01.11.2021 Views

Jendela Geosaintis Ed. VIII - Oktober 2019

Jendela Geosaintis Edisi Oktober 2019 membawa tagline #Populerkan Geosains. Melalui tagline ini, Forum Geosaintis Muda Indonesia memiliki harapan bahwa geosains atau ilmu kebumian dapat dikenal secara menyeluruh oleh masyarakat dari segala kalangan.

Jendela Geosaintis Edisi Oktober 2019 membawa tagline #Populerkan Geosains. Melalui tagline ini, Forum Geosaintis Muda Indonesia memiliki harapan bahwa geosains atau ilmu kebumian dapat dikenal secara menyeluruh oleh masyarakat dari segala kalangan.

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JG

Iklim Indonesia

Secara geografis, daerah Indonesia juga mendukung terjadinya penggambutan.

Penggambutan membutuhkan kondisi yang lembab serta perlu banyak tumbuhan agar lahan

gambut menjadi tebal. Indonesia yang terletak disekitar garis khatulistiwa menyebabkan

Indonesia memiliki iklim tropis. Ciri khas dari daerah ini adalah Indonesia akan memiliki

banyak hutan hujan. Banyaknya tumbuhan akan berpengaruh pada jumlah serta tebal dari

lahan gambut yang terbentuk. Kelembaban akan mempengaruhi laju pembusukan bakteri.

Bakteri akan banyak pada lingkungan yang lembab sehingga pembusukan juga terjadi. Hal ini

juga nantinya akan berujung pada spontaneous combustion.

Negara penghasil batubara seperti Amerika juga secara geografis dulunya terletak di

daerah khatulistiwa (Paleozoikum). Riau dan Kalimantan relatif terletak di dekat khatulistiwa

sehingga proses penggambutan terjadi secara intensif disana. Hal ini jika berkepanjangan akan

menghasilkan proses auto-combustion yang nantinya dapat menyebabkan kebakaran hutan

dan lahan gambut.

Begitulah proses spontaneous combustion yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

Proses penggambutan yang biasanya terjadi di daerah rawa didukung oleh kondisi tektonik serta

iklim Indonesia yang membuat lingkungan rawa dapat berkembang dengan baik, sehingga

Indonesia pun tak dapat luput dari kebakaran hutan. Perlu diingat, walaupun 99 persen

penyebab kebakaran diduga ulah manusia, masih ada satu persen peluang penyebab

kebakaran berasal dari alam.

Gambar 3. Peta Indonesia yang menunjukkan Riau dan Kalimanta yang relatif terletak di dekat garis khatulistiwa. Berbeda

dengan Jawa yang terletak dibawahnya sehingga cenderung tidak terjadi kebakaran hutan.

Referensi

.

Thomas, L., 2013. Coal Geology 2nd Edition. Wiley-Blackwell, Oxford.

Katili, J.A., 1980. Geotectonics of Indonesia a modern view. Directorate General of Mines, Jakarta.

Diessel, C.F.K., 1992. Coal-Bearing Depositional System. Springer-Verlag, Berlin.

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!