HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan
HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan
HASIL PEMERIKSAAN - Badan Pemeriksa Keuangan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
30<br />
b. Pasal 12 huruf a yang menyatakan Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dilakukan<br />
berdasarkan kepada prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan<br />
kebutuhan teknis yang disyaratkan.<br />
c. Pasal 41 Ayat (2) yang menyatakan bahwa Biro/Bagian <strong>Keuangan</strong> mengadakan<br />
verifikasi terhadap SPJR mengenai kebenaran pengeluaran anggaran, ketetapan<br />
tujuan pengeluaran, ketetapan pembebanan mata anggaran, kelengkapan pembuktian<br />
dan kebenaran serta sahnya tagihan.<br />
Hal tersebut mengakibatkan telah terjadinya penyimpangan penggunaan keuangan<br />
daerah yang memboroskan keuangan daerah sebesar Rp2. 095.693.924,00.<br />
Hal ini terjadi karena:<br />
a. Adanya disposisi-disposisi dari Atasan Langsung Bendaharawan dan atau pejabat<br />
yang berwenang yang memerintahkan Bendaharawan untuk menyediakan dana dan<br />
membayar pengeluaran-pengeluaran tersebut meskipun telah menyalahi ketentuan.<br />
b. Kelalaian Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> cq. Kepala Sub Bagian Perbenda haraan tidak<br />
cermat memverifikasi SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.<br />
Kepala Sub Bagian Perbendaharaan menyatakan bahwa untuk masa yang akan<br />
datang Bendaharawan harus mempedomani ketentuan yang berlaku dalam mengeluarkan<br />
dana anggaran serta akan dilakukan koordinasi antara Sub Bagian Perbendaharaan,<br />
Anggaran dan Verifikasi atas SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.<br />
BPK-RI menyarankan kepada Bupati Rejang Lebong agar:<br />
a. Menegur secara tertulis kepada para pejabat dan atau Atasan Langsung<br />
Bendaharawan untuk tidak mendisposisikan pembayaran yang nyata-nyata telah<br />
menyalahi ketentuan.<br />
b. Memerintahkan Plt. Kepala Bagian <strong>Keuangan</strong> untuk menolak pembayaran yang tidak<br />
sesuai peruntukan tersebut. Jika terjadi kesalahan berulang dikenakan sanksi PP<br />
Nomor 30 Tahun 1980.