19.06.2013 Views

HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan

HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan

HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

<strong>HASIL</strong> <strong>PEMERIKSAAN</strong><br />

ATAS<br />

PERHITUNGAN APBD<br />

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG<br />

TAHUN ANGGARAN 2004<br />

DI<br />

CURUP<br />

PERWAKILAN II BPK-RI<br />

DI PALEMBANG<br />

Nomor : /S/XIV.2/05/2005<br />

Tanggal : Mei 2005


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

Jl. Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137, Telp. (0711) 410549, Fax. (0711) 358948<br />

No : 142 /S/XIV.2/05/2005<br />

Sifat : Rahasia<br />

Lampiran : 1 (satu) berkas<br />

Perihal : Hasil <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004<br />

Kepada Yth :<br />

1. Bupati Rejang Lebong<br />

2. Ketua DPRD Kabupaten Rejang Lebong<br />

Di<br />

Curup<br />

Palembang, 31 Mei 2005<br />

Sesuai dengan Ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga UUD 1945 jo Pasal 2 Ayat (4) UU<br />

No.5 Th. 1973 tentang BPK jo Pasal 32 Ayat (1) UU No. 17 Th. 2003 tentang <strong>Keuangan</strong> Negara<br />

dengan hormat kami sampaikan Hasil <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah<br />

Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004.<br />

Atas perhatian dan tindak lanjutnya, diucapkan terima kasih.<br />

Tembusan :<br />

1. Yth. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta;<br />

2. Yth. Auditor Utama <strong>Keuangan</strong> Negara IV BPK-RI, di Jakarta;<br />

3. Yth. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, di Jakarta;<br />

4. Yth. Kepala Bawasda Kabupaten Rejang Lebong, di Curup.<br />

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

KEPALA PERWAKILAN II<br />

DI PALEMBANG<br />

DRS. SYAFRUDDIN TASMAN<br />

NIP. 240000747


BAB II<br />

LAPORAN <strong>PEMERIKSAAN</strong><br />

II.1 Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan<br />

Perhitungan APBD<br />

Pembukuan dan penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

(APBD) dilakukan oleh Bagian <strong>Keuangan</strong> Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang Lebong<br />

(terdiri dari Sub Bagian Anggaran, Sub Bagian Perbendaharaan, Sub Bagian Pembukuan<br />

dan Sub Bagian Verifikasi), Pemegang Kas Daerah (PKD), Dinas Pendapatan Daerah<br />

(Dipenda) serta Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

Pembukuan dan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun<br />

Anggaran 2004 yang meliputi unsur Pendapatan, Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan<br />

termasuk Penerimaan dan Pengeluaran UKP pada Tahun Anggaran 2004, masih<br />

diselenggarakan berdasarkan sistem pembukuan tunggal (Single Entry) sebagaimana<br />

diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-099 Tahun 1980 tanggal 2<br />

April 1980 tentang Manual Administrasi <strong>Keuangan</strong> Daerah sebagaimana telah ditambah<br />

dan diubah, terakhir dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999<br />

tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.<br />

Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004<br />

telah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Ta hun 2005 tanggal 15 Maret 2005<br />

tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten<br />

Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004.<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menerapkan sistem komputer piranti<br />

penunjang pembukuan keuangan dengan bahasa program D-Base dan Lotus (SIMKUDA)<br />

dalam melakukan pencatatan pembukuan realisasi APBD. Setiap penerimaan dan<br />

pengeluaran dibuat laporannya setiap hari dalam B.IX, setiap bulan dalam B.IV dan B.V<br />

serta setiap tiga bulan atau triwulanan dalam B.XV dan B.XVI. Hasil pemeriksaan<br />

terhadap alur pembukuan diketahui bahwa pemindahan angka (data posting) dari B.IX ke


10<br />

B.IV dan B.V yang dilanjutkan ke B.XV dan B.XVI kemudian ke dalam Perhitungan<br />

APBD pada umumnya telah dilaksanakan dengan benar. Walaupun masih terdapat<br />

beberapa kesalahan input data sehingga dilakukan koreksi atas ayat, pasal dan proyek.<br />

Dalam kebijakan di bidang keuangan, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah<br />

menyusun Draft Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah<br />

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Pasal 14<br />

Ayat (1) dan Ayat (2) yang menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pengelolaan<br />

keuangan daerah diatur dengan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundangan<br />

yang berlaku, meliputi kerangka dan garis besar prosedur penyusunan APBD;<br />

kewenangan keuangan Kepala Daerah dan DPRD; prinsip-prinsip pengelolaan kas;<br />

prinsip-prinsip pengelolaan pengeluaran daerah yang telah dianggarkan; tata cara<br />

pengadaan barang dan jasa; prosedur melakukan pinjaman daerah; prosedur<br />

pertanggungjawaban keuangan; dan hal-hal lain yang menyangkut pengelolaan keuangan<br />

daerah. Peraturan Daerah tersebut telah diajukan kepada DPRD Kabupaten Rejang<br />

Lebong untuk pembahasan tanggal 19 Juli 2003, akan tetapi sampai dengan saat<br />

pemeriksaan berakhir Perda tersebut belum disahkan oleh DPRD Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

Oleh karena itu Sistem dan Prosedur Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah sebagaimana<br />

dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Pasal 14 Ayat (3) juga<br />

belum disusun, sehingga Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah pada Kabupaten Rejang Lebong<br />

masih berpedoman antara lain pada Manual Administrasi <strong>Keuangan</strong> Daerah dan Surat<br />

Edaran Mendagri Nomor 903/2477/SJ tanggal 5 Desember 2001 tentang Pedoman Umum<br />

Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2002 serta Kepmendagri Nomor 3<br />

Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan APBD.<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong meskipun belum memiliki Perda tentang<br />

Pokok-pokok Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah dan Keputusan Kepala Daerah tentang<br />

Sistem dan Prosedur Akuntansi, dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT. Murfa Surya<br />

Mahardhika untuk melakukan pengembangan komputerisasi sistem, program dan<br />

implementasi manajemen anggaran dan akuntansi keuangan daerah (SIMAKDA) dalam


11<br />

rangka penyusunan laporan APBD berbasis kinerja dengan mengacu kepada Kepmenda gri<br />

Nomor 29 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 serta Undang-<br />

Undang Nomor 17 Tahun 2003, yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja<br />

No.25/SPK/TPKD/2004 tanggal 25 Agustus 2004 senilai Rp190.000.000,00 sebagai<br />

bagian dari Proyek Tata Pembukuan <strong>Keuangan</strong> Daerah. Dalam melaksanakan<br />

pekerjaannya, pihak konsultan merancang program berdasarkan dokumen yang ada di Sub<br />

Bagian Anggaran, Perbendaharaan, Verifikasi dan Pembukuan, sehingga menghasilkan<br />

output seperti yang dikehendaki dalam Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 dan Undang-<br />

Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan<br />

Arus Kas, dan Catatan atas Laporan <strong>Keuangan</strong>, yang dilampiri dengan laporan keuangan<br />

perusahaan daerah. Hasil (output) dari pelaksanaan kegiatan SIMAKDA selama tahun<br />

2004 antara lain APBD Tahun Anggaran 2005 berbasis kinerja dan Laporan<br />

Pertanggungjawaban Bupati Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 berupa Laporan<br />

Perhitungan APBD, Nota Perhitungan APBD, Aliran Kas dan Neraca Daerah. Laporan<br />

Aliran Kas dan Neraca Daerah hanya merupakan informasi tambahan saja.<br />

Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen dan keuangan daerah<br />

(SIMAKDA) berbasis komputer yang dibuat oleh pihak konsultan, dirancang tanpa<br />

adanya suatu sistem dan prosedur akuntansi yang akan digunakan oleh Pemerintah<br />

Kabupaten Rejang Lebong dalam sistem akuntansi keuangan daerah, sehingga<br />

mempunyai kemungkinan tidak sejalan dengan sistem dan prosedur akuntansi dimaksud.<br />

Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Perhitungan APBD serta<br />

pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang<br />

telah diuji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku,<br />

sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan sebagai berikut:<br />

1. Tidak ada review dan persetujuan yang memadai untuk transaksi pencatatan akuntansi<br />

atau Output dari suatu sistem;<br />

a. Sistem pembukuan yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun Perhitungan<br />

APBD khususnya belanja belum sepenuhnya didasarkan atas Surat<br />

Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan, karena nilai realisasi belanja yang<br />

dicantumkan dalam Perhitungan APBD adalah realisasi pencairan SPMU


12<br />

dikurangi sisa UUDP hasil konfirmasi dari Bendaharawan, tanpa melalui proses<br />

verifikasi, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat uji banding kebenaran dan<br />

kewajaran angka dalam perhitungan.<br />

Atas keterlambatan penyampaian SPJ oleh para Bendaharawan, Kepala Sub<br />

Bagian Verifikasi telah mengirimkan surat teguran, akan tetapi tidak<br />

ditindaklanjuti oleh Bendaharawan, sehingga masih terjadi keterlambatan.<br />

b. <strong>Pemeriksa</strong>an atas SPJ Bendaharawan diketahui bahwa terhadap koreksi-koreksi<br />

yang dilakukan oleh Sub Bagian Verifikasi atas SPJ-SPJ tersebut tidak<br />

ditindaklanjuti oleh para Bendaharawan sehingga terjadi kesalahan dalam<br />

pencatatan.<br />

c. Terdapat pengeluaran pada beberapa pos belanja rutin daerah yang tidak didukung<br />

dengan bukti yang lengkap sehingga pengeluaran-pengeluaran tersebut secara<br />

formal tidak sah dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah.<br />

d. Terdapat pencairan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) yang melewati Tahun<br />

Anggaran 2004 dicatat sebagai pengeluaran Tahun Anggaran 2004, sehingga<br />

realisasi belanja dalam Perhitungan APBD tidak menggambarkan realisasi yang<br />

senyatanya.<br />

2. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aktiva;<br />

a. Daftar Pengadaan Barang yang dibuat oleh Bagian Umum dan Perlengkapan<br />

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong sebagai unit kerja yang<br />

mengelola barang milik daerah belum lengkap, karena sebagian unit -unit kerja di<br />

lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong belum menyampaikan<br />

laporannya, sehingga belum menggambarkan realisasi pengadaan barang<br />

senyatanya.<br />

b. Dana yang diberikan kepada PD. Rena Skalawi melalui Proyek Pembangunan<br />

Pabrik dan Bantuan Modal Kerja pada Tahun Anggaran 2004 sebesar<br />

Rp814.489.000,00 tidak diakui sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong.


13<br />

3. Kelemahan yang signifikan dalam desain atau pelaksanaan pengendalian intern yang<br />

dapat mengakibatkan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berdampak<br />

langsung dan material atas Laporan <strong>Keuangan</strong>.<br />

Hal ini terjadi atas Dana Cadangan yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong tidak ditetapkan dalam suatu Perda tentang Pembentukan Dana Cadangan.<br />

Selain itu dana cadangan tersebut tidak dikelola dalam satu rekening khusus dan posisi<br />

dana cadangan tidak dilaporkan dalam Perhitungan APBD.<br />

Atas kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melakukan review atas sistem pengendalian intern<br />

atas proses pembukuan dan penyusunan Perhitungan APBD-nya.


I.1 Gambaran Umum<br />

1. Dasar Hukum <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

BAB I<br />

GAMBARAN UMUM <strong>PEMERIKSAAN</strong><br />

a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 Tahun 2001;<br />

b. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang <strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong>;<br />

c. Pasal 31 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang <strong>Keuangan</strong><br />

Negara;<br />

d. Pasal 56 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan<br />

Negara;<br />

e. Pasal 184 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan<br />

Daerah;<br />

f. Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan<br />

<strong>Keuangan</strong> antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;<br />

g. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan<br />

Pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah.<br />

2. Tujuan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

Untuk memberikan keyakinan apakah Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun<br />

Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang<br />

ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan <strong>Keuangan</strong><br />

Daerah.<br />

3. Lingkup <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Perhitungan<br />

APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 dilakukan atas<br />

Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 beserta lampirannya.


4. Cakupan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

6<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun<br />

Anggaran 2004 meliputi pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan dan<br />

disajikan dalam Perhitungan APBD.<br />

Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan perbandingan<br />

antara jumlah realisasi anggaran/saldo akun yang diaudit dan jumlah realisasi anggaran<br />

saldo akun (sebelum koreksi) Tahun Anggaran 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut<br />

ini:<br />

Tabel Cakupan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong TA. 2004<br />

No Uraian Anggaran<br />

Realisasi % Nilai yang diaudit ACR<br />

(Rp)<br />

(Rp)<br />

(Rp)<br />

%<br />

1. Pendapatan 281.210.813.725,17 268.350.318.633,40 95,43 268.350.318.633,40 100<br />

2. Belanja<br />

- Rutin 217.023.216.643,17 205.362.409.162,00 94,63 81.122.545.240,00 39,50<br />

- Pembangunan 64.187.597.082,00 53.415.470.469,40 83,22 19.608.030.386,40 36,71<br />

3. Sisa Perhitungan 9.572.439.002,00 - 9.572.439.002,00 100<br />

Jumlah 562.421.627.450,34 536.700.637.266,80 536.700.637.266,80<br />

4. Urusan Kas dan Perhitungan 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00 92,93 16.449.478.386,00 100<br />

5. Standar <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun<br />

Anggaran 2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP)<br />

yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan Manajemen <strong>Pemeriksa</strong>an, dan<br />

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.<br />

6. Batasan dan Kendala <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas<br />

Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004,<br />

BPK-RI masih menghadapi kendala mengenai peraturan perundang-undangan. Kendala<br />

dimaksud yaitu belum adanya sosialisasi Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 yang<br />

mengatur tentang kewajiban bagi setiap Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk<br />

menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban berupa Laporan <strong>Keuangan</strong> kepada pihak<br />

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang telah diperiksa oleh Aparat <strong>Pemeriksa</strong><br />

Eksternal Pemerintah, dalam hal ini adalah BPK-RI.


7<br />

Kondisi ini mengakibatkan pelaksanaan <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 dilakukan bersamaan<br />

dengan proses pembahasan Perhitungan APBD antara Pemerintah Kabupaten dan<br />

DPRD Kabupaten Rejang Lebong. Pembahasan tersebut telah menghasilkan<br />

pengesahan Perhitungan APBD berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2005 tanggal 15<br />

Maret 2005 yang telah dilaksanakan sebelum <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD<br />

berakhir tanggal 30 Maret 2005. Hal ini dijadikan alasan bagi Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong untuk tidak bersedia menerima koreksi audit atas Perhitungan APBD<br />

dari BPK-RI.


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

Jl. Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137, Telp. (0711) 410549, Fax. (0711) 358948<br />

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN<br />

Kepada Para Pengguna Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004<br />

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun<br />

1973, dan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, <strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong><br />

<strong>Keuangan</strong> Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 beserta lampirannya<br />

yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.<br />

Perhitungan APBD tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Perhitungan<br />

APBD Tahun Anggaran 2004 berdasarkan pemeriksaan BPK-RI.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD tersebut dilakukan dengan berpedoman<br />

pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar<br />

tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang<br />

cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai<br />

sebagai dasar untuk memberikan pendapat.


2<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Perhitungan<br />

APBD tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang<br />

ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Perhitungan APBD Tahun Anggaran<br />

2004 beserta lampirannya. Hasil pemeriksaan tersebut menemukan hal yang material<br />

yaitu:<br />

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Ber jalan disajikan lebih rendah sebesar<br />

Rp238.177.654,00 dari yang seharusnya , sehingga angka yang disajikan dalam<br />

Perhitungan APBD yang telah mendapatkan pengesahan DPRD berdasarkan Perda<br />

Nomor 1 Tahun 2005 tidak menggambarkan informasi keuangan yang sebenarnya.<br />

2. Pengeluaran pada beberapa pos belanja rutin tidak didukung bukti yang lengkap<br />

sebesar Rp3.442.875.585,00, sehingga pengeluaran sebesar tersebut secara formal<br />

tidak sah dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah.<br />

3. Dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong kepada PD. Rena<br />

Skalawi sebesar Rp814.489.000,00 tidak diakui sebagai penyertaan modal dalam<br />

Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, sehingga penyertaan modal Pemerintah<br />

Kabupaten Rejang Lebong kurang dicatat sebesar tersebut di atas.<br />

4. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Pena taan Danau Mas Harun Bastari<br />

(2P.0.8.1.02.001) sebesar Rp3.976.076.352,40 dan Proyek Pembelian Tanah dan<br />

Bangunan Gedung PIC (2P.0.18.1.04.005) sebesar Rp8.600.000.000,00 masih<br />

dalam proses hukum.<br />

Berdasarkan pemeriksaan terhadap Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Perhitungan<br />

APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004, kecuali atas<br />

akibat yang dimuat dalam paragraf sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk<br />

semua hal material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam<br />

berbagai peraturan perundangan yang berlaku.


3<br />

Di dalam hasil pemeriksaan atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang<br />

perlu mendapat perhatian Pemerintah dan DPRD Kabupaten Rejang Lebong dalam<br />

upaya penyempurnaan Perhitungan APBD sebagai salah satu bentuk<br />

pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah.<br />

Palembang, 30 Maret 2005<br />

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

Perwakilan II di Palembang<br />

Ketua Tim,<br />

Yenny, SE, MAcc., Ak<br />

Akuntan REG-NEG D-16799


DAFTAR ISI<br />

Laporan Auditor Independen..………………………………………………………... 1<br />

Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diberi Opini oleh Auditor………… 4<br />

Bab I. Gambaran Umum <strong>Pemeriksa</strong>an…………………………………………… 5<br />

I.1. Gambaran Umum….………………………………….…………… 5<br />

1. Dasar Hukum <strong>Pemeriksa</strong>an…….……………….…………… 5<br />

2. Tujuan <strong>Pemeriksa</strong>an……..…………………………………... 5<br />

3. Lingkup <strong>Pemeriksa</strong>aan………………………..……………... 5<br />

4. Cakupan <strong>Pemeriksa</strong>an………..……………………………… 6<br />

5. Standar <strong>Pemeriksa</strong>an…..…………………………………….. 6<br />

6. Batasan dan Kendala <strong>Pemeriksa</strong>an………..…………………. 6<br />

I.2. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diperiksa BPK.… 8<br />

Bab II. Laporan <strong>Pemeriksa</strong>an……………………………………………………… 9<br />

II.1. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan<br />

Penyusunan Perhitungan APBD…………………………………….<br />

II.2. Catatan <strong>Pemeriksa</strong>an……………………………………………….. 14<br />

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan Disajikan<br />

Lebih Rendah Sebesar Rp238.177.654,00………..………….<br />

2. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Purna Bhakti Anggota<br />

DPRD Sebesar Rp217.590.000,00……..………….................<br />

3. Kesalahan Pembebanan Pada Realisasi Belanja Rutin<br />

Sebesar Rp1.245.838.974,00………..……………………….<br />

4. Pembentukan Dana Cadangan Kabupaten Rejang Lebong<br />

Menyalahi Ketentuan Sebesar Rp590.000.000,00…………...<br />

5. Realisasi Belanja Rutin Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi<br />

Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong>, dan Pos Tidak Termasuk<br />

Bagian Lain Tidak Sesuai Peruntukan Sebesar<br />

Rp2.095.693.924,00………..………………………...............<br />

Halaman<br />

9<br />

14<br />

17<br />

20<br />

24<br />

26


6. Penganggaran dan Penggunaan Biaya Pendidikan, Biaya<br />

Uang Perangsang, Biaya Operasional, Biaya Kesejahteraan<br />

Pegawai, Biaya Pembinaan Aparatur Pemerintah dan Biaya<br />

Team yang Dibentuk oleh Bupati Menyalahi Ketentuan<br />

Sebesar Rp9.856.823.143,00…………………………………<br />

7. Pengeluaran pada Beberapa Pos Belanja Rutin Daerah Tidak<br />

Didukung Bukti yang Lengkap Sebesar Rp3.442.875.585,00<br />

8. Realisasi Belanja Rutin Melebihi Pagu Anggaran yang<br />

Disediakan Sebesar Rp338.899.410,00……….……………...<br />

9. Surat Pertanggungjawaban Rutin (SPJR) Belum<br />

Disampaikan Oleh Bendaharawan Sebesar Rp15.654.167,00<br />

10. Dana yang Diberikan kepada PD. Rena Skalawi melalui<br />

Proyek Pembangunan Pabrik dan Bantuan Modal Kerja pada<br />

Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp814.489.000,00 Tidak<br />

Diakui sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupa ten<br />

Rejang Lebong…………………………………………..…..<br />

11. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau<br />

Mas Harun Bastari (2P.0.8.1.02.001) Senilai<br />

Rp3.976.076.352,40 dan Proyek Pembelian Tanah dan<br />

Bangunan Gedung PIC (2P.0.18.1.04.005) Senilai<br />

Rp8.600.000.000,00 Masih Dalam Proses Hukum ………….<br />

II.3. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Setelah Diperiksa BPK 48<br />

II.4. Lampiran-lampiran<br />

31<br />

35<br />

38<br />

40<br />

43<br />

46


II.2. Catatan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan Disajikan Lebih Rendah<br />

Sebesar Rp238.177.654,00<br />

Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran<br />

2004 dalam Perhitungan APBD masing-masing adalah sebesar Rp268.350.318.633,40<br />

dan Rp258.777.879.631,40 dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar<br />

Rp9.572.439.002,00 (Rp268.350.318.633,40 - Rp258.777.879.631,40).<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti penerimaan diketahui bahwa<br />

terdapat penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1.370.317.345,00,<br />

yang terdiri dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan masing-masing sebesar<br />

Rp927.627.345,00 dan Rp442.690.000,00, yang dibukukan sebagai penerimaan APBD<br />

melalui Daftar Pembukuan Administratif (DPA) pada Ayat Bantuan Pembangunan<br />

Relokasi RSUD Curup (1.3.4.008) dan Bantuan Pembangunan Pasar Desa (1.3.4.009),<br />

sehingga realisasi pendapatan seharusnya adalah sebesar Rp266.980.001.288,40<br />

(Rp268.350.318.633,40 - Rp1.370.317.345,00).<br />

Di bagian belanja, dana Pemerintah Pusat tersebut dibukukan sebagai pengeluaran<br />

APBD melalui DPA masing-masing pada Proyek Pengembangan Relokasi RSUD Curup<br />

(2P.0.13.2.02.004) dan Proyek Pembangunan Pasar Desa (2P.0.5.1.02.001). Selain itu,<br />

terdapat Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) Tahun Anggaran 2004 yang dicairkan<br />

pada Tahun Anggaran 2005 sebesar Rp238.177.654,00, sehingga realisasi belanja<br />

seharusnya adalah sebesar Rp257.169.384.632,40 {Rp258.777.879.631,40 –<br />

(Rp1.370.317.345,00 + Rp238.177.654,00)}. Sehingga Sisa Lebih Perhitungan Anggaran<br />

seharusnya adalah sebesar Rp9.810.616.656,00 (Rp266.980.001.288,40 -<br />

Rp257.169.384.632,40). Dengan demikian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran disajikan<br />

lebih rendah sebesar Rp238.177.654,00 (Rp9.810.616.656,00 - Rp9.572.439.002,00).<br />

Hal ini tidak sesuai dengan:<br />

a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan <strong>Keuangan</strong> antara<br />

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah:


15<br />

1) Pasal 88 yang menyatakan dana dekonsentrasi merupakan bagian anggaran<br />

kementerian negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan<br />

anggaran kementerian negara/lembaga.<br />

2) Pasal 90 Ayat (1) yang menyatakan penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan<br />

dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam<br />

pelaksanaan tugas pembantuan dan desentralisasi.<br />

3) Pasal 97 Ayat (1) yang menyatakan penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan<br />

tugas pembantuan dilakukan secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam<br />

pelaksanaan dekonsentrasi dan desentralisasi.<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang<br />

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dalam pelaksanaan dekonsentrasi<br />

dan tugas pembantuan:<br />

1) Pasal 2 Ayat (4) yang menyatakan pencatatan dan pengelolaan keuangan dalam<br />

penyelenggaraan Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari APBD.<br />

2) Pasal 3 Ayat (3) yang menyatakan pencatatan dan pengelolaan keuangan dalam<br />

penyelenggaraan tugas pembantuan dilakukan secara terpisah dari APBD dan<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.<br />

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Pasal 18 Ayat (7) yang<br />

menyatakan bahwa Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) berlaku sampai akhir<br />

tahun anggaran yang bersangkutan.<br />

d. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan<br />

Perhitungan APBD Pasal 1 dan 4 yang menyatakan bahwa Perhitungan APBD adalah<br />

realisasi penerimaan dan pengeluaran dalam satu tahun anggaran tertentu. Dasar<br />

Perhitungan APBD adalah penerimaan dan pengeluaran yang telah<br />

dipertanggungjawabkan secara sah menurut ketentuan pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah<br />

yang berlaku dalam satu tahun anggaran yang bersangkutan.<br />

Hal tersebut mengakibatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang disajikan<br />

dalam Perhitungan APBD lebih rendah sebesar Rp238.177.654,00 sehingga tidak<br />

menggambarkan informasi keuangan yang sebenarnya.


16<br />

Keadaan ini terjadi karena Sub Bagian Pembukuan mencatat dana pemerintah<br />

pusat sebagai penerimaan dan pengeluaran APBD serta pencairan SPMU yang melebihi<br />

Tahun Anggaran 2004 sebagai pengeluaran Tahun Anggaran 2004.<br />

Kepala Sub Bagian Pembukuan menyatakan bahwa hal tersebut diakui. Akan<br />

tetapi karena Sisa Lebih Perhitungan APBD TA. 2004 sudah disahkan, hal tersebut akan<br />

menjadi perhatian pada tahun anggaran berikutnya.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan secara tertulis Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dan jajarannya<br />

memperbaiki/mengoreksi kembali sisa lebih tersebut.<br />

b. Menegur secara tertulis kepada Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> atas kelalaiannya<br />

mentolerir pencairan SPMU melewati tahun anggaran berjalan. Jika terjadi kesalahan<br />

berulang dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun<br />

1980.


17<br />

2. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Purna Bhakti Anggota DPRD Sebesar<br />

Rp217.590.000,00<br />

Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah<br />

(DPRD) dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di<br />

daerah, maka kegiatan DPRD dimaksud perlu didukung dengan pembiayaan yang<br />

memadai sesuai dengan ketentuan pengaturan hak-hak keuangan dan administratif<br />

Anggota DPRD.<br />

Untuk itu dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong telah dianggarkan Biaya<br />

Penunjang Kegiatan (Pasal 2.2.1.1093) sebesar Rp3.527.400.000,00 dengan realisasi<br />

sebesar Rp3.527.400.000,00 atau 100%. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat<br />

Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan DPRD diketahui bahwa salah satu<br />

pengeluaran yang telah direalisasikan dari Biaya Penunjang Kegiatan pada bulan Juni<br />

2004 adalah pembayaran tunjangan purna bakti untuk Anggota DPRD sebesar<br />

Rp600.000.000,00 untuk 40 orang atau masing-masing sebesar Rp15.000.000,00.<br />

Realisasi pemberian tunjangan purna bhakti tersebut menyalahi ketentuan Surat Edaran<br />

Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 perihal Pedoman<br />

tentang Kedudukan <strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD, yang digunakan sebagai<br />

pedoman tidak menyebutkan adanya aturan mengenai uang jasa pengabdian atau<br />

tunjangan purna bakti.<br />

Selanjutnya, pada tanggal 28 Agustus 2004 terbit Peraturan Pemerintah Nomor 24<br />

Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan <strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD<br />

yang mengatur tentang Uang Jasa Pengabdian yang besarnya disesuaikan dengan masa<br />

bhakti Pimpinan dan Anggota DPRD. Untuk masa bhakti sampai dengan 5 (lima) tahun<br />

diberikan uang jasa pengabdian setinggi-tingginya 6 (enam) bulan uang representasi.<br />

Sehingga besarnya uang jasa pengabdian (purna bhakti) maksimum yang dapat diberikan<br />

adalah sebagai berikut:


18<br />

Uang Representasi Uang Jasa Pengabdian Jumlah Orang Jumlah Seluruhnya<br />

Ketua 2.100.000,00 12.600.000,00 1 12.600.000,00<br />

Wk. Ketua 1.680.000,00 10.080.000,00 2 20.160.000,00<br />

Anggota 1.575.000,00 9.450.000,00 37 349.650.000,00<br />

Jumlah 382.410.000,00<br />

Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran tunjangan purna bhakti sebesar<br />

Rp217.590.000,00 (Rp600.000.000,00 - Rp382.410.000,00).<br />

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan:<br />

a. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003<br />

perihal Pedoman tentang Kedudukan <strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD yang<br />

tidak mengatur mengenai uang jasa pengabdian atau tunjangan purna bakti.<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan<br />

<strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 23 Ayat (1) yang menyatakan bahwa<br />

Pimpinan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa<br />

bhaktinya diberikan uang jasa pengabdian dan Ayat (3) butir f yang menyatakan<br />

besarnya uang jasa pengabdian disesuaikan dengan masa bhakti Pimpinan dan<br />

Anggota DPRD, untuk masa bhakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang<br />

jasa pengabdian setinggi-tingginya 6 (enam) bulan uang representasi.<br />

Hal tersebut di atas mengakibatkan tunjangan purna bhakti yang telah terlanjur<br />

dibayarkan ternyata melebihi ketentuan sebesar Rp217.590.000,00.<br />

Kenyataan ini terjadi karena adanya keinginan Anggota DPRD untuk memperoleh<br />

tunjangan purna bhakti sebesar-besarnya tanpa mempedomani ketentuan yang berlaku<br />

dan Sekretaris DPRD sebagai penanggung jawab anggaran lalai dalam melaksanakan<br />

tugas tidak mengacu pada ketentuan yang berlaku.<br />

Sekretaris DPRD Kabupaten Rejang Lebong menjelaskan bahwa pembayaran<br />

tunjangan purna bhakti untuk Anggota DPRD didasarkan atas informasi akan<br />

diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 yang mengatur mengenai<br />

hal tersebut.


19<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar memerintahkan<br />

Sekretaris DPRD untuk menarik kelebihan pembayaran tunjangan purna bhakti sebesar<br />

Rp217.590.000,00 dari para penerima dan menyetorkannya ke Kas Daerah dan jika tidak<br />

dilaksanakan akan diselesaikan secara hukum di Pengadilan Negeri.


20<br />

3. Kesalahan Pembebanan Pada Realisasi Belanja Rutin Sebesar Rp1.245.838.974,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah ditetapkan<br />

anggaran belanja rutin pada Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp32.209.306.200,00 dengan<br />

realisasi sebesar Rp30.108.307.836,00 atau 93,48% , Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong> sebesar Rp11.665.973.522,17 dengan realisasi sebesar Rp9.574.090.895,00<br />

atau 82,07%, dan Pos Pengeluaran yang Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar<br />

Rp4.627.060.426,00 dengan realisasi sebesar Rp3.994.214.250,00 atau 86,32%.<br />

Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas bukti-bukti pertanggungjawaban<br />

bendaharawan pada Pos Sekretariat Daerah (Pos 2.2.3), Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong> (Pos 2.13.1), dan Pos Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain (Pos<br />

2.14.1) diketahui bahwa terdapat kesalahan pembebanan pengeluaran sebesar<br />

Rp1.245.838.974,00, yaitu:<br />

a. Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp319.780.200,00.<br />

Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai pembebanannya, terdiri dari:<br />

1) Pasal Barang Cetakan Dipakai Habis (2.2.3.1011.20) sebesar Rp7.500.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya pada Dinas Parsenibud Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

2) Pasal Langganan Listrik, Telepon Dan Air (2.2.3.1011.60) sebesar Rp168.700,00<br />

digunakan untuk membayar tagihan dari kantor Pos dan Giro.<br />

3) Pasal Lain-lain Ongkos Kantor (2.2.3.1011.90) sebesar Rp48.414.500,00<br />

digunakan antara lain untuk bantuan biaya dalam rangka kunjungan tamu<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya perjalanan dinas, bantuan<br />

biaya berobat, bantuan biaya THR petugas kebersihan.<br />

4) Pasal Lain-lain Inventaris Kantor (2.2.3.1012.90) sebesar Rp3.345.000,00<br />

digunakan untuk membayar telepon flexi Dinas Pertanian Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

5) Pasal Lain-lain Biaya Pendidikan (2.2.2.1013.90) sebesar Rp22.250.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya transportasi dan akomodasi pelaksanaan<br />

pengawasan di Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya pengurusan formasi


21<br />

PNS Rejang Lebong tahun 2004 dan bantuan biaya mengikuti pendidikan S2<br />

sebanyak 19 orang.<br />

6) Pasal Biaya Operasional (2.2.3.1084) sebesar Rp86.600.000,00 antara lain<br />

digunakan untuk bantuan biaya operasional Bupati Kepahiang & Lebong masing-<br />

masing sebesar Rp5.000.000,00 untuk bulan Januari 2004, bantuan biaya berobat,<br />

bantuan biaya dalam rangka sosialisasi UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan<br />

UU No. 5.<br />

7) Pasal Biaya Kesejahteraan Pegawai (2.2.3.1091) sebesar Rp41.065.800,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya minum Kantor Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong, bantuan biaya pada ikatan penderita cacat Indonesia Dharma Karya<br />

Surakarta, bantuan biaya korban musibah angin ribut di kelurahan Jalan Baru,<br />

dan lain-lain.<br />

8) Pasal Biaya Tamu Pemerintah (2.2.3.1100) sebesar Rp110.436.200,00 digunakan<br />

untuk bantuan biaya operasional Danrem 041 Gamas, pembayaran biaya minum<br />

pegawai Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya pemeliharaan<br />

barang inventaris di rumah dinas Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong,<br />

dan lain-lain.<br />

b. Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> sebesar Rp108.484.800,00.<br />

Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai pembebanannya terdapat pada Pasal<br />

Subsidi kepada Daerah Bawahan (2.13.1.1123) sebesar Rp108.484.800,00 yang<br />

digunakan untuk bantuan biaya belanja rutin bupati, bantuan biaya kodim, bantuan<br />

biaya brimob, dan bantuan untuk penyusunan pertanggungjawaban Bupati.<br />

c. Pos Pengeluaran yang Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar Rp817.573.974,00.<br />

Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai pembebanannya, terdiri dari:<br />

1) Pasal Bantuan untuk Organisasi Vertikal Lainnya (2.14.1.1132) sebesar<br />

Rp213.400.000,00 digunakan untuk bantuan biaya pada Yayasan Taman Siswa<br />

Curup, bantuan biaya LBA Columbia, bantuan biaya pada paguyuban masyarakat<br />

Jawa Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya yayasan Pat Petulai,<br />

dan lain sebagainya.


22<br />

2) Pasal Bantuan untuk Organisasi Profesi (2.14.1.1134) sebesar Rp604.173.974,00<br />

digunakan untuk bantuan pada sanggar Bumei Pat Petulai Kabupaten Rejang<br />

Lebong, bantuan biaya pada pengurus Aliansi Masyarakat Bengkulu, bantuan<br />

biaya pada PKD Gerakan Pemuda Ansor Rejang Lebong, bantuan biaya pada<br />

PMI cabang Rejang Lebong tahun 2004, dan lain-lain.<br />

(Rincian lihat Lampiran 1).<br />

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994<br />

tentang Pelaksanaan APBD:<br />

a. Pasal 6 Ayat (4) menetapkan dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran<br />

daerah untuk tujuan lain yang ditetapkan dalam anggaran belanja daerah.<br />

b. Pasal 41 Ayat (2) yang menyatakan bahwa biro/bagian keuangan mengadakan<br />

verifikasi terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketepatan<br />

tujuan pengeluaran, ketepatan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian<br />

dan kebenaran serta sahnya tagihan.<br />

c. Pasal 48 Ayat (1) dan (3) menetapkan bahwa penggeseran biaya dapat dilakukan<br />

hanya untuk jenis-jenis pengeluaran dalam lingkungan satu belanja, satu pos dan satu<br />

bagian anggaran yang ditampung dalam perubahan anggaran dan tidak<br />

diperkenankan langsung ditampung dalam perhitungan APBD.<br />

Hal tersebut mengakibatkan Perhitungan APBD tidak mencerminkan realisasi<br />

belanja senyatanya pada mata pasal pengeluaran bersangkutan.<br />

Hal ini terjadi karena:<br />

a. Adanya disposisi Atasan Langsung Bendaharawan dan atau pejabat berwenang yang<br />

memerintahkan Bendaharawan untuk menyediakan dana dan membayar pengeluaran-<br />

pengeluaran yang jelas-jelas telah melanggar disiplin anggaran.<br />

b. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dan jajarannya lalai, tidak cermat dalam melakukan<br />

verifikasi atas SPJ Bendaharawan.<br />

Atas permasalahan tersebut, Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah menjelaskan<br />

bahwa terjadinya kesalahan pembebanan pada beberapa pos tersebut disebabkan


23<br />

anggaran untuk pos dimaksud telah habis sedangkan pengeluaran tersebut penting,<br />

sehingga dibebankan pada pos lain yang masih ada anggarannya. Hal tersebut akan<br />

menjadi perhatian di masa mendatang.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

c. Menegur secara tertulis kepada para pejabat dan atau Atasan Langsung<br />

Bendaharawan untuk tidak mendisposisikan pembayaran yang menyalahi disiplin<br />

anggaran dan ketentuan yang berlaku.<br />

d. Memerintahkan kepada Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran<br />

kegiatan yang nyata-nyata telah menyalahi ketentuan tersebut serta meningkatkan<br />

pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan APBD. Jika terjadi kesalahan<br />

berulang dikenakan sanksi PP Nomor 30 Tahun 1980.


24<br />

4. Pembentukan Dana Cadangan Kabupaten Rejang Lebong Menyalahi Ketentuan<br />

Sebesar Rp590.000.000,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah dianggarkan<br />

belanja rutin sebesar Rp217.023.216.643,17 dengan realisasi sebesar<br />

Rp205.362.409.162,00 atau 94,63%. Dari belanja rutin Tahun Anggaran 2004 tersebut,<br />

telah dianggarkan pembentukan dana cadangan (Pasal 2.2.3.1093) sebesar<br />

Rp590.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp590.000.000,00 atau 100%.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen pendukung Perhitungan APBD pada<br />

Sub Bagian Anggaran, diketahui bahwa pembentukan dana cadangan tersebut ternyata<br />

tidak ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah tentang Pembentukan Dana Cadangan<br />

Kabupaten Rejang Lebong. Selain itu dana cadangan tersebut tidak dikelola pada suatu<br />

rekening khusus dan posisi dana cadangan tidak dilaporkan dalam Perhitungan APBD.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an lebih lanjut atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan Rutin<br />

Sekretariat Daerah selaku pengelola dana cadangan, diketahui bahwa dana cadangan<br />

tersebut langsung digunakan pada Tahun Anggaran 2004 untuk pembebasan tanah lokasi<br />

Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kabupaten Rejang Lebong, sesuai dengan Nota Dinas<br />

Asisten I No.140/157/Bag.1 tanggal 31 Mei 2004. Berdasarkan keterangan Sekretaris<br />

Daerah Kabupaten Rejang Lebong diketahui bahwa tanah tersebut rencananya akan<br />

diberikan kepada SPN dengan status pinjam pakai, yang prosesnya sedang diajukan<br />

kepada DPRD Rejang Lebong. Dengan demikian dana cadangan tersebut seharusnya<br />

tidak perlu dibentuk, mengingat pengalokasiannya masih dapat disediakan dalam satu<br />

tahun anggaran dan tidak memerlukan suatu Perda tentang Pembentukan Dana<br />

Cadangan.<br />

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan:<br />

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 172<br />

Ayat (1) yang menyatakan bahwa pemerintah daerah dapat membentuk dana<br />

cadangan guna membiayai kebutuhan tertentu yang dananya tidak dapat disediakan<br />

dalam satu tahun anggaran.


25<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan<br />

Pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah:<br />

1) Pasal 18 Ayat (3) yang menyatakan bahwa pengeluaran untuk menutup<br />

kebutuhan sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang<br />

pembentukan Dana Cadangan dibebankan pada rekening dana cadangan.<br />

2) Pasal 18 Ayat (4) yang menyatakan bahwa posisi dana cadangan dilaporkan<br />

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban APBD.<br />

Keadaan tersebut di atas mengakibatkan pembentukan Dana Cadangan yang telah<br />

direalisasi sebesar Rp590.000.000,00 dan tidak dikelola dalam rekening khusus tersebut<br />

menyalahi ketentuan yang akan membuka peluang penyalahgunaan uang daerah.<br />

Hal tersebut terjadi karena Panitia Anggaran yang terdiri dari Pejabat Eksekutif dan<br />

Legislatif lalai tidak mempedomani ketentuan dalam pembentukan dana cadangan.<br />

Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong menjelaskan bahwa hal tersebut<br />

terjadi karena kesalahan dalam mengartikan dana cadangan, yaitu dana yang digunakan<br />

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang tidak ada anggarannya, dan selanjutnya<br />

akan segera menyelesaikan dokumen pinjam pakai tersebut.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar menegur secara tertulis<br />

kepada Panitia Anggaran untuk mempedomani ketentuan yang berlaku mengenai<br />

pembentukan dana cadangan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut<br />

dengan melengkapi dokumen pinjam pakai atas tanah yang telah dibebaskan untuk SPN.


26<br />

5. Realisasi Belanja Rutin Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong>, dan Pos Tidak Te rmasuk Bagian Lain Tidak Sesuai Peruntukan<br />

Sebesar Rp2.095.693.924,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 ditetapkan<br />

anggaran untuk Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp32.209.306.200,00 dan telah<br />

direalisasikan sebesar Rp30.108.307.836,00 atau 93,48%, Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong> sebesar Rp11.665.973.522,17 dengan realisasi sebesar Rp9.574.090.895,00<br />

atau 82,07% dan Pos Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar<br />

Rp4.627.060.426,00 dengan realisasi sebesar Rp3.994.214.250,00 atau 86,32% .<br />

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 pada<br />

Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> dan Pos Tidak Termasuk<br />

Bagian Lain diketahui bahwa beberapa pasal pengeluaran telah direalisasikan tidak<br />

sesuai peruntukan sebesar Rp2.095.693.924,00, yaitu terdiri dari:<br />

a. Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp1.667.465.450,00<br />

1) Pasal Barang Cetakan Dipakai Habis (2.2.3.1011.20) sebesar Rp750.000,00<br />

dikeluarkan untuk bantuan kepada wartawan, a.n. Safarudin. Seharusnya pasal ini<br />

digunakan untuk penggandaan, foto copy, langganan surat kabar, majalah,dan<br />

lain-lain.<br />

2) Pasal Lain-lain Ongkos Kantor (2.2.3.1011.90) sebesar Rp3.842.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya dalam rangka acara dekorasi di rumah dinas<br />

Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp2.842.000,00 dan<br />

bantuan biaya pemimpin redaksi Halilintar Bengkulu sebesar Rp1.000.000,00.<br />

3) Pasal Biaya Pengembangan dan Peningkatan <strong>Keuangan</strong> Daerah (2.2.3.1028)<br />

sebesar Rp680.450.000,00 antara lain digunakan untuk:<br />

a) Bantuan biaya pada wartawan sebesar Rp500.000,00<br />

b) Bantuan biaya pada Panitia Anggaran DPRD sebesar Rp68.000.000,00<br />

c) Bantuan biaya rapat DPRD sebesar Rp30.000.000,00<br />

d) Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya perjalanan dinas sebesar<br />

Rp580.500.000,00


27<br />

e) Biaya rental mobil dan akomodasi penyerahan gaji ke Kepahiang sebesar<br />

Rp1.450.000,00<br />

4) Pasal Biaya Administrasi <strong>Keuangan</strong> Daerah (2.2.3.1049) sebesar<br />

Rp356.675.450,00 antara lain diguna kan untuk:<br />

a) Bantuan biaya ATK sebesar Rp265.572.450,00<br />

b) Bantuan biaya untuk benda pos sebesar Rp300.000,00<br />

c) Bantuan biaya HUT RI sebesar Rp5.236.000,00<br />

d) Bantuan biaya THR Idul Adha untuk Staf Bagian <strong>Keuangan</strong> sebesar<br />

Rp8.200.000,00<br />

e) Bantuan biaya pembelian pesawat telepon sebesar Rp13.250.000,00<br />

f) Bantuan biaya service kendaraan sebesar Rp500.000,00<br />

g) Pengeluaran untuk biaya perjalanan dinas sebesar Rp63.000.000,00<br />

h) Bantuan biaya telepon sebesar Rp617.000,00<br />

5) Pasal Biaya Operasional (2.2.3.1084)<br />

a) Biaya operasional sebesar Rp3.000.000,00 telah dikeluarkan untuk bantuan<br />

kepada 4 orang anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong pembekalan di<br />

Jakarta sebesar Rp2.000.000,00 dan bantuan pada Wakapolres sebesar<br />

Rp1.000.000,00.<br />

b) Biaya operasional pada Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp578.205.000,00<br />

digunakan untuk biaya perjalanan dinas pada:<br />

(1) Bupati dan Wakil Bupati sebesar Rp171.100.000,00<br />

(2) Sekretariat Daerah sebesar Rp366.205.000,00<br />

(3) Bappeda sebesar Rp7.500.000,00<br />

(4) Bawasda sebesar Rp16.900.000,00<br />

(5) Kantor Perhubungan sebesar Rp8.000.000,00<br />

(6) RSUD sebesar Rp2.000.000,00<br />

(7) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sebesar Rp3.500.000,00<br />

(8) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil sebesar Rp3.000.000,00<br />

(Rincian lihat Lampiran 2a)


28<br />

Pengeluaran pasal biaya operasional Sekretariat Daerah untuk biaya-biaya<br />

perjalanan dinas Bupati dan Wakil Bupati, pejabat dan staf di Sekretariat Daerah<br />

Kabupaten Rejang Lebong dan unit-unit kerja lain pada Sekretariat Daerah<br />

Kabupaten Rejang Lebong seharusnya tidak diperkenankan, karena pada masing-<br />

masing pos tersebut sudah tersedia anggaran untuk biaya perjalanan dinas.<br />

6) Pasal Biaya Kesejahteraan Pegawai (2.2.3.1091) sebesar Rp28.250.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya dalam rangka kegiatan di rumah dinas Sekretaris<br />

Daerah Rejang Lebong, bantuan THR kepada Muspida TNI, Polri dan lainnya,<br />

serta bantuan biaya untuk 5 orang Kanit Polres Rejang Lebong.<br />

7) Pasal Biaya Tamu Pemerintah (2.2.3.1100) sebesar Rp16.293.000,00 antara lain<br />

digunakan untuk:<br />

a) Bantuan untuk Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD sebesar<br />

Rp2.500.000,00<br />

b) Bantuan biaya untuk pembelian peralatan pakaian sebesar Rp1.500.000,00<br />

c) Bantuan biaya penyelesaian dokumentasi (cetak foto pernikahan putri Bupati)<br />

sebesar Rp3.293.000,00<br />

d) Bantuan dan sertifikat hak pakai atas tanah SPN sebesar Rp4.000.000,00<br />

e) Pembayaran uang muka pembebasan lahan untuk monumen pesawat di<br />

DMHB sebesar Rp5.000.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> sebesar Rp305.753.474,00.<br />

Pengeluaran ini terdapat pada Pasal Subsidi kepada daerah bawahan (2.13.1.1123)<br />

sebesar Rp305.753.474,00 yang digunakan untuk bantuan biaya pembuatan<br />

monumen pesawat terbang dan bantuan biaya halal bihalal ikatan warga Sumatera<br />

Bagian Selatan di Jawa Barat. Seharusnya pasal ini digunakan untuk bantuan kepada<br />

daerah yang wajib dibantu, dalam hal ini Kabupaten Rejang Lebong wajib<br />

memberikan bantuan dana kepada Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang<br />

(daerah pemekaran Kabupaten Rejang Lebong) guna menunjang kegiatan<br />

pemerintahan sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang pembentukan<br />

Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang Pasal 16 Ayat (3) yang menyatakan:<br />

Kabupaten Rejang Lebong wajib memberikan bantuan dana kepada Kabupaten


29<br />

Lebong dan Kabupaten Kepahiang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, sekurang-<br />

kurangnya sebesar dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemerintahan di daerah<br />

pemekaran selama belum dimekarkan.<br />

c. Pos Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar Rp122.475. 000,00, terdiri<br />

atas:<br />

1) Bantuan untuk Instansi Vertikal Lainnya (Pasal 2.14.1.1132) sebesar<br />

Rp13.550.000,00 antara lain digunakan untuk bantuan biaya pada anggota polres,<br />

jaksa.<br />

2) Bantuan untuk parpol (Pasal 2.14.1.1133) sebesar Rp37.500.000,00 antara lain<br />

digunakan untuk bantuan biaya pada anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong<br />

(Sdr. Umar Bakri), bantuan biaya tamu Kapolres, bantuan biaya tamu Korem.<br />

Seharusnya pasal ini digunakan untuk membantu kegiatan partai-partai politik.<br />

3) Bantuan untuk Organisasi Profesi (Pasal 2.14.1.1134) sebesar Rp71.425.000,00<br />

digunakan antara lain untuk bantuan biaya pada ajudan ibu Bupati (Sdr. Marito)<br />

dalam rangka pernikahan di Medan, bantuan biaya pada wartawan, dan<br />

sebagainya. Seharusnya pasal ini digunakan untuk bantuan pada organisasi<br />

profesi PWI, KONI, MUI, KNPI, dan lain-lain.<br />

(Rincian lihat Lampiran 2b)<br />

Dengan demikian pengeluaran pada Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi Hasil dan<br />

Bantuan <strong>Keuangan</strong> dan Pos Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain memboroskan<br />

keuangan daerah sebesar Rp2.095.693.924,00 (Rp1.667.465.450,00 + Rp305.753.474,00<br />

+ Rp122.475.000,00).<br />

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2<br />

Tahun 1994 tentang Pelaksanaan APBD:<br />

a. Pasal 6 Ayat (4) yang menyatakan dilarang melakukan pengeluaran atas beban<br />

Anggaran Daerah untuk tujuan-tujuan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja<br />

Daerah.


30<br />

b. Pasal 12 huruf a yang menyatakan Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dilakukan<br />

berdasarkan kepada prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan<br />

kebutuhan teknis yang disyaratkan.<br />

c. Pasal 41 Ayat (2) yang menyatakan bahwa Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengadakan<br />

verifikasi terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketetapan<br />

tujuan pengeluaran, ketetapan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian<br />

dan kebenaran serta sahnya tagihan.<br />

Hal tersebut mengakibatkan telah terjadinya penyimpangan penggunaan keuangan<br />

daerah yang memboroskan keuangan daerah sebesar Rp2. 095.693.924,00.<br />

Hal ini terjadi karena:<br />

a. Adanya disposisi-disposisi dari Atasan Langsung Bendaharawan dan atau pejabat<br />

yang berwenang yang memerintahkan Bendaharawan untuk menyediakan dana dan<br />

membayar pengeluaran-pengeluaran tersebut meskipun telah menyalahi ketentuan.<br />

b. Kelalaian Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> cq. Kepala Sub Bagian Perbenda haraan tidak<br />

cermat memverifikasi SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.<br />

Kepala Sub Bagian Perbendaharaan menyatakan bahwa untuk masa yang akan<br />

datang Bendaharawan harus mempedomani ketentuan yang berlaku dalam mengeluarkan<br />

dana anggaran serta akan dilakukan koordinasi antara Sub Bagian Perbendaharaan,<br />

Anggaran dan Verifikasi atas SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Menegur secara tertulis kepada para pejabat dan atau Atasan Langsung<br />

Bendaharawan untuk tidak mendisposisikan pembayaran yang nyata-nyata telah<br />

menyalahi ketentuan.<br />

b. Memerintahkan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran yang tidak<br />

sesuai peruntukan tersebut. Jika terjadi kesalahan berulang dikenakan sanksi PP<br />

Nomor 30 Tahun 1980.


31<br />

6. Penganggaran dan Penggunaan Biaya Pendidikan, Biaya Uang Perangsang, Biaya<br />

Operasional, Biaya Kesejahteraan Pegawai, Biaya Pembinaan Aparatur<br />

Pemerintah dan Biaya Team yang Dibentuk oleh Bupati Menyalahi Ketentuan<br />

Sebesar Rp9.856.823.143,00<br />

Untuk mendukung pelaksanaan kinerja aparat daerah agar mencapai hasil yang<br />

maksimal, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menganggarkan Biaya<br />

Pendidikan, Biaya Uang Perangsang, Biaya Operasional, dan Biaya Kesejahteraan<br />

Pegawai pada beberapa pos belanja rutin daerah.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong Tahun Anggaran 2004 dan Surat Pertanggungjawaban Bendaharawan diketahui<br />

bahwa terdapat pengalokasian anggaran untuk Biaya Pendidikan (pasal 1013), Biaya<br />

Uang Perangsang (pasal 1081), Biaya Operasional (pasal 1084), dan Biaya<br />

Kesejahteraan Pegawai (pasal 1090) di luar unit kerja yang ditetapkan dalam Instruksi<br />

Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Penyusunan dan<br />

Pelaksanaan APBD sebesar Rp2.363.290.000,00 dengan realisasi sebesar<br />

Rp2.004.948.143,00 atau 84,84%, dengan rincian sebagai berikut:<br />

a. Biaya Pendidikan (Pasal 1013) dianggarkan pada empat unit kerja sebesar<br />

Rp630.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp563.650.000,00 atau 89,47%, yaitu:<br />

No. Pos Uraian Anggaran Realisasi %<br />

1 2.2.1 DPRD/Sekretariat DPRD 470.000.000,00 419.000.000,00 89,15<br />

2 2.2.4 Dispenda 5.000.000,00 4.750.000,00 95<br />

3 2.5.2 RSU Curup 65.000.000,00 49.900.000,00 76,77<br />

4 2.7.6 Kesbang Linmas 90.000.000,00 90.000.000,00 100<br />

J U M L A H 630.000.000,00 563.650.000,00 89,47<br />

b. Biaya Uang Perangsang (Pasal 1081) dianggarkan pada Pos Rumah Sakit Umum<br />

Curup (2.5.2) sebesar Rp30.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp24.185.100,00<br />

atau 80,62%.


32<br />

c. Biaya Operasional (Pasal 1084) dianggarkan pada lima unit kerja sebesar<br />

Rp1.221.250.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.035.234.000,00 atau 84,77%,<br />

yaitu:<br />

No. Pos Uraian Anggaran Realisasi %<br />

1 2.2.7 Kantor SatPol PP 351.000.000,00 343.875.000,00 97,97<br />

2 2.4.1 Kantor Perhubungan 182.500.000,00 119.491.500,00 65,47<br />

3 2.7.6 Kantor Kesbang Linmas 650.000.000,00 534.492.500,00 82,23<br />

4 2.8.3 Dinas Koperasi 12.750.000,00 12.375.000,00 97,06<br />

5 2.9.2 Dinas Pertambangan dan Energi 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00<br />

J U M L A H 1.221.250.000,00 1.035.234.000,00 84,77<br />

d. Biaya Kesejahteraan pegawai (Pasal 1090) dianggarkan pada Pos Rumah Sakit<br />

Umum Curup (2.5.2) sebesar Rp482.040.000,00 dengan realisasi sebesar<br />

Rp381.879.043,00 atau 79,22%.<br />

Selain hal tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong juga telah<br />

menganggarkan dan merealisasikan pengeluaran atas beban APBD Tahun Anggaran<br />

2004 berupa pembukaan pasal-pasal baru sebesar Rp8.059.600.000,00 dengan realisasi<br />

sebesar Rp7.851.875.000,00 atau 97,42%, dengan rincian sebagai berikut:<br />

a. Biaya Pembinaan Aparatur Pemerintah (Pasal 2.2.3. 1094) dianggarkan sebesar<br />

Rp7.257.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp7.050.290.000,00 atau 97,14%.<br />

Biaya ini antara lain digunakan untuk:<br />

1) Biaya koordinasi keuangan Sekda sebesar 37.500.000,00<br />

2) Biaya penunjang tugas-tugas pengelolaan keuangan sebesar Rp183.860.000,00<br />

3) Bantuan Operasional kepada Unsur Muspida (Kajari, DanDim dan Kapolres)<br />

sebesar Rp45.000.000,00<br />

4) Biaya mobilitas awal Anggota DPRD Rejang Lebong sebesar Rp800.000.000,00<br />

5) Biaya operasional Bupati untuk pembudayaan Otonomi Daerah sebesar<br />

Rp5.200.000.000,00<br />

6) Lain-lain sebesar Rp783.930.000,00<br />

b. Biaya Team yang dibentuk oleh Bupati Rejang Lebong (Pasal 2.2.3.1096)<br />

dianggarkan sebesar Rp801.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp801.585.000,00


33<br />

atau 99,97%. Biaya ini digunakan antara lain untuk honor dan insentif panitia atau<br />

tim yang dibentuk Bupati untuk pengadaan barang, penertiban, dan operasi terpadu.<br />

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Re jang Lebong telah menggunakan anggaran<br />

tidak sesuai ketentuan sebesar Rp9.856.823.143,00 (Rp2.004.948.143,00 +<br />

Rp7.851.875.000,00).<br />

Hal tersebut di atas bertentangan dengan:<br />

a. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 jo Surat Edaran Menteri<br />

Dalam Negeri Nomor 903/628/PUMDA tanggal 22 Mei 2000 jo Surat Edaran<br />

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 903/2375/SJ tanggal 7<br />

November 2000 jo Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/2477/SJ tanggal<br />

5 Desember 2001 perihal Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD<br />

Tahun Anggaran 2002 menyatakan bahwa penggunaan Biaya Pendidikan (Pasal<br />

1013) dibuka hanya pada Pos Sekretariat Daerah, Biaya Uang Perangsang dan<br />

Insentif (Pasal 1081) dibuka hanya pada pos 2.2.3 Sekretariat Daerah dan pos 2.2.4<br />

Dipenda, Biaya Operasional (Pasal 1084) dibuka hanya pada pos 2.2.3 Sekretariat<br />

Daerah, pos 2.2.4 Dipenda, dan Pos Kecamatan, serta Biaya Kesejahteraan Pegawai<br />

(Pasal 1090) dibuka hanya pada Pos 2.2.3 Sekretariat Daerah.<br />

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Pasal 12 point a. yang<br />

menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran belanja daerah dilakukan berdasarkan<br />

kepada prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan<br />

teknis yang disyaratkan.<br />

Hal ini mengakibatkan:<br />

a. Pengeluaran dana anggaran sebesar Rp2.004.948.143,00 tersebut tidak dapat<br />

dikendalikan secara efektif oleh Sekretariat Daerah dan sangat tergantung kepada<br />

kebijakan masing-masing Kepala Dinas/<strong>Badan</strong>/Kantor sehingga membuka peluang<br />

penyalahgunaan wewenang atas dana anggaran tersebut.<br />

b. Pengeluaran dana anggaran sebesar Rp7.851.875.000,00 untuk Biaya Pembinaan<br />

Aparatur Pemerintah (2.2.3.1094) dan Biaya Team yang dibentuk oleh Bupati Rejang<br />

Lebong (2.2.3.1096) tersebut memboroskan keuangan daerah.


34<br />

Hal tersebut terjadi karena Panitia Anggaran yang terdiri dari Pejabat Eksekutif<br />

dan Legislatif dengan sengaja menganggarkan biaya-biaya tersebut walaupun nyata-<br />

nyata telah menyimpang dari ketentuan yang berlaku.<br />

Kepala Sub Bagian Anggaran membenarkan hal tersebut dan akan dijadikan<br />

acuan dalam penganggaran dan penggunaan anggaran belanja rutin pada tahun anggaran<br />

mendatang.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Menegur secara tertulis kepada Panitia Anggaran dan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong><br />

untuk tidak memperkenankan pengalokasian anggaran tersebut secara sendiri-sendiri<br />

pada masing-masing dinas selain yang diperbolehkan menurut ketentuan yang<br />

berlaku.<br />

b. Memerintahkan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran atas<br />

kegiatan yang nyata-nyata telah menyimpang dari ketentuan tersebut serta<br />

meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan APBD. Jika terjadi<br />

kesalahan berulang dikenakan sanksi sesuai PP Nomor 30 Tahun 1980.


35<br />

7. Pengeluaran pada Beberapa Pos Belanja Rutin Daerah Tidak Didukung Bukti yang<br />

Lengkap Sebesar Rp3.442.875.585,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah dialokasikan<br />

dana anggaran Biaya Penunjang Kegiatan Pos Sekretariat DPRD sebesar<br />

Rp3.527.400.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp3.527.400.000,00 atau 100%,<br />

dan Subsidi Kepada Daerah Bawahan sebesar Rp11.665.973.522,17 dengan realisasi<br />

sebesar Rp9.574.090.895,00 atau 82,07%.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ pada Pos Sekretariat DPRD<br />

dan Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> Tahun Anggaran 2004, diketahui hal-hal<br />

sebagai berikut:<br />

a. Terdapat pengeluaran Biaya Penunjang Kegiatan (Pasal 2.2.1.1093) sebesar<br />

Rp2.918.400.000,00 dengan dukungan bukti hanya berupa kwitansi tanda terima<br />

pembayaran dari Bendaharawan Sekretariat DPRD. Pengeluaran tersebut antara lain<br />

digunakan untuk:<br />

1) Peningkatan Kinerja Anggota DPRD sebesar Rp1.182.000.000,00<br />

2) Tunjangan Rumah Tangga Anggota DPRD sebesar Rp1.182.000.000,00<br />

3) Tunjangan Hari Raya Anggota DPRD sebesar Rp75.000.000,00<br />

4) Bantuan Operasional untuk Pimpinan DPRD, Ketua Komisi dan Ketua Fraksi<br />

sebesar Rp197.000.000,00<br />

5) Biaya Operasional Pejabat Sekretariat DPRD sebesar Rp184.000.000,00<br />

6) Peningkatan Kinerja Sekretariat DPRD sebesar Rp56.400.000,00<br />

7) Bantuan Operasional Tenaga Honorer Sekretariat DPRD sebesar<br />

Rp42.000.000,00<br />

b. Terdapat pengeluaran Subsidi Kepada Daerah Bawahan (Pasal 2.13.1.1123) sebesar<br />

Rp524.475.585,00 yang digunakan sebagai bantuan biaya rutin pada Kabupaten<br />

Kepahiang dan Kabupaten Lebong (daerah pemekaran dari Kabupaten Rejang<br />

Lebong) untuk menunjang kegiatan pemerintahan di dua kabupaten tersebut.<br />

Pengeluaran-pengeluaran tersebut hanya dilengkapi dengan kwitansi tanda terima<br />

uang dari Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah dan diketahui atasan langsungnya


36<br />

serta nota dinas permintaan pembayaran uang dari Kabupaten Kepahiang dan<br />

Kabupaten Lebong.<br />

Hal tersebut tidak sesuai dengan:<br />

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Pasal 6 Ayat (2) yang<br />

menyatakan bahwa pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah harus<br />

berdasarkan bukti atas hak yang sah untuk memperoleh pembayaran dan Pasal 41<br />

Ayat (2) yang menyatakan bahwa Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengadakan verifikasi<br />

terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketepatan tujuan<br />

pengeluaran, ketepatan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian dan<br />

kebenaran serta sahnya tagihan.<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Pasal 27 yang menyatakan setiap<br />

pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai<br />

hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.<br />

Keadaan tersebut diatas mengakibatkan pengeluaran keuangan daerah sebesar<br />

Rp3.442.875.585,00 (Rp2.918.400.000,00 + Rp524.475.585,00) menyalahi ketentuan<br />

dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah.<br />

Hal tersebut terjadi karena:<br />

a. Bendaharawan Sekretariat DPRD, Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah dan<br />

Atasan Langsung Bendaharawan mentolerir SPJ yang tidak lengkap dan tidak<br />

memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.<br />

b. Kepala Sub Bagian Verifikasi lalai, tidak cermat dalam melakukan verifikasi SPJ<br />

Bendaharawan.<br />

c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dari Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong>.<br />

Sekretaris DPRD Kabupaten Rejang Lebong dan Bendaharawan Rutin Sekretariat<br />

Daerah membenarkan hal tersebut di atas dan menyatakan bahwa pembayaran dilakukan<br />

sesuai dengan yang tercantum dalam APBD 2004 dan adanya disposisi dari atasan.<br />

Untuk masa yang akan datang menjadi perhatian dan akan dilengkapi dengan bukti-bukti<br />

pendukung sebagai dasar pengeluaran.


37<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan para Bendaharawan untuk mela mpirkan bukti-bukti pendukung yang<br />

lengkap dan sah sebagai bahan pertanggungjawaba n (SPJ) dan jika tidak<br />

dilaksanakan, dikenakan Tindak Pidana/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR).<br />

b. Menegur secara tertulis Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> beserta jajarannya yang lalai<br />

dan tidak cermat melaksanakan tugasnya.<br />

c. Menegur secara tertulis Sekretaris DPRD dan Sekretaris Daerah selaku Atasan<br />

Langsung Bendaharawan untuk lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan<br />

terhadap pelaksanaan Anggaran Daerah..


38<br />

8. Realisasi Belanja Rutin Melebihi Pagu Anggaran yang Disediakan Sebesar<br />

Rp338.899.410,00<br />

APBD merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan<br />

keuangan daerah. Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah<br />

ditetapkan anggaran untuk Belanja Rutin sebesar Rp217.023.216.643,17 dan telah<br />

direalisasikan sebesar Rp205.362.409.162,00 atau 94,63%.<br />

Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ)<br />

Bendaharawan diketahui bahwa terdapat beberapa realisasi pengeluaran belanja rutin<br />

yang melampaui anggaran belanja daerah sebesar Rp338.899.410,00, dengan rincian<br />

sebagai berikut:<br />

No Pasal<br />

Uraian<br />

Anggaran Realisasi Lebih (Kurang)<br />

(Rp) (Rp) (Rp) %<br />

1. 2.2.1.1071 Biaya Perjalanan Dinas 500.000.000,00 500.777.60 0,00 777.600,00 100,15<br />

2. 2.6.1.1053 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 19.350.000,00 22.246.610,00 2.896.610,00 114,97<br />

4. 2.10.1.1102 Penyertaan Modal Pemda 100.000.000,00 172.000.000,00 72.000.000,00 172,00<br />

3. 2.14.1.1132 Bantuan untuk Instansi Vertikal 625.556.000,00 888.781.200,00 263.225.200,00 142,08<br />

Total 1.244.906.000,00 1.583.805.410,00 338.899.410,00 127,22<br />

Hal ini tidak sesuai dengan:<br />

a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan<br />

Pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah, Pasal 5 menyebutkan bahwa APBD<br />

merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam tahun anggaran tertentu dan<br />

Pasal 10 Ayat (2) menyebutkan bahwa jumlah belanja yang dianggarkan dalam<br />

APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja.<br />

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan APBD<br />

Pasal 3 menyatakan bahwa jumlah yang dimuat dalam anggaran belanja daerah<br />

merupakan batas tertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran.


39<br />

Keadaan tersebut diatas mengakibatkan realisasi pengeluaran telah menyalahi<br />

ketentuan tentang penggunaan anggaran keuangan daerah sebesar Rp338.899.410,00.<br />

Hal ini terjadi karena:<br />

a. Kesalahan Bendaharawan lalai, tidak mematuhi disiplin anggaran atas pengeluaran-<br />

pengeluaran tersebut.<br />

b. Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> lalai yang mentolerir pengeluaran anggaran yang<br />

nyata-nyata telah melampaui pagu anggaran yang tersedia.<br />

Atas permasalahan tersebut, Kepala Sub Bagian Verifikasi menjelaskan bahwa hal<br />

tersebut disebabkan kelalaian Bendaharawan dan di masa mendatang akan berkoordinasi<br />

dengan Sub Bagian Anggaran dan Sub Bagian Perbendaharaan dalam proses pencairan<br />

anggaran.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar menegur secara tertulis<br />

kepada Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dan jajarannya serta Bendaharawan atas<br />

kelalaiannya merealisasikan pengeluaran anggaran melampaui pagu anggaran yang<br />

tersedia. Jika terjadi kesalahan berulang dikenakan sanksi Peraturan Pemerintah Nomor<br />

30 Tahun 1980 dan dipertimbangkan untuk tidak ditetapkan sebagai pengelola Anggaran<br />

Daerah.


40<br />

9. Surat Pertanggungjawaban Rutin (SPJR) Belum Disampaikan Oleh Bendaharawan<br />

Sebesar Rp15.654.167,00<br />

Dalam Konsep Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)<br />

Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 tercantum Anggaran Belanja Rutin<br />

sebesar Rp217.023.216.643,17 dan telah direalisasikan sebesa r Rp205.362.409.162,00<br />

atau 94,63%.<br />

Realisasi belanja dipertanggungjawabkan oleh Bendaharawan kepada Bupati<br />

Rejang Lebong melalui Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dalam hal ini Kepala Sub Bagian<br />

Verifikasi setiap bulannya paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya untuk disahkan.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Daftar Penerimaan dan Pengesahan Surat<br />

Pertanggungjawaban (SPJ) pada Sub Bagian Verifikasi diketahui bahwa sampai dengan<br />

saat pemeriksaan 18 Maret 2005, masih terdapat SPJR yang belum disampaikan oleh<br />

Bendaharawan sebesar Rp15.654.167,00, dengan rincian sebagai berikut:<br />

No<br />

Nama Unit Kerja<br />

SPJ yang Telah<br />

Diterima oleh<br />

Subbag Verifikasi<br />

Jumlah SPMU<br />

yang Dicairkan<br />

Selama TA 2004<br />

1 SMAN 1 Kota Padang Jan s/d Nov 2004 23.345.000,00<br />

2 SMPN 4 Curup Jan s/d Nov 2004 47.950.000,00<br />

3 SMPN 1 Kota Padang Jan s/d Nov 2004 23.932.000,00<br />

4 SMPN 2 Rimbo Pengadang Jan s/d Juni 2004 8.117.500,00<br />

5 SMPN 1 Lebong Tengah Jan s/d Nov 2004 32.466.000,00<br />

6 SLTP 2 Bermani Ulu Jan s/d Juli 2004 17.764.000,00<br />

7 SMPN 2 Kota Padang Jan s/d Okt 2004 23.850.000,00<br />

8 Kec. Rimbo Pengadang Jan s/d Nov 2004 11.400.000,00<br />

9 Kec. Lebong Tengah Jan s/d Okt 2004 11.650.500,00<br />

Total 200.475.000,00<br />

Nilai SPJ yang<br />

Telah<br />

Disampaikan<br />

Jumlah yang Belum<br />

Di-SPJ-kan s/d 18<br />

Maret 2004<br />

21.955.000,00 1.390.000,00<br />

47.924.195,00 25.805,00<br />

20.486.555,00 3.445.445,00<br />

7.938.300,00 179.200,00<br />

31.811.164,00 654.836,00<br />

17.736.000,00 28.000,00<br />

19.989.385,00 3.860.615,00<br />

8.675.890,00 2.724.110,00<br />

8.304.344,00 3.346.156,00<br />

184. 820.833,00 15.654.167,00<br />

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun<br />

1994 jo Nomor 2 Tahun1996 tentang Pelaksanaan APBD, antara lain menetapkan:


41<br />

a. Pasal 29 menyatakan bahwa selambat-lambatnya tanggal 10 tiap bulan<br />

Bendaharawan mengirimkan SPJ Pelaksanaan Anggaran Rutin (SPJR) tentang<br />

pengurusan UUDP bulan yang lalu kepada Kepala Daerah.<br />

b. Pasal 30 menyatakan:<br />

1) Ayat (1), apabila SPJR pada tanggal 10 bulan berikutnya belum diterima oleh<br />

Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong>, maka Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengirimkan Surat<br />

Peringatan kepada Atasan Langsung/Pimpro yang bersangkutan.<br />

2) Ayat (2), apabila SPJR tersebut belum juga disampaikan tanggal 20 bulan yang<br />

sama, maka Kepala Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengirimkan Surat Peringatan kedua<br />

dengan tembusan kepada Kepala Daerah.<br />

3) Ayat (3), Kepala Daerah mengambil tindakan penyelesaian keterlambatan<br />

tersebut.<br />

Hal tersebut mengakibatkan terhambatnya proses verifikasi dan pengesahan SPJ<br />

sehingga berpengaruh pada kebenaran angka -angka yang tercantum dalam Perhitungan<br />

APBD Tahun Anggaran 2004, dan ini terbukti yaitu SPJ senilai Rp15.654.167,00 telah<br />

diperhitungkan sebagai pengeluaran definitif dalam Perhitungan APBD Tahun Anggaran<br />

2004, sehingga realisasi anggaran tidak menceminkan keadaan yang sebenarnya.<br />

Keadaan tersebut terjadi karena:<br />

a. Kelalaian masing-masing Bendaharawan dan Atasan Langsung Bendaharawan unit<br />

kerja dalam membuat dan menyampaikan SPJ tidak sesuai dengan batas waktu yang<br />

ditetapkan.<br />

b. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> lalai tetap menerbitkan SPMU bulan berikutnya walaupun<br />

SPJ bulan sebelumnya belum diterima dan disahkan.<br />

c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian anggaran oleh Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong>.<br />

Kepala Sub Bagian Verifikasi menyatakan bahwa kelalaian Bendaharawan dan<br />

Atasan Langsung Bendaharawan akan ditindaklanjuti oleh Bawasda dan akan<br />

meningkatkan pengawasan di masa mendatang agar tidak terulang lagi.


42<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan secara tertulis kepada Atasan Langsung Bendaharawan dan para<br />

Bendaharawan dan yang bersangkutan untuk segera mempertanggungjawabkan sisa<br />

dana yang belum di-SPJ-kan tersebut. Jika dalam waktu sebulan sejak diperintahkan<br />

tidak diselesaikan agar dikenakan sanksi PP Nomor 30 Tahun 1980 dan TP/TGR.<br />

b. Menginstruksikan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk tidak menerbitkan SPMU<br />

bulan berikutnya jika SPJ bulan sebelumnya belum diterima dan disahkan serta<br />

meningkatkan pengawasan dan pengendalian anggaran yang dilakukan oleh para<br />

Bendaharawan.


43<br />

10. Dana yang Diberikan kepada PD. Rena Skalawi melalui Proyek Pembangunan<br />

Pabrik dan Bantuan Modal Kerja pada Tahun Anggaran 2004 Sebesar<br />

Rp814.489.000,00 Tidak Diakui sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong<br />

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 24 Pebruari 2003<br />

tentang Susunan Organisasi dan Ta ta Kerja Perusahaan Daerah Rena Skalawi telah<br />

dibentuk Perusahaan Daerah (PD) Rena Skalawi yang bergerak di bidang agribisnis<br />

meliputi usaha hortikultura dan sayur mayur, usaha peternakan, usaha perikanan, usaha<br />

perkebunan, industri dan pengolahan. Menurut Akta pendirian PD. Rena Skalawi Nomor<br />

4 tanggal 11 September 2003 dan Perda No. 2 Tahun 2002, modal dasar <strong>Badan</strong> Usaha<br />

Milik Daerah (BUMD) adalah sebesar Rp1.000.000.000,00, yang seluruhnya merupakan<br />

kekayaan daerah Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang dipisahkan. Dalam<br />

pelaksanaan kegiatannya, BUMD diawasi oleh <strong>Badan</strong> Pengawas yang bertanggung<br />

jawab kepada Bupati. <strong>Pemeriksa</strong>an atas dokumen-dokumen pembentukan PD. Rena<br />

Skalawi dan konfirmasi kepada Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong diketahui bahwa pendirian perusahaan dilakukan<br />

tanpa adanya survey atau studi kelayakan. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki<br />

rencana kerja serta tidak menyusun anggaran BUMD, sehubungan dengan hal ini, <strong>Badan</strong><br />

Pengawas hanya melakukan teguran lisan kepada pihak BUMD, yang sampai saat ini<br />

belum ditindaklanjuti.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ)<br />

Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menyetorkan dana sebesar<br />

Rp100.000.000,00 dari jumlah modal dasar sebesar Rp1.000.000.000,00 tersebut kepada<br />

PD. Rena Skalawi. <strong>Pemeriksa</strong>an atas laporan keuangan PD. Rena Skalawi Tahun Buku<br />

2004 diketahui bahwa sampai dengan saat pemeriksaan, PD. Rena Skalawi belum<br />

memperoleh pendapatan seperti badan usaha lainnya karena belum beroperasi. Tidak<br />

dapat beroperasinya perusahaan disebabkan oleh kesulitan dana karena modal dasar yang<br />

belum diterima seluruhnya, dan kegiatan yang dilakukan dalam Tahun Anggaran 2004


44<br />

masih merupakan kegiatan uji coba produksi saos tomat dan jahe instan serta<br />

penyulingan minyak atsiri. Dengan demikian, dana sebesar Rp100.000.000,00 yang<br />

diterima dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong hanya digunakan untuk menutupi<br />

biaya operasional perusahaan, seperti biaya uji coba, gaji pegawai, dan biaya<br />

transportasi.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an selanjutnya diketahui bahwa dalam Tahun Anggaran 2004, PD. Rena<br />

Skalawi juga telah mendapatkan dana dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

melalui dua proyek yaitu:<br />

a. Bantuan modal dan operasional untuk menyelenggarakan pengolahan saos tomat dan<br />

jahe instant (2P.0.05.3.01.002) sebesar Rp65.000.000,00.<br />

b. Proyek pengembangan pabrik minyak atsiri (2P.0.05.3.01.001) sebesar<br />

Rp749.489.000,00.<br />

Hasil pemeriksaan atas SPJ kedua proyek tersebut diketahui bahwa realisasi dari proyek-<br />

proyek tersebut sebesar Rp814.489.000,00 tidak diakui sebagai penyertaan modal<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong pada PD. Rena Skalawi dalam Perhitungan<br />

APBD Tahun Anggaran 2004.<br />

Hal tersebut tidak sesuai dengan:<br />

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah Pasal 2 yang<br />

menyatakan bahwa Perusahaan Daerah ialah semua perusahaan yang didirikan<br />

berdasarkan Undang-Undang ini yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk<br />

sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain<br />

dengan atau berdasarkan Undang-Undang.<br />

b. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong mengakui dan mencatat semua<br />

dana yang dikeluarkan untuk BUMD baik dalam bentuk uang tunai maupun aset<br />

(aktiva) sebagai penyertaan modal.<br />

c. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 24 Pebruari 2003 tentang Susunan<br />

Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Rena Skalawi:


45<br />

1) Pasal 6 Ayat (1) yang menyatakan bahwa modal dasar perusahaan daerah<br />

ditetapkan sebesar 1 milyar rupiah seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang<br />

dipisahkan.<br />

2) Pasal 6 Ayat (2) berbunyi dari modal dasar tersebut pada ayat (1) pasal ini disetor<br />

oleh Pemerintah daerah seluruhnya pada rekening perusahaan daerah.<br />

Hal tersebut mengakibatkan Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong Tahun Anggaran 2004 pada PD. Rena Skalawi tidak jelas statusnya dan belum<br />

tercatat sebagai penyertaan modal dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan<br />

dana anggaran daerah oleh Perusahaan Daerah bersangkutan.<br />

Hal ini terjadi karena Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dhi. Bagian <strong>Keuangan</strong><br />

dan <strong>Badan</strong> Pengawas lalai tidak mempedomani ketentuan mengenai pembentukan<br />

BUMD bahwa dana yang diberikan kepada BUMD merupakan kekayaan daerah yang<br />

dipisahkan.<br />

Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan selaku Sekretaris <strong>Badan</strong> Pengawas<br />

mengakui permasalahan tersebut dan menyatakan akan membuat surat perjanjian di<br />

hadapan Notaris mengenai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ke<br />

PD. Rena Skalawi serta akan menginventarisir seluruh penyertaan modal yang telah<br />

diberikan kepada PD. Rena Skalawi.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan <strong>Badan</strong> Pengawas PD. Rena Skalawi untuk menginventarisir dan<br />

mempertanggungjawabkan seluruh dana yang telah diberikan oleh pemerintah<br />

Daerah Kabupaten Rejang Lebong kepada PD. Rena Skalawi.<br />

b. <strong>Badan</strong> Pengawas segera menetapkan secara tegas status dana yang telah diberikan<br />

oleh Pemda Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp.814.489.000,00 sebagai<br />

penyertaan modal daerah baik dalam Perda maupun Surat Keputusan <strong>Badan</strong><br />

Pengawas.


46<br />

11. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau Mas Harun Bastari<br />

(2P.0.8.1.02.001) senilai Rp3.976.076.352,40 dan Proyek Pembelian Tanah dan<br />

Bangunan Gedung PIC (2P.0.18.1.04.005) senilai Rp8.600.000.000,00 Masih Dalam<br />

Proses Hukum<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah ditetapkan<br />

anggaran untuk Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau Harun<br />

Bastari (2P.0.8.1.02.001) dan Proyek Pembelian Tanah dan Bangunan Gedung PIC<br />

(2P.0.18.1.04.005) masing-masing sebesar Rp6.500.000.000,00 dan Rp8.600.000.000,00<br />

dengan realisasi masing-masing sebesar Rp3.976.076,352,40 dan Rp8.600.000.000,00,<br />

kedua proyek tersebut merupakan lanjutan dari proyek Tahun Anggaran 2003. Pemimpin<br />

Proyek untuk kedua proyek tersebut berbeda untuk Tahun Anggaran 2003 dan 2004.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kedua proyek<br />

tersebut diketahui bahwa SPJ telah disampaikan kepada Bagian <strong>Keuangan</strong> dan telah<br />

disahkan oleh Sub Bagian Verifikasi. Selain itu dapat dikemukakan hal-hal sebagai<br />

berikut:<br />

a. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau Harun Bastari<br />

Pekerjaan Konstruksi terdiri dari Pekerjaan Pembersihan, Penataan dan Peningkatan<br />

Jalan dan Jembatan dan Pekerjaan Pembangunan Gedung Diklat Serba Guna dan<br />

Villa. Kedua pekerjaan ini mulai dilaksanakan Tahun Anggaran 2003, dengan<br />

pelaksana masing-masing adalah PT. Karya Bersama Sunting Abadi dan PT. Vonda.<br />

Penunjukan pelaksana proyek dilakukan dengan metode pemilihan langsung sesuai<br />

dengan persetujuan Bupati Rejang Lebong. Pekerjaan Pembersihan, Penataan dan<br />

Peningkatan Jalan dan Jembatan telah selesai dilaksanakan dan telah dibayar lunas.<br />

Sedangkan untuk pekerjaan pembangunan gedung diklat serba guna dan villa baru<br />

mencapai fisik 75,02% dengan realisasi pembayaran sebesar 59,33%, karena telah<br />

diputus kontrak.<br />

b. Proyek Pembelian Tanah dan Bangunan Gedung PIC<br />

Proyek ini adalah proyek pembelian tanah dan bangunan gedung milik Sdr. Ayub<br />

Muhamad yang berlokasi di Jl. Samali, Kecamatan Pancoran, Kelurahan Kalibata,


47<br />

Jakarta Selatan berdasarkan Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 3<br />

Nopember 2003, sebagaimana didaftarkan oleh Notaris Hamidi Bustami pada tanggal<br />

12 Januari 2004 dengan Akta No. 2/W/I/2004.<br />

Pada saat ini kedua proyek tersebut masih dalam penanganan pihak yang berwenang<br />

yaitu Kepolisian Resort (Polres) Rejang Lebong karena diduga ada indikasi<br />

penyimpangan dana proyek dan tindak pidana korupsi. Dengan demikian diketahui<br />

bahwa realisasi pengeluaran pada dua proyek tersebut masih dalam proses hukum.<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata<br />

dan Kebudayaan serta Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong mengakui bahwa<br />

kedua proyek tersebut pada saat ini masih dalam proses penyidikan oleh pihak yang<br />

berwenang (Polres Rejang Lebong).


SALAH PEMBEBANAN BELANJA RUTIN<br />

Tanggal Kwitansi Uraian Jumlah Pasal Seharusnya<br />

1 2 3<br />

2.2.3 1011. 20 Barang Cetakan Dipakai Habis<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada Dinas Parsenibud Kab. RL 7.500.000,00 2.14.1 1132<br />

Sub Total 7.500.000,00<br />

Lampiran 1<br />

2.2.3 1011. 60 Langganan Listrik, Telepon dan Air<br />

26 April 2004 Tagihan dari kantor Pos dan Giro mengenai biaya surat dinas Setda Kab. RL untuk bulan Maret 2004 168.700,00 2.2.3 1011 50<br />

Sub Total 168.700,00<br />

2.2.3 1011.90 Lain-lain Ongkos Kantor<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sopir Bupati RL 500.000,00 2.2.3 1084<br />

Febr 2004 Biaya pembelian bola lampu di rumah dinas Bupati RL 2.541.500,00 2.2.2 1011<br />

Febr 2004 Biaya sewa tenda dan panggung serta sleyer/plapon (acara ramah tamah dengan investor) 710.000,00 2.2.3 1100<br />

Febr 2004 Biaya rehab papan nama dan pembuatan baru papan nama TPKK, DW Persatuan RL, dll 1.680.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Pakpahan anggota Polres RL Pindah ke Bengkulu 500.000,00 2.2.3 1084<br />

Mei 2004 Bantuan biaya malam dana santunan kaum duafa yang dilaksanakan oleh KO WAPPI 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Mei 2004 Bantuan biaya dalam rangka kunjungan tamu Pemda Kab. RL 600.000,00 2.2.3. 1100<br />

Mei 2004 Bantuan biaya uang lelah sehubungan penyambutan dan pengamanan tamu dari Pemkot Solok Sumbar 400.000,00 2.2.3 1100<br />

Mei 2004 Bantuan biaya perjalanan dinas a.n. Uslaili A.Md 1.200.000,00 2.2.3 1071 20<br />

Juni 2004 Bantuan pada Bawasda RL dalam rangka penyusunan Program Kerja Antar Departemen 10.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Juni 2004 Biaya pengadaan empek-empek untuk tamu pemerintah daerah 300.000,00 2.2.3 1100<br />

Juni 2004 Biaya minum tamu Bupati dan Sekda Kab. RL 108.000,00 2.2.3. 1100<br />

Juni 2004 Bantuan biaya berobat a.n. H. Rusli Kuris 100.000,00 2.2.3 1006<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada Pol PP Kab. RL dalam rangka upacara penutupan TMDD Kab. RL 600.000,00 2.14.1 1132<br />

Sept 2004 Gas elpiji untuk rumah dinas bupati 1.200.000,00 2.2.2 1011<br />

Sept 2004 Gas elpiji untuk rumah dinas bupati 1.200.000,00 2.2.2 1011<br />

Okt 2004 Bantuan biaya Photocopy Undang-Undang No. 25 150.000,00 2.2.3 1014 20<br />

Nov 2004 Biaya sewa papan lantai untuk di rumah dinas Wakil Bupati RL 300.000,00 2.2.3 1052 20<br />

Nov 2004 Bantuan THR petugas kebersihan Kab. Rejang Lebong 26.075.000,00 2.2.3 1091<br />

Sub Total 48.414.500,00<br />

2.2.3 1012 . 90 Lain-lain Inventaris Kantor<br />

Sept 2004 Bayar telpon flexi Dinas Pertanian 3.345.000,00 2.8.1 1011 60<br />

Sub Total 3.345.000,00<br />

2.2.3 1013. 90 Lain-lain by Pendidikan<br />

Bantuan biaya transportasi dan akomodasi pelaksanaan pengawasan di Kab. RL 1.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pengurusan Formasi PNS Rejang Lebong Tahun 2004 7.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Juli 2004 Bantuan biaya ikut S2 sebanyak 19 orang 14.250.000,00 2.2.3 1013 30<br />

Sub Total 22.250.000,00<br />

2.2.3 1084 Biaya operasional<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati Kepahiang & Lebong masing-masing 5.000.000,- untuk bulan Januari 2004 10.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Febr 2004 Biaya operasional Korlap Bupati Lebong selama 3 tahun 600.000,00 2.13.1 1123<br />

Febr 2004 Bantuan biaya pada kegiatan Pemda Rejang Lebong (operasional kendaraan) 12.500.000,00 2.2.3 1053 90<br />

Febr 2004 Bantuan biaya a.n. Febbi Kurniati staf Setda Kab. RL (berobat) 1.000.000,00 2.2.3. 1006<br />

Febr 2004 Bantuan biaya pada Polres RL (Penegakan Ruang Sentra Penegakan Hukum Terpadu) 17.500.000,00 2.14.1 1132<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Bawasda Kab. RL dalam rangka pelaksanaan sosialisasi sistem informasi manajemen daerah 6.000.000,00 2.2.3 1085<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Ketua PKK Kab. RL ke Balik Papan dalam rangka HARGANAS ke XI 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka sosialisasi UU No. 9 Tahun 2004 ttg Perubahan UU No. 5 1.000.000,00 2.2.3 1085<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka mengikuti Konvensi Nasional Pemberdayaan Perempuan Indonesia di Jakarta (PKK) 4.000.000,00 2.14.1. 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka mengikuti festival Melayu Serumpun II di Bengkulu 18.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada PKK Kab. Rejang Lebong dalam rangka rapat Rakerda 3.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka kegiatan study banding masalah kelembagaan ke Garut Jawa Barat 7.000.000,00 2.2.3 1013 90<br />

Sub Total 86.600.000,00<br />

2.2.3 1091 Biaya kesejahteraan pegawai<br />

Febr 2004 Bantuan biaya minum untuk kantor Pemda Kab. RL bulan Januari 2004 3.916.800,00 2.2.3 1011 90<br />

Maret 2004 Biaya uang minum pegawai Pemda Kab. RL bulan Maret 2004 4.014.000,00 2.2.3 1011 90<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada ikatan penderita cacat Indonesia Dharma Karya Surakarta 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Okt 2004 Bantuan biaya korban musibah angin ribut di Kelurahan Jalan Baru 300.000,00 2.15.1 1141<br />

Nov 2004 Bantuan biaya tamu hari raya Idul Fitri Tahun 2004 di rumah dinas Bupati RL 22.585.000,00 2.2.3 1100<br />

Nov 2004 Bantuan kepada sekda RL untuk kegiatan dinas ke Jakarta 10.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Sub Total 41.065.800,00<br />

2.2.3 1100 Biaya tamu pemerintah<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Danrem 041 Gamas 5.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Jan 2004 Bantuan biaya Tim Fact Finding kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. RL 4.550.000,00 2.14 1 1132<br />

Jan 2004 Bantuan biaya dari Pemda RL atas meninggalnya orang tua Sekda Tk. I Bengkulu 5.000.000,00 2.2.3 1091<br />

Febr 2004 Pembayaran biaya nasi bungkus untuk staf Pemda RL di RM ETEK 1.798.500,00 2.2.3 1011 90<br />

Febr 2004 Pembayaran nasi bungkus untuk kantor Pemda Kab. RL di Warung Etek Curup 4.951.100,00 2.2.3 1011 90<br />

Febr 2004 Bantuan biaya perbaikan komputer pada Bagian Hukum Setda Kab. RL 585.000,00 2.2.3 1054 20<br />

Febr 2004 Pembayaran biaya minum pegawai Pemda Kab. RL bulan Febr 2004 3.711.000,00 2.2.3 1011 90<br />

Febr 2004 Bantuan biaya pemeliharaan barang inventaris di rumah dinas Sekda RL 179.000,00 2.2.3 1052 90<br />

Maret 2004 Bantuan biaya akomodasi dan transportasi untuk peserta rapat kerja daerah di Bengkulu 600.000,00 2.2.3 1071 20<br />

Maret 2004 Pembayaran nasi bungkus untuk kantor Pemda Kab. RL di Warung Etek Curup 3.493.600,00 2.2.3 1011 90<br />

Maret 2004 Bantuan biaya dalam rangka memperingati Hari Kartini, Lomba Debat yang diadakan SMU Xaverius Curup 300.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya berobat ibu Wakil Bupati RL 7.500.000,00 2.2.2 1003<br />

Mei 2004 Bantuan biaya pertandingan persahabatan Tenis Lapangan dengan Pemda Solok, Sumbar 2.300.000,00 2.14.1 1134<br />

Mei 2004 Bantuan biaya dalam rangka pertandingan persahabatan Badminton antara Pemda Solok dg Pemda RL 3.000.000,00 2.14.1 1134<br />

11 Mei 2004 Biaya untuk Pertandingan tenis lapangan ganda perorangan dalam rangka hari jadi kota Curup ke 124 Th 2004 500.000,00 2.14.1 1134<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Yayasan Jantung Indonesia Cabang Rejang Lebong 8.108.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya pembuatan baju dinas ajudan Bupati Rejang Lebong 1.050.000,00 2.2.2 1016<br />

Juni 2004 Bantuan biaya a.n. Reni Puspitasari Desa Perbo (untuk penelitian/bahan skripsi) 750.000,00 2.2.3 1013 90<br />

Juni 2004 Pembuatan rambu-rambu dikantor Setda Kab. RL sebanyak 5 buah 2.240.000,00 2.2.3 1011 90<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional pengecatan tiang bendera yang berlokasi di Kel. Air Putih Baru 3.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Juni 2004 Bantuan biaya paduan suara Gita Bahana Nusantara (GBH) Kab. RL 2.420.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Dinas Pariwisata & Kebudayaan Setda Kab. RL (pembuatan almari) 3.900.000,00 2.6.2 1012 10<br />

Agust 2004 Biaya berobat ibu Bupati 25.000.000,00 2.2.2 1003<br />

Sep 2004 Bantuan biaya pada Danrem dalam rangka penutupan TMMD di Kab. RL 12.000.000,00 2.14 1 1132<br />

Sep 2004 Bantuan biaya posko Pilpres dan Wapres RI putaran ke II 2.500.000,00 2.2.3 1084<br />

Bantuan biaya koordinasi Masalah Formasi CPNS TA .2004 di BKN Jakarta 6.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Sub Total 110.436.200,00<br />

4


1 2 3 4<br />

2.13.1 1123 Subsidi kepada daerah bawahan<br />

Agus 04 Bantuan biaya belanja rutin Bupati 28.484.800,00 2.2.2 1011<br />

Sep 04 Bantuan biaya kodim 45.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Sep 04 Bantuan biaya brimob 20.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Okt 04 Bantuan untuk penyusunan pertanggungjawaban Bupati 15.000.000,00 2.2.3 1049<br />

Sub Total 108.484.800,00<br />

2.14. 1132 Bantuan untuk instansi vertikal lainnya<br />

Feb-04 Bantuan biaya pada Yayasan Taman Siswa Curup 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Mei-04 Bantuan biaya LBA Columbia 2.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada paguyuban masyarakat Jawa Bengkulu Kab. RL 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jun-04 Bantuan biaya KAMMI Bengkulu dalam rangka Training Advokasi Muslimah Tingkat Nasional 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jul-04 Bantuan biaya operasional Stiper 100.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep-04 Bantuan biaya pada SMA Negeri 1 Curup 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Okt-04 Bantuan biaya pada pimpinan pesantren Tahfidzul Al-Shiddiqiyah Rejang Lebong 400.000,00 2.14.1 1134<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Dharma Pertiwi Pengurus Koorcab Prop Bengkulu 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu Kab Rejang Lebong 2.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Des-04 Bantuan biaya Yayasan Pat Petulai (Stiper) 100.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Bantuan biaya a.n. H. Mad Yunus, SH dalam rangka mengikuti Diklat PIM III di Bengkulu 2.500.000,00 2.2.3 1013<br />

Bantuan biaya dalam rangka Mubes VII Ikatan Lembaga Ilmu Sosial Politik Indonesia di Prop. Bengkulu 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sub Total 213.400.000,00<br />

2.14. 1134 Bantuan untuk organisasi profesi<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada Kanit Propos Polres RL dinas ke Bali 250.000,00 2.14.1 1132<br />

Jan 2004 Bantuan untuk pengurus AMA Bengkulu dalam rangka kegiatan pra kongres konsolidasi di 5 komunitas di RL 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jan 2004 Bantuan sanggar Bumei Pat Petulai Kab. RL 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada AMA Rejang Lebong Tapus Jang Pat Petulai 750.000,00 2.14.1 1135<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada pengurus Aliansi Masyarakat Bengkulu 750.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada PGRI RL 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada PKD Gerakan Pemuda Ansor RL 500.000,00 2.14.1 1133<br />

Feb 2004 Bantuan dalam rangka kegiatan STQ Kab. Lebong dan Kepahiang 16.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Feb 2004 Bantuan biaya kepada BMKT Rejang Lebong 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada acara pelantikan Bupati Lebong 5.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Feb 2004 Biaya penggantian bilik pengantin di TMII 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan pada BMA (<strong>Badan</strong> Musyawarah Adat) Lebong Utara 2.500.000,00 2.14.1 1132<br />

Feb 2004 Bantuan pada Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kab.RL 20.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan pada Dharma Pertiwi Pengurus Koorcab Dati I Bengkulu 2.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan untuk sanggar Bumei Pat Petulai 2.750.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada Himpunan Mahasiswa Lembak (HML) Prop. Bengkulu 300.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya kepada PEMAREL dalam rangka seminar diskusi "Peduli untuk Daerah Kito Persaudaraan Mahasiswa RL" 3.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan Yayasan Pat Petulai konsultasi ke Jakarta 2.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya dalam rangka kunjungan investor ke Kab. RL 5.100.000,00 2.2.3 1100<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Forum Komunikasi Pemuda Pelajar Mahasiswa RL 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Kab. RL 750.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada festival rebana dan satafal anam Kab. Lebong Th 2004 6.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Maret 2004 Bantuan dalam rangka kegiatan Pra - Kongres Masyarakat Adat 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada tim penggerak PKK Kab. RL untuk Triwulan I dan II Th 2004 37.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Sanggar Bumei Patulai RL 1.250.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada aliansi masyarakat adat nusantara di Jakarta 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Sanggar Bumei Patulai RL 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya dalam rangka persiapan kegiatan festival Rebana, Dendang dan Sarapal Anam di Bengkulu 30.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya dalam rangka Penyaluran Dana Perangkat Agama Trw. I sebanyak 15 kecamatan 1.500.000,00 2.14.1 1132<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Sanggar Bumei Pat Petulai Kab. Rejang Lebong 39.900.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada BMA Kab. RL bulan Februari s/d April 2004 9.250.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada <strong>Badan</strong> Musyawarah Adat Kab. Rejang Lebong 200.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pembelian/pengadaan alat musik tradisional Sanggar Bumei Pat Petulai Kab. RL 15.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya Sanggar Bumei Pat Petulai untuk Trw I & II Th 2004 20.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Aliansi Masyarakat Adat Rejang Tapus Pat Petulai 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan untuk mengikuti Work Shop bagi Pengelola Sanggar pada tgl 26 - 28 April 2004 di Bengkulu 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan pada PMI Cabang RL Th 2004 7.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Lembaga Permasyarakatan Klas II A Curup dalam rangka upacara pemberian remisi Th 2004 1.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Juni 2004 Bantuan biaya Pameran Bersama Expo II 2004 di Kota Pagar Alam - Sumsel (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) 7.500.000,00 2.14.1 1132<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Aliansi Masyarakat Adat Rejang Tapus Pat Petulai dalam rangka Seknas Aman di Bali 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan kepada BPRL dalam rangka menghadiri dialog antar pemuda seluruh Indonesia 2.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan dalam rangka lomba kesehatan remaja bagi kader generasi muda Kab. RL ke Bengkulu sebanyak 5 orang 650.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya Barisan Pemuda Rejang Lebong Prop. Bengkulu 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya dalam rangka penyelenggaraan FKPPI Road Race 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya dalam rangka orientasi kader generasi muda anggota pramuka Kab. RL ke Bengkulu, sebanyak 8 orang 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bayar biaya Pinjaman di BPD untuk acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Besar Sumatera Bahagian Selatan di Jawa Barat 129.253.474,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya kepada Aliansi Masyarakat Adat Bengkulu 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya dalam rangka pelatihan Budidaya Gaharu di Jogjakarta 3.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya untuk Sanggar Bumei Pat Petulai untuk Trw. III 20.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Tambahan dana operasional Panwas Pemilu Kab. RL 10.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Okt-04 Bantuan biaya kepada klub Jantung Sehat Cabang Rejang Lebong 600.000,00 2.14.1 1135<br />

Okt-04 Bantuan biaya festival kebudayaan Melayu Serumpun 75.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada Kabag Organisasi dalam rangka Munas KORPRI di Jakarta 2.200.000,00 2.2.3 1084<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada Dharma Wanita Persatuan Kab. RL untuk Trw. IV TA. 2004 15.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan dana musyawarah nasional Dharma Wanita Persatuan yang diadakan tgl 7,8,9 desember 2004 di Jakarta 3.300.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Ketua DW Kab. RL dan Wakil Ketua TP. PKK Kab. RL 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada BMA Kab. Rejang Lebong untuk bulan Mei s/d Oktober 2004 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya operasional Bagian Hukum dalam penyelesaian sengketa Pemda 25.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Nov-04 Bantuan biaya dalam rangka kegiatan musyawarah daerah II KORPRI di Bengkulu 670.500,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Tim Penggerak PKK Kab. RL Trw III. & IV TA. 2004 37.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Des 2004 Bantuan kegiatan festifal Kebudayaan Melayu Serumpun II di Bengkulu 8.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Bantuan biaya promosi pameran dan bazar STQN XVII 2004 di Bengkulu 6.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Bantuan biaya dalam rangka festival ekspresi seni terkemuka 2004 yang diadakan OSIS SMUN 1 Curup 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Sub Total 604.173.974,00<br />

Total 1.245.838.974,00


I.2. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diperiksa BPK<br />

No. Uraian Jumlah<br />

No. Uraian<br />

Jumlah<br />

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi<br />

I. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 I. BELANJA RUTIN 217.023.216.643,17<br />

TAHUN YANG LALU 1 Belanja Pegawai 157.621.515.240,00<br />

a. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 2 Belanja Barang 17.648.281.050,00<br />

3 Belanja Pemeliharaan 3.884.222.500,00<br />

II. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.299.718.060,00 7.812.366.395,05 4 Belanja Perjalanan Dinas 2.718.200.000,00<br />

a. Pos Pajak Daerah 3.837.500.000,00 1.878.020.830,81 5 Belanja Lain-lain 18.211.063.905,00<br />

b. Pos Retribusi Daerah 9.446.000.160,00 4.248.642.781,50 6 Usaha-usaha Daerah 100.000.000,00<br />

c. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 140.000.000,00<br />

472.787.400,94 7 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga -<br />

d. Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.876.217.900,00 1.212.915.381,80 8 Pensiun dan Onderstand 25.000.000,00<br />

9 Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> 11.665.973.522,17<br />

III BAGIAN DANA PERIMBANGAN 246.714.288.000,00 246.781.179.773,00 10 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 4.627.060.426,00<br />

a. Pos Bagi Hasil Pajak 15.340.205.309,00 18.580.912.775,00 11 Pengeluaran Tidak Tersangka 521.900.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 729.166.691,00<br />

686.046.047,00<br />

c. Pos Dana Alokasi Umum 212.148.969.000,00 212.148.903.606,00 II. BELANJA PEMBANGUNAN 64.187.597.082,00<br />

d. Pos Dana Alokasi Khusus 13.495.947.000,00 10.365.317.345,00 1 Sektor Industri 50.000.000,00<br />

e. Dana Darurat 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2 Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 3.219.989.000,00<br />

3 Sektor Pengairan 2.025.000.000,00<br />

IV. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 4.531.677.675,00<br />

- 4 Sektor Tenaga Kerja 100.000.000,00<br />

5 Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah,<br />

2.780.480.853,00<br />

a. Pinjaman Luar Negeri 4.531.677.675,00<br />

-<br />

<strong>Keuangan</strong> dan Koperasi<br />

6 Sektor Transportasi 9.549.415.300,00<br />

V. BAGIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 7 Sektor Pertambangan Dan Energi -<br />

a. Penerimaan dari Propinsi 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 8 Sektor Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informasi 6.590.000.000,00<br />

9 Sektor Pembangunan Daerah dan Pemukiman 1.667.601.504,00<br />

10 Sektor Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Tata<br />

Ruang<br />

860.000.000,00<br />

11 Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan<br />

Olahraga<br />

5.572.000.000,00<br />

12 Sektor Kependudukan dan Keluarga 82.000.000,00<br />

13 Sektor Kesehatan 12.380.284.675,00<br />

14 Sektor Perumahan Dan Pemukiman -<br />

15 Sektor Agama -<br />

16 Sektor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 350.000.000,00<br />

17 Sektor Hukum 150.000.000,00<br />

18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan 17.133.064.750,00<br />

19 Sektor Politik Dalam Negeri, Hubungan Luar Negeri,<br />

Informasi dan Komunikasi<br />

1.625.000.000,00<br />

20 Sektor Pertahanan dan Keamanan 52.761.000,00<br />

JUMLAH 281.210.813.725,17<br />

VI. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00<br />

JUMLAH 298.912.680.413,17<br />

RINGKASAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH<br />

KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2004 (SEBELUM AUDIT)<br />

205.362.409.162,00<br />

152.141.714.303,00<br />

15.841.584.551,00<br />

3.464.414.483,00<br />

2.419.491.200,00<br />

17.481.434.880,00<br />

172.000.000,00<br />

-<br />

-<br />

9.574.090.895,00<br />

3.994.214.250,00<br />

273.464.600,00<br />

53.415.470.469,40<br />

50.000.000,00<br />

3.182.100.999,00<br />

2.020.276.400,00<br />

100.000.000,00<br />

2.760.344.853,00<br />

9.543.280.285,00<br />

-<br />

4.065.926.352,40<br />

1.664.637.000,00<br />

855.221.142,00<br />

5.565.826.971,00<br />

82.000.000,00<br />

4.260.281.567,00<br />

-<br />

-<br />

345.911.920,00<br />

149.647.900,00<br />

17.100.902.350,00<br />

1.616.351.730,00<br />

52.761.000,00<br />

268.350.318.633,40 JUMLAH 281.210.813.725,17 258.777.879.631,40<br />

16.449.478.386,00 III. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00<br />

284.799.797.019,40 JUMLAH 298.912.680.413,17 275.227.358.017,40<br />

SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERJALAN 9.572.439.002,00


Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diberi Opini oleh Auditor<br />

No. Uraian Jumlah<br />

No. Uraian<br />

Jumlah<br />

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi<br />

I. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 I. BELANJA RUTIN 217.023.216.643,17<br />

TAHUN YANG LALU 1 Belanja Pegawai 157.621.515.240,00<br />

a. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 2 Belanja Barang 17.648.281.050,00<br />

3 Belanja Pemeliharaan 3.884.222.500,00<br />

II. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.299.718.060,00 7.812.366.395,05 4 Belanja Perjalanan Dinas 2.718.200.000,00<br />

a. Pos Pajak Daerah 3.837.500.000,00 1.878.020.830,81 5 Belanja Lain-lain 18.211.063.905,00<br />

b. Pos Retribusi Daerah 9.446.000.160,00 4.248.642.781,50 6 Usaha-usaha Daerah 100.000.000,00<br />

c. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 140.000.000,00<br />

472.787.400,94 7 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga -<br />

d. Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.876.217.900,00 1.212.915.381,80 8 Pensiun dan Onderstand 25.000.000,00<br />

9 Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> 11.665.973.522,17<br />

III BAGIAN DANA PERIMBANGAN 246.714.288.000,00 246.781.179.773,00 10 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 4.627.060.426,00<br />

a. Pos Bagi Hasil Pajak 15.340.205.309,00 18.580.912.775,00 11 Pengeluaran Tidak Tersangka 521.900.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 729.166.691,00<br />

686.046.047,00<br />

c. Pos Dana Alokasi Umum 212.148.969.000,00 212.148.903.606,00 II. BELANJA PEMBANGUNAN 64.187.597.082,00<br />

d. Pos Dana Alokasi Khusus 13.495.947.000,00 10.365.317.345,00 1 Sektor Industri 50.000.000,00<br />

e. Dana Darurat 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2 Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 3.219.989.000,00<br />

3 Sektor Pengairan 2.025.000.000,00<br />

IV. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 4.531.677.675,00<br />

- 4 Sektor Tenaga Kerja 100.000.000,00<br />

5 Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah,<br />

2.780.480.853,00<br />

a. Pinjaman Luar Negeri 4.531.677.675,00<br />

-<br />

<strong>Keuangan</strong> dan Koperasi<br />

6 Sektor Transportasi 9.549.415.300,00<br />

V. BAGIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 7 Sektor Pertambangan Dan Energi -<br />

a. Penerimaan dari Propinsi 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 8 Sektor Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informasi 6.590.000.000,00<br />

9 Sektor Pembangunan Daerah dan Pemukiman 1.667.601.504,00<br />

10 Sektor Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Tata<br />

Ruang<br />

860.000.000,00<br />

11 Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan<br />

Olahraga<br />

5.572.000.000,00<br />

12 Sektor Kependudukan dan Keluarga 82.000.000,00<br />

13 Sektor Kesehatan 12.380.284.675,00<br />

14 Sektor Perumahan Dan Pemukiman -<br />

15 Sektor Agama -<br />

16 Sektor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 350.000.000,00<br />

17 Sektor Hukum 150.000.000,00<br />

18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan 17.133.064.750,00<br />

19 Sektor Politik Dalam Negeri, Hubungan Luar Negeri,<br />

Informasi dan Komunikasi<br />

1.625.000.000,00<br />

20 Sektor Pertahanan dan Keamanan 52.761.000,00<br />

JUMLAH 281.210.813.725,17<br />

VI. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00<br />

JUMLAH 298.912.680.413,17<br />

RINGKASAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH<br />

KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2004 (SETELAH AUDIT)<br />

205.362.409.162,00<br />

152.141.714.303,00<br />

15.841.584.551,00<br />

3.464.414.483,00<br />

2.419.491.200,00<br />

17.481.434.880,00<br />

172.000.000,00<br />

-<br />

-<br />

9.574.090.895,00<br />

3.994.214.250,00<br />

273.464.600,00<br />

53.415.470.469,40<br />

50.000.000,00<br />

3.182.100.999,00<br />

2.020.276.400,00<br />

100.000.000,00<br />

2.760.344.853,00<br />

9.543.280.285,00<br />

-<br />

4.065.926.352,40<br />

1.664.637.000,00<br />

855.221.142,00<br />

5.565.826.971,00<br />

82.000.000,00<br />

4.260.281.567,00<br />

-<br />

-<br />

345.911.920,00<br />

149.647.900,00<br />

17.100.902.350,00<br />

1.616.351.730,00<br />

52.761.000,00<br />

268.350.318.633,40 JUMLAH 281.210.813.725,17 258.777.879.631,40<br />

16.449.478.386,00 III. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00<br />

284.799.797.019,40 JUMLAH 298.912.680.413,17 275.227.358.017,40<br />

SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERJALAN 9.572.439.002,00


Biaya operasional (2.2.3.1084) untuk Perjalanan Dinas Sekretariat Daerah<br />

Tanggal Uraian Jumlah Penerima Uang<br />

1 2 3 4<br />

Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Musi Rawas Lubuk Linggau Sumsel 1.000.000,00 Hendra Gunawan<br />

Bantuan biaya operasional Bambang Irawan dalam rangka dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Bantuan biaya operasional a.n. Desy Narulita dalam rangka dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Desy Narulita SE<br />

Bantuan biaya operasional Setda dalam rangka dinas ke Bengkulu tgl 27 April 2004 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Bantuan biaya operasional Setda Kab. RL ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Bantuan biaya Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Suherman,SE<br />

Jan 2004 Bantuan operasional Kasubag Anggaran Bag <strong>Keuangan</strong> RL dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Afrizal Alamsyah. S.Sos<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan operasional Sekda dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Bengkulu 1.500.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan biaya dalam rangka pengurusan dana DAU ke Jakarta 3.000.000,00 Masropen Iriadi<br />

Jan 2004 Bantuan operasional Kasubag Verifikasi Bag. Keu. dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Dra. Upik Zumratulaini M.si<br />

Jan 2004 Bantuan operasional staf keuangan dalam rangka dinas ke Jakarta 1.600.000,00 Kasman<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dalam rangka dinas ke Jakarta 4.500.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Bengkulu 1.500.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman,SE<br />

Febr 2004 Bantuan operasional Kabag Ekobang dalam rangka dinas ke Jakarta 2.500.000,00 Zamzami.SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kasubag Perbendaharaan Pemda dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Sunan Aspriadi SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya kepada Suhaimi dan Selamet Riady ke Jakarta 5.000.000,00 Suhaimi S.<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Umum Kab. RL dinas ke Palembang 2.000.000,00 Gunawan Firmansyah S.Sos<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Sekda RL dinas ke Lebong Utara 1.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Febr 2004 Bantuan biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Asisten III dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Drs. H. Azwan Aziz<br />

Febr 2004 Bantuan operasional bantuan ajudan Bupati ke Jakarta 1.500.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Biaya operasional Sekda RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Febr 2004 Bantuan operasional pada a.n. Bambang Irawan, sopir Bupati RL ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> Pemda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Kepegawaian dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Drs. Farid Abdullah<br />

Febr 2004 Biaya operasional bantuan biaya a.n. Ramlan, BA ke Jakarta 1.500.000,00 Ramlan,BA<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Gunawan Firmansyah, S.Sos ke Jakarta 1.500.000,00 Gunawan Firmansyah S.Sos<br />

Febr 2004 Bantuan operasional sopir Bupati RL ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Feb 2004 Bantuan operasional Sekda dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Feb 2004 Bantuan operasional Kabag Umum Pemda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Gunawan Firmansyah S.Sos<br />

Maret 2004 Bantuan biaya operasional Sekda RL dinas ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Maret 2004 Bantuan biaya operasional Asisten I untuk menyelesaikan tugas di Jakarta 13.500.000,00 Adnan Tjikwi<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Bengkulu Selatan dalam rangka menghadiri pelantikan Bupati 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Mar 2004 Bantuan biaya pada Kabag Kesra dkk dalam rangka dinas ke Jakarta 2.500.000,00 Ishak Nazirun, Bc.Hk<br />

Mar 2004 Bantuan operasional Kabag Ekobang Pemda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Zamzami. SE<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil SH<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> Pemda Kab. RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman SE<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Ekobang ke Jakarta 1.000.000,00 Zamzami. SE<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dalam rangka dinas ke PUT dan Lubuk Linggau 1.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dalam rangka dinas ke Jakarta mengurus biaya DAU TA. 200 2.500.000,00 Suherman SE<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Suherman,SE<br />

April 2004 Bantuan operasional Asisten I Kab. RL dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Adnan Cikwi, SH<br />

April 2004 Bantuan operasional Setda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Bengkulu 1.500.000,00 Hendra Gunawan<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Lubuk Linggau 2.000.000,00 Hendra Gunawan<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Desy Narulita dalam rangka dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Desy Narulita SE<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Bambang Irawan ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Mei 2004 Bantuan Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dalam rangka pengurusan DAU ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman,SE<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

12 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.500.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

17 Mei 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman, SE<br />

31 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Menado 7.500.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Biaya setoran pada Sekda untuk mengikuti lokakarya Nasional Pemantapan Pengelolaan Keuda di Jkt 2.500.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya Operasional Sekda dinas ke Bengkulu tgl 23 - 24 Juni 2004 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya Operasional Sekda dinas ke Bengkulu tgl 26 - 28 Juni 2004 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya pada pegawai Bagian <strong>Keuangan</strong> Kab. RL dalam rangka dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Kasman<br />

Juni 2004 Bantuan biaya pada a.n. H. Mad Yunus, SH dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Indra Gunawan<br />

Juni 2004 Bantuan biaya a.n. Uslaili, A.Md dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Uslaili A.Md<br />

Juni 2004 Bantuan biaya dalam rangka dinas ke Jakarta a.n. Gunawan F, S.Sos 300.000,00 Gunawan Firmansyah, S.Sos<br />

Juli 2004 Bantuan biaya dalam rangka dinas ke Jakarta a.n. Ikirom 1.500.000,00 Ikirom<br />

Juli 2004 Bantuan biaya pada Asisten III Prop. Bengkulu 1.000.000,00 Antoni<br />

01 Juli 2004 Bantuan Biaya Ke Jakarta 1.000.000,00 Hamdani<br />

01 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta mengikuti Diklat 4.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

02 Juli 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> 2.000.000,00 Drs. Suherman<br />

06 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

12 Juli 2004 Biaya operasional Sekda 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

14 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

14 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

15 Juli 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> ke Bali 5.000.000,00 Suherman, SE<br />

26 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

26 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

26 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jogjakarta 6.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

Jul-04 Bantuan Biaya Ke Bengkulu 250.000,00 Drs. Ruslan Aryanto


1 2 3 4<br />

01 Agustus 2004 Bantuan biaya transportasi ke Jakarta Drs. Mirza Yasben MSOC.Sc 1.000.000,00 Allani<br />

01 Agustus 2004 Bantuan Biaya pemeriksaan fisik PIC Jakarta 9.700.000,00 Ardilles Nur<br />

01 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bali untuk sosialisasi 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

07 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

07 Agustus 2004 Biaya Operasional Kabag Umum ke Palembang 2.000.000,00 Gunawan Firmansyah, S.sos<br />

09 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Kec. Sindang Kelingi 1.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

18 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

24 Agustus 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman, SE<br />

24 Agustus 2004 Biaya Operasional ke Jakarta an. 3 orang pegawai Kepegawaian 5.000.000,00 Drs. Farid Abdullah<br />

25 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Hendra Gunawan, SE<br />

Sept 2004 Bantuan biaya Staf bagian keuangan Setda Kab. RL dinas ke Bengkulu 300.000,00 Kasman<br />

Sept 2004 Bantuan biaya kepada Desi Nurwita ke Jakarta 1.000.000,00 Desi Nurwita<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Asisten Ekonomi dan Pembangunan dinas ke Jakarta 750.000,00 Oki.M<br />

Sept 2004 Bantuan operasional perjalanan dinas Sekretaris Daerah Kab. RL ke Makasar, Sulawesi. 10.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada Sekda dalam rangka dinas ke Kab. Way Kanan Lampung 1.000.000,00 Masropen Iriadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Setda Kab. Rejang Lebong dinas ke Lampung 3.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Asisten I dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Ezzi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kepala Kepegawaian dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Drs. Syamsul Efendi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> Pemda Kab. RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman,SE<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Umum a.n. Gunawan Firmansyah, S.Sos ke Jakarta 1.000.000,00 Gunawan Firmansyah, S.Sos<br />

Sept 2004 Bantuan biaya Operasional Kasubag Perlengkapan Bagian Umum dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Ramlan,BA<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Organisasi dan Kabag Hukum dinas ke Jakarta 6.000.000,00 Drs. Supran<br />

01 Oktober 2004 Biaya Operasional Asisten I dinas Ke Jakarta 4.000.000,00 Adnan Cikwi<br />

01 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 4.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

01 Oktober 2004 Biaya Operasional Kabag. <strong>Keuangan</strong> Ke Jakarta 4.000.000,00 Suherman, SE<br />

04 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

08 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

11 Oktober 2004 Biaya Operasional Kabag. Kepegawaian dinas ke jakarta 2.805.000,00 Drs. Syamsul Effendi<br />

16 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Lubuk Linggau 1.000.000,00 Hendra Gunawan, SE<br />

21 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Medan 4.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

Nov 2004 Biaya operasional bantuan a.n. Slamet A ke Yogyakarta 1.500.000,00 Slamet A.<br />

Nov 2004 Bantuan biaya Sekda dinas ke bengkulu dalam rangka kunker Presiden RI di Bengkulu 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Ishak Nazirun SH ke Yogyakarta 1.500.000,00 Ishak Nazirun SH<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Azwin ke Yogyakarta 1.500.000,00 Azwin<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Gunawan Firmansyah S.Sos ke Yogyakarta 1.500.000,00 Gunawan Firmansyah, S.Sos<br />

Des 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Suherman,SE<br />

Des-04 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

Total 366.205.000,00


BELANJA RUTIN TIDAK SESUAI KETENTUAN<br />

Lampiran 2b<br />

TGL KWITANSI URAIAN JUMLAH<br />

2.13.1 1123 Subsidi kepada daerah bawahan<br />

Mei 04 Bantuan biaya pembuatan monumen pesawat terbang di Rejang Lebong 176.500.000,00<br />

Sept 2004 Bantuan biaya halal bihalal ikatan warga Sumatera Bagian Selatan di Jawa Barat 129.253.474,00<br />

Total 305.753.474,00<br />

2.14.1 1132 Bantuan untuk instansi vertikal lainnya<br />

24 Juni 2004 Bantuan biaya kepada a.n. Suhardiman ST dkk 650.000,00<br />

Sep-04 Bantuan biaya pada dua orang anggota Polres RL 200.000,00<br />

Okt-04 Bantuan biaya an.. Fatkhan Danramil Kota Padang 1.000.000,00<br />

Okt-04 Bantuan biaya kepada AKP Sigit Hariadi Kasat Intelkom Polres RL 500.000,00<br />

0kt-04 Bantuan biaya kepada 2 orang Jaksa (Kejari Curup) 1.000.000,00<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada a.n. Herman K dkk anggota Polres RL 200.000,00<br />

Des-04 Bantuan biaya Kapolres 10.000.000,00<br />

Sub Total 13.550.000,00<br />

2.14.1 1133 Bantuan untuk Parpol<br />

Mar-04 Bantuan biaya pada Umar Bakri anggota DPRD Kab. RL 1.000.000,00<br />

Okt-04 Bantuan biaya kepada anggota DPRD 2.500.000,00<br />

Nov-04 Bantuan pelaksanaan pengucapan sumpah Pimpinan DPRD Definitif 4.000.000,00<br />

Des-04 Bantuan biaya tamu Kapolres 15.000.000,00<br />

Des-04 Bantuan biaya tamu Korem 15.000.000,00<br />

Sub Total 37.500.000,00<br />

2.14.1 1134 Bantuan untuk organisasi profesi<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada ajudan ibu Bupati a.n. Marito dalam rangka pernikahan di Medan 1.500.000,00<br />

Jan 2004 Bantuan biaya untuk Tigar Siahaan anggota Polres RL 250.000,00<br />

Jan 2004 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Januari 2004 700.000,00<br />

Feb 2004 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Februari 2004 5.350.000,00<br />

Maret 2004 Pembayaran pajak kendaraan dinas roda dua Kwarcab Gerakan Pramuka RL 2.300.000,00<br />

Maret 2004 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Maret 2004 500.000,00<br />

April 2004 Bantuan pada wartawan SPJ bulan April 2004 500.000,00<br />

Juni 2004 Bantuan biaya wartawan bulan Juni 2004 1.250.000,00<br />

Agus 04 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Agustus 2004 2.000.000,00<br />

Sep 2004 Bantuan biaya pada wartawan SPJ bulan September 2004 200.000,00<br />

Sep 2004 Bantuan biaya 3 orang dalam rangka mengikuti Penataran Senam Ayo Bersatu di Cibubur Jaktim 2.250.000,00<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada wartawan SPJ bulan November 2004 14.625.000,00<br />

Pembayaran petugas TPHD dan TKHD Kab. RL a.n. Zainuddin T. (untuk naik haji) 40.000.000,00<br />

Sub Total 71.425.000,00<br />

Total 122.475.000,00


Biaya Operasional (2.2.3.1084) untuk Perjalanan Dinas Unit-unit Kerja di Lingkungan Setda Kabupaten RL<br />

Tanggal Uraian Jumlah Penerima Uang<br />

BAPPEDA<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kepala Bappeda RL dinas ke Jambi 500.000,00 Habna<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Ka. Bappeda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Ir. Dedinurmansyah<br />

Febr 2004 Bantuan operasional Ketua Bappeda dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Ir. Dedinurmansyah<br />

Total 7.500.000,00<br />

BAWASDA<br />

17 Mei 2004 Biaya Operasional Ka. Bawasda ke Jakarta 3.000.000,00 Kadirman, SH<br />

Bantuan operasional Ka.Bawasda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 2.500.000,00 Kadirman,SH<br />

Bantuan Operasional Ka. Bawasda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Kadirman,SH<br />

Juni 2004 Bantuan by kepada Ka. Bawasda RL dinas ke Jakarta 2.000.000,00 Kadirman,SH<br />

06 Juli 2004 Biaya Operasional Ka. Bawasda ke Jakarta 5.000.000,00 Kadirman, SH<br />

Sept 2004 Bantuan by operasional Ka Bawasda Kab RL 400.000,00 Kadirman,SH<br />

Total 16.900.000,00<br />

DINAS PERHUBUNGAN<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kadis Perhubungan dalam rangka dinas ke Sumatera Utara 4.000.000,00 Wance Aframli S.Sos<br />

Okt-04 Bantuan Biaya Kepada Kepala Dinas Perhubungan ke surabaya 4.000.000,00 Untung<br />

Total 8.000.000,00<br />

RSUD Curup<br />

Sept 2004 Bantuan biaya a.n. Dr. Suci Utari Direktur RSUD Curup mengikuti Loka Karya di Jakarta 2.000.000,00<br />

DINAS PERTANIAN<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kepala BIPP Kab. RL dalam rangka dinas ke Sumatera Barat 3.500.000,00<br />

DINAS KOPERASI<br />

Desiana<br />

Ir. Suwardi Rusin<br />

Febr 2004 Bantuan by operasional Ka. Dinas Koperasi Kab. RL rapat regional ke Padang 3.000.000,00 Drs. Iswarman Ismail


BELANJA RUTIN TIDAK SESUAI KETENTUAN<br />

Biaya Operasional (2.2.3.1084) untuk Perjalanan Dinas Bupati dan Wakil Bupati<br />

Tanggal Uraian Jumlah Penerima Uang<br />

Lampiran 2a<br />

Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati dalam rangka dinas ke Cilacap Jawa Barat 3.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan operasional Bupati dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati RL dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Drs. Umar Usman<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

12 Maret 2004 Bantuan tambahan biaya perjalanan dinas Wakil Bupati RL 1.000.000,00 Hendra Gunawan<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Drs. Umar Usman<br />

Mei 2004 Bantuan biaya operasional Bupati Rejang Lebong dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Mei 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Mei 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Wabup ke Jakarta 5.000.000,00 Antoni Jusilo<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Wabup ke Bengkulu Selatan 3.000.000,00 Hendra Gunawan, SE<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Wabup ke Jakarta 7.500.000,00 Drs. Umar Usman<br />

11 Mei 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Bupati Rejang Lebong dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati dinas ke Jakarta 3.500.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

01 Juli 2004 Biaya Operasional Wakil Bupati ke Jakarta 3.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

01 Juli 2004 Biaya Operasional Wabup ke Jakarta 4.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

09 Juli 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

14 Juli 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

01 Agustus 2004 Biaya operasional Wabup Ke Batam, Singapura dan malaysia 4.000.000,00 Drs. Umar Usman<br />

02 Agustus 2004 Bantuan Biaya Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

19 Agustus 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

26 Agustus 2004 Bantuan Biaya Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya perjalanan dinas staf Wabup ke Jakarta 1.100.000,00 Uslaili A.Md<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 15.000.000,00 Rohadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Okt 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohdi<br />

Total 171.100.000,00


II.3. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Setelah Diperiksa BPK<br />

No. Uraian Jumlah<br />

No. Uraian<br />

Jumlah<br />

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi<br />

I. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 I. BELANJA RUTIN 217.023.216.643,17<br />

TAHUN YANG LALU 1 Belanja Pegawai 157.621.515.240,00<br />

a. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 2 Belanja Barang 17.648.281.050,00<br />

3 Belanja Pemeliharaan 3.884.222.500,00<br />

II. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.299.718.060,00 7.812.366.395,05 4 Belanja Perjalanan Dinas 2.718.200.000,00<br />

a. Pos Pajak Daerah 3.837.500.000,00 1.878.020.830,81 5 Belanja Lain-lain 18.211.063.905,00<br />

b. Pos Retribusi Daerah 9.446.000.160,00 4.248.642.781,50 6 Usaha-usaha Daerah 100.000.000,00<br />

c. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 140.000.000,00<br />

472.787.400,94 7 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga -<br />

d. Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.876.217.900,00 1.212.915.381,80 8 Pensiun dan Onderstand 25.000.000,00<br />

9 Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> 11.665.973.522,17<br />

III BAGIAN DANA PERIMBANGAN 246.714.288.000,00 246.781.179.773,00 10 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 4.627.060.426,00<br />

a. Pos Bagi Hasil Pajak 15.340.205.309,00 18.580.912.775,00 11 Pengeluaran Tidak Tersangka 521.900.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 729.166.691,00<br />

686.046.047,00<br />

c. Pos Dana Alokasi Umum 212.148.969.000,00 212.148.903.606,00 II. BELANJA PEMBANGUNAN 64.187.597.082,00<br />

d. Pos Dana Alokasi Khusus 13.495.947.000,00 10.365.317.345,00 1 Sektor Industri 50.000.000,00<br />

e. Dana Darurat 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2 Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 3.219.989.000,00<br />

3 Sektor Pengairan 2.025.000.000,00<br />

IV. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 4.531.677.675,00<br />

- 4 Sektor Tenaga Kerja 100.000.000,00<br />

5 Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah,<br />

2.780.480.853,00<br />

a. Pinjaman Luar Negeri 4.531.677.675,00<br />

-<br />

<strong>Keuangan</strong> dan Koperasi<br />

6 Sektor Transportasi 9.549.415.300,00<br />

V. BAGIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 7 Sektor Pertambangan Dan Energi -<br />

a. Penerimaan dari Propinsi 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 8 Sektor Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informasi 6.590.000.000,00<br />

9 Sektor Pembangunan Daerah dan Pemukiman 1.667.601.504,00<br />

10 Sektor Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Tata<br />

Ruang<br />

860.000.000,00<br />

11 Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan<br />

Olahraga<br />

5.572.000.000,00<br />

12 Sektor Kependudukan dan Keluarga 82.000.000,00<br />

13 Sektor Kesehatan 12.380.284.675,00<br />

14 Sektor Perumahan Dan Pemukiman -<br />

15 Sektor Agama -<br />

16 Sektor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 350.000.000,00<br />

17 Sektor Hukum 150.000.000,00<br />

18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan 17.133.064.750,00<br />

19 Sektor Politik Dalam Negeri, Hubungan Luar Negeri,<br />

Informasi dan Komunikasi<br />

1.625.000.000,00<br />

20 Sektor Pertahanan dan Keamanan 52.761.000,00<br />

JUMLAH 281.210.813.725,17<br />

VI. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00<br />

JUMLAH 298.912.680.413,17<br />

RINGKASAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH<br />

KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2004<br />

205.362.409.162,00<br />

152.141.714.303,00<br />

15.841.584.551,00<br />

3.464.414.483,00<br />

2.419.491.200,00<br />

17.481.434.880,00<br />

172.000.000,00<br />

-<br />

-<br />

9.574.090.895,00<br />

3.994.214.250,00<br />

273.464.600,00<br />

53.415.470.469,40<br />

50.000.000,00<br />

3.182.100.999,00<br />

2.020.276.400,00<br />

100.000.000,00<br />

2.760.344.853,00<br />

9.543.280.285,00<br />

-<br />

4.065.926.352,40<br />

1.664.637.000,00<br />

855.221.142,00<br />

5.565.826.971,00<br />

82.000.000,00<br />

4.260.281.567,00<br />

-<br />

-<br />

345.911.920,00<br />

149.647.900,00<br />

17.100.902.350,00<br />

1.616.351.730,00<br />

52.761.000,00<br />

268.350.318.633,40 JUMLAH 281.210.813.725,17 258.777.879.631,40<br />

16.449.478.386,00 III. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00<br />

284.799.797.019,40 JUMLAH 298.912.680.413,17 275.227.358.017,40<br />

SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERJALAN 9.572.439.002,00

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!