03.05.2013 Views

Halaman 2 - Badan Pemeriksa Keuangan

Halaman 2 - Badan Pemeriksa Keuangan

Halaman 2 - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

VISI BPK RI:<br />

Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara<br />

yang kredibel dengan menjunjung tinggi<br />

nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam<br />

mendorong terwujudnya tata kelola keuangan<br />

negara yang akuntabel dan transparan.<br />

MISI BPK RI:<br />

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung<br />

jawab keuangan negara;<br />

2. Memberikan pendapat untuk<br />

meningkatkan mutu<br />

pengelolaan dan tanggung jawab<br />

keuangan negara;<br />

3. Berperan aktif dalam mendeteksi<br />

dan mencegah segala bentuk<br />

penyalahgunaan dan penyelewengan<br />

keuangan negara.<br />

2- visi msi.indd 2 23/02/2011 18:56:22


SEKRETARIAT JENDERAL<br />

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA<br />

Jakarta, 3 Desember 2010<br />

SURAT EDARAN<br />

NOMOR 16 /SE/X-XIII.2/12/2010<br />

SEMINAR/BIMBINGAN TEKNIS YANG MENGATASNAMAKAN<br />

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA<br />

BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

1. Umum<br />

a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 31 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK, yang diatur lebih lanjut pada Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007<br />

tentang Standar <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong> Negara, BPK sebagai lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara,<br />

mempunyai kebebasan dan kemandirian dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemeriksaan. Kebebasan dan kemandirian BPK antara lain tidak terlibat baik<br />

secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelenggarakan kegiatan asistensi, jasa konsultasi, bimbingan teknis, seminar, dan lain-lain;<br />

b. Bahwa dalam beberapa penyelenggaraan acara Seminar/Bimbingan Teknis terdapat organisasi yang menyalahgunakan nama BPK RI dengan cara mengundang entitas<br />

yang diperiksa oleh BPK RI untuk mengikuti Seminar/Bimbingan Teknis seolah-olah diselenggarakan atas kerjasama dengan BPK;<br />

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a dan huruf b, BPK memandang perlu untuk mengambil sikap dan melakukan klarifikasi;<br />

2. Maksud dan Tujuan<br />

Menegakkan prinsip kebebasan dan kemandirian serta menjaga nama baik BPK RI<br />

3. Ruang lingkup<br />

Sekretariat Jenderal Departemen/Lembaga, Gubernur, Bupati/Walikota, Ketua dan Anggota DPRD Kab/Kota, Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Sekretaris dan<br />

Staf DPRD, kepala Inspektorat, Kepala BKKAD/DPKAD/Dispenda, Kepala BAPPEDA/BAPEKO, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan<br />

RSUD se-Indonesia.<br />

4. Dasar<br />

a. Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2006 Tentang BPK (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85 dan Tambahan Lembaran Negara Republik<br />

Indonesia Nomor 4654);<br />

b. Peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 Tentang Standar <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong> Negara;<br />

c. Surat Keputusan BPK Nomor 31/SK/I-VIII./3/8/2006 tanggal 31 Agustus 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan dan Naskah Dinas pada BPK RI;<br />

d. Keputusan BPK Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana BPK RI<br />

BAB II<br />

Dengan adanya kegiatan Seminar/Bimbingan teknis yang diadakan oleh organisasi yang mengatasnamakan BPK RI dengan ini disampaikan bahwa;<br />

1. BPK pusat ataupun BPK Perwakilan tidak pernah melakukan kerjsama atau mendukung kegiatan Seminar/Bimbingan Teknis dengan Organisasi/Lembaga manapun.<br />

2. Apabila Instansi Bapak/Ibu menerima tawaran Seminar/Bimbingan Teknis dari Organsasi/Lembaga yang menggunakan nama BPK Pusat maupun BPK Perwakilan,<br />

dengan hormat dimohon untuk ditidak melayani dan segera melaporakan kepada pihak BPK Pusat atau Kantor Perwakilan BPK di daerah, dimana Instansi Saudara<br />

berada.<br />

Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.<br />

Kepada:<br />

1. Yth, Sekretaris Jenderal Departemen/Lembaga<br />

2. Yth, Gubernur<br />

3. Yth, Bupati/Walikota<br />

4. Yth, Ketua dan Anggota DPRD Kab./Kota;<br />

5. Yth, Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota<br />

6. Yth, Sekretaris dan Staf DPRD<br />

7. Yth, Kepala Inspektorat<br />

8. Yth, Kepala BPKAD/DPKAD/Dispenda<br />

9. Yth, Kepala BAPPEDA/BAPEKO<br />

10. Yth, Kepala Dinas Pekerjaan Umum<br />

11. Yth, Direktur BUMN/BUMD/Perusda dan RSUD di seluruh Indonesia<br />

Tembusan;<br />

1. Inspektur Utama<br />

2. Para Kepala Ditama<br />

3. Tortama KN I-VII<br />

4. Para Kepala Perwakilan<br />

5. Para Kepala Biro<br />

6. Kepala Pusdiklat<br />

7. Kepala Direktorat LABH<br />

Warta BPK<br />

HIMBAUAN<br />

FEBRUARI 2011<br />

3 - himbauan.indd 3 23/02/2011 18:58:15


dari KAMI<br />

Sidang Pembaca Yang Terhormat,<br />

Sinergi bisa dikatakan sebagai<br />

BPK pintu gerbang bagi pelaksanaan<br />

Rencana Strategis (Renstra) BPK periode 5 tahun<br />

mendatang. Sinergi dan koordinasi antarlembaga<br />

negara dapat terlihat dari acara silaturahim<br />

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di BPK pada<br />

7 Februari 2011. Perhelatan ini memberikan<br />

landasan kuat bagi pelaksanaan rencana strategi<br />

dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan<br />

negara.<br />

Renstra BPK 2011-2015 dituangkan dalam<br />

Keputusan BPK No.7/K/I-XIII/12/2010 tanggal<br />

17 Desember 2009. Rencana ini menitikberatkan<br />

pada pemenuhan harapan dan kebutuhan pemilik<br />

kepentingan, penyempurnaan proses bisnis<br />

utama, meningkatkan kapasitas kelembagaan, dan<br />

peningkatan sumber daya manusia.<br />

Banyak yang diharapkan dari keberhasilan<br />

Renstra. BPK harus berkelas. Itu yang ditegaskan<br />

oleh Ketua BPK Hadi Poernomo. Tidak mudah<br />

untuk menggapainya. Tidak hanya diperlukan<br />

kepandaian, akan tetapi juga etika birokrasi dan<br />

konsistensi untuk mewujudkan hasil akhir dari<br />

Renstra.<br />

PENGARAH : Herman Widyananda, Hendar Ristriawan<br />

PENANGGUNG JAWAB : Bahtiar Arif<br />

SUPERVISI PENERBITAN : Gunarwanto, Cris Kuntadi, Heri Subowo<br />

KETUA DEWAN REDAKSI : Parwito<br />

STAF REDAKSI : Andy Akbar Krisnandy, Bambang Dwi,<br />

FOTOGRAFER : Riyanto<br />

FEBRUARI 2011<br />

Bambang Widodo, Diana Runtu, Teguh Siswanto.<br />

Meski begitu, keberhasilan dari sebuah rencana<br />

tentu tergantung dari bagaimana implementasinya.<br />

Jangan sampai rencana yang sudah sempurna<br />

ternyata ‘loyo’ karena hanya kuat pada tahapan<br />

teoritis. Apalagi, jika Renstra BPK juga sebagai<br />

acuan pelaksanaan kegiatan bagi setiap unit kerja<br />

BPK. Tentu dalam pelaksanaannya dibutuhkan<br />

inisiatif dan strategi yang jitu di setiap elemen yang<br />

ada di BPK.<br />

Dalam perjalanan pelaksanaan Renstra ini,<br />

BPK tak lepas dari masalah, baik internal maupun<br />

eksternal. Sejumlah kasus yang menimpa auditor<br />

bisa memberi ‘warna’ dalam pencapaian Renstra.<br />

Tentu tidak mudah mewujudkan tujuan Renstra.<br />

Ini juga terkait dengan tugas yang dipikul BPK,<br />

tidak hanya melakukan pemeriksaan keuangan,<br />

akan tetapi juga audit kinerja dan audit dengan<br />

tujuan tertentu. Belum lagi masalah keterbatasan<br />

auditor jika dibandingkan dengan besarnya aset<br />

yang diaudit. Agaknya, implementasi Renstra 5<br />

tahun ke depan menjadi kunci apakah lembaga<br />

audit negara ini berkelas atau tidak.<br />

Salam Redaksi<br />

KEPALA SEKRETARIAT : Ekowati Tyas Rahayu<br />

STAF SEKRETARIAT : Sutriono, Sumunar Mahanan<br />

ALAMAT REDAKSI : Gedung BPK-RI Jalan Gatot Subroto<br />

No. 31 Jakarta<br />

Telepon : 021 5704395 – 0215704396<br />

Pesawat 1188/1187<br />

Faksimili : 021-57854096<br />

Diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal <strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong> Republik Indonesia<br />

Redaksi menerima kiriman artikel, naskah, foto dan materi lain dalam bentuk softcopy sesuai misi Warta BPK. Naskah diketik satu setengah<br />

spasi, huruf times new roman, 11 font maksimal 3 halaman kuarto. Redaksi berhak mengedit naskah sepanjang tidak mengubah isi naskah.<br />

ISI MAJALAH INI TIDAK BERARTI SAMA DENGAN PENDIRIAN ATAU PANDANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA<br />

Warta BPK<br />

4 - dari kamii.indd 4 23/02/2011 18:58:53


42 - 44 PANTAU:<br />

PLN Boros Perlu Audit Investigasi<br />

45 - 46 KOLOM:<br />

Anggito Abimanyu:<br />

Kepastian Ekonomi dan Lindung Nilai APBN<br />

47 - 48 AKSENTUASI:<br />

WTP Bukan Berarti Bebas Korupsi<br />

49 - 50 TEMPO DOELOE:<br />

Dewan Pengawas <strong>Keuangan</strong> (1949-1959)<br />

51 - 53 REFORMASI BIROKRASI:<br />

MAKIN: Sistem Untuk Mengoptimalkan<br />

Kinerja Pegawai<br />

54 - 56 PROFESI:<br />

Kisruh Wadah Tunggal Advokat<br />

57 - 61 HUKUM:<br />

Efek Domino Kasus Super Gayus<br />

62 - 63 BPK DAERAH:<br />

Kepala BPK Lampung<br />

Utamakan Dialog Untuk Cari Solusi<br />

64 - 65 PUSDIKLAT:<br />

Pusdiklat, ISO, dan Green Initiative<br />

66 - 70 INTERNASIONAL:<br />

ASOSAI, Perkumpulan BPK Se-Asia<br />

Warta BPK<br />

daftar isi<br />

6 - 12 Laporan Utama:<br />

renstra, Membentuk BPK<br />

yang Berkelas<br />

13 - 21 AGENDA:<br />

Pertemuan Pimpinan<br />

Lembaga Negara.<br />

Melajutkan Komitmen dan<br />

Sinergi Tanpa Intervensi<br />

22 - 28 LAPORAN KHUSUS:<br />

BPK tidak Bisa digugat<br />

tapi tak Kebal Hukum<br />

29 - 31 WAWANCARA:<br />

Ketua Mahkamah Konstitusi<br />

Mahfud MD: BPK Harus Berani<br />

Ungkap temuannya ke Publik<br />

32 - 39 ANTAR LEMBAGA:<br />

Ketua Komisi Yudisial<br />

Eman Suparman:<br />

BPK Perlu Membuat<br />

rumusan Mencegah Korupsi<br />

FEBRUARI 2011<br />

5 -daftar isi.indd 5 23/02/2011 19:00:28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!