15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

Oleh suatu undang-undang keagamaan orang kusta dinyatakan najis. Apa saja yang<br />

dijamahnya menjadi najis. Udara dikotori oleh napasnya. Seperti seorang yang sudah mati,<br />

dia diusir keluar dari tempat pemukiman manusia. Seseorang yang dicurigai mengidap<br />

penyakit ini harus menghadapkan dirinya kepada para imam, yang akan memeriksa dan<br />

menentukan kasusnya. Jika dinyatakan sebagai seorang kusta, dia diasingkan dari<br />

keluarganya, dikeluarkan dari perhimpunan orang Israel, dan dihukum hanya bergaul<br />

dengan mereka yang mempunyai penderitaan yang sama. Bahkan raja-raja dan para<br />

penguasa sekalipun tak terkecuali. Seorang raja yang terserang penyakit mengerikan ini<br />

harus menyerahkan tongkat kekuasaannya dan menyingkir dari masyarakat.<br />

Jauh dari sahabat-sahabat dan sanak keluarganya, orang kusta itu harus memikul<br />

kutukan penyakitnya itu. Ia wajib untuk mengumumkan nasib celakanya itu, mencabikcabik<br />

pakaiannya, serta membunyikan tanda peringatan, memberi amaran kepada semua<br />

orang supaya lari dari kehadirannya yang mencemarkan itu. Seruan "Najis! Najis!" yang<br />

terdengar dalam nada-nada meratap dari orang terbuang yang kesepian itu, merupakan suatu<br />

tanda yang didengar dengan rasa takut dan jijik.<br />

"Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorang pun tidak!"18<br />

"Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku,<br />

maka aku menjadi lebih putih dari salju."19<br />

Dalam wilayah pelayanan Kristus terdapat banyak penderita ini, dan di saat beritaberita<br />

tentang pekerjaan-Nya sampai kepada mereka, ada seorang yang dalam hatinya iman<br />

itu mulai bertumbuh. Seandainya saja ia dapat pergi kepada Yesus, maka dia dapat<br />

disembuhkan. Namun bagaimana dia bisa menemukan Yesus? Terhukum dengan<br />

pengasingan selama-lamanya, bagaimana dia boleh menghadapkan dirinya kepada<br />

Penyembuh itu? Akankah Kristus menyembuhkannya? Tidakkah Ia, seperti orang-orang<br />

Farisi, bahkan para tabib yang mengucapkan suatu kutuk atasnya lalu memberi amaran<br />

kepadanya supaya menyingkir dari perburuan manusia?<br />

Dia memikir-mikirkan semua yang telah diceritakan kepadanya tentang Yesus. Tak<br />

seorang pun yang sudah mencari pertolongan-Nya itu ditolak. Orang yang malang ini<br />

mengambil tekad untuk menemukan Juruselamat itu. Walaupun tak diizinkan masuk ke<br />

dalam kota, bisa saja ia berpapasan dengan-Nya di salah satu jalan di pegunungan, atau<br />

menemukan Dia selagi mengajar di luar kota. Kesulitannya besar, namun inilah satu-satunya<br />

pengharapannya.<br />

Sambil berdiri di kejauhan, orang kusta itu menangkap beberapa kata dari bibir<br />

Juruselamat itu. Ia melihatNya menumpangkan tangan ke atas orang sakit. Ia melihat orang<br />

timpang, orang buta, orang lumpuh, dan mereka yang sekarat karena berbagai-bagai<br />

penyakit bangkit menjadi sehat lalu memuji Allah karena kelepasan itu. Imannya semakin<br />

kuat. Ia beringsut semakin lama semakin dekat kepada kerumunan orang yang sedang<br />

40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!