fakultas ekonomi dan bisnis universitas hasanuddin makassar 2012
fakultas ekonomi dan bisnis universitas hasanuddin makassar 2012
fakultas ekonomi dan bisnis universitas hasanuddin makassar 2012
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Receivable Turnover cenderung stabil dengan fluktuasi yang terjadi<br />
selama periode tahun 2001 s.d 2010. Berdasarkan data pada tabel diatas maka<br />
dapat disimpulkan bahwa Receivable Turnover terendah terjadi pada tahun<br />
2003. Jumlah perputaran ini menurun sebesar 25% dari 37,10 kali di tahun<br />
2002 menjadi 29,6 di tahun 2003. Dari angka 29,60 kali tersebut dapat<br />
disimpulkan bahwa selama tahun 2003 rata-rata <strong>dan</strong>a tertanam dalam piutang<br />
berputar sebanyak 29,60 kali. Receivable Turnover tertinggi berada pada<br />
tahun 2009. Jumlah perputaran ini meningkat sebanyak 62% dari 67.25 kali di<br />
tahun 2008 menjadi 178.71 kali di tahun 2009. Hal ini dikarenakan a<strong>dan</strong>ya<br />
peningkatan pendapatan penjualan kredit sebesar Rp. 24,078,103,491 di tahun<br />
2008 menjadi Rp. 68,955,159,115 di tahun 2009.<br />
Pada dasarnya informasi yang disajikan oleh Receivable Turnover<br />
mengenai kondisi piutang PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar<br />
Udara Sultan Hasanuddin Makassar sejalan dengan informasi Periode<br />
Pengumpulan Piutang Usahanya (Average Collection Period). Akan tetapi<br />
berbeda dengan Receivable Turnover, Periode Pengumpulan Piutang Usaha<br />
memberikan informasi mengenai perkiraan berapa lama <strong>dan</strong>a piutang usaha<br />
tersebut tertanam sebelum akhirnya diperoleh kembali dalam bentuk kas.<br />
Semakin rendah angka Periode Pengumpulan Piutang Usaha berarti semakin<br />
singkat pula waktu yang diperlukan untuk mentranformasi bentuk piutang<br />
tersebut menjadi kas.<br />
88