persoalan Covid-19 bukanlah suatu kasus

yang tiba-tiba, karena Indonesia bukan negara

pertama yang terserang virus ini. Namun, karena

gejala yang ditunjukkan virus ini cenderung

lambat dan penularannya berlangsung cepat,

medis dan orang sakit) mengalami kesulitan untuk

menemukannya. Selain itu, bahan sehari-hari

yang diborong berdampak pada kenaikan harga,

yang lagi-lagi merugikan masyarakat kecil Panic

Buying terjadi bukan semata-mata karena mewabahnya

Covid-19 saja, melainkan juga berkat

proses kognisi dalam diri masyarakat sendiri,

seperti yang disampaikan oleh Yopina Galih

Pertiwi, S.Psi.,M.A.,Ph.D. “Pada kondisi kritis dan

darurat, umumnya kita akan menggunakan jalan

Covid-19 berhasil membuat masyarakat menjadi pintas dalam berpikir untuk memudahkan

panik.

Dilansir dari Tirto.id (Syafina, 2020), kepanikan

masyarakat yang kentara setelah diumumkan

dua WNI terserang covid-19 ialah panic buying.

Panic buying adalah situasi ketika masyarakat

secara tiba-tiba membeli makanan, bahan-bahan,

dan sebagainya sebanyak yang mereka bisa

karena ketakutan akan sesuatu yang buruk akan

terjadi (Cambridge English Dictionary). Selain

bahan pangan, masyarakat juga berbondong-bondong

membeli dengan jumlah besar dua barang

krusial di tengah pandemi ini; masker dan hand

sanitizer. Dampaknya, masyarakat yang benar-benar

pengambilan keputusan. Secara natural, kita

sering terjebak saat menggunakan jalan pintas

dalam berpikir tersebut. Salah satu jalan pintas

koginitif tersebut adalah availability heuristic,”

ungkap beliau.

Availability heuristic ialah penilaian atau

pengambilan keputusan seseorang berdasarkan

pada hal-hal yang mudah diakses di pikiran kita

(Aronson, Wilson, Akert, & Sommers, 2016).

Yopina memaparkan bahwa di situasi pandemic

Covid-19 ini, hal-hal yang mudah diakses di

pikiran kita ialah banyaknya informasi mengenai

Covid-19 yang dipaparkan oleh media. “Hal inilah

memerlukan kedua barang tersebut (tenaga yang kemudian men-trigger panic

buying,”

| 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!