15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

yang letih dan putus asa.<br />

Semasa pelayanan-Nya Yesus lebih banyak berada di luar rumah. Perjalanan-Nya dari<br />

satu tempat ke tempat yang lain ditempuh-Nya dengan berjalan kaki, dan kebanyakan<br />

pengajaran-Nya disampaikan di alam terbuka. Dalam melatih murid-murid-Nya seringkali<br />

Ia menarik diri dari hiruk-pikuk kehidupan kota menuju ke ladang-ladang yang sunyi, yang<br />

lebih selaras dengan pelajaran kesederhanaan, iman, dan penyangkalan diri yang Ia rindu<br />

ajarkan kepada mereka. Adalah di bawah naungan pepohonan di kaki bukit, tidak jauh dari<br />

Laut Galilea, kedua belas murid itu dipanggil dalam tugas kerasulan dan Khotbah di atas<br />

bukit itu disampaikan.<br />

Kristus suka mengumpulkan orang banyak di sekeliling-Nya di bawah langit biru, di<br />

kaki bukit yang berumput, atau di tepian danau. Di sini, dikelilingi oleh karya ciptaan-Nya<br />

sendiri, Ia dapat memalingkan pemikiran dari yang tiruan kepada yang bersifat alami.<br />

Dalam pertumbuhan dan perkembangan alam dinyatakan prinsip-prinsip kerajaan-Nya.<br />

Manusia harus mengangkat pandangan mereka ke bukit-bukit Allah dan memandang karyakarya<br />

ajaib dari tangan-Nya. Mereka dapat mempelajari pelajaran kebenaran ilahi yang<br />

berharga. Di kemudian hari, semua pelajaran dari Guru Ilahi itu akan teringat kepada<br />

mereka melalui benda-benda alam. Pikiran akan ditinggikan dan hati akan menemukan<br />

perhentian.<br />

Murid-murid yang menemani Dia dalam pekerjaan-Nya, seringkali dibebaskan untuk<br />

beberapa waktu oleh Yesus, agar mereka boleh mengunjungi rumah mereka dan beristirahat;<br />

namun sia-sia usaha mereka untuk menghentikan Dia dari pekerjaan-Nya. Sehari-harian Ia<br />

melayani orang banyak yang datang berkerumun kepada-Nya, dan di senja hari, atau di pagi<br />

buta, Ia pergi ke kaabah pegunungan untuk berhubungan dengan Bapa-Nya.<br />

Seringkali dalam pekerjaan-Nya yang tak ada henti-hentinya itu dan pertentangan<br />

dengan pengajaran palsu dan bermusuhan dari para rabi membuat Ia begitu letih sehingga<br />

ibu dan saudara-saudara-Nya, bahkan murid-murid-Nya, takut bahwa hidup-Nya akan<br />

menjadi korban. Namun pada saat Ia kembali dari jam-jam permintaan doa yang mengakhiri<br />

hari kerja yang melelahkan, mereka melihat pandangan kedamaian di wajah-Nya, kesegaran<br />

dan kegairahan serta kuasa yang nampak mengisi seluruh badan-Nya. Dari jam-jam yang<br />

digunakan sendirian bersama Allah Ia muncul, dari pagi ke pagi, untuk membawa terang<br />

surga kepada mereka.<br />

Baru saja kembali dari perjalanan penginjilan mereka yang pertama Yesus mengajak<br />

murid-murid-Nya, "Mari mengasingkan diri dan beristirahat sejenak." Murid-murid telah<br />

kembali, penuh dengan kesukaan atas kesuksesan mereka sebagai pemberita-pemberita Injil,<br />

ketika mereka mendengar kabar tentang kematian Yohanes Pembaptis di tangan Herodes.<br />

Itu merupakan suatu dukacita dan kekecewaan yang pahit. Yesus tahu bahwa dengan<br />

meninggalkan sang Pembaptis mati di penjara, Ia telah menguji iman murid-murid itu secara<br />

32

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!