19.06.2013 Views

HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan

HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan

HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

<strong>HASIL</strong> <strong>PEMERIKSAAN</strong><br />

ATAS<br />

PERHITUNGAN APBD<br />

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG<br />

TAHUN ANGGARAN 2004<br />

DI<br />

CURUP<br />

PERWAKILAN II BPK-RI<br />

DI PALEMBANG<br />

Nomor : /S/XIV.2/05/2005<br />

Tanggal : Mei 2005


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

Jl. Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137, Telp. (0711) 410549, Fax. (0711) 358948<br />

No : 142 /S/XIV.2/05/2005<br />

Sifat : Rahasia<br />

Lampiran : 1 (satu) berkas<br />

Perihal : Hasil <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004<br />

Kepada Yth :<br />

1. Bupati Rejang Lebong<br />

2. Ketua DPRD Kabupaten Rejang Lebong<br />

Di<br />

Curup<br />

Palembang, 31 Mei 2005<br />

Sesuai dengan Ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga UUD 1945 jo Pasal 2 Ayat (4) UU<br />

No.5 Th. 1973 tentang BPK jo Pasal 32 Ayat (1) UU No. 17 Th. 2003 tentang <strong>Keuangan</strong> Negara<br />

dengan hormat kami sampaikan Hasil <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah<br />

Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004.<br />

Atas perhatian dan tindak lanjutnya, diucapkan terima kasih.<br />

Tembusan :<br />

1. Yth. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta;<br />

2. Yth. Auditor Utama <strong>Keuangan</strong> Negara IV BPK-RI, di Jakarta;<br />

3. Yth. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, di Jakarta;<br />

4. Yth. Kepala Bawasda Kabupaten Rejang Lebong, di Curup.<br />

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

KEPALA PERWAKILAN II<br />

DI PALEMBANG<br />

DRS. SYAFRUDDIN TASMAN<br />

NIP. 240000747


BAB II<br />

LAPORAN <strong>PEMERIKSAAN</strong><br />

II.1 Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan<br />

Perhitungan APBD<br />

Pembukuan dan penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

(APBD) dilakukan oleh Bagian <strong>Keuangan</strong> Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang Lebong<br />

(terdiri dari Sub Bagian Anggaran, Sub Bagian Perbendaharaan, Sub Bagian Pembukuan<br />

dan Sub Bagian Verifikasi), Pemegang Kas Daerah (PKD), Dinas Pendapatan Daerah<br />

(Dipenda) serta Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

Pembukuan dan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun<br />

Anggaran 2004 yang meliputi unsur Pendapatan, Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan<br />

termasuk Penerimaan dan Pengeluaran UKP pada Tahun Anggaran 2004, masih<br />

diselenggarakan berdasarkan sistem pembukuan tunggal (Single Entry) sebagaimana<br />

diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-099 Tahun 1980 tanggal 2<br />

April 1980 tentang Manual Administrasi <strong>Keuangan</strong> Daerah sebagaimana telah ditambah<br />

dan diubah, terakhir dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999<br />

tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.<br />

Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004<br />

telah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Ta hun 2005 tanggal 15 Maret 2005<br />

tentang Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten<br />

Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004.<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menerapkan sistem komputer piranti<br />

penunjang pembukuan keuangan dengan bahasa program D-Base dan Lotus (SIMKUDA)<br />

dalam melakukan pencatatan pembukuan realisasi APBD. Setiap penerimaan dan<br />

pengeluaran dibuat laporannya setiap hari dalam B.IX, setiap bulan dalam B.IV dan B.V<br />

serta setiap tiga bulan atau triwulanan dalam B.XV dan B.XVI. Hasil pemeriksaan<br />

terhadap alur pembukuan diketahui bahwa pemindahan angka (data posting) dari B.IX ke


10<br />

B.IV dan B.V yang dilanjutkan ke B.XV dan B.XVI kemudian ke dalam Perhitungan<br />

APBD pada umumnya telah dilaksanakan dengan benar. Walaupun masih terdapat<br />

beberapa kesalahan input data sehingga dilakukan koreksi atas ayat, pasal dan proyek.<br />

Dalam kebijakan di bidang keuangan, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah<br />

menyusun Draft Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah<br />

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Pasal 14<br />

Ayat (1) dan Ayat (2) yang menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pengelolaan<br />

keuangan daerah diatur dengan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundangan<br />

yang berlaku, meliputi kerangka dan garis besar prosedur penyusunan APBD;<br />

kewenangan keuangan Kepala Daerah dan DPRD; prinsip-prinsip pengelolaan kas;<br />

prinsip-prinsip pengelolaan pengeluaran daerah yang telah dianggarkan; tata cara<br />

pengadaan barang dan jasa; prosedur melakukan pinjaman daerah; prosedur<br />

pertanggungjawaban keuangan; dan hal-hal lain yang menyangkut pengelolaan keuangan<br />

daerah. Peraturan Daerah tersebut telah diajukan kepada DPRD Kabupaten Rejang<br />

Lebong untuk pembahasan tanggal 19 Juli 2003, akan tetapi sampai dengan saat<br />

pemeriksaan berakhir Perda tersebut belum disahkan oleh DPRD Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

Oleh karena itu Sistem dan Prosedur Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah sebagaimana<br />

dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Pasal 14 Ayat (3) juga<br />

belum disusun, sehingga Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah pada Kabupaten Rejang Lebong<br />

masih berpedoman antara lain pada Manual Administrasi <strong>Keuangan</strong> Daerah dan Surat<br />

Edaran Mendagri Nomor 903/2477/SJ tanggal 5 Desember 2001 tentang Pedoman Umum<br />

Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2002 serta Kepmendagri Nomor 3<br />

Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan APBD.<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong meskipun belum memiliki Perda tentang<br />

Pokok-pokok Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah dan Keputusan Kepala Daerah tentang<br />

Sistem dan Prosedur Akuntansi, dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT. Murfa Surya<br />

Mahardhika untuk melakukan pengembangan komputerisasi sistem, program dan<br />

implementasi manajemen anggaran dan akuntansi keuangan daerah (SIMAKDA) dalam


11<br />

rangka penyusunan laporan APBD berbasis kinerja dengan mengacu kepada Kepmenda gri<br />

Nomor 29 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 serta Undang-<br />

Undang Nomor 17 Tahun 2003, yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja<br />

No.25/SPK/TPKD/2004 tanggal 25 Agustus 2004 senilai Rp190.000.000,00 sebagai<br />

bagian dari Proyek Tata Pembukuan <strong>Keuangan</strong> Daerah. Dalam melaksanakan<br />

pekerjaannya, pihak konsultan merancang program berdasarkan dokumen yang ada di Sub<br />

Bagian Anggaran, Perbendaharaan, Verifikasi dan Pembukuan, sehingga menghasilkan<br />

output seperti yang dikehendaki dalam Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 dan Undang-<br />

Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan<br />

Arus Kas, dan Catatan atas Laporan <strong>Keuangan</strong>, yang dilampiri dengan laporan keuangan<br />

perusahaan daerah. Hasil (output) dari pelaksanaan kegiatan SIMAKDA selama tahun<br />

2004 antara lain APBD Tahun Anggaran 2005 berbasis kinerja dan Laporan<br />

Pertanggungjawaban Bupati Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 berupa Laporan<br />

Perhitungan APBD, Nota Perhitungan APBD, Aliran Kas dan Neraca Daerah. Laporan<br />

Aliran Kas dan Neraca Daerah hanya merupakan informasi tambahan saja.<br />

Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen dan keuangan daerah<br />

(SIMAKDA) berbasis komputer yang dibuat oleh pihak konsultan, dirancang tanpa<br />

adanya suatu sistem dan prosedur akuntansi yang akan digunakan oleh Pemerintah<br />

Kabupaten Rejang Lebong dalam sistem akuntansi keuangan daerah, sehingga<br />

mempunyai kemungkinan tidak sejalan dengan sistem dan prosedur akuntansi dimaksud.<br />

Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Perhitungan APBD serta<br />

pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang<br />

telah diuji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku,<br />

sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan sebagai berikut:<br />

1. Tidak ada review dan persetujuan yang memadai untuk transaksi pencatatan akuntansi<br />

atau Output dari suatu sistem;<br />

a. Sistem pembukuan yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun Perhitungan<br />

APBD khususnya belanja belum sepenuhnya didasarkan atas Surat<br />

Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan, karena nilai realisasi belanja yang<br />

dicantumkan dalam Perhitungan APBD adalah realisasi pencairan SPMU


12<br />

dikurangi sisa UUDP hasil konfirmasi dari Bendaharawan, tanpa melalui proses<br />

verifikasi, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat uji banding kebenaran dan<br />

kewajaran angka dalam perhitungan.<br />

Atas keterlambatan penyampaian SPJ oleh para Bendaharawan, Kepala Sub<br />

Bagian Verifikasi telah mengirimkan surat teguran, akan tetapi tidak<br />

ditindaklanjuti oleh Bendaharawan, sehingga masih terjadi keterlambatan.<br />

b. <strong>Pemeriksa</strong>an atas SPJ Bendaharawan diketahui bahwa terhadap koreksi-koreksi<br />

yang dilakukan oleh Sub Bagian Verifikasi atas SPJ-SPJ tersebut tidak<br />

ditindaklanjuti oleh para Bendaharawan sehingga terjadi kesalahan dalam<br />

pencatatan.<br />

c. Terdapat pengeluaran pada beberapa pos belanja rutin daerah yang tidak didukung<br />

dengan bukti yang lengkap sehingga pengeluaran-pengeluaran tersebut secara<br />

formal tidak sah dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah.<br />

d. Terdapat pencairan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) yang melewati Tahun<br />

Anggaran 2004 dicatat sebagai pengeluaran Tahun Anggaran 2004, sehingga<br />

realisasi belanja dalam Perhitungan APBD tidak menggambarkan realisasi yang<br />

senyatanya.<br />

2. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aktiva;<br />

a. Daftar Pengadaan Barang yang dibuat oleh Bagian Umum dan Perlengkapan<br />

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong sebagai unit kerja yang<br />

mengelola barang milik daerah belum lengkap, karena sebagian unit -unit kerja di<br />

lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong belum menyampaikan<br />

laporannya, sehingga belum menggambarkan realisasi pengadaan barang<br />

senyatanya.<br />

b. Dana yang diberikan kepada PD. Rena Skalawi melalui Proyek Pembangunan<br />

Pabrik dan Bantuan Modal Kerja pada Tahun Anggaran 2004 sebesar<br />

Rp814.489.000,00 tidak diakui sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong.


13<br />

3. Kelemahan yang signifikan dalam desain atau pelaksanaan pengendalian intern yang<br />

dapat mengakibatkan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berdampak<br />

langsung dan material atas Laporan <strong>Keuangan</strong>.<br />

Hal ini terjadi atas Dana Cadangan yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong tidak ditetapkan dalam suatu Perda tentang Pembentukan Dana Cadangan.<br />

Selain itu dana cadangan tersebut tidak dikelola dalam satu rekening khusus dan posisi<br />

dana cadangan tidak dilaporkan dalam Perhitungan APBD.<br />

Atas kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melakukan review atas sistem pengendalian intern<br />

atas proses pembukuan dan penyusunan Perhitungan APBD-nya.


I.1 Gambaran Umum<br />

1. Dasar Hukum <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

BAB I<br />

GAMBARAN UMUM <strong>PEMERIKSAAN</strong><br />

a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 Tahun 2001;<br />

b. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang <strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong>;<br />

c. Pasal 31 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang <strong>Keuangan</strong><br />

Negara;<br />

d. Pasal 56 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan<br />

Negara;<br />

e. Pasal 184 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan<br />

Daerah;<br />

f. Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan<br />

<strong>Keuangan</strong> antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;<br />

g. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan<br />

Pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah.<br />

2. Tujuan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

Untuk memberikan keyakinan apakah Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun<br />

Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang<br />

ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan <strong>Keuangan</strong><br />

Daerah.<br />

3. Lingkup <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Perhitungan<br />

APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 dilakukan atas<br />

Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 beserta lampirannya.


4. Cakupan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

6<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun<br />

Anggaran 2004 meliputi pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan dan<br />

disajikan dalam Perhitungan APBD.<br />

Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan perbandingan<br />

antara jumlah realisasi anggaran/saldo akun yang diaudit dan jumlah realisasi anggaran<br />

saldo akun (sebelum koreksi) Tahun Anggaran 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut<br />

ini:<br />

Tabel Cakupan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong TA. 2004<br />

No Uraian Anggaran<br />

Realisasi % Nilai yang diaudit ACR<br />

(Rp)<br />

(Rp)<br />

(Rp)<br />

%<br />

1. Pendapatan 281.210.813.725,17 268.350.318.633,40 95,43 268.350.318.633,40 100<br />

2. Belanja<br />

- Rutin 217.023.216.643,17 205.362.409.162,00 94,63 81.122.545.240,00 39,50<br />

- Pembangunan 64.187.597.082,00 53.415.470.469,40 83,22 19.608.030.386,40 36,71<br />

3. Sisa Perhitungan 9.572.439.002,00 - 9.572.439.002,00 100<br />

Jumlah 562.421.627.450,34 536.700.637.266,80 536.700.637.266,80<br />

4. Urusan Kas dan Perhitungan 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00 92,93 16.449.478.386,00 100<br />

5. Standar <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun<br />

Anggaran 2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP)<br />

yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan Manajemen <strong>Pemeriksa</strong>an, dan<br />

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.<br />

6. Batasan dan Kendala <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas<br />

Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004,<br />

BPK-RI masih menghadapi kendala mengenai peraturan perundang-undangan. Kendala<br />

dimaksud yaitu belum adanya sosialisasi Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 yang<br />

mengatur tentang kewajiban bagi setiap Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk<br />

menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban berupa Laporan <strong>Keuangan</strong> kepada pihak<br />

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang telah diperiksa oleh Aparat <strong>Pemeriksa</strong><br />

Eksternal Pemerintah, dalam hal ini adalah BPK-RI.


7<br />

Kondisi ini mengakibatkan pelaksanaan <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 dilakukan bersamaan<br />

dengan proses pembahasan Perhitungan APBD antara Pemerintah Kabupaten dan<br />

DPRD Kabupaten Rejang Lebong. Pembahasan tersebut telah menghasilkan<br />

pengesahan Perhitungan APBD berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2005 tanggal 15<br />

Maret 2005 yang telah dilaksanakan sebelum <strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD<br />

berakhir tanggal 30 Maret 2005. Hal ini dijadikan alasan bagi Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong untuk tidak bersedia menerima koreksi audit atas Perhitungan APBD<br />

dari BPK-RI.


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

Jl. Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137, Telp. (0711) 410549, Fax. (0711) 358948<br />

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN<br />

Kepada Para Pengguna Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004<br />

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun<br />

1973, dan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, <strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong><br />

<strong>Keuangan</strong> Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Perhitungan APBD<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 beserta lampirannya<br />

yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.<br />

Perhitungan APBD tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Perhitungan<br />

APBD Tahun Anggaran 2004 berdasarkan pemeriksaan BPK-RI.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD tersebut dilakukan dengan berpedoman<br />

pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar<br />

tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang<br />

cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai<br />

sebagai dasar untuk memberikan pendapat.


2<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Perhitungan<br />

APBD tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang<br />

ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Perhitungan APBD Tahun Anggaran<br />

2004 beserta lampirannya. Hasil pemeriksaan tersebut menemukan hal yang material<br />

yaitu:<br />

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Ber jalan disajikan lebih rendah sebesar<br />

Rp238.177.654,00 dari yang seharusnya , sehingga angka yang disajikan dalam<br />

Perhitungan APBD yang telah mendapatkan pengesahan DPRD berdasarkan Perda<br />

Nomor 1 Tahun 2005 tidak menggambarkan informasi keuangan yang sebenarnya.<br />

2. Pengeluaran pada beberapa pos belanja rutin tidak didukung bukti yang lengkap<br />

sebesar Rp3.442.875.585,00, sehingga pengeluaran sebesar tersebut secara formal<br />

tidak sah dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah.<br />

3. Dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong kepada PD. Rena<br />

Skalawi sebesar Rp814.489.000,00 tidak diakui sebagai penyertaan modal dalam<br />

Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, sehingga penyertaan modal Pemerintah<br />

Kabupaten Rejang Lebong kurang dicatat sebesar tersebut di atas.<br />

4. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Pena taan Danau Mas Harun Bastari<br />

(2P.0.8.1.02.001) sebesar Rp3.976.076.352,40 dan Proyek Pembelian Tanah dan<br />

Bangunan Gedung PIC (2P.0.18.1.04.005) sebesar Rp8.600.000.000,00 masih<br />

dalam proses hukum.<br />

Berdasarkan pemeriksaan terhadap Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Perhitungan<br />

APBD Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004, kecuali atas<br />

akibat yang dimuat dalam paragraf sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk<br />

semua hal material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam<br />

berbagai peraturan perundangan yang berlaku.


3<br />

Di dalam hasil pemeriksaan atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang<br />

perlu mendapat perhatian Pemerintah dan DPRD Kabupaten Rejang Lebong dalam<br />

upaya penyempurnaan Perhitungan APBD sebagai salah satu bentuk<br />

pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah.<br />

Palembang, 30 Maret 2005<br />

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

Perwakilan II di Palembang<br />

Ketua Tim,<br />

Yenny, SE, MAcc., Ak<br />

Akuntan REG-NEG D-16799


DAFTAR ISI<br />

Laporan Auditor Independen..………………………………………………………... 1<br />

Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diberi Opini oleh Auditor………… 4<br />

Bab I. Gambaran Umum <strong>Pemeriksa</strong>an…………………………………………… 5<br />

I.1. Gambaran Umum….………………………………….…………… 5<br />

1. Dasar Hukum <strong>Pemeriksa</strong>an…….……………….…………… 5<br />

2. Tujuan <strong>Pemeriksa</strong>an……..…………………………………... 5<br />

3. Lingkup <strong>Pemeriksa</strong>aan………………………..……………... 5<br />

4. Cakupan <strong>Pemeriksa</strong>an………..……………………………… 6<br />

5. Standar <strong>Pemeriksa</strong>an…..…………………………………….. 6<br />

6. Batasan dan Kendala <strong>Pemeriksa</strong>an………..…………………. 6<br />

I.2. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diperiksa BPK.… 8<br />

Bab II. Laporan <strong>Pemeriksa</strong>an……………………………………………………… 9<br />

II.1. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan<br />

Penyusunan Perhitungan APBD…………………………………….<br />

II.2. Catatan <strong>Pemeriksa</strong>an……………………………………………….. 14<br />

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan Disajikan<br />

Lebih Rendah Sebesar Rp238.177.654,00………..………….<br />

2. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Purna Bhakti Anggota<br />

DPRD Sebesar Rp217.590.000,00……..………….................<br />

3. Kesalahan Pembebanan Pada Realisasi Belanja Rutin<br />

Sebesar Rp1.245.838.974,00………..……………………….<br />

4. Pembentukan Dana Cadangan Kabupaten Rejang Lebong<br />

Menyalahi Ketentuan Sebesar Rp590.000.000,00…………...<br />

5. Realisasi Belanja Rutin Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi<br />

Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong>, dan Pos Tidak Termasuk<br />

Bagian Lain Tidak Sesuai Peruntukan Sebesar<br />

Rp2.095.693.924,00………..………………………...............<br />

Halaman<br />

9<br />

14<br />

17<br />

20<br />

24<br />

26


6. Penganggaran dan Penggunaan Biaya Pendidikan, Biaya<br />

Uang Perangsang, Biaya Operasional, Biaya Kesejahteraan<br />

Pegawai, Biaya Pembinaan Aparatur Pemerintah dan Biaya<br />

Team yang Dibentuk oleh Bupati Menyalahi Ketentuan<br />

Sebesar Rp9.856.823.143,00…………………………………<br />

7. Pengeluaran pada Beberapa Pos Belanja Rutin Daerah Tidak<br />

Didukung Bukti yang Lengkap Sebesar Rp3.442.875.585,00<br />

8. Realisasi Belanja Rutin Melebihi Pagu Anggaran yang<br />

Disediakan Sebesar Rp338.899.410,00……….……………...<br />

9. Surat Pertanggungjawaban Rutin (SPJR) Belum<br />

Disampaikan Oleh Bendaharawan Sebesar Rp15.654.167,00<br />

10. Dana yang Diberikan kepada PD. Rena Skalawi melalui<br />

Proyek Pembangunan Pabrik dan Bantuan Modal Kerja pada<br />

Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp814.489.000,00 Tidak<br />

Diakui sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupa ten<br />

Rejang Lebong…………………………………………..…..<br />

11. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau<br />

Mas Harun Bastari (2P.0.8.1.02.001) Senilai<br />

Rp3.976.076.352,40 dan Proyek Pembelian Tanah dan<br />

Bangunan Gedung PIC (2P.0.18.1.04.005) Senilai<br />

Rp8.600.000.000,00 Masih Dalam Proses Hukum ………….<br />

II.3. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Setelah Diperiksa BPK 48<br />

II.4. Lampiran-lampiran<br />

31<br />

35<br />

38<br />

40<br />

43<br />

46


II.2. Catatan <strong>Pemeriksa</strong>an<br />

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan Disajikan Lebih Rendah<br />

Sebesar Rp238.177.654,00<br />

Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran<br />

2004 dalam Perhitungan APBD masing-masing adalah sebesar Rp268.350.318.633,40<br />

dan Rp258.777.879.631,40 dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar<br />

Rp9.572.439.002,00 (Rp268.350.318.633,40 - Rp258.777.879.631,40).<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti penerimaan diketahui bahwa<br />

terdapat penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1.370.317.345,00,<br />

yang terdiri dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan masing-masing sebesar<br />

Rp927.627.345,00 dan Rp442.690.000,00, yang dibukukan sebagai penerimaan APBD<br />

melalui Daftar Pembukuan Administratif (DPA) pada Ayat Bantuan Pembangunan<br />

Relokasi RSUD Curup (1.3.4.008) dan Bantuan Pembangunan Pasar Desa (1.3.4.009),<br />

sehingga realisasi pendapatan seharusnya adalah sebesar Rp266.980.001.288,40<br />

(Rp268.350.318.633,40 - Rp1.370.317.345,00).<br />

Di bagian belanja, dana Pemerintah Pusat tersebut dibukukan sebagai pengeluaran<br />

APBD melalui DPA masing-masing pada Proyek Pengembangan Relokasi RSUD Curup<br />

(2P.0.13.2.02.004) dan Proyek Pembangunan Pasar Desa (2P.0.5.1.02.001). Selain itu,<br />

terdapat Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) Tahun Anggaran 2004 yang dicairkan<br />

pada Tahun Anggaran 2005 sebesar Rp238.177.654,00, sehingga realisasi belanja<br />

seharusnya adalah sebesar Rp257.169.384.632,40 {Rp258.777.879.631,40 –<br />

(Rp1.370.317.345,00 + Rp238.177.654,00)}. Sehingga Sisa Lebih Perhitungan Anggaran<br />

seharusnya adalah sebesar Rp9.810.616.656,00 (Rp266.980.001.288,40 -<br />

Rp257.169.384.632,40). Dengan demikian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran disajikan<br />

lebih rendah sebesar Rp238.177.654,00 (Rp9.810.616.656,00 - Rp9.572.439.002,00).<br />

Hal ini tidak sesuai dengan:<br />

a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan <strong>Keuangan</strong> antara<br />

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah:


15<br />

1) Pasal 88 yang menyatakan dana dekonsentrasi merupakan bagian anggaran<br />

kementerian negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan<br />

anggaran kementerian negara/lembaga.<br />

2) Pasal 90 Ayat (1) yang menyatakan penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan<br />

dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam<br />

pelaksanaan tugas pembantuan dan desentralisasi.<br />

3) Pasal 97 Ayat (1) yang menyatakan penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan<br />

tugas pembantuan dilakukan secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam<br />

pelaksanaan dekonsentrasi dan desentralisasi.<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang<br />

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dalam pelaksanaan dekonsentrasi<br />

dan tugas pembantuan:<br />

1) Pasal 2 Ayat (4) yang menyatakan pencatatan dan pengelolaan keuangan dalam<br />

penyelenggaraan Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari APBD.<br />

2) Pasal 3 Ayat (3) yang menyatakan pencatatan dan pengelolaan keuangan dalam<br />

penyelenggaraan tugas pembantuan dilakukan secara terpisah dari APBD dan<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.<br />

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Pasal 18 Ayat (7) yang<br />

menyatakan bahwa Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) berlaku sampai akhir<br />

tahun anggaran yang bersangkutan.<br />

d. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan<br />

Perhitungan APBD Pasal 1 dan 4 yang menyatakan bahwa Perhitungan APBD adalah<br />

realisasi penerimaan dan pengeluaran dalam satu tahun anggaran tertentu. Dasar<br />

Perhitungan APBD adalah penerimaan dan pengeluaran yang telah<br />

dipertanggungjawabkan secara sah menurut ketentuan pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Daerah<br />

yang berlaku dalam satu tahun anggaran yang bersangkutan.<br />

Hal tersebut mengakibatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang disajikan<br />

dalam Perhitungan APBD lebih rendah sebesar Rp238.177.654,00 sehingga tidak<br />

menggambarkan informasi keuangan yang sebenarnya.


16<br />

Keadaan ini terjadi karena Sub Bagian Pembukuan mencatat dana pemerintah<br />

pusat sebagai penerimaan dan pengeluaran APBD serta pencairan SPMU yang melebihi<br />

Tahun Anggaran 2004 sebagai pengeluaran Tahun Anggaran 2004.<br />

Kepala Sub Bagian Pembukuan menyatakan bahwa hal tersebut diakui. Akan<br />

tetapi karena Sisa Lebih Perhitungan APBD TA. 2004 sudah disahkan, hal tersebut akan<br />

menjadi perhatian pada tahun anggaran berikutnya.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan secara tertulis Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dan jajarannya<br />

memperbaiki/mengoreksi kembali sisa lebih tersebut.<br />

b. Menegur secara tertulis kepada Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> atas kelalaiannya<br />

mentolerir pencairan SPMU melewati tahun anggaran berjalan. Jika terjadi kesalahan<br />

berulang dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun<br />

1980.


17<br />

2. Kelebihan Pembayaran Tunjangan Purna Bhakti Anggota DPRD Sebesar<br />

Rp217.590.000,00<br />

Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah<br />

(DPRD) dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di<br />

daerah, maka kegiatan DPRD dimaksud perlu didukung dengan pembiayaan yang<br />

memadai sesuai dengan ketentuan pengaturan hak-hak keuangan dan administratif<br />

Anggota DPRD.<br />

Untuk itu dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong telah dianggarkan Biaya<br />

Penunjang Kegiatan (Pasal 2.2.1.1093) sebesar Rp3.527.400.000,00 dengan realisasi<br />

sebesar Rp3.527.400.000,00 atau 100%. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat<br />

Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan DPRD diketahui bahwa salah satu<br />

pengeluaran yang telah direalisasikan dari Biaya Penunjang Kegiatan pada bulan Juni<br />

2004 adalah pembayaran tunjangan purna bakti untuk Anggota DPRD sebesar<br />

Rp600.000.000,00 untuk 40 orang atau masing-masing sebesar Rp15.000.000,00.<br />

Realisasi pemberian tunjangan purna bhakti tersebut menyalahi ketentuan Surat Edaran<br />

Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 perihal Pedoman<br />

tentang Kedudukan <strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD, yang digunakan sebagai<br />

pedoman tidak menyebutkan adanya aturan mengenai uang jasa pengabdian atau<br />

tunjangan purna bakti.<br />

Selanjutnya, pada tanggal 28 Agustus 2004 terbit Peraturan Pemerintah Nomor 24<br />

Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan <strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD<br />

yang mengatur tentang Uang Jasa Pengabdian yang besarnya disesuaikan dengan masa<br />

bhakti Pimpinan dan Anggota DPRD. Untuk masa bhakti sampai dengan 5 (lima) tahun<br />

diberikan uang jasa pengabdian setinggi-tingginya 6 (enam) bulan uang representasi.<br />

Sehingga besarnya uang jasa pengabdian (purna bhakti) maksimum yang dapat diberikan<br />

adalah sebagai berikut:


18<br />

Uang Representasi Uang Jasa Pengabdian Jumlah Orang Jumlah Seluruhnya<br />

Ketua 2.100.000,00 12.600.000,00 1 12.600.000,00<br />

Wk. Ketua 1.680.000,00 10.080.000,00 2 20.160.000,00<br />

Anggota 1.575.000,00 9.450.000,00 37 349.650.000,00<br />

Jumlah 382.410.000,00<br />

Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran tunjangan purna bhakti sebesar<br />

Rp217.590.000,00 (Rp600.000.000,00 - Rp382.410.000,00).<br />

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan:<br />

a. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003<br />

perihal Pedoman tentang Kedudukan <strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD yang<br />

tidak mengatur mengenai uang jasa pengabdian atau tunjangan purna bakti.<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan<br />

<strong>Keuangan</strong> Pimpinan dan Anggota DPRD Pasal 23 Ayat (1) yang menyatakan bahwa<br />

Pimpinan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa<br />

bhaktinya diberikan uang jasa pengabdian dan Ayat (3) butir f yang menyatakan<br />

besarnya uang jasa pengabdian disesuaikan dengan masa bhakti Pimpinan dan<br />

Anggota DPRD, untuk masa bhakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang<br />

jasa pengabdian setinggi-tingginya 6 (enam) bulan uang representasi.<br />

Hal tersebut di atas mengakibatkan tunjangan purna bhakti yang telah terlanjur<br />

dibayarkan ternyata melebihi ketentuan sebesar Rp217.590.000,00.<br />

Kenyataan ini terjadi karena adanya keinginan Anggota DPRD untuk memperoleh<br />

tunjangan purna bhakti sebesar-besarnya tanpa mempedomani ketentuan yang berlaku<br />

dan Sekretaris DPRD sebagai penanggung jawab anggaran lalai dalam melaksanakan<br />

tugas tidak mengacu pada ketentuan yang berlaku.<br />

Sekretaris DPRD Kabupaten Rejang Lebong menjelaskan bahwa pembayaran<br />

tunjangan purna bhakti untuk Anggota DPRD didasarkan atas informasi akan<br />

diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 yang mengatur mengenai<br />

hal tersebut.


19<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar memerintahkan<br />

Sekretaris DPRD untuk menarik kelebihan pembayaran tunjangan purna bhakti sebesar<br />

Rp217.590.000,00 dari para penerima dan menyetorkannya ke Kas Daerah dan jika tidak<br />

dilaksanakan akan diselesaikan secara hukum di Pengadilan Negeri.


20<br />

3. Kesalahan Pembebanan Pada Realisasi Belanja Rutin Sebesar Rp1.245.838.974,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah ditetapkan<br />

anggaran belanja rutin pada Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp32.209.306.200,00 dengan<br />

realisasi sebesar Rp30.108.307.836,00 atau 93,48% , Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong> sebesar Rp11.665.973.522,17 dengan realisasi sebesar Rp9.574.090.895,00<br />

atau 82,07%, dan Pos Pengeluaran yang Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar<br />

Rp4.627.060.426,00 dengan realisasi sebesar Rp3.994.214.250,00 atau 86,32%.<br />

Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas bukti-bukti pertanggungjawaban<br />

bendaharawan pada Pos Sekretariat Daerah (Pos 2.2.3), Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong> (Pos 2.13.1), dan Pos Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain (Pos<br />

2.14.1) diketahui bahwa terdapat kesalahan pembebanan pengeluaran sebesar<br />

Rp1.245.838.974,00, yaitu:<br />

a. Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp319.780.200,00.<br />

Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai pembebanannya, terdiri dari:<br />

1) Pasal Barang Cetakan Dipakai Habis (2.2.3.1011.20) sebesar Rp7.500.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya pada Dinas Parsenibud Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

2) Pasal Langganan Listrik, Telepon Dan Air (2.2.3.1011.60) sebesar Rp168.700,00<br />

digunakan untuk membayar tagihan dari kantor Pos dan Giro.<br />

3) Pasal Lain-lain Ongkos Kantor (2.2.3.1011.90) sebesar Rp48.414.500,00<br />

digunakan antara lain untuk bantuan biaya dalam rangka kunjungan tamu<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya perjalanan dinas, bantuan<br />

biaya berobat, bantuan biaya THR petugas kebersihan.<br />

4) Pasal Lain-lain Inventaris Kantor (2.2.3.1012.90) sebesar Rp3.345.000,00<br />

digunakan untuk membayar telepon flexi Dinas Pertanian Kabupaten Rejang<br />

Lebong.<br />

5) Pasal Lain-lain Biaya Pendidikan (2.2.2.1013.90) sebesar Rp22.250.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya transportasi dan akomodasi pelaksanaan<br />

pengawasan di Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya pengurusan formasi


21<br />

PNS Rejang Lebong tahun 2004 dan bantuan biaya mengikuti pendidikan S2<br />

sebanyak 19 orang.<br />

6) Pasal Biaya Operasional (2.2.3.1084) sebesar Rp86.600.000,00 antara lain<br />

digunakan untuk bantuan biaya operasional Bupati Kepahiang & Lebong masing-<br />

masing sebesar Rp5.000.000,00 untuk bulan Januari 2004, bantuan biaya berobat,<br />

bantuan biaya dalam rangka sosialisasi UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan<br />

UU No. 5.<br />

7) Pasal Biaya Kesejahteraan Pegawai (2.2.3.1091) sebesar Rp41.065.800,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya minum Kantor Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong, bantuan biaya pada ikatan penderita cacat Indonesia Dharma Karya<br />

Surakarta, bantuan biaya korban musibah angin ribut di kelurahan Jalan Baru,<br />

dan lain-lain.<br />

8) Pasal Biaya Tamu Pemerintah (2.2.3.1100) sebesar Rp110.436.200,00 digunakan<br />

untuk bantuan biaya operasional Danrem 041 Gamas, pembayaran biaya minum<br />

pegawai Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya pemeliharaan<br />

barang inventaris di rumah dinas Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong,<br />

dan lain-lain.<br />

b. Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> sebesar Rp108.484.800,00.<br />

Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai pembebanannya terdapat pada Pasal<br />

Subsidi kepada Daerah Bawahan (2.13.1.1123) sebesar Rp108.484.800,00 yang<br />

digunakan untuk bantuan biaya belanja rutin bupati, bantuan biaya kodim, bantuan<br />

biaya brimob, dan bantuan untuk penyusunan pertanggungjawaban Bupati.<br />

c. Pos Pengeluaran yang Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar Rp817.573.974,00.<br />

Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai pembebanannya, terdiri dari:<br />

1) Pasal Bantuan untuk Organisasi Vertikal Lainnya (2.14.1.1132) sebesar<br />

Rp213.400.000,00 digunakan untuk bantuan biaya pada Yayasan Taman Siswa<br />

Curup, bantuan biaya LBA Columbia, bantuan biaya pada paguyuban masyarakat<br />

Jawa Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong, bantuan biaya yayasan Pat Petulai,<br />

dan lain sebagainya.


22<br />

2) Pasal Bantuan untuk Organisasi Profesi (2.14.1.1134) sebesar Rp604.173.974,00<br />

digunakan untuk bantuan pada sanggar Bumei Pat Petulai Kabupaten Rejang<br />

Lebong, bantuan biaya pada pengurus Aliansi Masyarakat Bengkulu, bantuan<br />

biaya pada PKD Gerakan Pemuda Ansor Rejang Lebong, bantuan biaya pada<br />

PMI cabang Rejang Lebong tahun 2004, dan lain-lain.<br />

(Rincian lihat Lampiran 1).<br />

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994<br />

tentang Pelaksanaan APBD:<br />

a. Pasal 6 Ayat (4) menetapkan dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran<br />

daerah untuk tujuan lain yang ditetapkan dalam anggaran belanja daerah.<br />

b. Pasal 41 Ayat (2) yang menyatakan bahwa biro/bagian keuangan mengadakan<br />

verifikasi terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketepatan<br />

tujuan pengeluaran, ketepatan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian<br />

dan kebenaran serta sahnya tagihan.<br />

c. Pasal 48 Ayat (1) dan (3) menetapkan bahwa penggeseran biaya dapat dilakukan<br />

hanya untuk jenis-jenis pengeluaran dalam lingkungan satu belanja, satu pos dan satu<br />

bagian anggaran yang ditampung dalam perubahan anggaran dan tidak<br />

diperkenankan langsung ditampung dalam perhitungan APBD.<br />

Hal tersebut mengakibatkan Perhitungan APBD tidak mencerminkan realisasi<br />

belanja senyatanya pada mata pasal pengeluaran bersangkutan.<br />

Hal ini terjadi karena:<br />

a. Adanya disposisi Atasan Langsung Bendaharawan dan atau pejabat berwenang yang<br />

memerintahkan Bendaharawan untuk menyediakan dana dan membayar pengeluaran-<br />

pengeluaran yang jelas-jelas telah melanggar disiplin anggaran.<br />

b. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dan jajarannya lalai, tidak cermat dalam melakukan<br />

verifikasi atas SPJ Bendaharawan.<br />

Atas permasalahan tersebut, Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah menjelaskan<br />

bahwa terjadinya kesalahan pembebanan pada beberapa pos tersebut disebabkan


23<br />

anggaran untuk pos dimaksud telah habis sedangkan pengeluaran tersebut penting,<br />

sehingga dibebankan pada pos lain yang masih ada anggarannya. Hal tersebut akan<br />

menjadi perhatian di masa mendatang.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

c. Menegur secara tertulis kepada para pejabat dan atau Atasan Langsung<br />

Bendaharawan untuk tidak mendisposisikan pembayaran yang menyalahi disiplin<br />

anggaran dan ketentuan yang berlaku.<br />

d. Memerintahkan kepada Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran<br />

kegiatan yang nyata-nyata telah menyalahi ketentuan tersebut serta meningkatkan<br />

pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan APBD. Jika terjadi kesalahan<br />

berulang dikenakan sanksi PP Nomor 30 Tahun 1980.


24<br />

4. Pembentukan Dana Cadangan Kabupaten Rejang Lebong Menyalahi Ketentuan<br />

Sebesar Rp590.000.000,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah dianggarkan<br />

belanja rutin sebesar Rp217.023.216.643,17 dengan realisasi sebesar<br />

Rp205.362.409.162,00 atau 94,63%. Dari belanja rutin Tahun Anggaran 2004 tersebut,<br />

telah dianggarkan pembentukan dana cadangan (Pasal 2.2.3.1093) sebesar<br />

Rp590.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp590.000.000,00 atau 100%.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen pendukung Perhitungan APBD pada<br />

Sub Bagian Anggaran, diketahui bahwa pembentukan dana cadangan tersebut ternyata<br />

tidak ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah tentang Pembentukan Dana Cadangan<br />

Kabupaten Rejang Lebong. Selain itu dana cadangan tersebut tidak dikelola pada suatu<br />

rekening khusus dan posisi dana cadangan tidak dilaporkan dalam Perhitungan APBD.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an lebih lanjut atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan Rutin<br />

Sekretariat Daerah selaku pengelola dana cadangan, diketahui bahwa dana cadangan<br />

tersebut langsung digunakan pada Tahun Anggaran 2004 untuk pembebasan tanah lokasi<br />

Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kabupaten Rejang Lebong, sesuai dengan Nota Dinas<br />

Asisten I No.140/157/Bag.1 tanggal 31 Mei 2004. Berdasarkan keterangan Sekretaris<br />

Daerah Kabupaten Rejang Lebong diketahui bahwa tanah tersebut rencananya akan<br />

diberikan kepada SPN dengan status pinjam pakai, yang prosesnya sedang diajukan<br />

kepada DPRD Rejang Lebong. Dengan demikian dana cadangan tersebut seharusnya<br />

tidak perlu dibentuk, mengingat pengalokasiannya masih dapat disediakan dalam satu<br />

tahun anggaran dan tidak memerlukan suatu Perda tentang Pembentukan Dana<br />

Cadangan.<br />

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan:<br />

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 172<br />

Ayat (1) yang menyatakan bahwa pemerintah daerah dapat membentuk dana<br />

cadangan guna membiayai kebutuhan tertentu yang dananya tidak dapat disediakan<br />

dalam satu tahun anggaran.


25<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan<br />

Pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah:<br />

1) Pasal 18 Ayat (3) yang menyatakan bahwa pengeluaran untuk menutup<br />

kebutuhan sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang<br />

pembentukan Dana Cadangan dibebankan pada rekening dana cadangan.<br />

2) Pasal 18 Ayat (4) yang menyatakan bahwa posisi dana cadangan dilaporkan<br />

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban APBD.<br />

Keadaan tersebut di atas mengakibatkan pembentukan Dana Cadangan yang telah<br />

direalisasi sebesar Rp590.000.000,00 dan tidak dikelola dalam rekening khusus tersebut<br />

menyalahi ketentuan yang akan membuka peluang penyalahgunaan uang daerah.<br />

Hal tersebut terjadi karena Panitia Anggaran yang terdiri dari Pejabat Eksekutif dan<br />

Legislatif lalai tidak mempedomani ketentuan dalam pembentukan dana cadangan.<br />

Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong menjelaskan bahwa hal tersebut<br />

terjadi karena kesalahan dalam mengartikan dana cadangan, yaitu dana yang digunakan<br />

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang tidak ada anggarannya, dan selanjutnya<br />

akan segera menyelesaikan dokumen pinjam pakai tersebut.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar menegur secara tertulis<br />

kepada Panitia Anggaran untuk mempedomani ketentuan yang berlaku mengenai<br />

pembentukan dana cadangan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut<br />

dengan melengkapi dokumen pinjam pakai atas tanah yang telah dibebaskan untuk SPN.


26<br />

5. Realisasi Belanja Rutin Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong>, dan Pos Tidak Te rmasuk Bagian Lain Tidak Sesuai Peruntukan<br />

Sebesar Rp2.095.693.924,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 ditetapkan<br />

anggaran untuk Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp32.209.306.200,00 dan telah<br />

direalisasikan sebesar Rp30.108.307.836,00 atau 93,48%, Pos Bagi Hasil dan Bantuan<br />

<strong>Keuangan</strong> sebesar Rp11.665.973.522,17 dengan realisasi sebesar Rp9.574.090.895,00<br />

atau 82,07% dan Pos Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar<br />

Rp4.627.060.426,00 dengan realisasi sebesar Rp3.994.214.250,00 atau 86,32% .<br />

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 pada<br />

Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> dan Pos Tidak Termasuk<br />

Bagian Lain diketahui bahwa beberapa pasal pengeluaran telah direalisasikan tidak<br />

sesuai peruntukan sebesar Rp2.095.693.924,00, yaitu terdiri dari:<br />

a. Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp1.667.465.450,00<br />

1) Pasal Barang Cetakan Dipakai Habis (2.2.3.1011.20) sebesar Rp750.000,00<br />

dikeluarkan untuk bantuan kepada wartawan, a.n. Safarudin. Seharusnya pasal ini<br />

digunakan untuk penggandaan, foto copy, langganan surat kabar, majalah,dan<br />

lain-lain.<br />

2) Pasal Lain-lain Ongkos Kantor (2.2.3.1011.90) sebesar Rp3.842.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya dalam rangka acara dekorasi di rumah dinas<br />

Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp2.842.000,00 dan<br />

bantuan biaya pemimpin redaksi Halilintar Bengkulu sebesar Rp1.000.000,00.<br />

3) Pasal Biaya Pengembangan dan Peningkatan <strong>Keuangan</strong> Daerah (2.2.3.1028)<br />

sebesar Rp680.450.000,00 antara lain digunakan untuk:<br />

a) Bantuan biaya pada wartawan sebesar Rp500.000,00<br />

b) Bantuan biaya pada Panitia Anggaran DPRD sebesar Rp68.000.000,00<br />

c) Bantuan biaya rapat DPRD sebesar Rp30.000.000,00<br />

d) Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya perjalanan dinas sebesar<br />

Rp580.500.000,00


27<br />

e) Biaya rental mobil dan akomodasi penyerahan gaji ke Kepahiang sebesar<br />

Rp1.450.000,00<br />

4) Pasal Biaya Administrasi <strong>Keuangan</strong> Daerah (2.2.3.1049) sebesar<br />

Rp356.675.450,00 antara lain diguna kan untuk:<br />

a) Bantuan biaya ATK sebesar Rp265.572.450,00<br />

b) Bantuan biaya untuk benda pos sebesar Rp300.000,00<br />

c) Bantuan biaya HUT RI sebesar Rp5.236.000,00<br />

d) Bantuan biaya THR Idul Adha untuk Staf Bagian <strong>Keuangan</strong> sebesar<br />

Rp8.200.000,00<br />

e) Bantuan biaya pembelian pesawat telepon sebesar Rp13.250.000,00<br />

f) Bantuan biaya service kendaraan sebesar Rp500.000,00<br />

g) Pengeluaran untuk biaya perjalanan dinas sebesar Rp63.000.000,00<br />

h) Bantuan biaya telepon sebesar Rp617.000,00<br />

5) Pasal Biaya Operasional (2.2.3.1084)<br />

a) Biaya operasional sebesar Rp3.000.000,00 telah dikeluarkan untuk bantuan<br />

kepada 4 orang anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong pembekalan di<br />

Jakarta sebesar Rp2.000.000,00 dan bantuan pada Wakapolres sebesar<br />

Rp1.000.000,00.<br />

b) Biaya operasional pada Pos Sekretariat Daerah sebesar Rp578.205.000,00<br />

digunakan untuk biaya perjalanan dinas pada:<br />

(1) Bupati dan Wakil Bupati sebesar Rp171.100.000,00<br />

(2) Sekretariat Daerah sebesar Rp366.205.000,00<br />

(3) Bappeda sebesar Rp7.500.000,00<br />

(4) Bawasda sebesar Rp16.900.000,00<br />

(5) Kantor Perhubungan sebesar Rp8.000.000,00<br />

(6) RSUD sebesar Rp2.000.000,00<br />

(7) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sebesar Rp3.500.000,00<br />

(8) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil sebesar Rp3.000.000,00<br />

(Rincian lihat Lampiran 2a)


28<br />

Pengeluaran pasal biaya operasional Sekretariat Daerah untuk biaya-biaya<br />

perjalanan dinas Bupati dan Wakil Bupati, pejabat dan staf di Sekretariat Daerah<br />

Kabupaten Rejang Lebong dan unit-unit kerja lain pada Sekretariat Daerah<br />

Kabupaten Rejang Lebong seharusnya tidak diperkenankan, karena pada masing-<br />

masing pos tersebut sudah tersedia anggaran untuk biaya perjalanan dinas.<br />

6) Pasal Biaya Kesejahteraan Pegawai (2.2.3.1091) sebesar Rp28.250.000,00<br />

digunakan untuk bantuan biaya dalam rangka kegiatan di rumah dinas Sekretaris<br />

Daerah Rejang Lebong, bantuan THR kepada Muspida TNI, Polri dan lainnya,<br />

serta bantuan biaya untuk 5 orang Kanit Polres Rejang Lebong.<br />

7) Pasal Biaya Tamu Pemerintah (2.2.3.1100) sebesar Rp16.293.000,00 antara lain<br />

digunakan untuk:<br />

a) Bantuan untuk Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD sebesar<br />

Rp2.500.000,00<br />

b) Bantuan biaya untuk pembelian peralatan pakaian sebesar Rp1.500.000,00<br />

c) Bantuan biaya penyelesaian dokumentasi (cetak foto pernikahan putri Bupati)<br />

sebesar Rp3.293.000,00<br />

d) Bantuan dan sertifikat hak pakai atas tanah SPN sebesar Rp4.000.000,00<br />

e) Pembayaran uang muka pembebasan lahan untuk monumen pesawat di<br />

DMHB sebesar Rp5.000.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> sebesar Rp305.753.474,00.<br />

Pengeluaran ini terdapat pada Pasal Subsidi kepada daerah bawahan (2.13.1.1123)<br />

sebesar Rp305.753.474,00 yang digunakan untuk bantuan biaya pembuatan<br />

monumen pesawat terbang dan bantuan biaya halal bihalal ikatan warga Sumatera<br />

Bagian Selatan di Jawa Barat. Seharusnya pasal ini digunakan untuk bantuan kepada<br />

daerah yang wajib dibantu, dalam hal ini Kabupaten Rejang Lebong wajib<br />

memberikan bantuan dana kepada Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang<br />

(daerah pemekaran Kabupaten Rejang Lebong) guna menunjang kegiatan<br />

pemerintahan sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang pembentukan<br />

Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang Pasal 16 Ayat (3) yang menyatakan:<br />

Kabupaten Rejang Lebong wajib memberikan bantuan dana kepada Kabupaten


29<br />

Lebong dan Kabupaten Kepahiang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, sekurang-<br />

kurangnya sebesar dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemerintahan di daerah<br />

pemekaran selama belum dimekarkan.<br />

c. Pos Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain sebesar Rp122.475. 000,00, terdiri<br />

atas:<br />

1) Bantuan untuk Instansi Vertikal Lainnya (Pasal 2.14.1.1132) sebesar<br />

Rp13.550.000,00 antara lain digunakan untuk bantuan biaya pada anggota polres,<br />

jaksa.<br />

2) Bantuan untuk parpol (Pasal 2.14.1.1133) sebesar Rp37.500.000,00 antara lain<br />

digunakan untuk bantuan biaya pada anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong<br />

(Sdr. Umar Bakri), bantuan biaya tamu Kapolres, bantuan biaya tamu Korem.<br />

Seharusnya pasal ini digunakan untuk membantu kegiatan partai-partai politik.<br />

3) Bantuan untuk Organisasi Profesi (Pasal 2.14.1.1134) sebesar Rp71.425.000,00<br />

digunakan antara lain untuk bantuan biaya pada ajudan ibu Bupati (Sdr. Marito)<br />

dalam rangka pernikahan di Medan, bantuan biaya pada wartawan, dan<br />

sebagainya. Seharusnya pasal ini digunakan untuk bantuan pada organisasi<br />

profesi PWI, KONI, MUI, KNPI, dan lain-lain.<br />

(Rincian lihat Lampiran 2b)<br />

Dengan demikian pengeluaran pada Pos Sekretariat Daerah, Pos Bagi Hasil dan<br />

Bantuan <strong>Keuangan</strong> dan Pos Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain memboroskan<br />

keuangan daerah sebesar Rp2.095.693.924,00 (Rp1.667.465.450,00 + Rp305.753.474,00<br />

+ Rp122.475.000,00).<br />

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2<br />

Tahun 1994 tentang Pelaksanaan APBD:<br />

a. Pasal 6 Ayat (4) yang menyatakan dilarang melakukan pengeluaran atas beban<br />

Anggaran Daerah untuk tujuan-tujuan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja<br />

Daerah.


30<br />

b. Pasal 12 huruf a yang menyatakan Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dilakukan<br />

berdasarkan kepada prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan<br />

kebutuhan teknis yang disyaratkan.<br />

c. Pasal 41 Ayat (2) yang menyatakan bahwa Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengadakan<br />

verifikasi terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketetapan<br />

tujuan pengeluaran, ketetapan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian<br />

dan kebenaran serta sahnya tagihan.<br />

Hal tersebut mengakibatkan telah terjadinya penyimpangan penggunaan keuangan<br />

daerah yang memboroskan keuangan daerah sebesar Rp2. 095.693.924,00.<br />

Hal ini terjadi karena:<br />

a. Adanya disposisi-disposisi dari Atasan Langsung Bendaharawan dan atau pejabat<br />

yang berwenang yang memerintahkan Bendaharawan untuk menyediakan dana dan<br />

membayar pengeluaran-pengeluaran tersebut meskipun telah menyalahi ketentuan.<br />

b. Kelalaian Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> cq. Kepala Sub Bagian Perbenda haraan tidak<br />

cermat memverifikasi SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.<br />

Kepala Sub Bagian Perbendaharaan menyatakan bahwa untuk masa yang akan<br />

datang Bendaharawan harus mempedomani ketentuan yang berlaku dalam mengeluarkan<br />

dana anggaran serta akan dilakukan koordinasi antara Sub Bagian Perbendaharaan,<br />

Anggaran dan Verifikasi atas SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Menegur secara tertulis kepada para pejabat dan atau Atasan Langsung<br />

Bendaharawan untuk tidak mendisposisikan pembayaran yang nyata-nyata telah<br />

menyalahi ketentuan.<br />

b. Memerintahkan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran yang tidak<br />

sesuai peruntukan tersebut. Jika terjadi kesalahan berulang dikenakan sanksi PP<br />

Nomor 30 Tahun 1980.


31<br />

6. Penganggaran dan Penggunaan Biaya Pendidikan, Biaya Uang Perangsang, Biaya<br />

Operasional, Biaya Kesejahteraan Pegawai, Biaya Pembinaan Aparatur<br />

Pemerintah dan Biaya Team yang Dibentuk oleh Bupati Menyalahi Ketentuan<br />

Sebesar Rp9.856.823.143,00<br />

Untuk mendukung pelaksanaan kinerja aparat daerah agar mencapai hasil yang<br />

maksimal, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menganggarkan Biaya<br />

Pendidikan, Biaya Uang Perangsang, Biaya Operasional, dan Biaya Kesejahteraan<br />

Pegawai pada beberapa pos belanja rutin daerah.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong Tahun Anggaran 2004 dan Surat Pertanggungjawaban Bendaharawan diketahui<br />

bahwa terdapat pengalokasian anggaran untuk Biaya Pendidikan (pasal 1013), Biaya<br />

Uang Perangsang (pasal 1081), Biaya Operasional (pasal 1084), dan Biaya<br />

Kesejahteraan Pegawai (pasal 1090) di luar unit kerja yang ditetapkan dalam Instruksi<br />

Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Penyusunan dan<br />

Pelaksanaan APBD sebesar Rp2.363.290.000,00 dengan realisasi sebesar<br />

Rp2.004.948.143,00 atau 84,84%, dengan rincian sebagai berikut:<br />

a. Biaya Pendidikan (Pasal 1013) dianggarkan pada empat unit kerja sebesar<br />

Rp630.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp563.650.000,00 atau 89,47%, yaitu:<br />

No. Pos Uraian Anggaran Realisasi %<br />

1 2.2.1 DPRD/Sekretariat DPRD 470.000.000,00 419.000.000,00 89,15<br />

2 2.2.4 Dispenda 5.000.000,00 4.750.000,00 95<br />

3 2.5.2 RSU Curup 65.000.000,00 49.900.000,00 76,77<br />

4 2.7.6 Kesbang Linmas 90.000.000,00 90.000.000,00 100<br />

J U M L A H 630.000.000,00 563.650.000,00 89,47<br />

b. Biaya Uang Perangsang (Pasal 1081) dianggarkan pada Pos Rumah Sakit Umum<br />

Curup (2.5.2) sebesar Rp30.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp24.185.100,00<br />

atau 80,62%.


32<br />

c. Biaya Operasional (Pasal 1084) dianggarkan pada lima unit kerja sebesar<br />

Rp1.221.250.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.035.234.000,00 atau 84,77%,<br />

yaitu:<br />

No. Pos Uraian Anggaran Realisasi %<br />

1 2.2.7 Kantor SatPol PP 351.000.000,00 343.875.000,00 97,97<br />

2 2.4.1 Kantor Perhubungan 182.500.000,00 119.491.500,00 65,47<br />

3 2.7.6 Kantor Kesbang Linmas 650.000.000,00 534.492.500,00 82,23<br />

4 2.8.3 Dinas Koperasi 12.750.000,00 12.375.000,00 97,06<br />

5 2.9.2 Dinas Pertambangan dan Energi 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00<br />

J U M L A H 1.221.250.000,00 1.035.234.000,00 84,77<br />

d. Biaya Kesejahteraan pegawai (Pasal 1090) dianggarkan pada Pos Rumah Sakit<br />

Umum Curup (2.5.2) sebesar Rp482.040.000,00 dengan realisasi sebesar<br />

Rp381.879.043,00 atau 79,22%.<br />

Selain hal tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong juga telah<br />

menganggarkan dan merealisasikan pengeluaran atas beban APBD Tahun Anggaran<br />

2004 berupa pembukaan pasal-pasal baru sebesar Rp8.059.600.000,00 dengan realisasi<br />

sebesar Rp7.851.875.000,00 atau 97,42%, dengan rincian sebagai berikut:<br />

a. Biaya Pembinaan Aparatur Pemerintah (Pasal 2.2.3. 1094) dianggarkan sebesar<br />

Rp7.257.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp7.050.290.000,00 atau 97,14%.<br />

Biaya ini antara lain digunakan untuk:<br />

1) Biaya koordinasi keuangan Sekda sebesar 37.500.000,00<br />

2) Biaya penunjang tugas-tugas pengelolaan keuangan sebesar Rp183.860.000,00<br />

3) Bantuan Operasional kepada Unsur Muspida (Kajari, DanDim dan Kapolres)<br />

sebesar Rp45.000.000,00<br />

4) Biaya mobilitas awal Anggota DPRD Rejang Lebong sebesar Rp800.000.000,00<br />

5) Biaya operasional Bupati untuk pembudayaan Otonomi Daerah sebesar<br />

Rp5.200.000.000,00<br />

6) Lain-lain sebesar Rp783.930.000,00<br />

b. Biaya Team yang dibentuk oleh Bupati Rejang Lebong (Pasal 2.2.3.1096)<br />

dianggarkan sebesar Rp801.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp801.585.000,00


33<br />

atau 99,97%. Biaya ini digunakan antara lain untuk honor dan insentif panitia atau<br />

tim yang dibentuk Bupati untuk pengadaan barang, penertiban, dan operasi terpadu.<br />

Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Re jang Lebong telah menggunakan anggaran<br />

tidak sesuai ketentuan sebesar Rp9.856.823.143,00 (Rp2.004.948.143,00 +<br />

Rp7.851.875.000,00).<br />

Hal tersebut di atas bertentangan dengan:<br />

a. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 jo Surat Edaran Menteri<br />

Dalam Negeri Nomor 903/628/PUMDA tanggal 22 Mei 2000 jo Surat Edaran<br />

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 903/2375/SJ tanggal 7<br />

November 2000 jo Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/2477/SJ tanggal<br />

5 Desember 2001 perihal Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD<br />

Tahun Anggaran 2002 menyatakan bahwa penggunaan Biaya Pendidikan (Pasal<br />

1013) dibuka hanya pada Pos Sekretariat Daerah, Biaya Uang Perangsang dan<br />

Insentif (Pasal 1081) dibuka hanya pada pos 2.2.3 Sekretariat Daerah dan pos 2.2.4<br />

Dipenda, Biaya Operasional (Pasal 1084) dibuka hanya pada pos 2.2.3 Sekretariat<br />

Daerah, pos 2.2.4 Dipenda, dan Pos Kecamatan, serta Biaya Kesejahteraan Pegawai<br />

(Pasal 1090) dibuka hanya pada Pos 2.2.3 Sekretariat Daerah.<br />

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Pasal 12 point a. yang<br />

menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran belanja daerah dilakukan berdasarkan<br />

kepada prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan<br />

teknis yang disyaratkan.<br />

Hal ini mengakibatkan:<br />

a. Pengeluaran dana anggaran sebesar Rp2.004.948.143,00 tersebut tidak dapat<br />

dikendalikan secara efektif oleh Sekretariat Daerah dan sangat tergantung kepada<br />

kebijakan masing-masing Kepala Dinas/<strong>Badan</strong>/Kantor sehingga membuka peluang<br />

penyalahgunaan wewenang atas dana anggaran tersebut.<br />

b. Pengeluaran dana anggaran sebesar Rp7.851.875.000,00 untuk Biaya Pembinaan<br />

Aparatur Pemerintah (2.2.3.1094) dan Biaya Team yang dibentuk oleh Bupati Rejang<br />

Lebong (2.2.3.1096) tersebut memboroskan keuangan daerah.


34<br />

Hal tersebut terjadi karena Panitia Anggaran yang terdiri dari Pejabat Eksekutif<br />

dan Legislatif dengan sengaja menganggarkan biaya-biaya tersebut walaupun nyata-<br />

nyata telah menyimpang dari ketentuan yang berlaku.<br />

Kepala Sub Bagian Anggaran membenarkan hal tersebut dan akan dijadikan<br />

acuan dalam penganggaran dan penggunaan anggaran belanja rutin pada tahun anggaran<br />

mendatang.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Menegur secara tertulis kepada Panitia Anggaran dan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong><br />

untuk tidak memperkenankan pengalokasian anggaran tersebut secara sendiri-sendiri<br />

pada masing-masing dinas selain yang diperbolehkan menurut ketentuan yang<br />

berlaku.<br />

b. Memerintahkan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran atas<br />

kegiatan yang nyata-nyata telah menyimpang dari ketentuan tersebut serta<br />

meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan APBD. Jika terjadi<br />

kesalahan berulang dikenakan sanksi sesuai PP Nomor 30 Tahun 1980.


35<br />

7. Pengeluaran pada Beberapa Pos Belanja Rutin Daerah Tidak Didukung Bukti yang<br />

Lengkap Sebesar Rp3.442.875.585,00<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah dialokasikan<br />

dana anggaran Biaya Penunjang Kegiatan Pos Sekretariat DPRD sebesar<br />

Rp3.527.400.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp3.527.400.000,00 atau 100%,<br />

dan Subsidi Kepada Daerah Bawahan sebesar Rp11.665.973.522,17 dengan realisasi<br />

sebesar Rp9.574.090.895,00 atau 82,07%.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ pada Pos Sekretariat DPRD<br />

dan Pos Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> Tahun Anggaran 2004, diketahui hal-hal<br />

sebagai berikut:<br />

a. Terdapat pengeluaran Biaya Penunjang Kegiatan (Pasal 2.2.1.1093) sebesar<br />

Rp2.918.400.000,00 dengan dukungan bukti hanya berupa kwitansi tanda terima<br />

pembayaran dari Bendaharawan Sekretariat DPRD. Pengeluaran tersebut antara lain<br />

digunakan untuk:<br />

1) Peningkatan Kinerja Anggota DPRD sebesar Rp1.182.000.000,00<br />

2) Tunjangan Rumah Tangga Anggota DPRD sebesar Rp1.182.000.000,00<br />

3) Tunjangan Hari Raya Anggota DPRD sebesar Rp75.000.000,00<br />

4) Bantuan Operasional untuk Pimpinan DPRD, Ketua Komisi dan Ketua Fraksi<br />

sebesar Rp197.000.000,00<br />

5) Biaya Operasional Pejabat Sekretariat DPRD sebesar Rp184.000.000,00<br />

6) Peningkatan Kinerja Sekretariat DPRD sebesar Rp56.400.000,00<br />

7) Bantuan Operasional Tenaga Honorer Sekretariat DPRD sebesar<br />

Rp42.000.000,00<br />

b. Terdapat pengeluaran Subsidi Kepada Daerah Bawahan (Pasal 2.13.1.1123) sebesar<br />

Rp524.475.585,00 yang digunakan sebagai bantuan biaya rutin pada Kabupaten<br />

Kepahiang dan Kabupaten Lebong (daerah pemekaran dari Kabupaten Rejang<br />

Lebong) untuk menunjang kegiatan pemerintahan di dua kabupaten tersebut.<br />

Pengeluaran-pengeluaran tersebut hanya dilengkapi dengan kwitansi tanda terima<br />

uang dari Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah dan diketahui atasan langsungnya


36<br />

serta nota dinas permintaan pembayaran uang dari Kabupaten Kepahiang dan<br />

Kabupaten Lebong.<br />

Hal tersebut tidak sesuai dengan:<br />

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Pasal 6 Ayat (2) yang<br />

menyatakan bahwa pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah harus<br />

berdasarkan bukti atas hak yang sah untuk memperoleh pembayaran dan Pasal 41<br />

Ayat (2) yang menyatakan bahwa Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengadakan verifikasi<br />

terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketepatan tujuan<br />

pengeluaran, ketepatan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian dan<br />

kebenaran serta sahnya tagihan.<br />

b. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Pasal 27 yang menyatakan setiap<br />

pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai<br />

hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.<br />

Keadaan tersebut diatas mengakibatkan pengeluaran keuangan daerah sebesar<br />

Rp3.442.875.585,00 (Rp2.918.400.000,00 + Rp524.475.585,00) menyalahi ketentuan<br />

dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah.<br />

Hal tersebut terjadi karena:<br />

a. Bendaharawan Sekretariat DPRD, Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah dan<br />

Atasan Langsung Bendaharawan mentolerir SPJ yang tidak lengkap dan tidak<br />

memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.<br />

b. Kepala Sub Bagian Verifikasi lalai, tidak cermat dalam melakukan verifikasi SPJ<br />

Bendaharawan.<br />

c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dari Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong>.<br />

Sekretaris DPRD Kabupaten Rejang Lebong dan Bendaharawan Rutin Sekretariat<br />

Daerah membenarkan hal tersebut di atas dan menyatakan bahwa pembayaran dilakukan<br />

sesuai dengan yang tercantum dalam APBD 2004 dan adanya disposisi dari atasan.<br />

Untuk masa yang akan datang menjadi perhatian dan akan dilengkapi dengan bukti-bukti<br />

pendukung sebagai dasar pengeluaran.


37<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan para Bendaharawan untuk mela mpirkan bukti-bukti pendukung yang<br />

lengkap dan sah sebagai bahan pertanggungjawaba n (SPJ) dan jika tidak<br />

dilaksanakan, dikenakan Tindak Pidana/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR).<br />

b. Menegur secara tertulis Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> beserta jajarannya yang lalai<br />

dan tidak cermat melaksanakan tugasnya.<br />

c. Menegur secara tertulis Sekretaris DPRD dan Sekretaris Daerah selaku Atasan<br />

Langsung Bendaharawan untuk lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan<br />

terhadap pelaksanaan Anggaran Daerah..


38<br />

8. Realisasi Belanja Rutin Melebihi Pagu Anggaran yang Disediakan Sebesar<br />

Rp338.899.410,00<br />

APBD merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan<br />

keuangan daerah. Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah<br />

ditetapkan anggaran untuk Belanja Rutin sebesar Rp217.023.216.643,17 dan telah<br />

direalisasikan sebesar Rp205.362.409.162,00 atau 94,63%.<br />

Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ)<br />

Bendaharawan diketahui bahwa terdapat beberapa realisasi pengeluaran belanja rutin<br />

yang melampaui anggaran belanja daerah sebesar Rp338.899.410,00, dengan rincian<br />

sebagai berikut:<br />

No Pasal<br />

Uraian<br />

Anggaran Realisasi Lebih (Kurang)<br />

(Rp) (Rp) (Rp) %<br />

1. 2.2.1.1071 Biaya Perjalanan Dinas 500.000.000,00 500.777.60 0,00 777.600,00 100,15<br />

2. 2.6.1.1053 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 19.350.000,00 22.246.610,00 2.896.610,00 114,97<br />

4. 2.10.1.1102 Penyertaan Modal Pemda 100.000.000,00 172.000.000,00 72.000.000,00 172,00<br />

3. 2.14.1.1132 Bantuan untuk Instansi Vertikal 625.556.000,00 888.781.200,00 263.225.200,00 142,08<br />

Total 1.244.906.000,00 1.583.805.410,00 338.899.410,00 127,22<br />

Hal ini tidak sesuai dengan:<br />

a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan<br />

Pertanggungjawaban <strong>Keuangan</strong> Daerah, Pasal 5 menyebutkan bahwa APBD<br />

merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam tahun anggaran tertentu dan<br />

Pasal 10 Ayat (2) menyebutkan bahwa jumlah belanja yang dianggarkan dalam<br />

APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja.<br />

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan APBD<br />

Pasal 3 menyatakan bahwa jumlah yang dimuat dalam anggaran belanja daerah<br />

merupakan batas tertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran.


39<br />

Keadaan tersebut diatas mengakibatkan realisasi pengeluaran telah menyalahi<br />

ketentuan tentang penggunaan anggaran keuangan daerah sebesar Rp338.899.410,00.<br />

Hal ini terjadi karena:<br />

a. Kesalahan Bendaharawan lalai, tidak mematuhi disiplin anggaran atas pengeluaran-<br />

pengeluaran tersebut.<br />

b. Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> lalai yang mentolerir pengeluaran anggaran yang<br />

nyata-nyata telah melampaui pagu anggaran yang tersedia.<br />

Atas permasalahan tersebut, Kepala Sub Bagian Verifikasi menjelaskan bahwa hal<br />

tersebut disebabkan kelalaian Bendaharawan dan di masa mendatang akan berkoordinasi<br />

dengan Sub Bagian Anggaran dan Sub Bagian Perbendaharaan dalam proses pencairan<br />

anggaran.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar menegur secara tertulis<br />

kepada Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dan jajarannya serta Bendaharawan atas<br />

kelalaiannya merealisasikan pengeluaran anggaran melampaui pagu anggaran yang<br />

tersedia. Jika terjadi kesalahan berulang dikenakan sanksi Peraturan Pemerintah Nomor<br />

30 Tahun 1980 dan dipertimbangkan untuk tidak ditetapkan sebagai pengelola Anggaran<br />

Daerah.


40<br />

9. Surat Pertanggungjawaban Rutin (SPJR) Belum Disampaikan Oleh Bendaharawan<br />

Sebesar Rp15.654.167,00<br />

Dalam Konsep Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)<br />

Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 tercantum Anggaran Belanja Rutin<br />

sebesar Rp217.023.216.643,17 dan telah direalisasikan sebesa r Rp205.362.409.162,00<br />

atau 94,63%.<br />

Realisasi belanja dipertanggungjawabkan oleh Bendaharawan kepada Bupati<br />

Rejang Lebong melalui Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> dalam hal ini Kepala Sub Bagian<br />

Verifikasi setiap bulannya paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya untuk disahkan.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Daftar Penerimaan dan Pengesahan Surat<br />

Pertanggungjawaban (SPJ) pada Sub Bagian Verifikasi diketahui bahwa sampai dengan<br />

saat pemeriksaan 18 Maret 2005, masih terdapat SPJR yang belum disampaikan oleh<br />

Bendaharawan sebesar Rp15.654.167,00, dengan rincian sebagai berikut:<br />

No<br />

Nama Unit Kerja<br />

SPJ yang Telah<br />

Diterima oleh<br />

Subbag Verifikasi<br />

Jumlah SPMU<br />

yang Dicairkan<br />

Selama TA 2004<br />

1 SMAN 1 Kota Padang Jan s/d Nov 2004 23.345.000,00<br />

2 SMPN 4 Curup Jan s/d Nov 2004 47.950.000,00<br />

3 SMPN 1 Kota Padang Jan s/d Nov 2004 23.932.000,00<br />

4 SMPN 2 Rimbo Pengadang Jan s/d Juni 2004 8.117.500,00<br />

5 SMPN 1 Lebong Tengah Jan s/d Nov 2004 32.466.000,00<br />

6 SLTP 2 Bermani Ulu Jan s/d Juli 2004 17.764.000,00<br />

7 SMPN 2 Kota Padang Jan s/d Okt 2004 23.850.000,00<br />

8 Kec. Rimbo Pengadang Jan s/d Nov 2004 11.400.000,00<br />

9 Kec. Lebong Tengah Jan s/d Okt 2004 11.650.500,00<br />

Total 200.475.000,00<br />

Nilai SPJ yang<br />

Telah<br />

Disampaikan<br />

Jumlah yang Belum<br />

Di-SPJ-kan s/d 18<br />

Maret 2004<br />

21.955.000,00 1.390.000,00<br />

47.924.195,00 25.805,00<br />

20.486.555,00 3.445.445,00<br />

7.938.300,00 179.200,00<br />

31.811.164,00 654.836,00<br />

17.736.000,00 28.000,00<br />

19.989.385,00 3.860.615,00<br />

8.675.890,00 2.724.110,00<br />

8.304.344,00 3.346.156,00<br />

184. 820.833,00 15.654.167,00<br />

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun<br />

1994 jo Nomor 2 Tahun1996 tentang Pelaksanaan APBD, antara lain menetapkan:


41<br />

a. Pasal 29 menyatakan bahwa selambat-lambatnya tanggal 10 tiap bulan<br />

Bendaharawan mengirimkan SPJ Pelaksanaan Anggaran Rutin (SPJR) tentang<br />

pengurusan UUDP bulan yang lalu kepada Kepala Daerah.<br />

b. Pasal 30 menyatakan:<br />

1) Ayat (1), apabila SPJR pada tanggal 10 bulan berikutnya belum diterima oleh<br />

Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong>, maka Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengirimkan Surat<br />

Peringatan kepada Atasan Langsung/Pimpro yang bersangkutan.<br />

2) Ayat (2), apabila SPJR tersebut belum juga disampaikan tanggal 20 bulan yang<br />

sama, maka Kepala Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengirimkan Surat Peringatan kedua<br />

dengan tembusan kepada Kepala Daerah.<br />

3) Ayat (3), Kepala Daerah mengambil tindakan penyelesaian keterlambatan<br />

tersebut.<br />

Hal tersebut mengakibatkan terhambatnya proses verifikasi dan pengesahan SPJ<br />

sehingga berpengaruh pada kebenaran angka -angka yang tercantum dalam Perhitungan<br />

APBD Tahun Anggaran 2004, dan ini terbukti yaitu SPJ senilai Rp15.654.167,00 telah<br />

diperhitungkan sebagai pengeluaran definitif dalam Perhitungan APBD Tahun Anggaran<br />

2004, sehingga realisasi anggaran tidak menceminkan keadaan yang sebenarnya.<br />

Keadaan tersebut terjadi karena:<br />

a. Kelalaian masing-masing Bendaharawan dan Atasan Langsung Bendaharawan unit<br />

kerja dalam membuat dan menyampaikan SPJ tidak sesuai dengan batas waktu yang<br />

ditetapkan.<br />

b. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> lalai tetap menerbitkan SPMU bulan berikutnya walaupun<br />

SPJ bulan sebelumnya belum diterima dan disahkan.<br />

c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian anggaran oleh Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong>.<br />

Kepala Sub Bagian Verifikasi menyatakan bahwa kelalaian Bendaharawan dan<br />

Atasan Langsung Bendaharawan akan ditindaklanjuti oleh Bawasda dan akan<br />

meningkatkan pengawasan di masa mendatang agar tidak terulang lagi.


42<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan secara tertulis kepada Atasan Langsung Bendaharawan dan para<br />

Bendaharawan dan yang bersangkutan untuk segera mempertanggungjawabkan sisa<br />

dana yang belum di-SPJ-kan tersebut. Jika dalam waktu sebulan sejak diperintahkan<br />

tidak diselesaikan agar dikenakan sanksi PP Nomor 30 Tahun 1980 dan TP/TGR.<br />

b. Menginstruksikan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk tidak menerbitkan SPMU<br />

bulan berikutnya jika SPJ bulan sebelumnya belum diterima dan disahkan serta<br />

meningkatkan pengawasan dan pengendalian anggaran yang dilakukan oleh para<br />

Bendaharawan.


43<br />

10. Dana yang Diberikan kepada PD. Rena Skalawi melalui Proyek Pembangunan<br />

Pabrik dan Bantuan Modal Kerja pada Tahun Anggaran 2004 Sebesar<br />

Rp814.489.000,00 Tidak Diakui sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten<br />

Rejang Lebong<br />

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 24 Pebruari 2003<br />

tentang Susunan Organisasi dan Ta ta Kerja Perusahaan Daerah Rena Skalawi telah<br />

dibentuk Perusahaan Daerah (PD) Rena Skalawi yang bergerak di bidang agribisnis<br />

meliputi usaha hortikultura dan sayur mayur, usaha peternakan, usaha perikanan, usaha<br />

perkebunan, industri dan pengolahan. Menurut Akta pendirian PD. Rena Skalawi Nomor<br />

4 tanggal 11 September 2003 dan Perda No. 2 Tahun 2002, modal dasar <strong>Badan</strong> Usaha<br />

Milik Daerah (BUMD) adalah sebesar Rp1.000.000.000,00, yang seluruhnya merupakan<br />

kekayaan daerah Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang dipisahkan. Dalam<br />

pelaksanaan kegiatannya, BUMD diawasi oleh <strong>Badan</strong> Pengawas yang bertanggung<br />

jawab kepada Bupati. <strong>Pemeriksa</strong>an atas dokumen-dokumen pembentukan PD. Rena<br />

Skalawi dan konfirmasi kepada Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong diketahui bahwa pendirian perusahaan dilakukan<br />

tanpa adanya survey atau studi kelayakan. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki<br />

rencana kerja serta tidak menyusun anggaran BUMD, sehubungan dengan hal ini, <strong>Badan</strong><br />

Pengawas hanya melakukan teguran lisan kepada pihak BUMD, yang sampai saat ini<br />

belum ditindaklanjuti.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ)<br />

Bendaharawan Rutin Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menyetorkan dana sebesar<br />

Rp100.000.000,00 dari jumlah modal dasar sebesar Rp1.000.000.000,00 tersebut kepada<br />

PD. Rena Skalawi. <strong>Pemeriksa</strong>an atas laporan keuangan PD. Rena Skalawi Tahun Buku<br />

2004 diketahui bahwa sampai dengan saat pemeriksaan, PD. Rena Skalawi belum<br />

memperoleh pendapatan seperti badan usaha lainnya karena belum beroperasi. Tidak<br />

dapat beroperasinya perusahaan disebabkan oleh kesulitan dana karena modal dasar yang<br />

belum diterima seluruhnya, dan kegiatan yang dilakukan dalam Tahun Anggaran 2004


44<br />

masih merupakan kegiatan uji coba produksi saos tomat dan jahe instan serta<br />

penyulingan minyak atsiri. Dengan demikian, dana sebesar Rp100.000.000,00 yang<br />

diterima dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong hanya digunakan untuk menutupi<br />

biaya operasional perusahaan, seperti biaya uji coba, gaji pegawai, dan biaya<br />

transportasi.<br />

<strong>Pemeriksa</strong>an selanjutnya diketahui bahwa dalam Tahun Anggaran 2004, PD. Rena<br />

Skalawi juga telah mendapatkan dana dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong<br />

melalui dua proyek yaitu:<br />

a. Bantuan modal dan operasional untuk menyelenggarakan pengolahan saos tomat dan<br />

jahe instant (2P.0.05.3.01.002) sebesar Rp65.000.000,00.<br />

b. Proyek pengembangan pabrik minyak atsiri (2P.0.05.3.01.001) sebesar<br />

Rp749.489.000,00.<br />

Hasil pemeriksaan atas SPJ kedua proyek tersebut diketahui bahwa realisasi dari proyek-<br />

proyek tersebut sebesar Rp814.489.000,00 tidak diakui sebagai penyertaan modal<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong pada PD. Rena Skalawi dalam Perhitungan<br />

APBD Tahun Anggaran 2004.<br />

Hal tersebut tidak sesuai dengan:<br />

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah Pasal 2 yang<br />

menyatakan bahwa Perusahaan Daerah ialah semua perusahaan yang didirikan<br />

berdasarkan Undang-Undang ini yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk<br />

sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain<br />

dengan atau berdasarkan Undang-Undang.<br />

b. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong mengakui dan mencatat semua<br />

dana yang dikeluarkan untuk BUMD baik dalam bentuk uang tunai maupun aset<br />

(aktiva) sebagai penyertaan modal.<br />

c. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 24 Pebruari 2003 tentang Susunan<br />

Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Rena Skalawi:


45<br />

1) Pasal 6 Ayat (1) yang menyatakan bahwa modal dasar perusahaan daerah<br />

ditetapkan sebesar 1 milyar rupiah seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang<br />

dipisahkan.<br />

2) Pasal 6 Ayat (2) berbunyi dari modal dasar tersebut pada ayat (1) pasal ini disetor<br />

oleh Pemerintah daerah seluruhnya pada rekening perusahaan daerah.<br />

Hal tersebut mengakibatkan Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Rejang<br />

Lebong Tahun Anggaran 2004 pada PD. Rena Skalawi tidak jelas statusnya dan belum<br />

tercatat sebagai penyertaan modal dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan<br />

dana anggaran daerah oleh Perusahaan Daerah bersangkutan.<br />

Hal ini terjadi karena Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dhi. Bagian <strong>Keuangan</strong><br />

dan <strong>Badan</strong> Pengawas lalai tidak mempedomani ketentuan mengenai pembentukan<br />

BUMD bahwa dana yang diberikan kepada BUMD merupakan kekayaan daerah yang<br />

dipisahkan.<br />

Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan selaku Sekretaris <strong>Badan</strong> Pengawas<br />

mengakui permasalahan tersebut dan menyatakan akan membuat surat perjanjian di<br />

hadapan Notaris mengenai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ke<br />

PD. Rena Skalawi serta akan menginventarisir seluruh penyertaan modal yang telah<br />

diberikan kepada PD. Rena Skalawi.<br />

BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />

a. Memerintahkan <strong>Badan</strong> Pengawas PD. Rena Skalawi untuk menginventarisir dan<br />

mempertanggungjawabkan seluruh dana yang telah diberikan oleh pemerintah<br />

Daerah Kabupaten Rejang Lebong kepada PD. Rena Skalawi.<br />

b. <strong>Badan</strong> Pengawas segera menetapkan secara tegas status dana yang telah diberikan<br />

oleh Pemda Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp.814.489.000,00 sebagai<br />

penyertaan modal daerah baik dalam Perda maupun Surat Keputusan <strong>Badan</strong><br />

Pengawas.


46<br />

11. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau Mas Harun Bastari<br />

(2P.0.8.1.02.001) senilai Rp3.976.076.352,40 dan Proyek Pembelian Tanah dan<br />

Bangunan Gedung PIC (2P.0.18.1.04.005) senilai Rp8.600.000.000,00 Masih Dalam<br />

Proses Hukum<br />

Dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2004 telah ditetapkan<br />

anggaran untuk Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau Harun<br />

Bastari (2P.0.8.1.02.001) dan Proyek Pembelian Tanah dan Bangunan Gedung PIC<br />

(2P.0.18.1.04.005) masing-masing sebesar Rp6.500.000.000,00 dan Rp8.600.000.000,00<br />

dengan realisasi masing-masing sebesar Rp3.976.076,352,40 dan Rp8.600.000.000,00,<br />

kedua proyek tersebut merupakan lanjutan dari proyek Tahun Anggaran 2003. Pemimpin<br />

Proyek untuk kedua proyek tersebut berbeda untuk Tahun Anggaran 2003 dan 2004.<br />

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kedua proyek<br />

tersebut diketahui bahwa SPJ telah disampaikan kepada Bagian <strong>Keuangan</strong> dan telah<br />

disahkan oleh Sub Bagian Verifikasi. Selain itu dapat dikemukakan hal-hal sebagai<br />

berikut:<br />

a. Proyek Pengembangan Lanjutan Diklat dan Penataan Danau Harun Bastari<br />

Pekerjaan Konstruksi terdiri dari Pekerjaan Pembersihan, Penataan dan Peningkatan<br />

Jalan dan Jembatan dan Pekerjaan Pembangunan Gedung Diklat Serba Guna dan<br />

Villa. Kedua pekerjaan ini mulai dilaksanakan Tahun Anggaran 2003, dengan<br />

pelaksana masing-masing adalah PT. Karya Bersama Sunting Abadi dan PT. Vonda.<br />

Penunjukan pelaksana proyek dilakukan dengan metode pemilihan langsung sesuai<br />

dengan persetujuan Bupati Rejang Lebong. Pekerjaan Pembersihan, Penataan dan<br />

Peningkatan Jalan dan Jembatan telah selesai dilaksanakan dan telah dibayar lunas.<br />

Sedangkan untuk pekerjaan pembangunan gedung diklat serba guna dan villa baru<br />

mencapai fisik 75,02% dengan realisasi pembayaran sebesar 59,33%, karena telah<br />

diputus kontrak.<br />

b. Proyek Pembelian Tanah dan Bangunan Gedung PIC<br />

Proyek ini adalah proyek pembelian tanah dan bangunan gedung milik Sdr. Ayub<br />

Muhamad yang berlokasi di Jl. Samali, Kecamatan Pancoran, Kelurahan Kalibata,


47<br />

Jakarta Selatan berdasarkan Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 3<br />

Nopember 2003, sebagaimana didaftarkan oleh Notaris Hamidi Bustami pada tanggal<br />

12 Januari 2004 dengan Akta No. 2/W/I/2004.<br />

Pada saat ini kedua proyek tersebut masih dalam penanganan pihak yang berwenang<br />

yaitu Kepolisian Resort (Polres) Rejang Lebong karena diduga ada indikasi<br />

penyimpangan dana proyek dan tindak pidana korupsi. Dengan demikian diketahui<br />

bahwa realisasi pengeluaran pada dua proyek tersebut masih dalam proses hukum.<br />

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata<br />

dan Kebudayaan serta Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong mengakui bahwa<br />

kedua proyek tersebut pada saat ini masih dalam proses penyidikan oleh pihak yang<br />

berwenang (Polres Rejang Lebong).


SALAH PEMBEBANAN BELANJA RUTIN<br />

Tanggal Kwitansi Uraian Jumlah Pasal Seharusnya<br />

1 2 3<br />

2.2.3 1011. 20 Barang Cetakan Dipakai Habis<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada Dinas Parsenibud Kab. RL 7.500.000,00 2.14.1 1132<br />

Sub Total 7.500.000,00<br />

Lampiran 1<br />

2.2.3 1011. 60 Langganan Listrik, Telepon dan Air<br />

26 April 2004 Tagihan dari kantor Pos dan Giro mengenai biaya surat dinas Setda Kab. RL untuk bulan Maret 2004 168.700,00 2.2.3 1011 50<br />

Sub Total 168.700,00<br />

2.2.3 1011.90 Lain-lain Ongkos Kantor<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sopir Bupati RL 500.000,00 2.2.3 1084<br />

Febr 2004 Biaya pembelian bola lampu di rumah dinas Bupati RL 2.541.500,00 2.2.2 1011<br />

Febr 2004 Biaya sewa tenda dan panggung serta sleyer/plapon (acara ramah tamah dengan investor) 710.000,00 2.2.3 1100<br />

Febr 2004 Biaya rehab papan nama dan pembuatan baru papan nama TPKK, DW Persatuan RL, dll 1.680.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Pakpahan anggota Polres RL Pindah ke Bengkulu 500.000,00 2.2.3 1084<br />

Mei 2004 Bantuan biaya malam dana santunan kaum duafa yang dilaksanakan oleh KO WAPPI 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Mei 2004 Bantuan biaya dalam rangka kunjungan tamu Pemda Kab. RL 600.000,00 2.2.3. 1100<br />

Mei 2004 Bantuan biaya uang lelah sehubungan penyambutan dan pengamanan tamu dari Pemkot Solok Sumbar 400.000,00 2.2.3 1100<br />

Mei 2004 Bantuan biaya perjalanan dinas a.n. Uslaili A.Md 1.200.000,00 2.2.3 1071 20<br />

Juni 2004 Bantuan pada Bawasda RL dalam rangka penyusunan Program Kerja Antar Departemen 10.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Juni 2004 Biaya pengadaan empek-empek untuk tamu pemerintah daerah 300.000,00 2.2.3 1100<br />

Juni 2004 Biaya minum tamu Bupati dan Sekda Kab. RL 108.000,00 2.2.3. 1100<br />

Juni 2004 Bantuan biaya berobat a.n. H. Rusli Kuris 100.000,00 2.2.3 1006<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada Pol PP Kab. RL dalam rangka upacara penutupan TMDD Kab. RL 600.000,00 2.14.1 1132<br />

Sept 2004 Gas elpiji untuk rumah dinas bupati 1.200.000,00 2.2.2 1011<br />

Sept 2004 Gas elpiji untuk rumah dinas bupati 1.200.000,00 2.2.2 1011<br />

Okt 2004 Bantuan biaya Photocopy Undang-Undang No. 25 150.000,00 2.2.3 1014 20<br />

Nov 2004 Biaya sewa papan lantai untuk di rumah dinas Wakil Bupati RL 300.000,00 2.2.3 1052 20<br />

Nov 2004 Bantuan THR petugas kebersihan Kab. Rejang Lebong 26.075.000,00 2.2.3 1091<br />

Sub Total 48.414.500,00<br />

2.2.3 1012 . 90 Lain-lain Inventaris Kantor<br />

Sept 2004 Bayar telpon flexi Dinas Pertanian 3.345.000,00 2.8.1 1011 60<br />

Sub Total 3.345.000,00<br />

2.2.3 1013. 90 Lain-lain by Pendidikan<br />

Bantuan biaya transportasi dan akomodasi pelaksanaan pengawasan di Kab. RL 1.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pengurusan Formasi PNS Rejang Lebong Tahun 2004 7.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Juli 2004 Bantuan biaya ikut S2 sebanyak 19 orang 14.250.000,00 2.2.3 1013 30<br />

Sub Total 22.250.000,00<br />

2.2.3 1084 Biaya operasional<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati Kepahiang & Lebong masing-masing 5.000.000,- untuk bulan Januari 2004 10.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Febr 2004 Biaya operasional Korlap Bupati Lebong selama 3 tahun 600.000,00 2.13.1 1123<br />

Febr 2004 Bantuan biaya pada kegiatan Pemda Rejang Lebong (operasional kendaraan) 12.500.000,00 2.2.3 1053 90<br />

Febr 2004 Bantuan biaya a.n. Febbi Kurniati staf Setda Kab. RL (berobat) 1.000.000,00 2.2.3. 1006<br />

Febr 2004 Bantuan biaya pada Polres RL (Penegakan Ruang Sentra Penegakan Hukum Terpadu) 17.500.000,00 2.14.1 1132<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Bawasda Kab. RL dalam rangka pelaksanaan sosialisasi sistem informasi manajemen daerah 6.000.000,00 2.2.3 1085<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Ketua PKK Kab. RL ke Balik Papan dalam rangka HARGANAS ke XI 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka sosialisasi UU No. 9 Tahun 2004 ttg Perubahan UU No. 5 1.000.000,00 2.2.3 1085<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka mengikuti Konvensi Nasional Pemberdayaan Perempuan Indonesia di Jakarta (PKK) 4.000.000,00 2.14.1. 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka mengikuti festival Melayu Serumpun II di Bengkulu 18.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada PKK Kab. Rejang Lebong dalam rangka rapat Rakerda 3.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sept 2004 Bantuan biaya dalam rangka kegiatan study banding masalah kelembagaan ke Garut Jawa Barat 7.000.000,00 2.2.3 1013 90<br />

Sub Total 86.600.000,00<br />

2.2.3 1091 Biaya kesejahteraan pegawai<br />

Febr 2004 Bantuan biaya minum untuk kantor Pemda Kab. RL bulan Januari 2004 3.916.800,00 2.2.3 1011 90<br />

Maret 2004 Biaya uang minum pegawai Pemda Kab. RL bulan Maret 2004 4.014.000,00 2.2.3 1011 90<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada ikatan penderita cacat Indonesia Dharma Karya Surakarta 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Okt 2004 Bantuan biaya korban musibah angin ribut di Kelurahan Jalan Baru 300.000,00 2.15.1 1141<br />

Nov 2004 Bantuan biaya tamu hari raya Idul Fitri Tahun 2004 di rumah dinas Bupati RL 22.585.000,00 2.2.3 1100<br />

Nov 2004 Bantuan kepada sekda RL untuk kegiatan dinas ke Jakarta 10.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Sub Total 41.065.800,00<br />

2.2.3 1100 Biaya tamu pemerintah<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Danrem 041 Gamas 5.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Jan 2004 Bantuan biaya Tim Fact Finding kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. RL 4.550.000,00 2.14 1 1132<br />

Jan 2004 Bantuan biaya dari Pemda RL atas meninggalnya orang tua Sekda Tk. I Bengkulu 5.000.000,00 2.2.3 1091<br />

Febr 2004 Pembayaran biaya nasi bungkus untuk staf Pemda RL di RM ETEK 1.798.500,00 2.2.3 1011 90<br />

Febr 2004 Pembayaran nasi bungkus untuk kantor Pemda Kab. RL di Warung Etek Curup 4.951.100,00 2.2.3 1011 90<br />

Febr 2004 Bantuan biaya perbaikan komputer pada Bagian Hukum Setda Kab. RL 585.000,00 2.2.3 1054 20<br />

Febr 2004 Pembayaran biaya minum pegawai Pemda Kab. RL bulan Febr 2004 3.711.000,00 2.2.3 1011 90<br />

Febr 2004 Bantuan biaya pemeliharaan barang inventaris di rumah dinas Sekda RL 179.000,00 2.2.3 1052 90<br />

Maret 2004 Bantuan biaya akomodasi dan transportasi untuk peserta rapat kerja daerah di Bengkulu 600.000,00 2.2.3 1071 20<br />

Maret 2004 Pembayaran nasi bungkus untuk kantor Pemda Kab. RL di Warung Etek Curup 3.493.600,00 2.2.3 1011 90<br />

Maret 2004 Bantuan biaya dalam rangka memperingati Hari Kartini, Lomba Debat yang diadakan SMU Xaverius Curup 300.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya berobat ibu Wakil Bupati RL 7.500.000,00 2.2.2 1003<br />

Mei 2004 Bantuan biaya pertandingan persahabatan Tenis Lapangan dengan Pemda Solok, Sumbar 2.300.000,00 2.14.1 1134<br />

Mei 2004 Bantuan biaya dalam rangka pertandingan persahabatan Badminton antara Pemda Solok dg Pemda RL 3.000.000,00 2.14.1 1134<br />

11 Mei 2004 Biaya untuk Pertandingan tenis lapangan ganda perorangan dalam rangka hari jadi kota Curup ke 124 Th 2004 500.000,00 2.14.1 1134<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Yayasan Jantung Indonesia Cabang Rejang Lebong 8.108.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya pembuatan baju dinas ajudan Bupati Rejang Lebong 1.050.000,00 2.2.2 1016<br />

Juni 2004 Bantuan biaya a.n. Reni Puspitasari Desa Perbo (untuk penelitian/bahan skripsi) 750.000,00 2.2.3 1013 90<br />

Juni 2004 Pembuatan rambu-rambu dikantor Setda Kab. RL sebanyak 5 buah 2.240.000,00 2.2.3 1011 90<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional pengecatan tiang bendera yang berlokasi di Kel. Air Putih Baru 3.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Juni 2004 Bantuan biaya paduan suara Gita Bahana Nusantara (GBH) Kab. RL 2.420.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Dinas Pariwisata & Kebudayaan Setda Kab. RL (pembuatan almari) 3.900.000,00 2.6.2 1012 10<br />

Agust 2004 Biaya berobat ibu Bupati 25.000.000,00 2.2.2 1003<br />

Sep 2004 Bantuan biaya pada Danrem dalam rangka penutupan TMMD di Kab. RL 12.000.000,00 2.14 1 1132<br />

Sep 2004 Bantuan biaya posko Pilpres dan Wapres RI putaran ke II 2.500.000,00 2.2.3 1084<br />

Bantuan biaya koordinasi Masalah Formasi CPNS TA .2004 di BKN Jakarta 6.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Sub Total 110.436.200,00<br />

4


1 2 3 4<br />

2.13.1 1123 Subsidi kepada daerah bawahan<br />

Agus 04 Bantuan biaya belanja rutin Bupati 28.484.800,00 2.2.2 1011<br />

Sep 04 Bantuan biaya kodim 45.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Sep 04 Bantuan biaya brimob 20.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Okt 04 Bantuan untuk penyusunan pertanggungjawaban Bupati 15.000.000,00 2.2.3 1049<br />

Sub Total 108.484.800,00<br />

2.14. 1132 Bantuan untuk instansi vertikal lainnya<br />

Feb-04 Bantuan biaya pada Yayasan Taman Siswa Curup 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Mei-04 Bantuan biaya LBA Columbia 2.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada paguyuban masyarakat Jawa Bengkulu Kab. RL 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jun-04 Bantuan biaya KAMMI Bengkulu dalam rangka Training Advokasi Muslimah Tingkat Nasional 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jul-04 Bantuan biaya operasional Stiper 100.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep-04 Bantuan biaya pada SMA Negeri 1 Curup 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Okt-04 Bantuan biaya pada pimpinan pesantren Tahfidzul Al-Shiddiqiyah Rejang Lebong 400.000,00 2.14.1 1134<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Dharma Pertiwi Pengurus Koorcab Prop Bengkulu 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu Kab Rejang Lebong 2.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Des-04 Bantuan biaya Yayasan Pat Petulai (Stiper) 100.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Bantuan biaya a.n. H. Mad Yunus, SH dalam rangka mengikuti Diklat PIM III di Bengkulu 2.500.000,00 2.2.3 1013<br />

Bantuan biaya dalam rangka Mubes VII Ikatan Lembaga Ilmu Sosial Politik Indonesia di Prop. Bengkulu 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sub Total 213.400.000,00<br />

2.14. 1134 Bantuan untuk organisasi profesi<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada Kanit Propos Polres RL dinas ke Bali 250.000,00 2.14.1 1132<br />

Jan 2004 Bantuan untuk pengurus AMA Bengkulu dalam rangka kegiatan pra kongres konsolidasi di 5 komunitas di RL 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jan 2004 Bantuan sanggar Bumei Pat Petulai Kab. RL 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada AMA Rejang Lebong Tapus Jang Pat Petulai 750.000,00 2.14.1 1135<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada pengurus Aliansi Masyarakat Bengkulu 750.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada PGRI RL 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada PKD Gerakan Pemuda Ansor RL 500.000,00 2.14.1 1133<br />

Feb 2004 Bantuan dalam rangka kegiatan STQ Kab. Lebong dan Kepahiang 16.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Feb 2004 Bantuan biaya kepada BMKT Rejang Lebong 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada acara pelantikan Bupati Lebong 5.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Feb 2004 Biaya penggantian bilik pengantin di TMII 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan pada BMA (<strong>Badan</strong> Musyawarah Adat) Lebong Utara 2.500.000,00 2.14.1 1132<br />

Feb 2004 Bantuan pada Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kab.RL 20.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan pada Dharma Pertiwi Pengurus Koorcab Dati I Bengkulu 2.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan untuk sanggar Bumei Pat Petulai 2.750.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya pada Himpunan Mahasiswa Lembak (HML) Prop. Bengkulu 300.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya kepada PEMAREL dalam rangka seminar diskusi "Peduli untuk Daerah Kito Persaudaraan Mahasiswa RL" 3.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan Yayasan Pat Petulai konsultasi ke Jakarta 2.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Feb 2004 Bantuan biaya dalam rangka kunjungan investor ke Kab. RL 5.100.000,00 2.2.3 1100<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Forum Komunikasi Pemuda Pelajar Mahasiswa RL 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Kab. RL 750.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada festival rebana dan satafal anam Kab. Lebong Th 2004 6.000.000,00 2.13.1 1123<br />

Maret 2004 Bantuan dalam rangka kegiatan Pra - Kongres Masyarakat Adat 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada tim penggerak PKK Kab. RL untuk Triwulan I dan II Th 2004 37.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Sanggar Bumei Patulai RL 1.250.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada aliansi masyarakat adat nusantara di Jakarta 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya pada Sanggar Bumei Patulai RL 1.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Maret 2004 Bantuan biaya dalam rangka persiapan kegiatan festival Rebana, Dendang dan Sarapal Anam di Bengkulu 30.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya dalam rangka Penyaluran Dana Perangkat Agama Trw. I sebanyak 15 kecamatan 1.500.000,00 2.14.1 1132<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Sanggar Bumei Pat Petulai Kab. Rejang Lebong 39.900.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada BMA Kab. RL bulan Februari s/d April 2004 9.250.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada <strong>Badan</strong> Musyawarah Adat Kab. Rejang Lebong 200.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pembelian/pengadaan alat musik tradisional Sanggar Bumei Pat Petulai Kab. RL 15.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya Sanggar Bumei Pat Petulai untuk Trw I & II Th 2004 20.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan biaya pada Aliansi Masyarakat Adat Rejang Tapus Pat Petulai 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

April 2004 Bantuan untuk mengikuti Work Shop bagi Pengelola Sanggar pada tgl 26 - 28 April 2004 di Bengkulu 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan pada PMI Cabang RL Th 2004 7.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Lembaga Permasyarakatan Klas II A Curup dalam rangka upacara pemberian remisi Th 2004 1.000.000,00 2.14.1 1132<br />

Juni 2004 Bantuan biaya Pameran Bersama Expo II 2004 di Kota Pagar Alam - Sumsel (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) 7.500.000,00 2.14.1 1132<br />

Juni 2004 Bantuan biaya kepada Aliansi Masyarakat Adat Rejang Tapus Pat Petulai dalam rangka Seknas Aman di Bali 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan kepada BPRL dalam rangka menghadiri dialog antar pemuda seluruh Indonesia 2.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan dalam rangka lomba kesehatan remaja bagi kader generasi muda Kab. RL ke Bengkulu sebanyak 5 orang 650.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya Barisan Pemuda Rejang Lebong Prop. Bengkulu 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya dalam rangka penyelenggaraan FKPPI Road Race 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya dalam rangka orientasi kader generasi muda anggota pramuka Kab. RL ke Bengkulu, sebanyak 8 orang 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bayar biaya Pinjaman di BPD untuk acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Besar Sumatera Bahagian Selatan di Jawa Barat 129.253.474,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya kepada Aliansi Masyarakat Adat Bengkulu 500.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya dalam rangka pelatihan Budidaya Gaharu di Jogjakarta 3.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Bantuan biaya untuk Sanggar Bumei Pat Petulai untuk Trw. III 20.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Sep 2004 Tambahan dana operasional Panwas Pemilu Kab. RL 10.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Okt-04 Bantuan biaya kepada klub Jantung Sehat Cabang Rejang Lebong 600.000,00 2.14.1 1135<br />

Okt-04 Bantuan biaya festival kebudayaan Melayu Serumpun 75.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada Kabag Organisasi dalam rangka Munas KORPRI di Jakarta 2.200.000,00 2.2.3 1084<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada Dharma Wanita Persatuan Kab. RL untuk Trw. IV TA. 2004 15.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan dana musyawarah nasional Dharma Wanita Persatuan yang diadakan tgl 7,8,9 desember 2004 di Jakarta 3.300.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Ketua DW Kab. RL dan Wakil Ketua TP. PKK Kab. RL 5.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada BMA Kab. Rejang Lebong untuk bulan Mei s/d Oktober 2004 1.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya operasional Bagian Hukum dalam penyelesaian sengketa Pemda 25.000.000,00 2.2.3 1084<br />

Nov-04 Bantuan biaya dalam rangka kegiatan musyawarah daerah II KORPRI di Bengkulu 670.500,00 2.14.1 1135<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada Tim Penggerak PKK Kab. RL Trw III. & IV TA. 2004 37.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Des 2004 Bantuan kegiatan festifal Kebudayaan Melayu Serumpun II di Bengkulu 8.500.000,00 2.14.1 1135<br />

Bantuan biaya promosi pameran dan bazar STQN XVII 2004 di Bengkulu 6.000.000,00 2.14.1 1135<br />

Bantuan biaya dalam rangka festival ekspresi seni terkemuka 2004 yang diadakan OSIS SMUN 1 Curup 250.000,00 2.14.1 1135<br />

Sub Total 604.173.974,00<br />

Total 1.245.838.974,00


I.2. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diperiksa BPK<br />

No. Uraian Jumlah<br />

No. Uraian<br />

Jumlah<br />

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi<br />

I. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 I. BELANJA RUTIN 217.023.216.643,17<br />

TAHUN YANG LALU 1 Belanja Pegawai 157.621.515.240,00<br />

a. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 2 Belanja Barang 17.648.281.050,00<br />

3 Belanja Pemeliharaan 3.884.222.500,00<br />

II. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.299.718.060,00 7.812.366.395,05 4 Belanja Perjalanan Dinas 2.718.200.000,00<br />

a. Pos Pajak Daerah 3.837.500.000,00 1.878.020.830,81 5 Belanja Lain-lain 18.211.063.905,00<br />

b. Pos Retribusi Daerah 9.446.000.160,00 4.248.642.781,50 6 Usaha-usaha Daerah 100.000.000,00<br />

c. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 140.000.000,00<br />

472.787.400,94 7 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga -<br />

d. Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.876.217.900,00 1.212.915.381,80 8 Pensiun dan Onderstand 25.000.000,00<br />

9 Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> 11.665.973.522,17<br />

III BAGIAN DANA PERIMBANGAN 246.714.288.000,00 246.781.179.773,00 10 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 4.627.060.426,00<br />

a. Pos Bagi Hasil Pajak 15.340.205.309,00 18.580.912.775,00 11 Pengeluaran Tidak Tersangka 521.900.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 729.166.691,00<br />

686.046.047,00<br />

c. Pos Dana Alokasi Umum 212.148.969.000,00 212.148.903.606,00 II. BELANJA PEMBANGUNAN 64.187.597.082,00<br />

d. Pos Dana Alokasi Khusus 13.495.947.000,00 10.365.317.345,00 1 Sektor Industri 50.000.000,00<br />

e. Dana Darurat 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2 Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 3.219.989.000,00<br />

3 Sektor Pengairan 2.025.000.000,00<br />

IV. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 4.531.677.675,00<br />

- 4 Sektor Tenaga Kerja 100.000.000,00<br />

5 Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah,<br />

2.780.480.853,00<br />

a. Pinjaman Luar Negeri 4.531.677.675,00<br />

-<br />

<strong>Keuangan</strong> dan Koperasi<br />

6 Sektor Transportasi 9.549.415.300,00<br />

V. BAGIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 7 Sektor Pertambangan Dan Energi -<br />

a. Penerimaan dari Propinsi 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 8 Sektor Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informasi 6.590.000.000,00<br />

9 Sektor Pembangunan Daerah dan Pemukiman 1.667.601.504,00<br />

10 Sektor Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Tata<br />

Ruang<br />

860.000.000,00<br />

11 Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan<br />

Olahraga<br />

5.572.000.000,00<br />

12 Sektor Kependudukan dan Keluarga 82.000.000,00<br />

13 Sektor Kesehatan 12.380.284.675,00<br />

14 Sektor Perumahan Dan Pemukiman -<br />

15 Sektor Agama -<br />

16 Sektor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 350.000.000,00<br />

17 Sektor Hukum 150.000.000,00<br />

18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan 17.133.064.750,00<br />

19 Sektor Politik Dalam Negeri, Hubungan Luar Negeri,<br />

Informasi dan Komunikasi<br />

1.625.000.000,00<br />

20 Sektor Pertahanan dan Keamanan 52.761.000,00<br />

JUMLAH 281.210.813.725,17<br />

VI. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00<br />

JUMLAH 298.912.680.413,17<br />

RINGKASAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH<br />

KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2004 (SEBELUM AUDIT)<br />

205.362.409.162,00<br />

152.141.714.303,00<br />

15.841.584.551,00<br />

3.464.414.483,00<br />

2.419.491.200,00<br />

17.481.434.880,00<br />

172.000.000,00<br />

-<br />

-<br />

9.574.090.895,00<br />

3.994.214.250,00<br />

273.464.600,00<br />

53.415.470.469,40<br />

50.000.000,00<br />

3.182.100.999,00<br />

2.020.276.400,00<br />

100.000.000,00<br />

2.760.344.853,00<br />

9.543.280.285,00<br />

-<br />

4.065.926.352,40<br />

1.664.637.000,00<br />

855.221.142,00<br />

5.565.826.971,00<br />

82.000.000,00<br />

4.260.281.567,00<br />

-<br />

-<br />

345.911.920,00<br />

149.647.900,00<br />

17.100.902.350,00<br />

1.616.351.730,00<br />

52.761.000,00<br />

268.350.318.633,40 JUMLAH 281.210.813.725,17 258.777.879.631,40<br />

16.449.478.386,00 III. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00<br />

284.799.797.019,40 JUMLAH 298.912.680.413,17 275.227.358.017,40<br />

SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERJALAN 9.572.439.002,00


Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yang Diberi Opini oleh Auditor<br />

No. Uraian Jumlah<br />

No. Uraian<br />

Jumlah<br />

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi<br />

I. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 I. BELANJA RUTIN 217.023.216.643,17<br />

TAHUN YANG LALU 1 Belanja Pegawai 157.621.515.240,00<br />

a. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 2 Belanja Barang 17.648.281.050,00<br />

3 Belanja Pemeliharaan 3.884.222.500,00<br />

II. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.299.718.060,00 7.812.366.395,05 4 Belanja Perjalanan Dinas 2.718.200.000,00<br />

a. Pos Pajak Daerah 3.837.500.000,00 1.878.020.830,81 5 Belanja Lain-lain 18.211.063.905,00<br />

b. Pos Retribusi Daerah 9.446.000.160,00 4.248.642.781,50 6 Usaha-usaha Daerah 100.000.000,00<br />

c. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 140.000.000,00<br />

472.787.400,94 7 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga -<br />

d. Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.876.217.900,00 1.212.915.381,80 8 Pensiun dan Onderstand 25.000.000,00<br />

9 Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> 11.665.973.522,17<br />

III BAGIAN DANA PERIMBANGAN 246.714.288.000,00 246.781.179.773,00 10 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 4.627.060.426,00<br />

a. Pos Bagi Hasil Pajak 15.340.205.309,00 18.580.912.775,00 11 Pengeluaran Tidak Tersangka 521.900.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 729.166.691,00<br />

686.046.047,00<br />

c. Pos Dana Alokasi Umum 212.148.969.000,00 212.148.903.606,00 II. BELANJA PEMBANGUNAN 64.187.597.082,00<br />

d. Pos Dana Alokasi Khusus 13.495.947.000,00 10.365.317.345,00 1 Sektor Industri 50.000.000,00<br />

e. Dana Darurat 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2 Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 3.219.989.000,00<br />

3 Sektor Pengairan 2.025.000.000,00<br />

IV. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 4.531.677.675,00<br />

- 4 Sektor Tenaga Kerja 100.000.000,00<br />

5 Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah,<br />

2.780.480.853,00<br />

a. Pinjaman Luar Negeri 4.531.677.675,00<br />

-<br />

<strong>Keuangan</strong> dan Koperasi<br />

6 Sektor Transportasi 9.549.415.300,00<br />

V. BAGIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 7 Sektor Pertambangan Dan Energi -<br />

a. Penerimaan dari Propinsi 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 8 Sektor Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informasi 6.590.000.000,00<br />

9 Sektor Pembangunan Daerah dan Pemukiman 1.667.601.504,00<br />

10 Sektor Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Tata<br />

Ruang<br />

860.000.000,00<br />

11 Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan<br />

Olahraga<br />

5.572.000.000,00<br />

12 Sektor Kependudukan dan Keluarga 82.000.000,00<br />

13 Sektor Kesehatan 12.380.284.675,00<br />

14 Sektor Perumahan Dan Pemukiman -<br />

15 Sektor Agama -<br />

16 Sektor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 350.000.000,00<br />

17 Sektor Hukum 150.000.000,00<br />

18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan 17.133.064.750,00<br />

19 Sektor Politik Dalam Negeri, Hubungan Luar Negeri,<br />

Informasi dan Komunikasi<br />

1.625.000.000,00<br />

20 Sektor Pertahanan dan Keamanan 52.761.000,00<br />

JUMLAH 281.210.813.725,17<br />

VI. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00<br />

JUMLAH 298.912.680.413,17<br />

RINGKASAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH<br />

KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2004 (SETELAH AUDIT)<br />

205.362.409.162,00<br />

152.141.714.303,00<br />

15.841.584.551,00<br />

3.464.414.483,00<br />

2.419.491.200,00<br />

17.481.434.880,00<br />

172.000.000,00<br />

-<br />

-<br />

9.574.090.895,00<br />

3.994.214.250,00<br />

273.464.600,00<br />

53.415.470.469,40<br />

50.000.000,00<br />

3.182.100.999,00<br />

2.020.276.400,00<br />

100.000.000,00<br />

2.760.344.853,00<br />

9.543.280.285,00<br />

-<br />

4.065.926.352,40<br />

1.664.637.000,00<br />

855.221.142,00<br />

5.565.826.971,00<br />

82.000.000,00<br />

4.260.281.567,00<br />

-<br />

-<br />

345.911.920,00<br />

149.647.900,00<br />

17.100.902.350,00<br />

1.616.351.730,00<br />

52.761.000,00<br />

268.350.318.633,40 JUMLAH 281.210.813.725,17 258.777.879.631,40<br />

16.449.478.386,00 III. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00<br />

284.799.797.019,40 JUMLAH 298.912.680.413,17 275.227.358.017,40<br />

SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERJALAN 9.572.439.002,00


Biaya operasional (2.2.3.1084) untuk Perjalanan Dinas Sekretariat Daerah<br />

Tanggal Uraian Jumlah Penerima Uang<br />

1 2 3 4<br />

Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Musi Rawas Lubuk Linggau Sumsel 1.000.000,00 Hendra Gunawan<br />

Bantuan biaya operasional Bambang Irawan dalam rangka dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Bantuan biaya operasional a.n. Desy Narulita dalam rangka dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Desy Narulita SE<br />

Bantuan biaya operasional Setda dalam rangka dinas ke Bengkulu tgl 27 April 2004 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Bantuan biaya operasional Setda Kab. RL ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Bantuan biaya Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Suherman,SE<br />

Jan 2004 Bantuan operasional Kasubag Anggaran Bag <strong>Keuangan</strong> RL dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Afrizal Alamsyah. S.Sos<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan operasional Sekda dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Bengkulu 1.500.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan biaya dalam rangka pengurusan dana DAU ke Jakarta 3.000.000,00 Masropen Iriadi<br />

Jan 2004 Bantuan operasional Kasubag Verifikasi Bag. Keu. dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Dra. Upik Zumratulaini M.si<br />

Jan 2004 Bantuan operasional staf keuangan dalam rangka dinas ke Jakarta 1.600.000,00 Kasman<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dalam rangka dinas ke Jakarta 4.500.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Bengkulu 1.500.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman,SE<br />

Febr 2004 Bantuan operasional Kabag Ekobang dalam rangka dinas ke Jakarta 2.500.000,00 Zamzami.SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kasubag Perbendaharaan Pemda dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Sunan Aspriadi SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya kepada Suhaimi dan Selamet Riady ke Jakarta 5.000.000,00 Suhaimi S.<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Umum Kab. RL dinas ke Palembang 2.000.000,00 Gunawan Firmansyah S.Sos<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Sekda RL dinas ke Lebong Utara 1.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Febr 2004 Bantuan biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Asisten III dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Drs. H. Azwan Aziz<br />

Febr 2004 Bantuan operasional bantuan ajudan Bupati ke Jakarta 1.500.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Biaya operasional Sekda RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Febr 2004 Bantuan operasional pada a.n. Bambang Irawan, sopir Bupati RL ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> Pemda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman SE<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Kepegawaian dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Drs. Farid Abdullah<br />

Febr 2004 Biaya operasional bantuan biaya a.n. Ramlan, BA ke Jakarta 1.500.000,00 Ramlan,BA<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Gunawan Firmansyah, S.Sos ke Jakarta 1.500.000,00 Gunawan Firmansyah S.Sos<br />

Febr 2004 Bantuan operasional sopir Bupati RL ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Feb 2004 Bantuan operasional Sekda dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil<br />

Feb 2004 Bantuan operasional Kabag Umum Pemda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Gunawan Firmansyah S.Sos<br />

Maret 2004 Bantuan biaya operasional Sekda RL dinas ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Maret 2004 Bantuan biaya operasional Asisten I untuk menyelesaikan tugas di Jakarta 13.500.000,00 Adnan Tjikwi<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Bengkulu Selatan dalam rangka menghadiri pelantikan Bupati 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Mar 2004 Bantuan biaya pada Kabag Kesra dkk dalam rangka dinas ke Jakarta 2.500.000,00 Ishak Nazirun, Bc.Hk<br />

Mar 2004 Bantuan operasional Kabag Ekobang Pemda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Zamzami. SE<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 H. Fauzan Djamil SH<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> Pemda Kab. RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman SE<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Ekobang ke Jakarta 1.000.000,00 Zamzami. SE<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dalam rangka dinas ke PUT dan Lubuk Linggau 1.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dalam rangka dinas ke Jakarta mengurus biaya DAU TA. 200 2.500.000,00 Suherman SE<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Suherman,SE<br />

April 2004 Bantuan operasional Asisten I Kab. RL dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Adnan Cikwi, SH<br />

April 2004 Bantuan operasional Setda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Sekda Kab. RL dinas ke Bengkulu 1.500.000,00 Hendra Gunawan<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Lubuk Linggau 2.000.000,00 Hendra Gunawan<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Desy Narulita dalam rangka dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Desy Narulita SE<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Bambang Irawan ke Jakarta 1.500.000,00 Bambang Irawan<br />

Mei 2004 Bantuan Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dalam rangka pengurusan DAU ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman,SE<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

12 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.500.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

17 Mei 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman, SE<br />

31 Mei 2004 Biaya Operasional Sekda ke Menado 7.500.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Biaya setoran pada Sekda untuk mengikuti lokakarya Nasional Pemantapan Pengelolaan Keuda di Jkt 2.500.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya Operasional Sekda dinas ke Bengkulu tgl 23 - 24 Juni 2004 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya Operasional Sekda dinas ke Bengkulu tgl 26 - 28 Juni 2004 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Juni 2004 Bantuan biaya pada pegawai Bagian <strong>Keuangan</strong> Kab. RL dalam rangka dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Kasman<br />

Juni 2004 Bantuan biaya pada a.n. H. Mad Yunus, SH dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Indra Gunawan<br />

Juni 2004 Bantuan biaya a.n. Uslaili, A.Md dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Uslaili A.Md<br />

Juni 2004 Bantuan biaya dalam rangka dinas ke Jakarta a.n. Gunawan F, S.Sos 300.000,00 Gunawan Firmansyah, S.Sos<br />

Juli 2004 Bantuan biaya dalam rangka dinas ke Jakarta a.n. Ikirom 1.500.000,00 Ikirom<br />

Juli 2004 Bantuan biaya pada Asisten III Prop. Bengkulu 1.000.000,00 Antoni<br />

01 Juli 2004 Bantuan Biaya Ke Jakarta 1.000.000,00 Hamdani<br />

01 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta mengikuti Diklat 4.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

02 Juli 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> 2.000.000,00 Drs. Suherman<br />

06 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

12 Juli 2004 Biaya operasional Sekda 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

14 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

14 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

15 Juli 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> ke Bali 5.000.000,00 Suherman, SE<br />

26 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

26 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

26 Juli 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jogjakarta 6.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

Jul-04 Bantuan Biaya Ke Bengkulu 250.000,00 Drs. Ruslan Aryanto


1 2 3 4<br />

01 Agustus 2004 Bantuan biaya transportasi ke Jakarta Drs. Mirza Yasben MSOC.Sc 1.000.000,00 Allani<br />

01 Agustus 2004 Bantuan Biaya pemeriksaan fisik PIC Jakarta 9.700.000,00 Ardilles Nur<br />

01 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bali untuk sosialisasi 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

07 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

07 Agustus 2004 Biaya Operasional Kabag Umum ke Palembang 2.000.000,00 Gunawan Firmansyah, S.sos<br />

09 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Kec. Sindang Kelingi 1.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

18 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 2.000.000,00 Ir. Surya Gani, MM<br />

24 Agustus 2004 Biaya Operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman, SE<br />

24 Agustus 2004 Biaya Operasional ke Jakarta an. 3 orang pegawai Kepegawaian 5.000.000,00 Drs. Farid Abdullah<br />

25 Agustus 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Hendra Gunawan, SE<br />

Sept 2004 Bantuan biaya Staf bagian keuangan Setda Kab. RL dinas ke Bengkulu 300.000,00 Kasman<br />

Sept 2004 Bantuan biaya kepada Desi Nurwita ke Jakarta 1.000.000,00 Desi Nurwita<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Asisten Ekonomi dan Pembangunan dinas ke Jakarta 750.000,00 Oki.M<br />

Sept 2004 Bantuan operasional perjalanan dinas Sekretaris Daerah Kab. RL ke Makasar, Sulawesi. 10.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya pada Sekda dalam rangka dinas ke Kab. Way Kanan Lampung 1.000.000,00 Masropen Iriadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Setda Kab. Rejang Lebong dinas ke Lampung 3.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Asisten I dinas ke Jakarta 1.500.000,00 Ezzi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Sekda dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kepala Kepegawaian dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Drs. Syamsul Efendi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> Pemda Kab. RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Suherman,SE<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Umum a.n. Gunawan Firmansyah, S.Sos ke Jakarta 1.000.000,00 Gunawan Firmansyah, S.Sos<br />

Sept 2004 Bantuan biaya Operasional Kasubag Perlengkapan Bagian Umum dinas ke Jakarta 1.000.000,00 Ramlan,BA<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kabag Organisasi dan Kabag Hukum dinas ke Jakarta 6.000.000,00 Drs. Supran<br />

01 Oktober 2004 Biaya Operasional Asisten I dinas Ke Jakarta 4.000.000,00 Adnan Cikwi<br />

01 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Jakarta 4.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

01 Oktober 2004 Biaya Operasional Kabag. <strong>Keuangan</strong> Ke Jakarta 4.000.000,00 Suherman, SE<br />

04 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

08 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

11 Oktober 2004 Biaya Operasional Kabag. Kepegawaian dinas ke jakarta 2.805.000,00 Drs. Syamsul Effendi<br />

16 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Lubuk Linggau 1.000.000,00 Hendra Gunawan, SE<br />

21 Oktober 2004 Biaya Operasional Sekda ke Medan 4.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

Nov 2004 Biaya operasional bantuan a.n. Slamet A ke Yogyakarta 1.500.000,00 Slamet A.<br />

Nov 2004 Bantuan biaya Sekda dinas ke bengkulu dalam rangka kunker Presiden RI di Bengkulu 2.000.000,00 Ir. H Surya Gani, MM<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Ishak Nazirun SH ke Yogyakarta 1.500.000,00 Ishak Nazirun SH<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Azwin ke Yogyakarta 1.500.000,00 Azwin<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional a.n. Gunawan Firmansyah S.Sos ke Yogyakarta 1.500.000,00 Gunawan Firmansyah, S.Sos<br />

Des 2004 Bantuan biaya operasional Kabag <strong>Keuangan</strong> dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Suherman,SE<br />

Des-04 Biaya Operasional Sekda ke Bengkulu 1.000.000,00 Ir. H. Surya Gani, MM<br />

Total 366.205.000,00


BELANJA RUTIN TIDAK SESUAI KETENTUAN<br />

Lampiran 2b<br />

TGL KWITANSI URAIAN JUMLAH<br />

2.13.1 1123 Subsidi kepada daerah bawahan<br />

Mei 04 Bantuan biaya pembuatan monumen pesawat terbang di Rejang Lebong 176.500.000,00<br />

Sept 2004 Bantuan biaya halal bihalal ikatan warga Sumatera Bagian Selatan di Jawa Barat 129.253.474,00<br />

Total 305.753.474,00<br />

2.14.1 1132 Bantuan untuk instansi vertikal lainnya<br />

24 Juni 2004 Bantuan biaya kepada a.n. Suhardiman ST dkk 650.000,00<br />

Sep-04 Bantuan biaya pada dua orang anggota Polres RL 200.000,00<br />

Okt-04 Bantuan biaya an.. Fatkhan Danramil Kota Padang 1.000.000,00<br />

Okt-04 Bantuan biaya kepada AKP Sigit Hariadi Kasat Intelkom Polres RL 500.000,00<br />

0kt-04 Bantuan biaya kepada 2 orang Jaksa (Kejari Curup) 1.000.000,00<br />

Nov-04 Bantuan biaya kepada a.n. Herman K dkk anggota Polres RL 200.000,00<br />

Des-04 Bantuan biaya Kapolres 10.000.000,00<br />

Sub Total 13.550.000,00<br />

2.14.1 1133 Bantuan untuk Parpol<br />

Mar-04 Bantuan biaya pada Umar Bakri anggota DPRD Kab. RL 1.000.000,00<br />

Okt-04 Bantuan biaya kepada anggota DPRD 2.500.000,00<br />

Nov-04 Bantuan pelaksanaan pengucapan sumpah Pimpinan DPRD Definitif 4.000.000,00<br />

Des-04 Bantuan biaya tamu Kapolres 15.000.000,00<br />

Des-04 Bantuan biaya tamu Korem 15.000.000,00<br />

Sub Total 37.500.000,00<br />

2.14.1 1134 Bantuan untuk organisasi profesi<br />

Jan 2004 Bantuan biaya pada ajudan ibu Bupati a.n. Marito dalam rangka pernikahan di Medan 1.500.000,00<br />

Jan 2004 Bantuan biaya untuk Tigar Siahaan anggota Polres RL 250.000,00<br />

Jan 2004 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Januari 2004 700.000,00<br />

Feb 2004 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Februari 2004 5.350.000,00<br />

Maret 2004 Pembayaran pajak kendaraan dinas roda dua Kwarcab Gerakan Pramuka RL 2.300.000,00<br />

Maret 2004 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Maret 2004 500.000,00<br />

April 2004 Bantuan pada wartawan SPJ bulan April 2004 500.000,00<br />

Juni 2004 Bantuan biaya wartawan bulan Juni 2004 1.250.000,00<br />

Agus 04 Bantuan biaya wartawan SPJ bulan Agustus 2004 2.000.000,00<br />

Sep 2004 Bantuan biaya pada wartawan SPJ bulan September 2004 200.000,00<br />

Sep 2004 Bantuan biaya 3 orang dalam rangka mengikuti Penataran Senam Ayo Bersatu di Cibubur Jaktim 2.250.000,00<br />

Nov-04 Bantuan biaya pada wartawan SPJ bulan November 2004 14.625.000,00<br />

Pembayaran petugas TPHD dan TKHD Kab. RL a.n. Zainuddin T. (untuk naik haji) 40.000.000,00<br />

Sub Total 71.425.000,00<br />

Total 122.475.000,00


Biaya Operasional (2.2.3.1084) untuk Perjalanan Dinas Unit-unit Kerja di Lingkungan Setda Kabupaten RL<br />

Tanggal Uraian Jumlah Penerima Uang<br />

BAPPEDA<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kepala Bappeda RL dinas ke Jambi 500.000,00 Habna<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Ka. Bappeda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Ir. Dedinurmansyah<br />

Febr 2004 Bantuan operasional Ketua Bappeda dalam rangka dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Ir. Dedinurmansyah<br />

Total 7.500.000,00<br />

BAWASDA<br />

17 Mei 2004 Biaya Operasional Ka. Bawasda ke Jakarta 3.000.000,00 Kadirman, SH<br />

Bantuan operasional Ka.Bawasda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 2.500.000,00 Kadirman,SH<br />

Bantuan Operasional Ka. Bawasda RL dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Kadirman,SH<br />

Juni 2004 Bantuan by kepada Ka. Bawasda RL dinas ke Jakarta 2.000.000,00 Kadirman,SH<br />

06 Juli 2004 Biaya Operasional Ka. Bawasda ke Jakarta 5.000.000,00 Kadirman, SH<br />

Sept 2004 Bantuan by operasional Ka Bawasda Kab RL 400.000,00 Kadirman,SH<br />

Total 16.900.000,00<br />

DINAS PERHUBUNGAN<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kadis Perhubungan dalam rangka dinas ke Sumatera Utara 4.000.000,00 Wance Aframli S.Sos<br />

Okt-04 Bantuan Biaya Kepada Kepala Dinas Perhubungan ke surabaya 4.000.000,00 Untung<br />

Total 8.000.000,00<br />

RSUD Curup<br />

Sept 2004 Bantuan biaya a.n. Dr. Suci Utari Direktur RSUD Curup mengikuti Loka Karya di Jakarta 2.000.000,00<br />

DINAS PERTANIAN<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Kepala BIPP Kab. RL dalam rangka dinas ke Sumatera Barat 3.500.000,00<br />

DINAS KOPERASI<br />

Desiana<br />

Ir. Suwardi Rusin<br />

Febr 2004 Bantuan by operasional Ka. Dinas Koperasi Kab. RL rapat regional ke Padang 3.000.000,00 Drs. Iswarman Ismail


BELANJA RUTIN TIDAK SESUAI KETENTUAN<br />

Biaya Operasional (2.2.3.1084) untuk Perjalanan Dinas Bupati dan Wakil Bupati<br />

Tanggal Uraian Jumlah Penerima Uang<br />

Lampiran 2a<br />

Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Jan 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dalam rangka dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati dalam rangka dinas ke Cilacap Jawa Barat 3.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan operasional Bupati dalam rangka dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Febr 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati RL dinas ke Jakarta 3.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Drs. Umar Usman<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Mar 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

12 Maret 2004 Bantuan tambahan biaya perjalanan dinas Wakil Bupati RL 1.000.000,00 Hendra Gunawan<br />

April 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Drs. Umar Usman<br />

Mei 2004 Bantuan biaya operasional Bupati Rejang Lebong dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Mei 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Mei 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Wabup ke Jakarta 5.000.000,00 Antoni Jusilo<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Wabup ke Bengkulu Selatan 3.000.000,00 Hendra Gunawan, SE<br />

01 Mei 2004 Biaya Operasional Wabup ke Jakarta 7.500.000,00 Drs. Umar Usman<br />

11 Mei 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Bupati Rejang Lebong dinas ke Jakarta 4.000.000,00 Rohadi<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Wakil Bupati dinas ke Jakarta 3.500.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Bupati dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Juni 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

01 Juli 2004 Biaya Operasional Wakil Bupati ke Jakarta 3.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

01 Juli 2004 Biaya Operasional Wabup ke Jakarta 4.000.000,00 Drs. H. Umar Usman<br />

09 Juli 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

14 Juli 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

01 Agustus 2004 Biaya operasional Wabup Ke Batam, Singapura dan malaysia 4.000.000,00 Drs. Umar Usman<br />

02 Agustus 2004 Bantuan Biaya Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

19 Agustus 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

26 Agustus 2004 Bantuan Biaya Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya perjalanan dinas staf Wabup ke Jakarta 1.100.000,00 Uslaili A.Md<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 15.000.000,00 Rohadi<br />

Sept 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Okt 2004 Biaya Operasional Bupati ke Jakarta 5.000.000,00 Rohadi<br />

Nov 2004 Bantuan biaya operasional Bupati RL dinas ke Jakarta 5.000.000,00 Rohdi<br />

Total 171.100.000,00


II.3. Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Setelah Diperiksa BPK<br />

No. Uraian Jumlah<br />

No. Uraian<br />

Jumlah<br />

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi<br />

I. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 I. BELANJA RUTIN 217.023.216.643,17<br />

TAHUN YANG LALU 1 Belanja Pegawai 157.621.515.240,00<br />

a. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 11.474.240.490,17 11.469.240.490,17 2 Belanja Barang 17.648.281.050,00<br />

3 Belanja Pemeliharaan 3.884.222.500,00<br />

II. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.299.718.060,00 7.812.366.395,05 4 Belanja Perjalanan Dinas 2.718.200.000,00<br />

a. Pos Pajak Daerah 3.837.500.000,00 1.878.020.830,81 5 Belanja Lain-lain 18.211.063.905,00<br />

b. Pos Retribusi Daerah 9.446.000.160,00 4.248.642.781,50 6 Usaha-usaha Daerah 100.000.000,00<br />

c. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 140.000.000,00<br />

472.787.400,94 7 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga -<br />

d. Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.876.217.900,00 1.212.915.381,80 8 Pensiun dan Onderstand 25.000.000,00<br />

9 Bagi Hasil dan Bantuan <strong>Keuangan</strong> 11.665.973.522,17<br />

III BAGIAN DANA PERIMBANGAN 246.714.288.000,00 246.781.179.773,00 10 Pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain 4.627.060.426,00<br />

a. Pos Bagi Hasil Pajak 15.340.205.309,00 18.580.912.775,00 11 Pengeluaran Tidak Tersangka 521.900.000,00<br />

b. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 729.166.691,00<br />

686.046.047,00<br />

c. Pos Dana Alokasi Umum 212.148.969.000,00 212.148.903.606,00 II. BELANJA PEMBANGUNAN 64.187.597.082,00<br />

d. Pos Dana Alokasi Khusus 13.495.947.000,00 10.365.317.345,00 1 Sektor Industri 50.000.000,00<br />

e. Dana Darurat 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2 Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 3.219.989.000,00<br />

3 Sektor Pengairan 2.025.000.000,00<br />

IV. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 4.531.677.675,00<br />

- 4 Sektor Tenaga Kerja 100.000.000,00<br />

5 Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah,<br />

2.780.480.853,00<br />

a. Pinjaman Luar Negeri 4.531.677.675,00<br />

-<br />

<strong>Keuangan</strong> dan Koperasi<br />

6 Sektor Transportasi 9.549.415.300,00<br />

V. BAGIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 7 Sektor Pertambangan Dan Energi -<br />

a. Penerimaan dari Propinsi 2.190.889.500,00 2.287.531.975,18 8 Sektor Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informasi 6.590.000.000,00<br />

9 Sektor Pembangunan Daerah dan Pemukiman 1.667.601.504,00<br />

10 Sektor Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Tata<br />

Ruang<br />

860.000.000,00<br />

11 Sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan<br />

Olahraga<br />

5.572.000.000,00<br />

12 Sektor Kependudukan dan Keluarga 82.000.000,00<br />

13 Sektor Kesehatan 12.380.284.675,00<br />

14 Sektor Perumahan Dan Pemukiman -<br />

15 Sektor Agama -<br />

16 Sektor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 350.000.000,00<br />

17 Sektor Hukum 150.000.000,00<br />

18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan 17.133.064.750,00<br />

19 Sektor Politik Dalam Negeri, Hubungan Luar Negeri,<br />

Informasi dan Komunikasi<br />

1.625.000.000,00<br />

20 Sektor Pertahanan dan Keamanan 52.761.000,00<br />

JUMLAH 281.210.813.725,17<br />

VI. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00<br />

JUMLAH 298.912.680.413,17<br />

RINGKASAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH<br />

KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2004<br />

205.362.409.162,00<br />

152.141.714.303,00<br />

15.841.584.551,00<br />

3.464.414.483,00<br />

2.419.491.200,00<br />

17.481.434.880,00<br />

172.000.000,00<br />

-<br />

-<br />

9.574.090.895,00<br />

3.994.214.250,00<br />

273.464.600,00<br />

53.415.470.469,40<br />

50.000.000,00<br />

3.182.100.999,00<br />

2.020.276.400,00<br />

100.000.000,00<br />

2.760.344.853,00<br />

9.543.280.285,00<br />

-<br />

4.065.926.352,40<br />

1.664.637.000,00<br />

855.221.142,00<br />

5.565.826.971,00<br />

82.000.000,00<br />

4.260.281.567,00<br />

-<br />

-<br />

345.911.920,00<br />

149.647.900,00<br />

17.100.902.350,00<br />

1.616.351.730,00<br />

52.761.000,00<br />

268.350.318.633,40 JUMLAH 281.210.813.725,17 258.777.879.631,40<br />

16.449.478.386,00 III. BAGIAN URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN 17.701.866.688,00 16.449.478.386,00<br />

284.799.797.019,40 JUMLAH 298.912.680.413,17 275.227.358.017,40<br />

SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERJALAN 9.572.439.002,00

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!