04.05.2013 Views

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

Toxic%20threads_Meracuni%20Surga_(INA)_170413

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab Dua<br />

berbahaya, namun yang paling mendominasi<br />

adalah keberadaan NP dan berbagai NPE. Dalam<br />

IPAL atau setelah dilepaskan ke alam, berbagai<br />

NPE akan terurai menjadi NP, sebuah bentuk yang<br />

lebih toksik, sangat sulit terdegradasi sehingga<br />

bersifat persisten di alam (lihat Box 3). Di berbagai<br />

negara, senyawa-senyawa ini diregulasi baik<br />

produksi, penggunaan dan pembuangannya,<br />

dikarenakan sifat toksik, persisten dan resiko<br />

bioakumulatif NP.<br />

Riset ini juga menyoroti manajemen yang buruk<br />

dari sebagian limbah di fasilitas ini. Sebagai<br />

contoh, tidak dilakukan pengolahan dasar untuk<br />

menetralkan limbah yang sangat basa (alkalin)<br />

dan penanganan asam p-terephthalic dalam<br />

sampel dari salah satu outfall yang lebih kecil.<br />

Namun, perbaikan pengolahan IPAL saja, tidak<br />

akan menyelesaikan masalah penggunaan bahan<br />

kimia berbahaya. Limbah cair yang mengandung<br />

berbagai NPE dan NP dan bahan berbahaya lain<br />

termasuk logam seperti antimony, tidak dapat<br />

diolah secara efektif dengan proses pengolahan<br />

limbah cair konvensional.<br />

Secara umum riset ini telah menunjukkan bahwa<br />

fasilitas PT. Gistex menjadi contoh nyata akan<br />

penggunaan dan pembuangan bahan kimia<br />

berbahaya dari produsen tekstil di Indonesia.<br />

Jumlah sampel yang tidak banyak dari satu buah<br />

fasilitas pabrik saja, tidak dapat mewakili limbah cair<br />

yang dilepaskan industri tekstil di seluruh Indonesia,<br />

namun ia dapat menjadi ilustrasi terhadap masalah<br />

yang jauh lebih luas dari buangan limbah kimia<br />

berbahaya sektor ini.<br />

14 Greenpeace international Toxic Threads: Mencemari Surga<br />

Box 3<br />

Nonylphenol (NP) and<br />

Nonylphenolethoxylates<br />

(NPes) 30<br />

Nonylphenol (NP): Salah satu kegunaan NP adalah<br />

untuk produksi berbagai NPE. Setelah digunakan,<br />

NPE akan terurai kembali menjadi NP. NP telah<br />

dikenal dengan sifatnya yang persisten, bioakumulatif<br />

dan toksik, termasuk resikonya dalam mengganggu<br />

kerja hormon. NP diketahui dapat terakumulasi dalam<br />

jaringan tubuh ikan dan berbagai organisme lainnya.<br />

Belakangan ini, NP juga terdeteksi dalam jaringan<br />

tubuh manusia.<br />

Nonylphenolethoxylates (NPEs): NPE adalah<br />

kelompok bahan kimia buatan manusia; mereka<br />

tidak terbentuk di alam. Bahan ini digunakan secara<br />

luas sebagai deterjen dan surfaktan, termasuk dalam<br />

berbagai formulasi bahan yang digunakan produsen<br />

tekstil. NPE akan terurai kembali menjadi nonylphenol<br />

saat dilepaskan ke IPAL atau saat langsung dibuang<br />

ke lingkungan.<br />

Di Indonesia, baik produksi, penggunaan maupun<br />

pembuangan NP dan NPE tidak diatur dalam regulasi<br />

secara nasional. Padahal bahan ini sudah lama<br />

diregulasi di kawasan lain.<br />

NP dan berbagai jenis NPE dimasukan kedalam<br />

daftar awal dari bahan kimia yang diprioritaskan<br />

untuk ditindak lanjuti demi mencapai target konvensi<br />

OSPAR, demi mengakhiri pembuangan, emisi dan<br />

lolosnya semua bahan berbahaya ke laut di kawasan<br />

TimurLaut Atlantik pada tahun 2020. NP juga telah<br />

masuk ke dalam “bahan berbahaya prioritas” di<br />

bawah EU Water Framework Directive. Lebih lanjut, di<br />

Uni Eropa sejak Januari 2005 produk (formulasi yang<br />

digunakan industri) yang mengandung lebih dari 0.1%<br />

dari NP atau NPE dapat dilarang dipasarkan, dengan<br />

hanya pengecualian minor. 31<br />

Pembatasan penjualan produk tekstil impor yang<br />

mengandung residu berbagai jenis NPE saat ini<br />

belum ada di kawasan Uni Eropa, atau tempat lainnya,<br />

namun regulasi seperti itu telah diajukan oleh salah<br />

satu anggota EU, yaitu Swedia. Lebih lanjut, Jerman<br />

mengajukan penambahan NP dan bahan sejenis,<br />

t-OP, sebagai Substances of Very High Concern<br />

(SVHC) di bawah regulasi REACH EU, dengan tujuan<br />

menghapuskan penggunaannya secara bertahap<br />

(dengan kemungkinan pengecualian).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!