15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

Sambil memandang kepada-Nya dengan keheranan, Petrus berkata, "Guru, orang<br />

banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." Luk 8:45.<br />

"Ada seorang yang menjamah Aku," Yesus berkata, "sebab Aku merasa ada kuasa yang<br />

keluar dari diri-Ku."4 Yesus dapat membedakan jamahan iman dari jamahan biasa<br />

kerumunan orang banyak yang tak peduli itu. Seseorang telah menjamah Dia dengan suatu<br />

maksud yang mendalam, dan orang itu telah menerima jawabannya.<br />

Kristus tidak bertanya untuk mendapatkan informasi bagi diri-Nya. Ia ingin<br />

memberikan pelajaran bagi orang banyak, bagi murid-murid-Nya, dan bagi wanita itu. Ia<br />

ingin mengilhami orang-orang yang menderita dengan pengharapan. Ia ingin menunjukkan<br />

bahwa imanlah yang telah memberi kuasa penyembuhan. Rasa percaya wanita itu tidak<br />

boleh dibiarkan berlalu tanpa komentar. Allah harus dipermuliakan melalui pengakuan rasa<br />

terima kasihnya. Kristus rindu agar wanita itu mengerti bahwa Ia menyetujui tindakan iman<br />

wanita itu. Wanita itu tidak boleh tetap dalam ketidaktahuannya bahwa Yesus mengetahui<br />

penderitaannya, atau akan belas kasihan-Nya dan perkenan-Nya terhadap iman wanita itu,<br />

dan akan kuasa-Nya untuk menyelamatkan dengan sepenuhnya semua orang yang datang<br />

kepada-Nya.<br />

Sambil memandang kepada wanita itu, Kristus mendesak untuk mengetahui siapa yang<br />

telah menjamah Dia. Sadar bahwa sia-sia untuk menyembunyikan hal tersebut, wanita itu<br />

maju ke depan dengan gemetar, dan tersungkur di kaki Yesus. Dengan air mata penuh rasa<br />

syukur dia menceritakan kepada Yesus, di hadapan orang banyak itu, mengapa dia telah<br />

menjamah jubah Yesus, dan bagaimana dia langsung menjadi sembuh. Wanita itu takut<br />

kalau tindakannya menjamah jubah Yesus dianggap sebagai satu hal tekebur; namun tak<br />

sepatah kata pun teguran keluar dari bibir Yesus. Yang Ia ucapkan hanyalah kata-kata<br />

merestui. Kata-kata itu keluar dari suatu hati yang penuh kasih, penuh dengan simpati atas<br />

keadaan manusia yang malang. "Hai anak-Ku," dengan lembut Ia berkata, "imanmu telah<br />

menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat."5 Betapa menggembirakan kata-kata itu<br />

bagi wanita ini. Sekarang rasa takut bahwa dia telah melakukan tindakan kesalahan tidak<br />

lagi mengganggu kesukaannya.<br />

Kepada orang banyak yang ingin tahu dan telah berdesak-desak di sekeliling Yesus<br />

tidak keluar suatu kuasa apapun. Namun wanita yang menderita itu yang telah menjamah<br />

Dia dengan iman telah menerima kesembuhan. Jadi dalam hal-hal rohani sentuhan biasa<br />

berbeda dengan jamahan iman. Hanya semata-mata percaya akan Kristus sebagai<br />

Juruselamat dunia tidak akan pernah mendatangkan kesembuhan kepada jiwa. Iman menuju<br />

kepada keselamatan bukanlah sekadar persetujuan akan kebenaran injil itu. Iman yang sejati<br />

adalah yang menerima Kristus sebagai Juruselamat Pribadi. Allah mengaruniakan Anak-<br />

Nya yang tunggal, agar saya, oleh percaya akan Dia, "tidak binasa, melainkan beroleh hidup<br />

yang kekal." Yoh 3:16. Apabila saya datang kepada Kristus, menurut firman-Nya, saya<br />

harus percaya bahwa saya menerima rahmat-Nya yang menyelamatkan itu. Hidup yang saya<br />

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!