21.04.2020 Views

SIKLUS APRIL 2020

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

|Profil

Psikologi ekonomi memang menjadi fokus

dari pendidikan formal yang ditekuni

Rahmat Hidayat. Akan tetapi, hal itu tidak

menghentikannya untuk terus mengembangkan

rasa keingintahuannya pada bidang lain

dalam psikologi. “Komitmen,” ujarnya, ketika

dipertanyakan mengenai minatnya terhadap

psikologi kebencanaan.

MasaRahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D.,

merupakan salah satu dosen Fakultas Psikologi

UGM yang mengenyam pendidikan formal dengan

fokus psikologi ekonomi. Rahmat, panggilannya,

menyelesaikan studi magisternya di United

Kingdom

dan

doktornya di Belanda. Tidak hanya menekuni

psikologi ekonomi saja, tetapi ia juga memiliki

minat yang kuat terhadap psikologi kebencanaan.

Usut punya usut, ketertarikan ini bersumber dari

pengalaman dan keterlibatannya dalam

kegiatan-kegiatan kerelawanan.

MasaAwalnya, Rahmat terlibat dalam kegiatan

kemasyarakatan sebagai wujud dari tugas

intervensi sosial. Kemudian, sekitar tahun 90-an,

ia turut membentuk kelompok relawan di Fakultas

Psikologi. Akan tetapi, ketika kembali dari

studinya pada tahun 2000-an, kelompok tersebut

justru sudah mandek. Selain terlibat dalam kelompok

dan organisasi relawan, Rahmat juga berperan

serta dalam program penanganan trauma Aceh

dan mendapat kesempatan untuk belajar ke

Melbourne tentang kebencanaan dan emergency

response. Aceh dan mendapat kesempatan untuk

belajar ke Melbourne tentang kebencanaan dan

emergency response.

8 |

MasaTidak cukup sampai di sana saja, Rahmat

juga kembali berkontribusi kepada masyarakat

dengan turut membentuk CPMH (Center for Public

Mental Health) di Fakultas Psikologi Universitas

Gadjah Mada. Kemudian, ia menjadi kepala CPMH

yang pertama pada tahun 2010-2012. “Jadi,

sekitar tiga tahun saya menjadi kepala CPMH. Tapi

karena 2013 saya menjabat jadi wakil dekan, saya

mundur,” ujarnya. Selain itu, Rahmat juga telah

menerbitkan beberapa artikel jurnal yang

bertemakan kebencanaan dalam beberapa tahun

terakhir.

MasaRahmat memiliki kesan ramah dan supel.

baik dengan mahasiswa maupun dengan

koleganya. Pembawaannya yang jenaka membuat

orang lain tidak ragu-ragu untuk mendekati

Rahmat. Tidak hanya kepribadiannya yang simpatik,

Rahmat juga merupakan orang yang intelek.

Ketika ditanya pendapatnya mengenai kebencanaan

dan hubungannya dengan psikologi, Rahmat

menjawab dengan fasih dan bersemangat, “Terlepas

dari dampak psikologis yang diderita oleh

korban, keterkaitan bencana dan psikologi itu

sangat luas. Misalnya seperti cara pikir

masyarakat terhadap bencana, proses penyesuaian

di tengah bencana, serta respons

masyarakat terhadap bencana.”

MasaMelihat reputasi Indonesia sebagai ‘kandang’

bencana, dampaknya pun cukup ekstensif bagi

masyarakat. Rahmat mengklasifikasikan dampaknya

menjadi dua gangguan, yakni gangguan

psikososial dan gangguan kesehatan mental.

Gangguan psikososial dapat berbentuk ketidakberfungsian

peran dan tanggung jawab yang

Buletin Siklus Edisi Maba 2020

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!